Eps 2: Sindiran

...Sang Ratu kini terlihat puas akan usahanya menyenangkan Raja. "Ratu, di mana Nindya? Dia tidak ikut merayakan hari ulang tahunku?" Tanya Raja menatap mata Sang Ratu. "Tenang Yang mulia, sebentar lagi ia pasti akan datang kemari." Balas Ratu, sabar....

...Dari kejauhan terlihat seorang gadis cantik yang membawa sebuah kotak sambil berlari menyerbu Raja. "Yanda, aku membawa hadiah untukmu." Nindya memeluk Ayah anda nya dengan riang. "Nindya, yang sopan sedikit dengan Ayahanda mu." Ratu menegur putri tunggalnya. "Nindya, apa yang kau lakukan?" Ratu menarik bahu Nindya untuk menyingkir. "Bunda, kenapa? Kenapa aku tidak boleh memeluk Yanda?" Raut wajah Nindya kini terlihat murung....

...Ratu menggerakkan bola matanya ke arah Selir-selir yang menatap tajam ke arah mereka. Nindya tidak mengerti maksud Ibundanya. Ia kembali memeluk Yanda nya. "Ha...ha...ha, biarkan saja dia." Raja akhirnya bersuara. Nindya memberikan kotak yang sedari tadi dipegangnya kepada Yanda nya. "Apa ini?" Raja mengambil kotak tersebut dari tangan putrinya....

...Ia perlahan membuka kotak tersebut dan mengambil isinya yang ternyata adalah sekotak obat-obatan yang dibaluti kain dan mutiara harganya hampir mencapai berlian. Raja terlihat senang menerima hadiah dari putrinya....

..."Apa Yanda senang?" Nindya mendongakkan kepala ke arah Yanda nya. Ratu terlihat lega. Ia mengusap dadanya....

..."Bunda, apa yang Bunda berikan pada Yanda?" Tanya Nindya pada Bundanya. Ratu melirik Raja yang terlihat senyum seperti biasa. "Nindya, Bunda mu memberikan hadiah yang super bagus." Sahut Raja melirik Ratu yang kini memerah....

..."Wah, benarkah? Boleh aku lihat?" Nindya meminta izin untuk melihat hadiah yang diberikan Bundanya kepada Yanda....

..."Nindya, tidak boleh seperti itu! Tidak sopan." Ratu menegurnya sekali lagi. Raja memberikan hadiah yang diberikan Ratu kepadanya. Nindya menerimanya dengan senang hati. "Bagaimana cara memakainya bunda?" Nindya menimang-nimang cermin di tangannya. Ratu menjelaskan tentang bagaimana menggunakan cermin tersebut. Nindya mencoba menggunakannya, benar saja muncul beberapa puing-puing cahaya dari cermin tersebut....

...Nindya tersenyum gembira. "Bunda, aku berhasil," Riangnya. Sementara itu, Selir Ren Ai melangkah maju dengan maksud ingin meminjam cermin tersebut untuk mencobanya juga. "Hmm, boleh aku coba?" Ucapnya dengan tidak tahu malu. Nindya menatap Ibundanya. Sang Ratu memainkan mata menyuruh Nindya meminjamkan cermin nya pada Selir Ren Ai....

...Nindya memanyunkan bibirnya seraya menyerahkan cermin itu pada Selir Ren Ai. Selir Ren Ai menerimanya dengan tersenyum miring....

...Ia mengusap-usap cermin tersebut namun, tidak muncul apa-apa di sana. Ia menatap Ratu tajam meminta penjelasan. Nindya yang melihat itu segera membungkuk pada Selir Ren Ai. "Selir Ren Ai, pasti Bunda lupa memberitahu mu ya?" Nindya berucap. "Apa maksudmu? memberitahu apa?"...

..."Bunda bilang, cermin itu hanya bisa digunakan untuk orang yang memiliki hati murni," Nindya mengangkat kepala nya sekejap, memandang Selir Ren Ai yang terlihat bingung. "Maksudmu?" Selir Ren Ai mengerutkan keningnya....

..."Dengan kata lain, cermin ini hanya bisa digunakan oleh orang baik. Maaf Selir, apakah kau sedang iri pada seseorang?" Tanya Nindya....

..."Maksudmu? bicaralah dengan benar," Ujarnya mulai kesal. "Maksudku, kalau kau sedang iri atau berniat jahat dengan seseorang cobalah untuk menghilangkan dendam tersebut," Nindya berdiri lalu berjalan ke Ibunda nya, meninggalkan Selir Ren Ai yang masih terdiam mematung di tempatnya berdiri....

...Ucapan tadi benar-benar seperti ribuan jarum yang menusuk hatinya. Ya, ia sadar kalau ucapan tadi merupakan sindiran yang tertuju padanya....

..."Kau bilang apa padanya? kenapa dia terlihat kesal?" Ratu bertanya pada Nindya. Sedangkan Nindya hanya membulatkan jari membentuk huruf "o". "Sip Bunda," Ujarnya tersenyum. Ratu tertawa melihat tingkah putri tunggalnya itu....

