"Hei jangan melamun, ini ayam goreng masih banyak yang harus diantar"
Kata pak Digo memacah lamunan Cecilia.
"Baik pak"
Kata Cecilia berdiri dari posisi duduknya yang nyaman. Cecilia merapikan kotak-kotak ayam goreng itu dan memasukkan kedalam box di belakang motormya,
"Pak ini udah orderan terakhir kan pak?"
tanya Cecilia mengecek list daftar alamat pemesan ayam goreng itu sambil memastikan tidak ada alamat Niko di tuliskan disana.
"Iya ini terakhir hari ini, selesai ini kamu bisa pulang, ini bayaran kamu hari ini ya!!"
Kata Pak Digo memberikan upah Cecilia hari itu.
Ada 12 pesanan yang harus diantar Cecilia saat ini, dia memulai rute nya dari yang terjauh agar searah saat pulang dan tidak harus bolak-balik, setelah Cecilia menyelesaikan pesanan itu dia segera menelfon Josua untuk mengajak bertemu. Cecilia pun menentukan tempat bertemu yaitu dimana mereka sering istirahat untuk makan siang di sebuah warung pinggir jalan. Tak berapa lama Cecilia menunggu terlihat dari jauh Josua sudah datang mendekat ke lokasi tempat mereka janjian.
"Kenapa Ce? akhir akhir ini sering ngajak ketemu ada apa?"
Tanya Josua Ge'er.
"Gini...Di tempat kerja aku sekarang aku di bayar harian, karena aku butuh duit untuk belanja harian dirumah. Tapi aku takut duit ini ketahuan sama Ayahku, jadi maksud aku duit ini kamu pegang sebagian, anggap aja aku nabung di kamu, jadi aku cuma ambil beberapa untuk aku cukup cukup belanja makan aja, gimana??mau gak nolong aku??"
Cecilia menjelaskan pada Josua dengan panjang lebar.
"Oh... itu bisa kok, gini aja aku kan punya rekening yang aku gak pakai lagi, nanti aku simpankan uang kamu disana ,kalau aku udah pegang uang kamu agak banyak nanti aku setor ke bank. Gimana??"
Kata Josua.
"Wah ide bagus itu, makasih ya Jo udah mau nolongin aku"
Cecilia meraih tangan Josua dan menggenggam erat dengan berkali-kali mengatakan terimakasih.
"Oh iya Ce gimana dengan Pak Niko??"
Tanya Josua.
"Gak tau Jo, hari hari berlalu, gak kerasa bentar lagi udah batas waktu aku harus mengganti kemejanya Pak Niko"
Jawab Cecilia pasrah.
"Gakpapa lah Ce, kamu cuma tiga bulan doang kan di jadikan pembantu di tempat dia? Jangan di paksakan Ce kalau emang duitnya gak terkumpul, udah Ce jalanin aja lah Ce"
Kata Josua mencoba memberi pendapat agar Cecilia tidak terlalu terbebani untuk memikirkan cara mendapat uang yang segitu banyak.
"Ce.. Udah mulai sore, nanti kamu terlambat ke swalayan"
Josua mengingatkan Cecilia sambil melihat jam tangannya.
"Oh iyaa Jo... Jo..aku duluan ya Jo.. Makasih banyak"
Cecilia berdiri dari kursinya bergegas pergi agar tidak terlambat.
Sesampainya Cecilia disana dia melihat ada seorang wanita muda berdiri di dalam meja kasir, Cecilia segera masuk kedalam dan bertanya pada wanita itu.
"Maaf kak, kakak siapa?"
Tanya Cecilia dengan ragu-ragu.
"Aku pekerja baru kak disini"
Jawab wanita itu. Cecilia merasa kaget dan berbalik keluar dari swalayan itu, Cecilia bertanya-tanya apa yang terjadi, saat baru berjalan sekitar 10 meter dari sana, Cecilia berpapasan dengan pemilik swalayan.
"Bu... Maaf saya tadi ada liat orang baru di dalam, siapa ya bu?"
Tanya Cecilia dengan sopan.
"Iya....!!! Dia pengganti kamu!! Kau tidak perlu lagi bekerja di tempat saya!! Tekor saya lama-lama, Ayah kamu selalu mengambil tanpa membayar, sisa gajimu udah gak ada!! Anggap aja ngelunasin minuman Ayahmu!! Mulai sekarang kita gak ada urusan lagi"
Ibu pemilik swalayan itu memaki Cecilia dengan suara yang terdengar sangat kesal dan marah, Ibu itu lalu pergi meninggalkan Cecilia yang berdiri menunduk mematung disana.
