JATUH CINTA

Risa memandangi kepergian pak Yanto dengan tatapan penuh tanda tanya. Aku tak menghiraukan nya aku lebih fokus dengan ponselku karena pak Yanto semakin perhatian padaku.

"Rah? "

"Hemmm... "

"Bukanya itu tadi ustadz Faizal ya? "

"Hah? kok kamu tahu? " tanyaku heran dengan meletakkan ponselku di saku celana jeans ku.

"Tahulah itukan ustadz yang besuk jadi saksi pernikahan gue. Dia guru ngaji cowok gue"

"Oh ya? dunia memang sempit ya? hahaha... " aku merasa geli sendiri dan seketika muncul ide tentang pernikahan Risa nanti.

"Kamu kenal Rah? "

"Ya dikit-dikit sih sudah beberapa hari ini dia sama teman dia belanja di sini kalau nggak salah namanya pak Yanto kalau temannya namanya pak Yusuf"

"Pak Yanto? "

"Iya gue lihat di bajunya namanya Yanto Nur Faizal tapi temannya itu manggilnya pak Yanto"

"Ganteng Rah baik pula, gue pernah di ajak ke kontrakan nya nggak jauh kok dari kost-kostan kita"

Aku tersenyum.

Gue juga udah tahu kali. Hahaha... Batinku.

"Rah, kalau dia jadi jodoh lo, lo mau nggak? "

"Hah? "

Pyarrr....

Ponselku terjatuh karena aku benar-benar terkejut mendengar ucapan Risa.

"Maksud kamu apa Sa? " jawabku sembari mengambil puing-puing ponselku yang masih bisa di perbaiki kembali.

"Kamu kenapa sih kok bisa terkejut gitu kan gue ngomong nya juga pelan-pelan"

"Kaget aja Sa, kok kamu bisa mikir gitu"

"Rah, pak Faizal itu orang baik dia lagi mencari calon istri dia cocok banget buat jadi suami lo"

"Kamu sudah tahu betul dia seperti apa? kehidupannya, percintaan nya, pekerjaan nya? "

"Gue sih gak begitu kenal banget cuma cowok gue kenal banget dia seperti apa. Pak Faizal pernah curhat ke cowok gue tapi lo diem aja jangan bilang-bilang ke orang lain"

"Iya"

"Sebenarnya dia sudah punya istri, istrinya lebih tua dari dia. Dulu dia menikahi istrinya karena amanah dari bapak nya.Istrinya janda beranak dua yang pertama cowok yang kedua cewek dan sama pak Faisal punya anak satu tapi meninggal. Dan istrinya nggak bisa hamil lagi karena sakit kanker rahim dan sudah di angkat rahimnya"

"Ya Allah beneran Sa? "

"Iya beneran, cowok gue itu sudah jadi murid kesayangan dia jadi dia lebih tahu dan akrab betul gimana kehidupan dia "

"Oh gitu... "

Mendengar penjelasan dari Risa aku semakin terbayang-bayang wajah pak Yanto. Ku pandangi foto nya yang sempat aku simpan saat dia buat status.

Dia tersenyum menghadap kamera memakai baju kemeja panjang berwarna hitam dan celana jeans. Kemejanya ia gulung selengan dan dengan latar di belakang nya pemandangan yang begitu indah pegunungan yang adem dan asri. Ia seperti anak muda bukan lelaki dewasa.

Bang Faiz, rasanya ingin jumpa kamu...

"Rah? hey??? "

"Iya Sa? " jawabku dengan tersenyum .

"Kamu kenapa sih kok senyum-senyum sendiri"

"Nggak apa-apa kok" ku masuk kan ponselku ke dalam saku celana ku agar Risa tak mencurigai ku.

Risa menyentuh keningku aku hanya diam menghiraukan nya. Aku hanya membalas nya dengan senyum kerinduan ku. Wajah pak Yanto terus melintas tanpa henti. Meski toko sedang keadaan ramai pun aku masih bersemangat seakan dia ada di sisiku hingga aku merasa semangat dan tanpa merasakan lelah sedikit pun.

Hingga jam istirahat pun aku masih dengan semangat melayani pembeli. Meski semua teman-teman sudah hilir mudik bergantian istirahat dan makan siang.

"Rah? gantian lo yang istirahat" ujar Risa.