...Sementara itu, Selir Ren Ai terlihat masih kesal dengan perbuatan ibu dan anak tersebut. "Ok, kali ini kau menang. Tapi, tidak lain kali," Gumamnya tersenyum sinis. "Anak itu harus ku musnahkan dengan tanganku sendiri," Lanjutnya dengan tatapan tajam ke arah Nindya dan Ratu....

Terpopuler

Comments

Intuisi Tika

Intuisi Tika

Nah ini. Aku suka karakter yang gini. Berani ngelawan. Bukan cuma diem kalo ditindas.

2022-11-16

0

Auliyah Noor

Auliyah Noor

Nindya berani bangett

2022-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Ulang tahun raja
2 Eps 2: Sindiran
3 Episode 3: Meminta izin
4 Episode 4: Meminta izin part 2
5 Episode 5: Berangkat...
6 Episode 6 : Tersesat...
7 Episode 7: Teman baru
8 Episode 8: Jessiva Anggraeni part 1
9 Episode 9: Jessiva Anggraeni part 2
10 Episode 10: Siapa dia?
11 Episode 11: Pangeran?
12 Episode 12: Nyaman
13 Episode 13: Tamu tengah malam
14 Episode 14: Menghabiskan waktu bersama
15 Episode 15: Bahagia
16 Episode 16: Melepas penat
17 Episode 17: Khawatir
18 Episode 18: Gugup
19 Episode 19: Randy Erlangga
20 Episode 20: Makan malam bersama
21 Episode 21: Curiga
22 Episode 22: Takut
23 Episode 23: Ancaman dan peringatan
24 Episode 24: Maaf...
25 Episode 25: Pertanyaan sulit
26 Episode 26 : Pertemuan dengan Sam
27 Episode 27: Rindu...
28 Episode 28: Peliharaan baru
29 Episode 29: Mimpi
30 Episode 30: Pingsan
31 Episode 31: Cemburu
32 Episode 32: Sendiri
33 Episode 33: Larut...
34 Episode 34: Pengorbanan
35 Episode 35: Kembali ke Istana
36 Episode 36: Tak percaya
37 Episode 37: Bersedih...
38 Episode 38: Masih bersedih
39 Episode 39: Mencari tahu kabar
40 Episode 40: Kenyataan menyakitkan
41 Episode 41: Gadis sandera
42 Episode 42: Pembalasan
43 Episode 43: Kenyataan sebenarnya
44 Episode 44: Clue
45 Episode 45: Penyelidikan ditunda
46 Episode 46: Menyelamatkan Sam
47 Episode 47: Pembunuhan
48 Episode 48: Ungkapan perasaan
49 Episode 49: Terungkap
50 Episode 50: Menyusun rencana
51 Episode 51: Menang
52 Episode 52: Dalang di balik semuanya
53 Episode 53: Kematian Tia
54 Episode 54: Akhir dari semuanya
55 Episode 55: Epilog
56 Extra part
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Episode 1: Ulang tahun raja
2
Eps 2: Sindiran
3
Episode 3: Meminta izin
4
Episode 4: Meminta izin part 2
5
Episode 5: Berangkat...
6
Episode 6 : Tersesat...
7
Episode 7: Teman baru
8
Episode 8: Jessiva Anggraeni part 1
9
Episode 9: Jessiva Anggraeni part 2
10
Episode 10: Siapa dia?
11
Episode 11: Pangeran?
12
Episode 12: Nyaman
13
Episode 13: Tamu tengah malam
14
Episode 14: Menghabiskan waktu bersama
15
Episode 15: Bahagia
16
Episode 16: Melepas penat
17
Episode 17: Khawatir
18
Episode 18: Gugup
19
Episode 19: Randy Erlangga
20
Episode 20: Makan malam bersama
21
Episode 21: Curiga
22
Episode 22: Takut
23
Episode 23: Ancaman dan peringatan
24
Episode 24: Maaf...
25
Episode 25: Pertanyaan sulit
26
Episode 26 : Pertemuan dengan Sam
27
Episode 27: Rindu...
28
Episode 28: Peliharaan baru
29
Episode 29: Mimpi
30
Episode 30: Pingsan
31
Episode 31: Cemburu
32
Episode 32: Sendiri
33
Episode 33: Larut...
34
Episode 34: Pengorbanan
35
Episode 35: Kembali ke Istana
36
Episode 36: Tak percaya
37
Episode 37: Bersedih...
38
Episode 38: Masih bersedih
39
Episode 39: Mencari tahu kabar
40
Episode 40: Kenyataan menyakitkan
41
Episode 41: Gadis sandera
42
Episode 42: Pembalasan
43
Episode 43: Kenyataan sebenarnya
44
Episode 44: Clue
45
Episode 45: Penyelidikan ditunda
46
Episode 46: Menyelamatkan Sam
47
Episode 47: Pembunuhan
48
Episode 48: Ungkapan perasaan
49
Episode 49: Terungkap
50
Episode 50: Menyusun rencana
51
Episode 51: Menang
52
Episode 52: Dalang di balik semuanya
53
Episode 53: Kematian Tia
54
Episode 54: Akhir dari semuanya
55
Episode 55: Epilog
56
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!