Jangan lupa vote, vote, dan vote.
Komen, komen dan komen...
like, bintangnya gih...
Jangan lupa taruh di daftar bacaan, agar kalian tidak ketinggalan dengan cerita berikut nya.
Follow IG bunny @quensha_sha
______________________
Happy reading...
•
•
•
•
Ya, wanita itu tak lain adalah hana. Lebih terkejut nya lagi, Alifa memakai pakaian yang seksi.
Hana adalah mantan Kevin saat masih kuliah dulu. Lebih tepatnya ia dipaksa oleh Hanna untuk menjalin hubungan pacaran. Kalo tidak, Hanna mengancam akan bunuh diri. Ayah Hanna memohon kepada Kevin untuk menerima persyaratan tersebut. Mau tak mau Kevin menyetujui permintaan Hanna.
"Mau apa Lo kesini?" Tanya Kevin ketus dan jutek.
Hanna mengalungkan tangannya di leher Kevin. Kevin merasa sangat jijik sekali, ingin rasanya ia muntah.
"Ayolah, aku kesini untuk menemui pacar ku." Nada sok imut dari Hanna. Tak lupa dengan aktingnya menggunakan mata kelinci.
Kelvin yang sedari tadi menyimak ingin sekali tertawa keras-keras. Ia sudah tidak tahan oleh adegan ini.
Kevin berusaha mendorong Hanna, tetapi lagi-lagi Hanna malah menempel pada Kevin. Membuat Kevin tambah kesal lagi.
"Gue bilang lepasin!" Bentak Kevin mendorong tubuh Hanna.
Bug...
Tubuh Hanna terjatuh diatas lantai.
Kedua bola matanya berkaca-kaca. "Kamu membentak ku?" Tanyanya.
Kevin terdiam.
"Kamu membentak ku?" Tanyanya lagi, ia bangkit kembali.
"Kenapa kamu tak menjawab?" Tanyanya lagi, mendekat kearah Kevin.
"Dengerin gue baik-baik, kita tidak ada hubungan apapun. Kamu dengar tidak!?" Geram Kevin menekan setiap katanya.
"Ta---pi, a---ku hamil anak mu." Gugup Hanna.
Duer...
Bagaikan di sambar petir disiang bolo dihati Kevin dan Kelvin. Kelvin menatap Kevin dengan tajam untuk meminta penjelasan. Sedangkan, Kevin sendiri tambah geram dengan Hanna.
"Jangan bohongin gue. Mana mungkin gue ngehamilin Lo, ha! Bentak Kevin.
"Ta---tapi aku ngak bohong." Hanna berusaha menyakinkan Kevin.
Kevin malah semakin geram dengan sikap Hanna. Kedua tangannya mengepal dengan sempurna. Ingin rasanya dia meninju Hanna. Apa boleh Kevin meninju Hanna?
"Yo, bang, Lo hebat bisa bobol gawang cewek lain." Ucap seorang wanita bersandar di pintu, yang entah darimana datangnya.
"Alifa." Jawab terkejut Kevin dan Kelvin bersamaan.
Alifa melangkahkan kakinya, lalu berhenti tepat di samping Kevin dan Kelvin.
"Hay, lama sudah tidak bertemu Hanna." Sapa Alifa lembut. Namun, dibalik kelembutan Alifa pasti ada sesuatu nya.
Glek...
Hanna menelan Saliva nya kesusahan. Teringat waktu dulu ia sangat jahat pada Alifa.
"Masih ingat gue?" Tanya Alifa dengan seringai licik.
"I---iya. Lama sudah tidak ketemu." Jawab gugup Hanna.
"Hmm, katanya Lo hamil yah?" Tanya Alifa.
"Iya."
"Siapa ayah dari kandungan Lo?"
"Ke---vin."
"Bang kevin????." Alifa melirik kearah Kevin sekilas.
"Itu tidak bener, Alifa!" Gertak Kevin.
"Ta--pi, ini m----memang benar kok, aku hamil a----nak mu."
"Alifa, gue ngak bohong. Sumpah demi apapun, gue ngak ngehamilin dia (menunjuk kearah Hanna.)"
Alifa tersenyum sinis.
"Apa Lo yakin itu anak abang gue?" Tanya Alifa, menaikan satu alisnya.
"Alifa!!!"
Alifa terdiam, ia tak menggubris perkataan Kevin.
"Jawab Hanna!"
"Iya. Ini anak Kevin."
Bug...
Kevin menumpahkan amarahnya dengan memukul tembok.
"Alifa, bang Kevin tidak pernah lakukan itu. Pasti ini ulah licik dari ****** itu (menunjuk ke Hanna)." Ujar Kelvin.
Alifa tidak menggubris perkataan Kelvin.
