KABUR

Thalia membaca brosur perjalanan di tangannya dengan serius. Mendadak Thalia tertarik pada paket perjalanan tiga hari yang ditawarkan di brosur tersebut. Pertunangan Thalia dengan Zayn masih pekan depan. Sepertinya tidak masalah, jika Thalia pergi sejenak selama tiga hari ke lereng gunung untuk menyegarkan pikiran.

Thalia akan kembali saat hari Jumat.

Baiklah!

Thalia segera merogoh ponselnya di dalam tas dan hendak menghubungi Zayn.

Tidak!

Zayn pasti akan mengomel dan tidak memberikan izin jika Thalia memberitahu pria itu.

Baiklah!

Thalia tidak perlu ijin pada Zayn. Nanti saja saat pulang, Thalia baru menjelaskan semuanya pada Zayn. Semarah-marahnya Zayn, pria itu selalu bisa luluh saat Thalia memasang raut wajah memelas.

Thalia memilih untuk segera menghubungi nomor di brosur untuk mengkonfirmasi tanggal keberangkatan. Thalia akhirnya akan berlibur.

****

Di gedung kantor Arthur Company.

"Aku boleh menemui ibuku dulu sebelum berangkat ke Bali?" Tanya Daniel meminta izin pada Kyle.

"Ibumu yang ada di lereng gunung?" Kyle balik bertanya pada Daniel.

"Ya. Memang ibuku yang mana lagi? Ibuku hanya ada satu," jawab Daniel seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Memang siapa yang mengatakan ibumu ada banyak? Dasar aneh!" Gerutu Kyle seraya menyodorkan setumpuk kertas ke hadapan Daniel.

"Selesaikan semuanya, lalu kau boleh pergi! Tiketmu ke Bali hari Sabtu!" Kyle tersenyum mengejek pada Daniel.

"Kau benar-benar ingin membunuhku?" Daniel menatap tak percaya pada Kyle.

"Oh, ayolah! Kau adalah Daniel Andreas. Pekerjaan kecil ini pasti bisa kau selesaikan kurang dari satu jam!" Tukas Kyle santai.

"Apa kau sedang mengejekku? Dasar boss sinting!" Pungkas Daniel sebelum berlalu keluar dari ruangan Kyle dan membawa setumpuk berkas yang tadi disodorkan oleh Kyle.

"Hey! Aku dengar itu, Daniel! Gajimu aku potong!" Seru Kyle dari dalam ruangannya.

"Aku akan minta gaji ke Dad Nick kalau begitu," Daniel sudah kembali membuka pintu ruangan Kyle dan tersenyum mengejek pada Kyle.

"Dasar licik!" Kyle melempar penanya ke arah Daniel yang sudah menutup pintu dengan cepat. Pena melayang tak tahu rimbanya.

Tak berselang lama, Daniel kembali membuka pintu ruangan Kyle.

"Boss, ada yang mencarimu!" Lapor Daniel pada Kyle.

"Siapa?"

"Calon mertuamu!" Jawab Daniel sedikit berbisik.

Daniel membuka lebar daun pintu ruangan Kyle dan mempersilahkan Om Theo masuk ke ruangan tersebut.

"Silahkan, Pak!" Ucap Daniel pada Om Theo seraya menganggukkan kepala.

"Terima kasih, Daniel," balas Om Theo yang balik mengangguk pada Daniel.

Setelah Om Theo masuk ke dalam ruangan Kyle, segera Daniel undur diri dan kembali menutup pintu.

Daniel berjalan santai masuk ke ruangannya sendiri dan segera meraih ponselnya. Ada pesan masuk dari Thalita.

[Hai, tampan! Sudah makan siang?] -Thalita-

[Belum. Nggak ada yang nyuapi] -Daniel-

[Lebay!] -Thalita-

[Hanya kepadamu aku bersikap lebay, Bidadari!] -Daniel-

[Gombal!] -Thalita-

[Aku serius] -Daniel-

"Daniel!" Panggil Kyle yang sudah membuka pintu ruangan Daniel.

"Iya?" Sahut Daniel yang segera menyimpan ponselnya dan menghampiri Kyle.

"Sudah selesai berbicara dengan calon mertua?" Daniel sedikit menggoda Kyle.

Kyle mendengus malas.

"Kita ada rapat di luar! Jadi berhentilah bercanda!" Kyle menoyor kepala Daniel dan segera berjalan masum ke dalam lift.

Daniel mengikuti langkah atasannya tersebut.

****

[Sudah makan siang?] -Zayn-

[Sekarang sedang dimana?] -Zayn-

[Pulang jam berapa?] -Zayn-

[Nanti aku jemput, ya!] -Zayn-

Thalia menatap dengan malas deretan pesan dari Zayn yang masuk ke ponselnya.

Selalu seperti kereta api begini kalau mengirim pesan. Tidak bisakah bertanya satu hal saja dan tak perlu menanyakan semuanya?

[Iya, aku sudah makan siang. Dan sekarang sedang di rumah. Jadi tidak perlu menjemputku karena aku tidak kemana-mana] -Thalia-

Panggilan video call masuk dari Zayn.

Oh, astaga!

Thalia mendengus berulang kali sebelum mengangkat telepon dari calon tunangannya tersebut.

"Hai, Sayang! Tidak ke kampus hari ini?" Sapa Zayn dari seberang sana.

