Seminggu kegiatan Sakura di kampung halamannya dihabiskan dengan berkebun di kebun belakang rumah bersama kedua ponakannya.
"Semoga cepat tumbuh bibit bunga yang aku tanam ini." Sakura bergumam sambil menyiram bunga yang mulai tumbuh.
"Non Sakura cuma satu bulan disini....siapa yang akan merawat bunga ini....si Mbak hanya di tugaskan Tuan Hanif sore hari mengecek keadaan rumah." Mbak Jumi memberikan pupuk yang di minta Sakura.
"Mbak Jumi ini peluang usaha menambah penghasilan....Katanya si Mbak mau buat rumah gedongan....aku ikhlas kalau Mbak yang metik semua ini.
Sakura berdiri dan meninggalkan Mbak Jumi yang bengong mendengar ucapan Nona mudanya itu. Lebih dari seratus bibit yang di tanam Sakura di halaman belakang rumahnya.
"Venus dimana Mars? Ga kelihatan?" Tanya Sakura memasuki ruang tengah sambil melihat ke arah ponakan perempuannya.
"Tadi di ajak Anto tetangga sebelah main bola di lapangan kampung." Ucap Venus acuh.
Sakura berlalu meninggalkan Venus menuju kamarnya, ia segera mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Sakura memakai baju olahraga santai, ia berniat akan bersepeda santai keliling kampung.
"Tante mau kemana? Aku ikut." Venus menyadari Sakura keluar dari kamarnya memakai baju olahraga.
"Buruan....nanti kesiangan....kamu kebiasaan kalau orang mau pergi pasti minta ikut...ganti baju sana." Sakura merapikan penampilannya, memakai celana training dan baju lengan panjang menutupi kulit putihnya.
Dalam waktu sepuluh menit Venus sudah rapi berpakaian sambil membawa kamera pocket miliknya, Venus menyukai fotografi seperti Andromeda.
"Ikutin arah jalan Tante.... jangan sampai menghilang ya Venus....bisa di gantung Tante sama bapak kamu itu."
"Oke tapi jangan suruh aku balapan....pasti akan kalah nantinya." Ucap Venus nyegir kuda.
Keduanya bersepeda menggilingi perkampungan yang masih asri, menyapa penduduk yang siap pergi bekerja di ladang dan sawah Mereka.
Sakura menatap hamparan perkebunan tembakau yang luasannya ribuan hektar, Jember terkenal dengan produk rokoknya. Sakura sempat mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi.
"Tante aku haus dan capek... istirahat dulu ya." Ucap Venus sambil mengibaskan tangannya karena kepanasan.
"Jarak warung jauh....kita istirahat disana." tunjuk Sakura melihat pohon rindang.
Kedua mengayuh sepeda hingga di bawah pohon rindang ini, angin sepoi-sepoi menerpa kulit wajah keduanya. Venus menatap ke atas jenis pohon apa untuk ia berteduh.
"Tante Arinda...lihat ada jambu..... kebetulan sekali kita haus....gimana kalau kita minta."
Sakura melihat kiri kanan sepertinya rumah ini tidak ada penghuninya, Mau minta tapi kepada siapa. Sakura memanjat pagar untuk masuk ke halaman luas rumah ini.
"Venus kamu tunggu di bawah Tante ambil dulu...jangan kemana-mana." Titah Sakura kepada Venus yang sudah meneguk ludahnya.
Sakura memanjat pohon jambu berwarna putih yang berbuah banyak, Ia memakan satu jambu yang mengandung banyak air ini.
"Tante Arinda bagi dong....jangan makan sendiri aja." Teriak Venus dari bawah. "Sambut....Bagian untuk kamu." Sakura melempar satu persatu jambu yang berhasil di petik olehnya.
Sakura terus memakan jambu air yang begitu menyegarkan tenggorokannya. Ia memasukkan sebagian ke kantong saku celananya. Venus yang berdiri di bawah juga merasakan kesegaran yang tiada duanya.
"Venus....mau lagi ga? Tante mau turun nih." Sakura berteriak memanggil ponakannya.
"Venus.....hallo Venus....Nus....kamu dimana." Sakura tidak melihat ponakan yang berdiri di seberang jalan tadi.
"Tante....aku duluan pulang ya....Om...Om yang kemaren mau minta tangan Tante Arinda." Venus mengayuh sepedanya dengan cepat setelah melihat kemunculan sosok Lingga di depan pintu rumahnya.
"Kenapa tu anak....seperti lihat hantu aja.....Heran sama anak sekarang lihat boyband BTS jingkrak senangnya tidak ketulungan pas lihat hantu pada lari." Gerutu Sakura sambil menurunkan pohon jambu ini.
Sakura merapikan helaian rambut yang keluar dari ikatannya. Ia tidak menyadari Lingga menatapnya dengan aura permusuhan. Sakura masih sibuk merapikan penampilannya ketika Lingga mendekatinya.
