Mereka yang melihat kejadian tersebut pun hanya menutup mulut mereka percaya. Mahasiswa baru yang berada di semester satu pun menatap tak percaya kepada idola mereka. Dengan suara yang sedikit bergetar Sara pun berbicara.
"Apa Lo nggak mikir hah?! Siapa orang yang lo cium dengan sembarangan barusan, kalau Lo mikir Gue sama seperti cewek-cewek Lo yang lain itu salah besar." Ucap Sara dengan suara tercekat.
"Mengapa Gue bilang kalau Gue nggak seperti cewek Lo yang lain? Karena Gue yakin orang seperti Lo bakal dapetin cewek yang sifatnya 11 12 kayak Lo. Sampai kapan pun Gue nggak bakal ngelupain hal ini, dan inget Gue tidak bakal maafin Lo. Berdoa aja sama Allah biar Allah mengampuni dosa-dosa Lo. Dasar laki laki bre*****." Ucap Sara sambil menahan tangisnya
Sara merasa karena sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh mahasiswa laki-laki tersebut.
Laki-laki tadi memegang pipinya yang ditampar oleh Sara, dia melihat Sara dengan tatapan tajam. Dia merasa bahwa dia dipermalukan oleh Sara, Sedangkan dia tidak memikirkan apa yang dia lakukan tersebut juga mempermalukan diri Sara.
Para teman-teman yang sama-sama ikut lomba pun berjalan mendekati Sara dan memeluk Sara. Mereka mengusulkan agar Sara pulang terlebih dahulu karena mereka tahu bahwa kondisi Sara sekarang ini sedang down. Laki-laki tersebut pun berjalan menuju teman-temannya dan disambut dengan tatapan biasa saja seolah tak terjadi apa-apa.
"Puas Lo semua? Gue dipermaluin sama tu cewe sok suci. Sial*n!" Maki laki-laki tersebut. Mereka pun menyambut laki-laki tersebut dan menepuk bahu dari laki-laki tersebut. Mereka meninggalkan kerumunan tadi tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Sedangkan Sara, dia berjalan menuju ruang tunggu guru dan meminta izin kepada gurunya agar dia bisa pulang terlebih dahulu. Karena dia merasa tidak enak badan. Setelah diizinkan, Sara pun menaiki ojek online pesanannya dan pulang ke rumah.
Setelah beberapa menit sampailah dia di rumah dan mendapati keadaan rumah sedang kosong. Sara pun berjalan menuju kamarnya dan menutup pintu kamarnya. Badannya terasa sangat lemas dan dia menangis dengan sangat keras.
Sara masih membersihkan bibirnya dengan tangan serta kain yang ada di sekitarnya. Dia terus menggosok bibirnya seakan-akan dia sedang menghilangkan kotoran dari bibirnya.
Dia berjalan menuju kamar mandi dan menyiramkan air yang banyak menuju ke mulutnya sampai dia pun tersedak karena air tersebut tidak sengaja diminum olehnya. Dia pun terus saja menangis dan membasahi dirinya dengan air. Ia sangat merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi padanya.
Sara menangis sesenggukan sampai dia pun merasa sangat lemas dan berakhir dia meringkuk di kamar mandi, dan dalam keadaan yang basah kuyup. Tak lama setelah itu, Sara mendengar bahwa ada ketukan pintu kamar. Sara pun sudah tak mampu berdiri untuk membukanya.
Asha pun membuka pintu kamar adiknya karena tak ada sahutan dari dalam. Asha melihat kamar adiknya yang kosong pun berpikir bahwa mungkin adiknya belum pulang. Dia pun membalikkan badannya dan hendak keluar dari kamar Sara.
Namun hal itu Asha kurungkan karena dia mendengar tangis seseorang. Asha pun mengikuti asal suara itu dan dia diarahkan menuju kamar mandi Sara.
Sampai didepan kamar mandi, Asha pun membukanya dan kaget melihat adiknya yang sedang menangis dan bajunya basah kuyup.
"Sara Apa yang terjadi padamu? Mengapa kau bisa basah seperti ini? Pindah ke kamar aja yuk. Nanti kamu sakit kalau kelamaan di kamar mandi." Ucap Asha panik karena malihat adiknya menangis sambil meringkuk di kamar mandi.