"Yang lain dulu nggak apa-apa Sa, gue belakang "

"Tumben biasanya juga lo nggak mau kalau istirahat paling akhir"

"Nggak apa Sa, gue lagi semangat nih"

"Ya udah sana lo istirahat makan siang"

"La yang lain? "

"Udah Rah...semua udah pada istirahat makan siang, cuma lo yang belum tadi gue ajak lo gak mau sih"

"Iya nggak apa Sa, ya udah gue istirahat dulu ya? " jawabku saat sudah sepi pelanggan dan keluar dari toko. Aku sengaja mencari masjid untuk sholat dzuhur sebelum waktunya habis.

Setelah itu segera mencari makan siang.Aku mencari tahu gimbal makanan yang begitu lezat bagiku. Sengaja memesan yang pedas dan es teh manis.

Karena sudah sepi pelanggan makanan yang aku pesan langsung datang setelah di proses.

"Ini mbak" bapak penjual gimbal menyerahkan sepiring tahu gimbal pedas dan es teh manis.

"Iya pak terima kasih" ku lirik penjual itu dan aku tersenyum haru.Karena entah mengapa sejak tadi aku terbayang wajah pak Yanto sampai-sampai wajah sang penjual tahu gimbal pun menurutku sangat mirip pak Yanto dan tadi pas di masjid juga ada yang mirip dengannya.

Pikirku ya sudahlah mungkin aku terlalu banyak halusinasi karena terlalu banyak memandangi foto pak Yanto.Ku letakkan ponselku yang sedari tadi ku buat melihat fotonya.

"Jangan lupa baca doa"

Hist, bapak ini sok banget sih. Batinku.

Ku hiraukan pak penjual gimbal itu yang sedari tadi duduk di depanku memandangiku membuatku jengah.

"Pelan-pelan mbak kalau makan nanti tersedak loh"

"Apaan sih pak dari tadi kepoin saya terus urusan bapak apa? " ku pandangi wajah lelaki yang ada di depanku ini aku tercengang dia tersenyum.

"Bang Faiz? "

"Saya tahu kamu lagi jatuh cinta tapi setidaknya kamu perhatikan sekitar biar kamu nggak di kira orang nggak waras" aku tersipu pipiku merona.

Aku tertunduk setelah saya menoleh melihat pak penjual gimbal menahan tawanya di pojokan.

"Bang Faiz kok bisa ada di sini? "

"Dari tadi ngikutin kamu dari masih di toko tadi loh"

"Oh ya? makanya dari tadi kok selalu lihat ada yang mirip abang terus, aku kira aku halusinasi"

"Kalau lagi jatuh cinta jangan lupa makan, jangan telat sholat, dan terus satu lagi fokus ya kalau kerja"

Aku benar-benar malu.

"Iya bang"

"Ya udah kamu makan dulu gih abang mau lanjut kerja"

"Iya bang " jawabku sembari menunduk dan menyuapkan makanan ke mulutku.

"Pelan-pelan yah dek " pak Yanto mengelap sisa makanan di bibirku yang tercecer dengan tangannya.

"Ya udah kerja yang baik ya? fokus jangan HP terus" pak Yanto mengelus kepalaku.

"Iya bang"

Setelah ku pastikan pak Yanto sudah jauh dari hadapanku aku histeris sendiri menampar pipi kanan dan kiri ku.

"Masih sakit berarti bukan mimpi. Hihihi.... bang Faiz bang Faiz kamu ya emang the best.."

"Beneran nggak mimpi kan? " ku tampar lagi pipiku memastikan ini semua tidak mimpi.

"Nggak mbak ini nggak mimpi" sahut pak penjual tahu gimbal yang ikut menimpali. Aku menoleh.

"Ah bapak jadi malu saya"

"Kalau lagi jatuh cinta ya begitu lupa daratan"

Jatuh cinta? masak iya gue jatuh cinta sih.

