...Pagi ini terasa berbeda Nindya yang baru terbangun dari tidurnya segera melangkahkan kakinya menuju pintu kamar....
..."Hoaam" Nindya menguap seraya mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Ia pun keluar dari kamarnya sambil memandang sekitar halaman....
...Ia mendapati Ibundanya yang sedang mengobrol dengan salah satu Selir seraya berbincang-bincang dengan senang. Nindya menyipitkan matanya melihat apakah benar itu Ibundanya atau bukan....
...Ya, tak salah lagi itu benar-benar Ratu. Ia terlihat sangat asyik mengobrol dengan Selir Greeta. Selir kecil Raja....
...(Note: Pangkatnya lebih di bawah Selir Ren Ai sedikit ya)...
...Ia terbilang masih sangat muda dibandingkan dengan Selir-selir lainnya. Wajahnya tak kalah cantik dengan Selir Ren Ai....
...Nindya akhirnya memilih masuk ke kamarnya kembali untuk bersiap-siap mandi. Baru saja ia ingin masuk, dari kejauhan Ratu memanggil seraya melambaikan tangan ke arahnya. Mau tak mau Nindya harus menghentikan langkahnya....
...Nindya memanyunkan bibirnya lalu berjalan ke arah Ibundanya. Ia membungkukkan tubuhnya, memberi salam pada Ibundanya. Lalu lanjut membungkukkan tubuhnya pada Selir Greeta....
...Selir Greeta memberikan senyuman manis pada Nindya. Yang langsung dibalas oleh senyuman yang tak kalah manisnya dari Nindya....
..."Nindya, kamu sudah sangat dewasa sekarang, boleh aku tau berapa usiamu sekarang?"...
...Selir Greeta bertanya tidak lupa memamerkan senyuman manisnya. Nindya melirik Ibundanya sekilas, yang langsung dibalas dengan anggukan oleh sang Ibunda. Menandakan bahwa Selir Greeta adalah orang baik-baik....
...Nindya kemudian berbalik menatap Selir Greeta kembali. "Usiaku sekarang 17 tahun, Selir"...
...Nindya menjawab sambil memamerkan senyum yang tak kalah manis. Selir Greeta menggenggam tangan Nindya secara tiba-tiba. Membuat Nindya kikuk sendiri. Ia bingung harus merespon bagaimana. Selir Greeta mengusap-usap tangan Nindya dengan lembut....
..."Lain kali kau boleh memanggilku dengan bibi saja." Pinta Selir Greeta menekankan kata 'bibi' pada Nindya....
...Nindya menyimpulkan senyumannya. "Baiklah, Bibi," Seru Nindya. Selir Greeta merasa senang dipanggil seperti itu....
..."Baiklah, berarti sekarang aku adalah Bibi kecilmu, bagaimana?" Selir Greeta menatap Nindya penuh arti. Nindya mengangguk. "Mmm, aku tidak keberatan. Hehe,"...
...Selir Greeta lalu pamit sambil membungkukkan tubuhnya pada Ratu. Ia kemudian mengusap pundak Nindya lembut. Dan tak lupa memamerkan senyumnya sebelum benar-benar pergi....
...Nindya membalas dengan senyuman yang sangat tulus. Ia pikir Selir Greeta adalah Selir baik-baik. Tak seperti yang lain. Yang hanya mencari muka di depan Raja. "Bunda, mari ku antar," Ujar Nindya setelah pamitnya Selir Greeta. Ia membantu menuntun jalan seraya memegang tangan Ibundanya. Ratu mengangguk senang....
...****************...
...Seusai menemani sang Ibunda berjalan-jalan, Nindya memutuskan kembali ke kamarnya melanjutkan mandinya yang sempat tertunda. Ia membenamkan tubuhnya di bathub miliknya. Ia terbiasa melakukan itu setiap berada di bathub. Entah kenapa dengan begitu membuatnya sangat nyaman....
...1 detik...
...2 detik...
...hingga,,...
...15 detik...
..."Buaggh" Nindya menarik kepalanya dari bathub. Ia terdiam sejenak. Lalu tanpa berlama-lama ia dengan cepat melanjutkan kegiatan membersihkan dirinya....
...****************...
