KELIRU MASSAL

Mobil Zayn masuk ke dalam gerbang besi kokoh yang menyembunyikan rumah besar Mom dan Dad. Rumah yang sudah sangat Thalita rindukan.

Mobil terus melaju dan berhenti tepat di depan teras.

Sekilas, Thalita melihat pasangan muda-mudi yang sepertinya sedang berdebat di atas motor matic yang terparkir tak jauh dari mobil Zayn. Yang perempuan dan sedang memakai helm itu sepertinya Thalita kenal.

Apa itu Anne?

Tapi kenapa Anne berubah drastis seperti itu?

Dan pria imut yang bersama Anne, apa itu suaminya?

Thalita baru saja hendak menyapa adik dan adik iparnya tersebut, namun Zayn sudah membuka pintu mobil dan melepaskan sabuk pengaman yang dikenakan Thalita.

"Ayo turun!" Ajak Zayn yang wajahnya terlihat tidak senang. Pria itu sedikit menarik lengan Thalita meskipun sudah tak sekasar saat di bandara tadi.

Dan Thalita terpaksa mengurungkan niatnya untuk menyapa Anne. Padahal Thalita sudah rindu sekali pada adik bungsunya tersebut.

"Zayn, aku bisa jalan sendiri!" Sentak Thalita berusaha melepaskan cekalan tangan Zayn.

Zayn menghela nafas dan segera melepaskan cekalan tangannya pada Thalita. Pria itu ganti merangkulkan lengannya ke pundak Thalita dan membimbing gadis itu untuk masuk ke dalam rumah besar keluarga Halley.

Thalita dan Zayn baru maduk ke ruang tengah saat Mom Belle terlihat turun dari tangga dan langsung melempar tatapan marah ke arah Thalita.

Ada apa ini sebenarnya?

Kenapa semua orang marah pada Thalita?

"Mom!" Thalita hendak menghambur ke pelukan Mom Belle karena Thalita amat sangat merindukan Mom sambungnya tersebut, namun yang terjadi, Mom Belle malah langsung mendelik ke arah Thalita dan mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.

"Kau darimana, Thalia? Kemarin kau bilang pada Mom kalau kau ingin pergi bersama teman-teman kampusmu! Lalu kau juga bilang pada Mom kalau kau sudah minta izin pada Zayn!"

"Tapi kau tidak pernah minta izin pada Zayn dan Mom sudah menghubungi teman-temanmu. Tidak ada kegiatan apapun diluar kota! Apa kau sudah membohongi Mom habis-habisan?" Cecar Mom Belle yang sepertinya marah sekali pada Thalia.

Pada Thalia!

Dan bukan pada Thalita!

"Thalita tidak tahu, Mom! Thalita baru tiba dari Paris hari ini dan Mom serta Zayn sudah menuduh Thalita yang bukan-bukan!" Sanggah Thalita cepat berusaha membela diri

"Apa kau baru saja mengaku sebagai Thalita?" Tanya Mom Belle dengan raut wajah tidak percaya.

"Ini memang Thalita, Mom!" Sahut Thalita bersikeras.

"Kau pikir Mom akan percaya begitu saja kepadamu?"

"Kau sudah berbohong tentang banyak hal kemarin! Apa sekarang kau masih ingin menambah kebohonganmu!" Cecar Mom Belle yang emosinya sudah naik di ubun-ubun.

"Thalia! Kau sudah membuat panik semua orang di rumah!" Dad Devan yang baru datang bersama Liam ikut-ikutan memarahi Thalita.

"Dad, ini Thalita! Bukan Thalia!" Thalita ganti menghampiri sang Dad, berharap Dad Devan akan mengenali Thalita dan percaya kalau ini memanglah Thalita.

"Kak Thalita rambutnya panjang sepunggung, dan saat ini masih berada di Paris. Kenapa Kak Thalia harus berbohong dan mengaku-ngaku sebagai Kak Thalita?" Cecar Liam yang ikut-ikutan menuduh Thalita sebagai Thalia.

"Aku baru memotong rambutku kemarin! Jadi wajar kalau rambutku jadi pendek!" Sahut Thalita yang sudah mulai hilang kesabaran karena semua orang menyudutkannya dan melimpahkan semua kesalahan yang seharusnya ditanggung oleh Thalia kepadanya.

"Sudah cukup! Mom sudah bicara pada Thalita kemarin dan Thalita mengatakan kalau dia tidak bisa pulang pekan ini. Jadi berhentilah mengarang indah, Thalia!" Gertak Mom Belle yang kembali mendelik pada Thalita.

