Setelah mengetahui bahwa Khansa mengalami kecelakaan ketika di sekolah. Aurora dan Reza pun menunggu kakaknya di ruang rawat Khansa. Sara berjalan menuju kantin untuk membelikan makan siang untuk kedua adiknya.
Dia juga membeli beberapa camilan dan juga makanan berat untuk dimakan bersama dengan kakak dan adiknya.
Sara pun kembali ke ruang rawat Khansa dan dia melihat bahwa Aurora dan Reza seperti menahan kantuk. Sara pun segera memberikan makanan kepada kedua adiknya dan menyiapkan sofa untuk tidur ketua adiknya.
Setelah makan kedua adiknya pun tidur di sofa yang ada di ruangan Khansa. Sara membuka buku resume materi yang akan dia gunakan untuk lomba besok. Dia akan mewakili sekolah untuk mengikuti Olimpiade antar sekolah.
Sara pun dibantu oleh Asha untuk memahami beberapa materi yang belum Sara terlalu ketahui.
Waktu pun menunjukkan pukul 6 sore. Asha meminta kepada Sara agar dia pulang. Dia meminta agar Sara bisa fokus belajar untuk materi Olimpiade besok dan dia bisa menjaga adiknya ketika berada di rumah. Lalu Asha yang menjaga Khansa di rumah sakit.
Asha sudah pulang ke rumah sebelum dia membangunkan Aurora dan Reza untuk pulang. Asha yang mengatakan bahwa Khansa masuk rumah sakit kepada ibunya pun hanya merespon santai. Seolah-olah Amora tidak mengkhawatirkan jika anaknya mengalami kecelakaan.
Sara pun pulang menuju rumahnya dengan kedua adiknya. Dengan Reza dan juga Aurora di belakang.
Sesampainya di depan rumahnya, Reza pun turun dari motor untuk membukakan gerbang agar Sara bisa masuk ke dalam. Reza dan Aurora pun berdiri di samping motor saat Sara sedang memarkirkan motornya. Sara pun tersenyum dan menggandeng kedua adiknya untuk masuk ke dalam rumah.
Saat masuk ke dalam rumah ada Amora yang sedang duduk di ruang tamu, dia duduk sambil memangku sebelah kakinya dan berselancar di media sosial.
Sara pun membuka pintunya dan menutup pintunya kembali. Reza pun maju ke arah ibunya untuk menyalami nya, namun Sara hanya menyeritkan dahinya serta membuka mulutnya tak percaya.
Amora tidak merespon sedikit pun tangan dari Anaknya. Sara pun menggelengkan kepalanya dan berjalan mendekati Reza lalu berdiri di sebelah Reza, Sara pun menyalami Reza.
"Ya udah nggak usah salim. Kamu kan dari rumah sakit, takutnya kamu bahwa virus yang mematikan. Terus nanti virusnya mampir ke dia, dan dia bisa mati gara-gara kena virus yang kamu bawa." Skak mat Sara pada sang ibu.
Sara pun menyuruh kedua adiknya untuk naik ke atas dan segera mandi. Aurora dan Reza pun segera naik ke kamarnya. Sara yang hendak membalikkan badannya dan melangkah menuju kamarnya pun terhenti karena ibunya berbicara.
Sebelum ibunya berbicara lebih banyak. Sara mengatakan bahwa dia tidak mau ribut dengan ibunya, karena dia mau belajar untuk Olimpiade besok. Sara pun masuk ke dalam kamarnya dan juga membanting tubuhnya ke atas kasurnya.
Sara mengistirahatkan badannya, karena dia merasa sangat lelah setelah seharian dia bolak-balik ke sekolah, rumah sakit, dan rumah.
Setelah Sara rasa cukup beristirahat, Sara pun berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Selesai mandi Sara pun mulai membuka buku-buku dan juga catatannya dan mulai mempelajari materi untuk besok. Sampai tak terasa bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Sara pun tertidur di meja belajarnya dan dia tertidur di meja belajar sampai pagi hari.
Sara terbangun ketika sang adik memanggil namanya berulang kali. Sara pun berjalan ke arah pintu dan melihat bahwa Reza telah rapi dengan seragam nya. Sara pun menyerit heran karena adiknya telah mandi sepagi ini.