...Seusai membersihkan diri, Nindya berjalan keluar kamarnya. Ia berniat menemui Raja untuk menyampaikan permohonan izinnya tentang ia yang ingin pergi keluar ke ibu kota. Ya, intinya keluar dari Istana untuk beberapa hari....
...Nindya berhenti tepat di depan ruangan Raja. Ia berharap Ayahandanya kini memiliki sedikit waktu untuk berbicara padanya. Nindya mengatupkan kedua tangannya berdo'a agar Raja memberinya izin sesuai harapannya. Nindya memberanikan diri dan mulai melangkah masuk ke ruangan Ayahanda nya....
...~~~...
...Nindya membungkukkan tubuh pada Raja yang terlihat serius membaca sebuah buku. Nindya melirik sekilas buku tersebut lalu dengan cepat menyembunyikan pandangannya yang mengarah pada buku tersebut, karena sadar bahwa Raja kini sudah menatapnya balik....
..."Ada apa kau ke sini?" Raja bertanya tanpa basa-basi. Membuat Nindya sukses menelan ludah....
..."Yanda, Nindya ingin mengatakan sesuatu sebentar. Tak akan lama kok," Ujar Nindya seraya menundukkan kepala. Raja meliriknya sekilas. "Cepatlah! Aku tak punya banyak waktu," Raja kembali melanjutkan membaca bukunya dengan seksama....
...Tanpa berlama-lama, Nindya segera mengutarakan keinginannya pada Ayahandanya. "Nindya ingin meminta izin pada Yanda untuk keluar selama beberapa hari dari Istana," Nindya memberanikan diri meminta izin. Perkataannya itu sukses membuat Raja menoleh dan berhenti membaca bukunya sejenak. "Maksudmu?" Raja bertanya keheranan. Rupanya ia tak mengerti dengan apa yang diutarakan oleh putrinya....
...Nindya meremas tangannya. "Nindya ingin keluar ibu kota sebentar, Yanda. Nindya ingin merasakan udara segar di luar istana Yanda. Mohon izinkan," Jelas Nindya panjang lebar. Raja membulatkan matanya....
..."Untuk apa kamu ingin keluar? apa kamu tak betah di Istana?" Balas Raja menekan setiap kalimatnya. Nindya membungkuk, "Tidak Yanda, Nindya hanya bosan. Jadi, Nindya memutuskan untuk pergi berjalan-jalan keluar sebentar. Bolehkan Yanda?"...
...Raja menimbang-nimbang permintaan Nindya. Cukup lama Nindya menunggu. Namun, beberapa lama kemudian, ia memanggut-manggut membuat Nindya tak paham apa maksudnya. "Baiklah, aku pikir ada benarnya. Mungkin kau terlalu bosan jika berada di sini terus. Apa lagi dari kecil kau tak pernah sekalipun menginjak dunia luar," Ujar Raja. Nindya membulatkan bola matanya tak percaya. "Jadi, Yanda mengizinkanku?" Sorak Nindya....
..."Hmm"...
..."Tapi, aku akan mengajukan beberapa syarat," Raja melanjutkan ucapannya. "Mohon sebutkan Yanda, syarat apa pun itu aku akan terima. Asal kau memberiku izin untuk keluar," Nindya membungkukkan setengah tubuhnya....
..."Mmm, kau akan kuberikan waktu paling lama sebulan..."...
..."Itu saja Yanda?" Nindya bertanya dengan bola mata masih membulat....
..."Tunggu, aku masih belum selesai masih ada beberapa syarat lagi,"...
...Raja melanjutkan kalimatnya. "Kedua, aku akan menyiapkan beberapa pelayan untuk menemanimu pergi jalan-jalan," Raja mengajukan beberapa syarat....
..."Lalu?" Nindya bertanya dengan hati-hati....
..."Sudah itu saja,"...
..."Terimakasih Yanda, aku sangat mencintaimu," Nindya membungkukkan tubuhnya seraya tersenyum senang. Raja membalas senyum putrinya. "Sudah, aku ingin melanjutkan membaca buku. Kau boleh pergi," Raja menyudahi percakapan mereka....
...Nindya membungkukkan tubuhnya sekali lagi. Ia kemudian melangkah keluar ruangan dengan perasaan senang....
*❤❤❤*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Auliyah Noor
Mm, kapan ketemu crush nya?
2022-02-25
0