Sakura Arinda Darmawangsa anak dari pasangan Hanif Darmawangsa dan Rianti Rukmana. Keduanya orang tuanya merupakan orang terpandang di Jawa Timur yaitu sebagai Gubernur.
Sakura memiliki kakak laki-laki yang berbeda jauh dengannya. Andromeda kakak Sakura yang telah menikah dengan anak seorang jenderal TNI yaitu Medina Praya dan memiliki sepasang anak.
Sakura Arinda biasa dipanggil Ririn oleh keluarganya. Tahun ini ia genap berumur tiga puluh tahun, Kedua orang tuanya sudah resah dengan status anaknya perawan tua. Teman-teman Sakura semuanya sudah berkeluarga dan memiliki anak.
"Rin...apa tujuan kamu pulang? setelah mempermalukan Papi dan Mami kamu lima tahun lalu." ucap Hanif mengintrogasi anaknya yang pulang secara mendadak dari Amerika.
"Aku mudik lah....orang Indonesia kalau lebaran pasti mudik...aku ikut tradisi itu." ucap Sakura enteng sambil mencomot kue lapis buatan kakak iparnya.
"Sekarang belum lebaran Arinda...Apa sih yang ada dalam pikiran kamu? tidak habis pikir Papi dengan kelakuan kamu." Hanif geram mendengar jawaban anaknya.
"Dalam pikiran aku sekarang mau pulang kampung ga mau tinggal di kota....mau mengekplorasi ilmu yang udah aku pelajari di Amerika." Sakura menghabiskan satu piring penuh kue buatan Medina.
"Tante aku ikut ya...bosan di sini." Mars muncul dari tangga untuk ikut nimbrung bersama keluarga.
"Ga ada yang ikut bersama Arinda...sebelum memenuhi syarat dari Papi." Hanif tidak akan memberi ruang untuk anaknya yang sudah matang untuk menikah.
"Syarat?.....Papi cukup para kepala dinas aja dapat intrupsi dari pak Gubernur....anaknya jangan." ucap Sakura tak terima.
"Tidak ada bantahan Arinda....tahun ini umur kamu udah dua puluh tujuh tahun....Andro aja nikah umur dua enam kalah dengan Abang Kamu." Hanif tidak suka menerima bantahan dari Siapapun.
"Abang aja yang suka berkembang biak kali....Lihat kak Dina langsung bangun." Sakura tidak menyadari beberapa laser tajam menatapnya.
"Ririn... pulang dari Amerika otak kamu berkurang ya satu ons....Abang nikah karena udah siap lahir batin bukan bangun atau tidurnya." ucapan Andro langsung mendapat satu layangan sandal dari ibunya.
"Kenapa pada ga jelas begini sih... Andromeda kamu sebagai Kakak panutan untuk adikmu." Sakura mencibir kakaknya. "Dan Kamu Ririn....dengar ya syarat yang berikan Papi itu harus kamu turuti....kalau ga pintu rumah akan tertutup untuk kamu selama tiga puluh hari penuh." ucap Rianti penuh tekanan.
"Seperti bulan puasa aja rumah makan akan tutup selama sebulan.....apa syaratnya." Sakura terkulai lemah menyerah dengan perdebatan keluarganya.
"Kamu boleh pulang kampung asal ditemani Mars dan Venus....waktu yang kami tentukan satu bulan penuh....Jika belum bisa membawa calon kamu kesini, Papi akan menarik fasilitas yang kamu pakai." Hanif tersenyum evil, ia yakin anaknya akan membuat seribu macam akal agar fasilitas yang diberikannya tidak ditarik.
"Asyik dua Minion ikut tantenya....Bisa menghasilkan Minion ketiga nih." ucap Andromeda tertawa, akhirnya ia memiliki waktu berduaan dengan istrinya.
"Mas Andro...Malu dilihatin Papi Mami." Medina malu menutupi wajahnya karena melihat senyum sumringah mertuanya.
"Berkembang biak aja terus....bikin kesebelasan biar rame....ayo guess kita siap-siap." Sakura jengah melihat keluarganya yang begitu senang menambah anggota keluarga baru.
Mars dan Venus mengikuti tantenya menuju kamar atas untuk bersiap pulang kampung. Keduanya tidak sabar ikut berpetualang bersama Sakura. Kedua lebih suka ikut Sakura dibandingkan kedua orang tuanya.
"Tiga puluh hari....Aku aja ga pernah dekat dengan Laki-laki...Oh Tuhan berikan hamba jalan agar syarat yang berikan Papi Mami hanguskan ditengah jalan." Sakura menghitung tanggal di kalender dalam kamarnya.
"Tante ikuti aja alurnya.... Allah juga pasti udah menyiapkan jodoh untuk Tante Arinda." Venus menggomentari kepasrahan Sakura.
"Kamu masih kecil ga akan tahu tentang jodoh-jodohan...sekolah dulu." ucap Sakura sambil memasukkan beberapa baju santai.
"Tante lihat Papa Mama berjodoh padahal aku dengar Eyang ga ngerestuin hubungan Papa Mama." Venus masih asyik dengan ponselnya.
"Papa kamu itu nekat....pacaran sama anak Jenderal TNI...Dulu masih karyawan biasa....Datang ke rumah eyang kamu hanya memakai sendal jepit tampilnya tidak menjual sama sekali." Sakura menggeleng kepala mengenang kelakuan kakaknya yang absurd.