Cecilia berjalan pelan mengangkat kepalanya menatap langit senja itu menahan agar air matanya tidak jatuh, dia mengelus elus dadanya agar tetap kuat menerima kenyataan bahwa dia kehilangan satu pekerjaannya sekarang, Cecilia pun berjalan balik kerumah.
Sesampainya dirumah Ceciclia melihat Ayahnya menonton di depan TV mengangkat kakinya keatas meja dan sedang memakan kacang tanpa ada botol minuman di hadapannya. .
"Hey.... Sini uang mu!! Ayah gak minum hari ini gak ada uang!! "
Kata Ayahnya meminta dengan kasar.
"Ayah.. Gara-gara Ayah aku di pecat dari pekerjaanku! Kebiasaan Ayah mengambil minuman tanpa membayarnya membuat aku di maki-maki oleh pemilik swalayan!! Sekarang Ayah minta duit? Duit darimana Ayah? Hiksss..( air mata Cecilia mulai mengalir) . Pagi siang malam aku mencari uang hanya untuk melunasi hutang-hutang Ayah dan Ibu!!!
Cecilia meluapkan kekesalannya pada sang Ayah.
Ayahnya berdiri mendekat pada Cecilia melempar bungkus kacang di tangannya dengan keras kelantai, Cecilia mundur perlahan karna takut melihat Ayahnya yang semakin mendekat dan memojokkan Cecilia sampai ke dinding, Ayahnya menarik rambut panjang Cecilia sampai kepalanya mendongak keatas.
"Apa kau bilang? Gara-gara Ayah?? Kau sama seperti ibu mu!!! Bawa sial"
Bentak Ayahnya di telinga Cecilia dan menghempaskan kepala Cecilia mengenai ujung sudut TV yang membuat kepala Cecilia lecet dan mengeluarkan darah. Ayahnya kemudian pergi meninggalkan rumah dan membanting pintu dengan sangat keras.
Cecilia pun pergi keluar dengan kepala yang masih berdarah, tatapannya kosong, dia membiarkan darah di kepalanya terus mengalir, Cecilia berjalan menyebrangi jalan raya tanpa melihat ke kiri dan ke kanan. Dia berjalan begitu saja berharap seseorang akan menabraknya hari ini dan menghilangkan nyawanya.
Tinnnnn... Tinnnnn..... Tinnnn....
Terdengar suara suara klekson mobil yang menyuruh Cecilia untuk menyingkir dari jalan raya. Cecilia pun berdiri menunduk di tengah jalan raya dan hampir saja di tabrak oleh sebuah mobil yang dengan sigap menginjak rem agar tidak mengenainya. Seorang lelaki yang adalah pengendara mobil itu pun turun dari mobilnya untuk melihat keadaan orang yang ada di depan mobilnya itu. Tiba-tiba Cecilia jatuh pingsan. Orang itu segera membawa Cecilia kerumah sakit karena panik melihat darah yang terus mengalir dari kepalanya. Lelaki itu menunggu Cecilia sampai tersedar di ruang ICU, air mata Cecilia terus mengalir di pipinya tetapi dia belum juga tersadar dan membuka matanya, lelaki tersebut dengan lembut menghapus setiap air mata yang mengalir di pipinya.
Lelaki itu mencoba mengambil handphone Cecilia untuk mencari kontak keluarganya yang mungkin bisa di hubungi, dia menempelkan jari Cecilia untuk membuka handphone tersebut. Lelaki itu bingung karena hanya satu kontak yang tersimpan disana atas nama Josua. Lelaki itu mencoba untuk menghubungi nomor tersebut namun tidak aktif. Lelaki itu membolak balik handphone Cecilia melihat layarnya yang sudah pecah pecah dengan wallpaper gambar saat dia masih kecil dengan kedua orang tuanya yang sedang tersenyum.
Lelaki itu menunggu Cecilia tersadar sampai merasa sangat mengantuk, saat akan merebahkan kepalanya ke kasur di dekat lengan Cecilia. Cecilia tampak mengangkat lengannya dan perlahan membuka matanya, Lelaki itu segera berdiri dari kursinya dan tepat berada di hadapan Cecilia.
"Aaaaaaaaarrrrrrrggggghhhhhhh"
Teriak Cecilia dengan suara yang sangat keras memukul wajah lelaki itu karena merasa sangat terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Mayvi May
semangat lanjut thor dah boomlike ys...
2021-05-04
1
YouTrie
TERPAKSA MENIKAH DENGAN MAJIKAN HADIR
2021-05-03
1
YouTrie
siapa yang di pukul
2021-05-03
1