"Kamu ngapain udah mandi di pagi buta Za?" Tanya Sara polos. Reza pun menggeleng melihat kelakuan kakaknya.
"Mbak Sara baru bangun ya, masa udah jam setengah enam dibilang masih pagi buta." Jawab Reza menjelaskan.
Sontak Sara pun membelalakkan matanya lebar-lebar. Sara pun melihat jam, dan benar saja bahwa Jam menunjukkan pukul setengah 5.30 pagi.
"Astagfirullah lupa tidak sholat subuh ya Allah." Sara pun berlari menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu.
Dia pun melaksanakan salat Subuh dan setelah selesai salat Subuh dia pun langsung bergegas mandi dan bersiap menuju sekolah. Sara merasa bahwa dia akan terlambat tetapi dia harus mengantar kedua adiknya terlebih dahulu. Sara pun mengantarkan kedua adiknya tanpa sarapan terlebih dahulu karena dia sudah kesiangan.
Seharusnya dia harus sampai di sekolah sebelum pukul 7. Dia harus mengantar adiknya yang arah sekolahnya berbanding terbalik dengan arah sekolah Sara. Sara pun mengatakan kepada adiknya untuk sarapan di kantin sekolah.
Sara pun bergegas menuju sekolahnya untuk menemui guru-gurunya terlebih dahulu. Sesampainya di sekolah Sara langsung berlari menuju ruang Kepala Sekolah. Dia pun mengetuk pintu dan terdapat para guru yang telah menunggunya cemas.
"Assalamualaikum Pak, Bu. Maaf Sara terlambat karena tadi malam Sara tertidur saat belajar, sehingga lupa menyetel alarm." Jelas Sara. Para guru pun segera memberikan jas khusus untuk Sara dan menyiapkan perlengkapan untuk Sara.
Mereka pun mengantarkan Sara ke kampus favorit di kota tersebut. Sara diantar oleh kepala sekolah menggunakan mobil kepala sekolah. Sesampainya dia di kampus tersebut, ternyata telah banyak orang yang telah tiba di sana.
Sara melihat beberapa orang yang mengenakan sejenis rompi atau jas yang sama seperti dirinya, namun hampir tidak ada orang yang memakai jilbab kecuali dirinya.
Sara pun berjalan dengan mantap menuju tengah lapangan dan berkumpul dengan teman-teman dari sekolah yang lain.
Tak lama setelah itu terdengar pengumuman bahwa seluruh peserta lomba diminta untuk memasuki ke ruang Perlombaan. Mereka memasuki ruangan masing-masing yang telah terdapat nomor juga nama pesertanya.
Sara pun mencari nama dan nomornya di undangan online dari Kampus itu.
Nama Sara pun berada di lantai dua, Sara pun berjalan menuju ke ruang Perlombaan yang ada di lantai 2. Selama berjalan menuju lantai dua banyak anak-anak yang melihatnya, Sara pun hanya acuh dengan pandangan mereka yang meneliti penampilannya.
Sara meneliti lagi pakaian yang dia kenakan. Sara memakai atasan dan bawahan serta jilbab warna hitam. Serta sepatu sneakers nya yang berwarna putih. Sara memang memilih warna favoritnya untuk mememaninya Olimpiade hari ini.
Sara pun mengangkat bahunya acuh dan terus berjalan menuju ke ruangannya.
Sara memasuki ruangan tersebut dan mulai mengerjakan soal-soal Olimpiade. Sebelum mengerjakannya Sara berdo'a dengan sungguh-sungguh dan berharap agar dia mendapatkan hasil yang terbaik.
Setelah selesai mengerjakannya Sara pun diberitahu bahwa siswa yang telah berhasil menyelesaikan soalnya terlebih dahulu, boleh keluar dari ruangan.
Sara pun berjalan keluar dari ruangannya dan mendapati sekelompok anak kampus itu yang Sara rasa mereka adalah mostwanted di kampus tersebut.
Sara hanya berjalan melewati gerombolan tersebut dengan santai. Sara hanya berjalan dengan tatapan datar. Namun entah karena ada masalah apa, salah satu cewek dari gelombang tersebut berjalan mendekati Sara.