"Sedang malas. Lagipula, hanya tinggal menunggu tanggal wisuda. Untuk apa aku kelayapan dk kampus?" Sahut Thalia dengan nada malas.

"Sekarang sedang apa di rumah? Belajar memasak?" Tanya Zayn lagi dengan nada mesra.

Ouh!

Bunuh saja aku, Zayn!

Aku benci memasak dan kau selalu menyuruhku belajar memasak.

Thalia hanya menggerutu dalam hati.

"Sedang bersantai menikmati angin sepoi di balkon kamar. Kau tidak kerja?" Jawab Thalia sedikit lebay.

"Aku sedang istirahat." Jawab Zayn santai.

"Ya, aku percaya! Kau kan bosnya. Jadi terserah mau istirahat kapan saja," sahut Thalia sedikit terkekeh.

"Aku tutup dulu teleponnya, Sayang! Ada tamu," pungkas Zayn berpamitan pada Thalia.

"Oke! Bye, Zayn!"

Sambungan telepon terputus.

Thalia segera menarik nafas dalam-dalam.

Dulu Thalia suka dengan Zayn, sebelum sifat asli pria itu keluar tentu saja.

Zayn itu tampan dan kaya, gadis mana yang tidak tergila-gila kepadanya. Awal mula dilamar oleh Zayn, Thalia merasa menjadi gadis paling betuntung di muka bumi ini.

Namun semakin kesini, Thalia semakin jengah dengan sikap Zayn yang menurutnya terlalu posesif. Zayn selalu membatasi apapun yang dilakukan oleh Thalia.

Dan dua bulan terakhir, sikap posesif Zayn semakin menjadi-jadi saja.

Setiap jam, tidak bahkan setiap menit Zayn selalu mengirimi Thalia pesan, dan Thalia wajib menjawabnya. Karena kalau Thalia mengabaikan pesan Zayn, di menit berikutnya, pria itu pasti akan mengomel dari Sabang sampai Merauke hingga membuat kuping Thalia menjadi panas.

Oh, ya ampun!

Thalia ingin membatalkan saja acara pertunangannya dengan Zayn.

Lalu Mom dan Dad akan mengamuk dan memarahi Thalia habis-habisan.

Malang sekali nasibmu setelah menjadi istri Zayn nanti, Thalia!

Tapi semua sudah terlanjur. Jadi terima saja!

Bukankah kau juga sudah setuju sejak awal?

Huh, menyebalkan!

Thalia menjejalkan beberapa bajunya ke dalam ransel. Besok pagi rencananya Thalia akan berlibur dan kabur sejenak dari Zayn.

Thalia rasa, sebaiknya Thalia meninggalkan ponselnya di rumah saja, agar Zayn tak mengganggunya terus-terusan.

Ponsel Thalia berbunyi.

Ada pesan masuk dari Zayn.

[Aku harus keluar kota besok, Sayang. Apa tidak masalah jika kau aku tinggal dua hari?] -Zayn-

Wow!

Thalia rasanya ingin bersorak senang sekarang. Tepat saat Thalia ingin berlibur, Zayn juga sedang ada acara di luar kota. Setidaknya Zayn akan sibuk dengan acaranya dan tidak akan mengganggu Thalia dua hari ke depan.

Bagus!

Tapi sebaiknya, Thalia tetap meninggalkan ponselnya di rumah. Toh Thalia hanya berlibur selama tiga hari.

Tiga hari tanpa ponsel dan tanpa pesan menjemukan dari Zayn, tentu akan sangat menyenangkan untuk Thalia. Lagipula, liburan di lereng gunung pasti juga akan jauh dari sinyal telepon seluler. Ponsel Thalia tidak akan berguna.

"Thalia, kau mau kemana?" Tanya Mom Belle yang tiba-tiba sudah berada di kamar Thalia.

Ya ampun!

Mengagetkan saja!

"Mau jalan-jalan sama teman-teman kampus, Mom!" Jawab Thalia berdusta.

"Kau akan bertunangan akhir pekan ini," ujar Mom Belle mengingatkan.

"Iya, Thalia ingat, Mom! Hari Jumat Thalia pastikan kalau Thalia sudah sampai di rumah," jawab Thalia berjanji pada sang Mom.

"Benar, ya! Mom pegang omongan kamu," Mom Belle memperingatkan Thalia sekali lagi.

"Iya, Mom! Thalia janji." Sahut Thalia bersungguh-sungguh.

"Thalita sudah ada kabar?" Tanya Mom Belle lagi.

"Thalita tidak bisa pulang katanya," jawab Thalia seraya merengut.

"Nanti Mom yang akan bicara pada Thalita," gumam Mom Belle berinisiatif.

"Oh, ya. Kau sudah bilang ke Zayn kalau mau jalan-jalan dengan teman-temanmu?" Tanya Mom Belle sekai lagi sebelum keluar dari kamar Thalia.

"Sudah, Mom! Dan Zayn sudah mengijinkan," jawab Thalia berdusta sekali lagi.

Mom Belle hanya mengangguk dan segera keluar dari kamar putrinya tersebut.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Tulip

Tulip

ya ketukar pasangan dah si talia ke lereng gunung ketemu daniel. si talita pulkam ketemu zayn

2022-10-09

0

Pesek Gitank

Pesek Gitank

nanti disana ketemu ma daniel

2021-10-21

0

alvalest

alvalest

ketemu nya d gunung ya daniel sm thalia...pa daniel slah phm d kira talitha...

2021-09-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!