Sara pun mengikuti saran dai sang kakak dan mencoba bangun. Namun Sara kesusahan karena badannya lemas dan kepalanya sakit. Asha yang melihat hal itu pun ikut membantu Sara berdiri dan memapahnya ke dalam kamar.
Asha pun mengambil handuk di lemari Sara dia menyelimut kan handuk pada tubuh Sara lalu mengeringkan sebisa Asha. Melihat bahwa bibir adiknya membiru dan sedikit bengkak Asha pun bertanya pada adiknya
"Ini bibir kamu kenapa kok sampai bengkak kayak gini? Terus kamu ngapain juga main air?" ya memang bibir Sara sedikit bengkak karena sedari tadi dia memukul-mukul bibirnya dan terus menggosoknya sampai berwarna kebiruan.
Sara sama sekali tidak menjawab kakaknya, pandangan Sara hanya kosong seperti orang linglung. Asha pun memberikan pakaian kepada Sarah dan menyuruh Sara untuk berganti pakaian. Sara pun hanya mengikuti perintah dari kakaknya dan berganti pakaian di kamar mandi.
Setelah selesai, Sarah pun tertidur karena dia merasa sangat pusing. Asha yang melihat hal itu pun merasa iba kepada adiknya.
Dia kemudian berjalan menuju kamarnya dan bergegas mandi karena tujuan dia pulang adalah untuk berganti pakaian dan kembali lagi ke rumah sakit. Karena Khansa belum ada yang menunggu, namun dia kaget karena mendengar suara tangisan dan ternyata itu adalah Sara.
Selesai mandi, Asha menyiapkan beberapa barang yang akan dia bawa lagi ke rumah sakit. Asha berjalan menuju kamar Sara dan membuka pintunya. Asha mendekat kearah ranjang Sara dan membangunkan Sara untuk pamitan.
"Sar, teteh ke rumah sakit lagi ya. Ada yang mau dititipin nggak?" Tanya Asha sambil memegang pipi Sara. Sara hanya menggeleng lemah sambil menatap kakaknya. Asha pun mengangguk dan berjalan menuju pintu.
Namun, Asha berhenti dan berbalik ketika Sara memanggilnya. "Teh, Sara pesen soft** boleh nggak? Beliin yang biasa ya. Uangnya ada di dompet Sara." Pinta Sara dengan suara lembut. Karena tadi saat dia berganti pakaian dia baru tahu jika dia sedang haid.
Dia juga baru tahu bahwa stok pembalut miliknya tinggal beberapa biji.
Asha pun mengangguk dan mengambil beberapa lembar uang sepuluh ribuan milik Sara. Setelah itu, Asha pun berangkat menuju ke rumah sakit. Sara pun melanjutkan tidurnya lagi karena kepalanya masih sakit.
Sampai Sara pun terbangun ketika azan dzuhur berkumandang. Sara pun ingat bahwa kedua adiknya masih disekolah. Sara pun mengambil hp nya dan memesan 2 ojek online untuk kedua adiknya.
Setelah selesai memesam untuk kedua adiknya, Sara bangun untuk mengambil air di dapur. Saat akan meminumnya pun bibir Sara sedikit ngilu dan perih.
Setelah selesai minum, dia pun masuk kembali ke kamar dan duduk di pinggir kasur. Tak lama setelah itu terdengar suara pintu utama dibuka, Sara pun yakin bahwa itu adalah kedua adiknya. dia pun berjalan keluar kamar, dan benar saja ternyata ada Aurora dan Reza yang pulang dari sekolah.
Sara pun menyuruh kedua adiknya untuk naik ke atas dan berganti pakaian. Sara pun menuju dapur dan membuatkan makan siang untuk kedua adiknya. Saat sedang asyik memasak, Sara mendengar teleponnya berbunyi. Sara berjalan menuju kamar dan melihat siapa yang meneleponnya.
Ternyata yang meneleponnya adalah kakaknya. Kakaknya mengatakan bahwa dia masih menginap di rumah sakit karena keadaan Khansa yang baru saja membaik. Jadi, dia harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu.
Asha pun bertanya apakah persediaan pembalut Sara masih cukup sampai besok atau tidak. Sara pun menjawab bahwa stoknya masih bisa sampai besok, sehingga Asha tak perlu pulang sekarang. Sara pun mematikan teleponnya.