"Lo nggak malu pakai jilbab sendiri? Lihat deh semua orang pada nggak pakai jilbab, cuma Lo aja yang pakai. Atau mungkin Lo cuma cari sensasi, dengan penampilan yang berbeda dengan yang lainnya?" Tanya wanita itu sinis pada Sara. Sara hanya tersenyum miring lalu dia bertanya.
"Maaf, apakah Anda muslim?" perempuan tadi mengangguk. Sara pun menghadap wanita itu penuh. Lalu Sara melihat penampilan wanita itu dari atas hingga bawah.
Sara miris melihat penampilan wanita itu yang mengenakan gaun kurang bahan, yang memperlihatkan paha serta dada bagian atasnya secara bebas.
"Karena berjilbab itu hukumnya wajib dan kita sebagai seorang muslimah yang memiliki akal sehat seharusnya mengerti bahwa hal yang telah diwajibkan itu harus dijalankan bukan dipertanyakan." Jawab Sara singkat.
Sara pun meninggalkan segerombolan laki-laki dan perempuan itu, lalu berjalan turun menuju ke mushola. Dia akan melaksanakan sholat Dhuha, karena dia belum melaksanakan sholat Dhuha ketika di rumah tadi.
Perempuan tadi yang mengajak berbicara Sara pun merasa di rendahkan oleh Sara. Dia berbalik menuju teman-temannya dan mendekati salah satu teman dekatnya.
"Et, Lo temen Gue kan?" Tanya nya pada laki-laki berkulit putih itu. Laki-laki itu pun hanya bisa mengangguk dan menatap kearah perempuan itu.
"Gue mau Lo buat perhitungan sama cewek tadi. Gue merasa dia ngerendahin gue, dan lo sebagai temen gue harus balesin ke dia." Perintah wanita itu.
"Ngapain sih main balas-balasan kayak gitu, kayak anak kecil aja." jawab laki-laki itu santai karena dia merasa tidak ada yang salah.
Namun perempuan tadi menghasut para teman-teman yang lainnya, untuk meminta agar laki-laki tersebut mau membantunya. Mereka membuat taruhan bahwa jika laki-laki tersebut tidak mau membantu teman mereka, dia menganggap bahwa laki-laki tersebut adalah pecundang.
Laki-laki tadi pun akhirnya memutuskan untuk membantu teman perempuannya karena tidak ingin dicap sebagai pecundang.
Sementara Sara yang selesai salat Dhuha pun pergi ke luar mushola. Dia memakai sepatunya dan mulai berdiri, lalu berjalan menuju ke tengah lapangan untuk berkumpul dengan para peserta lainnya.
Namun saat Sara hampir memasuki gerombolan peserta lain, tangannya pun ditarik oleh seseorang dengan sangat keras sehingga dia menubruk badan seseorang.
Seseorang itu pun memegang leher Sara dan betapa terkejutnya Sara ketika dia mendapati sebuah benda kenyal menempel pada bibirnya. Sara pun membelalakan matanya dan dia sangat terkejut. Dia pun menatap mata laki-laki tersebut dan sepersekian detik jantungnya berhenti berdetak.
Dia mencoba memukul dada laki-laki tersebut dengan sangat kuat, namun ciuman tersebut belum bisa terlepas. Netra lelaki tersebut menatap dalam mata Sara. Sara hanya bisa mengeluarkan air matanya sambil memukul dada pria itu berkali-kali sehingga ciuman pun terlepas.
Dia menampar pipi laki-laki tersebut dengan sangat keras sampai-sampai peserta lain serta mahasiswa yang ada di kampus itu pun melihat dirinya dan laki-laki tersebut. Sara pun mengusap bibirnya berulang kali menggunakan lengan bajunya sambil menangis dengan badan yang gemetaran.
Matanya masih menatap netra laki-laki tersebut intens. Sara hanya bisa menangis dan menarik napasnya berulang kali untuk meredakan sesak di dadanya. Sedangkan laki-laki tersebut juga masih mengunci mata Sara dengan matanya.
Merhaba! Kakak kakak Kayenna tercinta❤. Jangan lupa Like, dan Komen untuk dukung Kayenna yaa. Terimakasih.
Iyi Gecerler! all❤.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Elrika ka
lanjuttt thor😍
2021-06-15
0
🄺🄷🄰 (Ig: Kaykha_kay)
Eeh gk sopan. nyosor aja .
2021-05-19
1
Zulfa
Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍
2021-05-03
1