"Eyang kan ga tahu Papa anak penjabat.....Mama yang udah cinta mati membela calon suaminya." Venus mengetahui cerita ini dari eyang putrinya.
Sakura menatap dirinya di depan cermin apa masih ada Laki-laki yang mau dengan dirinya. Wajah yang pas-pasan style baju yang unik rambut yang berwarna merah.
"Nus...Tante masih cantik ga? di umur tiga puluh tahun ini." Sakura perlu mendengar fashion stylist keluarganya.
"Venus Tante Sakura Arinda....jangan setengah gitu manggilnya bisa salah dengar orang." Venus mendengus mendengar ucapan Sakura.
"Jadilah diri sendiri Tante....orang akan tahu sendirinya nanti....Aku suka loh warna nyentrik rambut Tante." Venus berjalan dimana Sakura berdiri. Venus bisa dijadikan fashion stylist di umurnya masih remaja.
"Tante mengidolakan Jenni black pink....Udah mirip belum....Tapi dia udah punya G Dragon." Sakura harus terima idolanya pacaran dengan leader big bang itu.
"pindah haluan aja....Aku yakin Jenni dari Surabaya akan bertemu G Dragon versi Indonesia." Venus tidak habis pikir dengan pola pikiran Tantenya sudah berumur masih mengidolakan idol k-pop.
Ketiganya turun kembali ke ruang tengah menemui keluarganya. Sakura tidak melihat keberadaan kakaknya dan iparnya. Kedua orang tuanya asik bermain congkak dengan serius.
"Gercep ternyata Abang Andro udah menghilang aja....datang tidak jemput pulang tak di antar."
"Ehh jangan hina ya anak Papi....tugas kamu tiga puluh hari ke depan membawa calon suami ke hadapan Papi dan Mami." Hanif berbicara tanpa menoleh kepada ketiganya.
"Tapi janji ya...setelah aku mendapat calon suami...Papi menanam modal untuk usaha properti aku." Sakura pun mengajukan syarat untuk Hanif.
"Tenang aja..... Papi udah siapkan permintaan kamu....sekarang permintaan Papi harus kamu kabulkan." Hanif kagum dengan nilai tawar anak perempuannya ini.
"Ya udah aku pulang ke Jember dulu....rumah disana udah siapkan menunggu kedatangan kami kan? Aku dan Kedua Minion pamit dulu." Sakura berpelukan dengan kedua orang tuanya meminta doa agar menemukan pangeran berkuda yang akan meminangnya.
Venus dan Mars diberi uang tambahan oleh Kakek Neneknya untuk mengawasi kegiatan Sakura selama di Jember. Keduanya akan senang hati menemani Tantenya selama sebulan penuh.
"Venus pasang safety belt yang benar....kita akan berpetualang ke luar angkasa seperti nama kalian berdua Venus dan Mars." Sakura menggendarai Robicon Jeep Wrangler warna hitam.
"Kita akan mengitari galaksi Bima sakti selama sebulan ya Tante....Mars dan Kakak Venus akan menjadi bodyguard tapi setiap jasa pasti ada uangnya." Mars perlu uang tambahan dari Tantenya membeli action figur.
"Untuk kalian berdua Dollar langsung Tante kasih." Sakura memacu mobilnya agar cepat sampai tujuan.
Selama perjalanan kedua Minion mengomentari perjalanan yang tidak pernah mereka lalui selama ini. Kedua orang tuanya pasti mengajak ke kebun binatang Taman Safari Prigen setiap liburan datang.
Menempuh perjalanan panjang, Sakura memasuki daerah Jember. Kampung halamannya terletak di kawasan industri rokok, Jalan menuju sana berlumpur karena habis turun hujan.
"Tante lihat ada mobil antik arah berlawan...kita perlu hiburan." Ucap Venus menunjuk mobil Corolla Altis antik tahun delapan puluhan.
Sakura sengaja memperlambat layu mobilnya, tepat depannya ada genangan air lumpur kesempatan ia memberi hiburan untuk ponakannya. "Kita mulai pertunjukan." Sakura memacu mobilnya dengan kecepatan sedang.
burrrrrrr bunyi cipratan air lumpur mengenai mobil antik tua itu. Sakura sengaja menambah kecepatan mobilnya agar air lumpur tersembur dengan kencang mengenai mobil Corolla Altis itu.
Ketiganya tertawa melihat mobil antik itu tidak berbentuk, Mobil Corolla Altis milik Lingga bermandikan lumpur.
"Tante pemiliknya mengejar kita." Mars bersorak melihat seseorang keluar sambil mengejar mobil Sakura.
"Pegangan yang kuat! ini adegan seperti fast and furious." Sakura menambah kecepatan mobilnya meninggalkan Lingga yang ngogosan mengejar mobil Sakura.
"Kurang ajar Awas akan aku balas....Nomor plat mobilnya tertutup lumpur gimana aku bisa tahu." Lingga mengusap wajahnya dengan kasar.
🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa kasih bunga mawar untuk aku penyemangat puasa pertama. hehehehe Vote Like dan komentar jangan ketinggalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Susilowati Wati
lucu
2024-04-22
0
Risa Risa
hihihi lucu nih ....
2022-06-17
0
Desrina Tobing
ekstrim jugaa ni perkenlnn dini 🤭
2022-05-01
2