Episodes
1 AWAL MULA BERTEMU
2 KENALAN
3 HIJRAH
4 HIJAB
5 JATUH CINTA
6 KEMANTAPAN HATI
7 HANCUR
8 PENJELASAN
9 GODAAN
10 RINDU
11 MELAMAR
12 RENCANA PERNIKAHAN
13 YES
14 UJIAN
15 MERINDUKAN MU
16 PENGINTAI
17 ADA APA? SIAPA PENGINTAI ITU?
18 PERTENGKARAN
19 BIMBANG
20 KISAH FAIZAL
21 BERSAMA ADAM
22 ADAM DAN FAIZAL
23 RINTANGAN CINTA KU
24 BAPER
25 RINDU SENYUM KU
26 BERBAGI CERITA
27 KHILAF
28 TRAUMA
29 BERUBAH
30 TAKUT
31 CINTA SEGITIGA
32 CINTA DALAM DOA
33 MASA LALU
34 PILIHAN
35 SALAH PAHAM
36 CEMBURU
37 BUKAN JODOHMU
38 KESEPIAN
39 SANDARAN HATI
40 IKHLAS
41 PELUKAN MU
42 PROYEK BARU
43 HONEYMOON PERTAMA
44 SISI LAIN
45 CANDU
46 HATI KE HATI
47 MENDENGAR CERITA
48 GENGSI
49 KECEWA
50 KISAH PAHIT
51 KEMBALI
52 DUA SISI
53 PENGALAMAN PERTAMA
54 KEJUTAN
55 MODUS
56 SENSITIF
57 PULANG KE RUMAH IBU
58 TAWARAN ADAM
59 TEROR
60 KISAH FARAH
61 MUAL
62 RENCANA JAHAT
63 MAMAH FAIZ
64 MENYESAL
65 KHADIJAH KU
66 SAKIT
67 MIMPI
68 BINGUNG
69 AKHLAK
70 HANYA SELIR
71 ISTRI SHOLEHA
72 JODOH
73 BAHAGIA
74 KEJUTAN
75 PANIK
76 BINGUNG
77 MARAH
78 FITNAH
79 GUGUR
80 KEMBALI KE RUMAH
81 MENCARI BUKTI
82 TITIK TERANG
83 KLARIFIKASI FADLAN
84 PERJUANGAN ADAM
85 HADIAH DARI ADAM
86 MAAF
87 PINTA FAIZAL
88 MEMBUKA FAKTA
89 BABY AR-RAYYAN
90 KHAWATIR
91 RINDU TERLARANG
92 BELUM SIAP
93 PERMINTAAN ADAM
94 AKU INGIN MENIKAH
95 NIAT FADLAN
96 KONSULTASI
97 SERBA SALAH
98 HARAPAN FAIZAL
Episodes

Updated 98 Episodes

1
AWAL MULA BERTEMU
2
KENALAN
3
HIJRAH
4
HIJAB
5
JATUH CINTA
6
KEMANTAPAN HATI
7
HANCUR
8
PENJELASAN
9
GODAAN
10
RINDU
11
MELAMAR
12
RENCANA PERNIKAHAN
13
YES
14
UJIAN
15
MERINDUKAN MU
16
PENGINTAI
17
ADA APA? SIAPA PENGINTAI ITU?
18
PERTENGKARAN
19
BIMBANG
20
KISAH FAIZAL
21
BERSAMA ADAM
22
ADAM DAN FAIZAL
23
RINTANGAN CINTA KU
24
BAPER
25
RINDU SENYUM KU
26
BERBAGI CERITA
27
KHILAF
28
TRAUMA
29
BERUBAH
30
TAKUT
31
CINTA SEGITIGA
32
CINTA DALAM DOA
33
MASA LALU
34
PILIHAN
35
SALAH PAHAM
36
CEMBURU
37
BUKAN JODOHMU
38
KESEPIAN
39
SANDARAN HATI
40
IKHLAS
41
PELUKAN MU
42
PROYEK BARU
43
HONEYMOON PERTAMA
44
SISI LAIN
45
CANDU
46
HATI KE HATI
47
MENDENGAR CERITA
48
GENGSI
49
KECEWA
50
KISAH PAHIT
51
KEMBALI
52
DUA SISI
53
PENGALAMAN PERTAMA
54
KEJUTAN
55
MODUS
56
SENSITIF
57
PULANG KE RUMAH IBU
58
TAWARAN ADAM
59
TEROR
60
KISAH FARAH
61
MUAL
62
RENCANA JAHAT
63
MAMAH FAIZ
64
MENYESAL
65
KHADIJAH KU
66
SAKIT
67
MIMPI
68
BINGUNG
69
AKHLAK
70
HANYA SELIR
71
ISTRI SHOLEHA
72
JODOH
73
BAHAGIA
74
KEJUTAN
75
PANIK
76
BINGUNG
77
MARAH
78
FITNAH
79
GUGUR
80
KEMBALI KE RUMAH
81
MENCARI BUKTI
82
TITIK TERANG
83
KLARIFIKASI FADLAN
84
PERJUANGAN ADAM
85
HADIAH DARI ADAM
86
MAAF
87
PINTA FAIZAL
88
MEMBUKA FAKTA
89
BABY AR-RAYYAN
90
KHAWATIR
91
RINDU TERLARANG
92
BELUM SIAP
93
PERMINTAAN ADAM
94
AKU INGIN MENIKAH
95
NIAT FADLAN
96
KONSULTASI
97
SERBA SALAH
98
HARAPAN FAIZAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!