"Ngapain kamu di rumah saya." Ucap Lingga dingin.
Sakura mengangkat kepalanya yang menunduk sibuk menyingkirkan beberapa daun yang ikut bersamanya. Sakura menyenggir karena ketahuan maling di rumah Si Om nerd.
"Aku lagi ekspansi ke rumah-rumah Om.....kali aja ada harta karun yang tersembunyi....ternyata ini harta Karun milik Om ya." Sakura memberikan jambu yang diambilnya tadi.
Lingga hanya menatap jambu pemberian Sakura kepadanya. Perempuan dihadapannya ini tidak tahu malu sudah mengambil buah jambu miliknya.
"Om gimana kondisi istrinya? Udah baikan dari kondisi serangan jantung mendadak?" Ucap Sakura sambil terus memakan buah jambu yang sudah ia petik.
"Om mogok bicara ya....diam dari tadi? Aku ga bisa menggunakan bahasa isyarat.... Makasih ya Om untuk buah jambu segar ini." Sakura membungkuk tubuhnya memberi tanda terima kasih. "Ya udah aku pulang dulu....titip salam untuk istri tersayang Om agar sabar menghadapi Om Nerd seperti papan triplek." Sakura memanjat pagar rumah Lingga dan mengayuh sepedanya.
Lingga menghela nafas kasar melihat kelakuan perempuan bunglon itu, untung saja ibunya pergi arisan ke rumah tetangga, Lingga masuk ke rumah mengambil ponselnya.
Sakura tertawa melihat wajah pria matang itu menahan emosi melihat tingkah lakunya, Pasti sekarang Pria itu sedang mandi tujuh kembang menghilangkan kesialan yang menghampiri dirinya pikir Sakura.
Setiba di rumah, Sakura melihat Venus yang duduk di bangku teras yang tampak khawatir. "Tante Arinda tidak kehilangan anggota tubuh kan? Maafkan aku tadi langsung pergi...Om...Om itu menakutkan seperti mau makan orang." Ucap Venus dengan nada cemas.
"Siapa yang berani dengan Sakura....Nus...kali ini Tante maafkan ya...kamu ninggalin Tante dengan hewan buas itu." Sakura menghempaskan bokong di kursi santai dekat teras rumahnya.
"Venus....Tante Ririn....Ini dua kali dalam sehari aku dengar kata lain dari nama aku." Ucap Venus kesal mendengar panggilan namanya yang selalu di ubah Sakura.
"Aku tidur dulu capek....Jambu tadi di olah Mbak Jumi mau dibikinkan rujak katanya." Venus beranjak meninggalkan Sakura yang asyik menggambar di ponselnya.
Sakura menghabiskan waktu dengan menggambar desain rumah milik kliennya, Walaupun dalam masa berlibur uang harus tetap masuk.
"Permisi... assalamualaikum." seorang pria mengetuk pintu pagar rumah Sakura. Pria itu menunggu Sakura membuka pintu untuk dirinya.
"Mau bertemu siapa ya pak? Kalau pak Yuno lagi istirahat....Mbak Jumi lagi bikin rujak dan saya lagi menggambar....pilih sekarang... bapak lagi cari siapa?" Ucap Sakura percaya diri.
"Saya mau bertemu yang namanya Sakura....Saya pengacara Tuan Lingga Barata ingin bertemu Ibu Sakura."
"Silahkan masuk dulu." Sakura menawarkan tamunya untuk masuk.
"Ga usah Ibu Sakura....disini saja....saya mau memberikan ini....pahami dan baca ya Ibu Sakura pemberian bapak Lingga....saya pamit dulu." Pria itu lantas pergi setelah pamit kepada Sakura.
Sakura yang penasaran pemberian Om Nerd yang bernama Lingga Barata itu, langsung membukanya tanpa pikir panjang.
Saya menunjuk Hotman Paris sebagai kuasa hukum saya untuk menuntut secara pidana dan perdata atas pencurian buah jambu di area rumah saya yang bernama Sakura, memiliki ciri-ciri rambut merah menyala, tinggi badan 170 cm. Demikian surat kuasa ini saya berikan semoga dipahami!
Sakura meremas surat tuntutan yang dilayangkan kepadanya, Pria itu mau main-main dengan Sakura Arinda Darmawangsa.
🌹🌹🌹
Jangan lupa Vote like dan komentar....Setangkai bunga sudah memberi semangat untuk aku meneruskan tuntutan Lingga kepada Sakura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Sintapriyanti Andini
gilaa bwa2 hotman paris.. hhhhhhh
2024-05-17
0
Desrina Tobing
malunyaaa d perkataan kn hnyaa curi jmbuu.... gimnaa lgii klo curi hati om lingga bisaa berujung d bui 🤦🤦🤦🤦
2022-05-01
1
Teea Puspa
perkara jambu air,hotman paris yg maju lohhh.....mantappsss🤭😂
2021-09-03
4