Baiklah!

Kebodohan Thalita yang berikutnya adalah tidak memberitahu satupun anggota keluarganya kalau ia pulang hari ini.

Tadinya Thalita hanya ingin memberi kejutan!

Tapi lihatlah sekarang!

Semuanya berubah menjadi malapetaka karena Thalia yang kabur tak tahu rimbanya.

Ada apa sebenarnya dengan saudara kembar Thalita itu?

Kabur karena tidak mau bertunangan dengan Zayn?

Kenapa tidak bicara jujur saja kalau memang Thalita tidak mau menikah dengan Zayn?

Kenapa harus kabur seperti bocah begini?

"Apa aku dan Thalia begitu mirip, hingga tidak ada satupun diantara kalian yang bisa membedakan mana Thalia dan mana Thalita?" Raut wajah Thalita sudah berubah sendu dan memelas.

"Dad! Apa Dad juga tidak bisa membedakan kami berdua?" Thalita sudah menghampiri Dad Devan yang kini masih bersedekap dan menatap marah kepadanya.

"Sudah cukup sandiwaramu, Thalia!" Jawab Dad Devan tegas.

"Liam! Telepon Thalita dan kita buktikan kalau gadis itu masih berada di Paris sekarang," titah Mom Belle pada Liam yang langsung menghubungi nomor Thalita melalui ponselnya.

"Nomornya tidak aktif, Mom!" Jawab Liam setelah mencoba menghubungi Thalita.

"Ponsel Thalita dan semua surat serta identitas diri Thalita dijambret orang di bandara, Mom! Itulah mengapa Liam tidak bisa menghubungi Thalita," jelas Thalita menatap bergantian pada semua orang yang ada di ruangan tersebut.

"Thalita menghubungimu dan menceritakan semua kronologinya kepadamu?" Pertanyaan Mom Belle sontak membuat Thalita ingin menjambak-jambak rambutnya sendiri.

Ya, ya, ya!

Sepertinya semua orang di dunia ini percayanya kalau Thalita yang sekarang berdiri di ruangan ini adalah Thalia.

Meskipun Thalita menjelaskan pada mereka semua sampai berbusa-busa, Thalita yakin kalau tak akan ada yang percaya, karena Thalita juga tak punya bukti apa-apa untuk membuktikan kalau dirinya memang Thalita dan bukan Thalia.

Semua tas yang berisi ponsel, paspor, dan semua surat penting lain sudah raib dijambret pria sialan di bandara tadi

Hanya Thalia yang bisa menolong Thalita sekarang. Entah dimana gadis itu berada. Thalita benar-benar akan mengomelinya berjam-jam jika gadis itu pulang ke rumah.

"Tadi kau mau kemana sebenarnya, Thalia?" Tanya Zayn dengan nada yang lembut dan tidak seperti orang-orang di ruangan ini yang masih menatap marah ke arah Thalita.

Zayn bahkan membimbing Thalita agar duduk di sofa, dan meminta pelayan mengambilkan minuman untuk Thalita

Pria yang baik dan perhatian, meskipun saat marah begitu menyeramkan.

Thalita menggeleng pasrah, karena merasa bingung harus mengarang cerita bagaimana pada semua orang di ruangan ini.

Thalita rasa, di detik dan menit selanjutnya, Thalita akan menggantikan peran Thalia yang hilang tak tahu rimbanya. Tapi yang saat ini ingin Thalita lakukan adalah menangis.

Thalita ingin menangis sekarang, karena tidak ada satupun orang yang percaya kepadanya.

Thalita ingin menangisi kebodohannya yang tak mengabari siapapun tentang kepulangannya.

"Maafkan, aku!" Cicit Thalita yang wajahnya sudah bersimbah air mata.

.

.

.

Sampai disini paham kan bagian nggak masuk akalnya dari konflik ini 😆😆😆

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Yuli Silvy

Yuli Silvy

org tuanya ja yg bisa bedain aplgi org lain🤦‍♀️

2023-09-13

0

Eda Ridha

Eda Ridha

mom belle aja gak bisa bedain... apalgi zayn yach... 😆😆😆

2022-01-16

0

Nanda Lelo

Nanda Lelo

katanya org kaya,, cek atuh , cari informasi k bandara, bener gak ad penerbangan dari Paris k Jakarta atas nama Thalita 🤦

2021-12-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!