Sara melanjutkan acara memasaknya dan menyelesaikan masakan makan siang untuk kedua adiknya.
Selesai makan dan membereskan bekas makan siang mereka, sara pun kembali ke kamar dan membaca tentang materi perlombaan antar sekolah yang diadakan besok.
Saat membaca para peserta lomba dari sekolahnya, Sara pun bingung karena ada nama Khansa dalam perlombaan duet perwakilan. dia tambah bingung karena teman duet dari adiknya adalah Alden, si tukang bully.
Sara hanya mengendikkan bahunya Acuh karena dia pikir Alden telah tahu bahwa Khansa sedang berada di rumah sakit. Otomatis Alden akan mencari teman duet yang lain.
Sara melanjutkan membacanya, dia merasa akan sangat lelah besok. Karena banyak sekali acara yang akan dia tanggung seharian. Sara pun menghembuskan napas nya perlahan.
Sementara di rumah sakit, Asha yang sedang menyuapi Khansa merasa senang karena adiknya sudah berangsur membaik. Asha pun bertanya apakah ada acara penting yang akan diikuti oleh Khansa besok.
Karena Asha tahu bahwa besok adalah lomba antar SMA yang diadakan di sekolah adiknya. Khansa pun mengatakan bahwa dia mengikuti lomba duet perwakilan. Namun dia akan memberi surprise kepada teman temannya. dia akan mengikuti lomba besok. Dia juga akan berangkat lebih siang sehingga teman temannya tidak akan melihatnya.
Asha pun menyetujui usul dari adiknya. Sementara Alden yang sedang menyiapkan persiapan untuk lomba besok pun memutuskan untuk tetap tampil sendiri karena partner duetnya sedang berada di rumah sakit dan tidak tahu bahwa Khansa akan mengikuti lomba besok.
Asha yang mendapat permintaan dari adiknya pun bertanya kepada dokter Apakah Khansa sudah boleh pulang besok. Dan ternyata dokter memberitahukan bahwa Khansa sudah boleh pulang besok. Asha pun mulai menyiapkan beberapa pakaian yang dia bawa kemarin ketika ke rumah sakit.
Sementara Sara yang berada di rumah pun mulai mengistirahatkan tubuhnya karena dia harus memiliki banyak tenaga untuk besok. Saat Dia baru saja ingin terlelap, dia mendengar pecahan piring yang jatuh dari arah dapurnya. dia pun keluar menuju dapur untuk melihat apa yang terjadi.
Bukannya membersihkan bekas pecahan piring itu, Sara malah bersikap cuek dan hendak memutar balikkan badannya menuju ke kamar lagi. Tetapi dia berhenti karena perkataan orang itu.
"Kau tidak memasak hah! Di mana kakakmu itu? Mengapa dia tidak menyediakan nasi dan masakan di rumah? Apa kau tidak tahu bahwa aku sedang lapar?" Sarah hanya menempatkan kedua tangannya diperutnya dan berjalan maju menghadapi ibunya.
"Anda bilang mengapa Saya tidak masak? Bukankah seharusnya yang memasak itu ibunya? Mengapa malah Anda yang baru pulang pergi entah kemana lalu menanyakan tidak ada masakan? Apakah Anda sadar dengan apa yang Anda katakan?" tanya Sarah santai kepada ibunya.
Ibunya itu pun tersinggung dan hendak menampar Sara. Namun, Sara memegang tangan Ibunya dan berkata.
"Apakah ada seorang ibu yang akan menampar anaknya? Kalau memang ada di dunia ini selain Anda, maka kasihan pada anak-anak wanita tersebut. Wanita yang seharusnya menjadi pelindung untuk keluarga mereka dan juga anaknya malah menjadi sosok orang tua yang toxic. Sara pun menghempaskan tangan ibunya keras dan meninggalkannya.
Merhaba! Kakak kakak Kayenna tercinta❤. Jangan lupa Like, dan Komen untuk dukung Kayenna yaa. Terimakasih.
Iyi Gecerler! all❤.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Elrika ka
semangat mbk kayena😘
2021-06-15
0
Cucu Suliani
like
2021-06-04
0
🍒 ig@ittaharuka 🍒
semangat Thor👍👍👍.. aku udah mampir ya 🤗🤗🤗🤗
2021-05-25
0