"Lo tahu akibatnya bukan jika berani berbohong sama gue?" Seringai Alifa.
Plak...
Alifa melempar butiran-butiran foto tepat diwajah Hanna. Kelvin yang menara penasaran mengambil foto tersebut, betapa terkejutnya ia setelah melihat foto tersebut.
"Jadi, Lo bohongin kami, ha!" Nada bentak Kelvin.
"A---aku...."
"Lebih baik Lo pergi... Atau tidak gue jamin keluarga Lo dan Lo sendiri akan menjadi gelandangan di jalan." Ancaman Kevin.
Hanna meninggalkan ruangan kevin. Tubuhnya bergetar hebat sekali. Tak pernah ia menyangka akan bertemu dengan musuh bebuyutan nya. Sosok Alifa yang selalu menghancurkan semua rencananya untuk menjadi nyonya pertama dayton.
Hanna menghapus butiran air mata yang masih tersisa. "Tunggu saja... Aku pasti akan membalas kalian semua. Terutama Alifa!!!"
***
Kevin dan Kelvin menatap kearah Alifa, yang enak-enakan bersandar di kursi kebesaran nya.
"Alifa, darimana Lo tahu ini (menggoyangkan foto)?" Tanya Kelvin.
Alifa membuka kelopak matanya. "Ada deh." Jawab enteng Alifa.
"Gue tanya serius." Ujar Kevin.
Alifa menghembuskan nafas kasarnya. Ia menceritakan semuanya secara detail pada Kelvin dan Kevin. Setelah selesai, Kevin dan Kelvin ber 'oh' saja.
"Lo memang hebat, Alifa." Puji Kevin.
"Lain kali pilih cewek jangan kayak gitu lagi." Alifa menjeda ucapannya. "Gue heran deh, kenapa Lo bisa pacaran sama dia?" Tanya Alifa.
"Gue dipaksa sama bokap nya." Jawab Kelvin.
"Dipaksa???"
"Kalo bang kevin menolak, Hanna akan bunuh diri." Sambung Kevin.
Alifa hanya ber 'oh' saja.
Dret.... dret...
Suara nada dering dari ponsel Alifa.
"Siapa, Al?" Tanya Kevin.
"Kak Kelly."
"Angkat saja." Sambung kelvin.
Alifa mengangkat panggilan telepon tersebut.
📞 Call Kelly.
Alifa.... Alifa... Nenek Alifa.
(Isak kan tangisan Kelly dari seberang telepon)
📞 call Alifa.
Nenek kenapa, kak?
(Raut wajah Alifa menjadi panik).
Kevin dan Kelvin yang mendengar nya juga ikut panik.
📞 call Kelly.
Tekanan darah tinggi nenek kambuh. Ikhik... Ikhik... Nenek ada di rumah sakit. Kata dokter nenek terus memanggil-manggil nama mu...
📞 call Alifa.
Gue segera kesana.
Alifa memutuskan panggilan sepihak.
***
"Halo.. halo... Halo... Alifa."
Kelly dibuat kesal sendiri oleh Alifa.
"Dia selalu saja begini. Mutusin panggilan sepihak."
"Gue harus gimana nih..."
"Nenek ya ampun...."
"Tuhan, semoga nenek tidak kenapa-kenapa."
***
Alifa, Kevin dan Kelvin sudah tiba di rumah sakit tempat nenek nya dirawat.
Alifa mendekati salah satu suster. "Sus, dimana ruangan nenek nana?" Tanya Alifa.
"Nyonya Nana ada di ruangan UGD, nona muda." Jawab suster tersebut.
Alifa, Kevin dan Kelvin segera ke ruang UGD. Setelah sampai, hal yang pertama kali mereka lihat adalah Kelly, yang terduduk lesu dan menangis.
Kelvin mendekati Kelly. Ia menghapus butiran air mata Kelly.
Kelly mendongkakan kepalanya. "Kelvin." Kelly memeluk Kelvin. Ia menumpahkan semua air matanya dalam pelukan Kelvin.
"Bagaimana keadaan nenek nana?" Tanya Kevin.
Kelly menggeleng kepalanya. "Belum ada kabar. Dokter dari tadi belum keluar dari ruangan UGD." Jawab lesu Kelly.
Aghhh...
Erang frustasi Kevin. Sedangkan Alifa??? Ia duduk di samping Kelly. Tatapan matanya sulit diartikan.
Cekrek....
Pintu UGD terbuka, menampakkan seorang dokter yang baru keluar dari ruangan UGD.
"Kak Rangga, bagaimana kondisi nenek?" Tanya Kelly, bangkit dari tempat duduknya.
Huh...
Rangga mengeluarkan napas kasar. "Keadaan nenek kritis." Ujarnya lesu.
"Apa!?" Mereka semua terkejut, kecuali Alifa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments