Josua dan Cecilia adalah teman dekat sejak mereka masih duduk di bangku sekolah, Josua terlahir dari keluarga sederhana, dia anak sulung yang memiliki empat orang adik yang semuanya masih sekolah. Itu sebabnya mengapa Josua harus bekerja sambil kuliah . Sebenarnya Josua sudah menyukai Cecilia sejak lama, tetapi Josua tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan nya karena takut persahabatan mereka akan menjadi renggang karena hal itu, lagipun Cecilia terlihat nyaman dengan hubungan persahabatan mereka. Apalagi kehidupan Cecilia yang sudah begitu berat, Josua memutuskan untuk selalu ada di samping Cecilia hanya sebagai sahabat yang selalu ada untuk Cecilia.
"Jo.. Udah waktunya kerja lagi nih.. Nanti kita bisa dimarahin lagi kalo telat"
Kata Cecilia tersenyum dan menghapus air mata di pipinya.
"Ce.. Kamu udah gak papa?"
Tanya Josua khawatir.
"Enggak kok jo.. Gak papa"
Jawab Cecilia tersenyum tipis.
"Yaudah Ce selamat kerja ya.. Jangan melamun, lamunan mu itu menimbulkan masalah"
Kata Josua meledek Cecilia mencoba menghiburnya.
Josua pun pergi kembali ke tempat dia bekerja, begitu juga dengan Cecilia.
Sesampainya Cecilia di toko ayam goreng tempat dia bekerja, pak Digo langsung memanggil Cecilia.
"Ce.. Ini ada pesanan lagi ke apartment sebelah Circle, disana ada apartment bernama Diamond. Ini nomor apartment nya ya"
Kata pak Digo memberikan pesanan yang harus di antar Cecilia.
"Baik pak"
Jawab Cecilia sambil menyiapkan pesanan itu.
Cecilia melajukan motor ayam gorengnya dan pergi ke apartment yang di katakan oleh Pak Digo.
Ding... Dong...
Cecilia memencet bel pintu depan kamar apartment tersebut .
Tak lama kemudian seorang wanita cantik dengan tubuh yang sangat indah membukakan pintu itu, sambil berbicara di telfon dengan seseorang.
"Wahhh... Andaikan aku secantik dan sekaya wanita ini"
Batin Cecilia melihat wanita itu dari atas sampai kebawah berulang-ulang.
"Tolong bayar"
Kata Wanita itu pada seorang lelaki yang juga berada di dalam apartment itu.
Cecilia mengintip dari sela pintu yang terbuka penasaran melihat siapa lelaki yang ada bersama wanita cantik itu. Cecilia terkejut ketika dapat melihat Pria itu dan menutup kaca helmnya.
"Astaga pak Niko lagi?? Dalam sehari mesan ayam goreng dua kali untuk apa dia"
Dalam hati Cecilia.
Niko berjalan menuju pintu dan Cecilia mulai gemetar, sesaat Niko memberikan uang itu, dia segera berbalik badan dan berjalan dengan cepat.
"Terimakasih pesanannya"
Kata Cecilia menyamarkan suaranya dan berjalan cepat.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Pak Digo.. Itu tadi tempat tinggalnya si Presdir Niko yang itu ya? “
Tanya Cecilia penasaran.
" Iya.. Mereka bisa 2 sampai 3 kali memesan ayam dalam sehari"
Jawab pak Digo.
"Hah? Seorang presdir pesan ayam goreng dari toko kecil seperti ini? Memesan lebih dari 2-3 kali dalam sehari? Gimana dia habisin itu ayam ya?"
Batin Cecilia bertanya-tanya akan keanehan pelanggan nya yang mengerikan itu sambil membereskan beberapa kotak ayam goreng untuk diantar ke tempat lain.
Tak terasa Cecilia berkeliling hari ini mengantar begitu banyak pesanan ternyata sudah waktunya jam pulang kerja untuk Cecilia. Cecilia mendatangi Pak Digo untuk bernegoisasi agar upahnya dibayarkan harian saja, karna Cecilia membutuhkan uang setiap hari untuk membeli bahan makanan.
" Pak Digo.. Bisa gak kalau saya minta upah harian, soalnya saya butuh duit pak untuk belanja sehari-hari "
Kata Cecilia dengan wajah sedikit memelas.
"Boleh.. Boleh.. Ini saya bayar upah kamu hari ini, kamu udah bekerja dengan baik, tepat waktu, dan tidak ada komplain dari pelanggan."
Kata Pak Digo sambil memberikan uang pada Cecilia.
"Makasih banyak ya Pak... Makasih..."
Cecilia membungkuk-bungkukkan badannya berterimakasih pada pak Digo.
Cecilia berjalan dengan senyuman dan berlari - lari kecil menuju swalayan tempat dia bekerja.
Dia berdiri di depan meja kasir dan memegang duit yang dia dapat dari toko ayam goreng hari ini.
"Hah... Nanti bisa belanja untuk buat masakan di rumah"
Kata Cecilia bernafas lega.
Kring..
Bunyi pintu toko terbuka
"Selamat datang"
Kata Cecilia membalikkan badannya menyambut orang yang baru masuk ke dalam toko.
Sontak Cecilia kembali merasa lesu karena melihat orang yang masuk ke dalam toko itu adalah Ayahnya. Ayahnya seperti biasa mengambil sebotol minuman dari rak di toko tanpa membayarnya. Ayahnya yang juga melihat Cecilia sedang memegang uang di tangannya, uang itu kemudian di rampas oleh Ayahnya.
"Ayah jangan.. Itu untuk belanja kita makan malam"
Kata Cecilia memohon berlutut di kaki Ayahnya.
"Halahhhh... Cari lagi.. Kau kan bisa bekerja siang malam, uang segini aja di permasalahkan.. Sana... Cari lagi... "
Kata Ayahnya mendorong badan Cecilia, Ayahnya kemudian pergi keluar dari toko itu.
Tak berapa lama setelah Ayahnya keluar dari pintu, sang pemilik toko yang sudah mengintip kejadian itu dari luar datang menemui Cecilia.
"Ce.. Itu gaji kamu udah gak cukup bayarin minuman yang selalu bapak kamu ambil"
Kata pemilik toko pada Cecilia dengan raut wajah marah.
"Maaf bu, saya gak papa kerja disini gak di gaji, kekurangan nya nanti saya akan coba tutupi"
Kata Cecilia menundukkan kepalanya.
"Tutupi gimana?? Yang ada kalo tiap hari gini, aku juga bisa rugi"
Kata Ibu pemilik toko itu menunjuk-nunjuk wajah Cecilia dan pergi.
Cecilia merogo saku dan melihat dompetnya, tidak ada sepeser uang pun yang tersisa disana, sementara perut Cecilia sudah terasa lapar. Setiap akan menutup toko Cecilia akan menyortir roti-roti yang sudah kadaluarsa untuk dibuang. Cecilia yang merasa sangat lapar pun memakan roti itu dan membawa pulang sebagian untuk Ibunya.
"Tanggal kadaluarsa nya baru hari ini, daripada di buang, mending aku makan ini aja"
Batin Cecilia sambil menutup toko lalu pulang kerumah.
Sesampainya di rumah, Cecilia membuka pintu rumah dan tidak ada siapa-siapa di dalam rumahnya, dia meletakkan roti yang dibawanya dari toko diatas meja makan. Cecilia segera membersihkan dirinya dan masuk kedalam kamar tidur. Saat baru akan memejamkan matanya terdengar Ibu Cecilia membuka pintu kamar Cecilia dengan pelan. Dia duduk di sebelah Cecilia yang berpura-pura tertidur dan mengelus lembut kepala Cecilia.
"Ce... Ibu gatau lagi harus bagaimana menyelamatkan kehidupan kita. Maafkan Ibu yang berdosa ini. Maafkan ibu yang jahat ini. Maafkan ibu yang membuat malu ini, Ibu rasanya ingin mati saja, mungkin dengan ibu menghilang dari bumi ini Ibu bisa mengurangi beban hidupmu, Ibu tak sanggup lagi melihat Ayahmu yang semakin hari semakin mengerikan. Ibu gak tahan Ce.. Ampuni Ibu nakkkk. "
Kata ibunya dengan suara pelan dan menangis.
Cecilia yang pura-pura tertidur mendengar itu membuka matanya perlahan, Cecilia merampas racun yang di pegang oleh Ibunya.
" Ibu tolong jangan lakukan ini, siapa temen aku di dunia ini kalo ibu ninggalin aku"
Cecilia menangis dan menahan tangan Ibunya yang berusaha mengambil kembali racun itu dari tangan Cecilia.
"Biarkan ibu menghilang Ce... Untuk apa Ibu hidup menjadi beban"
Ibu Cecilia menangis sejadi-jadinya memukul-mukul dadanya.
Cecilia lalu memeluk Ibunya erat dan mencoba untuk menenangkannya. Malam itu rasanya begitu berat untuk mereka lewati,Cecilia tetap memeluk ibunya sampai akhirnya Ibunya perlahan mulai merasa tenang dan perlahan memejamkan matanya lalu tertidur.
"Huh...aku sendiri pun tidak tau apa yang sebenarnya aku rasakan, apa yang sebenarnya aku jalani, hatiku sudah terlalu kebal untuk menerima ini semua".
Kata batin Cecilia yang duduk di sebelah jendela kamar sambil menatap langit dan tidak dapat tertidur karena takut ibunya akan melakukan hal yang nekat lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Benedicta Etty
kehidupan yg menyesakan hati....
alu seperti ikut merasakannya...😔😔😔
2021-11-07
1
Aretha
iklanx .awokawok...☝😂
2021-05-24
1
YouTrie
3 like
2021-05-02
1