3. chapter tiga

Jangan lupa vote, vote, dan vote.

Komen, komen dan komen...

Jangan lupa taruh di daftar bacaan, agar kalian tidak ketinggalan dengan cerita berikut nya.

______________________

Happy reading...

Tanpa pikir panjang Alifa beranjak meninggalkan keluarga nya di meja makan. Nenek nana menatap kepergian Alifa dengan tatapan sulit diartikan, sedangkan yang lain melihat nenek nana untuk meminta penjelasan.

"Nenek, apa nenek yakin dengan tadi?" Tanya Kelvin.

Nenek nana terdiam.

"Nenek, lebih baik jangan masukan Alifa pondok pesantren." Sambung Kelly untuk menyakinkan nenek nana.

Nenek nana menghela napas kasar. "Nenek, hanya ingin terbaik untuk kalian, apalagi Alifa." Nenek nana menjeda ucapannya untuk mengambil oksigen. "Kalian jangan khawatir pondok pesantren yang nenek pilih untuk Alifa sudah nenek siapkan dengan matang." Lanjut nenek nana. Mereka menjawabnya dengan mengangguk kepalanya.

***

Alifa menahan air matanya agar tidak keluar dari kelopak matanya, kedua tangan nya menggenggam stir mobil dengan erat, dan kakinya terus menambah kecepatan gas mobil.

Ia terus melaju menggunakan mobil Lamborghini Aventador hitam miliknya sendiri. Ia tak memperdulikan keadaan sekitar nya. Mobil Lamborghini Aventador hitam melaju diatas kecepatan tinggi menyulusuri jalanan sepi. Jalanan yang dilalui Alifa nampak seram, dikarenakan itu berada ditengah hutan.

Alifa mengerem mobilnya setelah sampai ditempat yang ia tuju. Banyak bodyguard sudah berbaris rapi menyambut Alifa. Alifa turun dari mobilnya sambil memakai kacamata hitam.

Bodyguard membungkukkan badannya sebagai tanda penghormatan. "Welcome queen." Sambut bodyguard bersamaan.

Alifa membalas nya dengan anggukan kepalanya. Alifa berjalan memasuki sebuah goa besar. Goa besar itu adalah markas mafia The red Moonlight.

Ya, selain seorang artis, Alifa juga seorang mafia yang berhasil menduduki tingkat satu terkuat didunia. Jati diri mafia The red Moonlight terkenal sangat misterius. Sangat sulit untuk melacak keberadaan mafia ini. Setiap menjalankan tugasnya, mafia ini selalu memakai topeng untuk menutupi identitas wajah mereka.

Selain itu, mafia The red Moonlight tidak tanggung-tanggung untuk menghukum siapapun yang mencoba berhianat pada nya, terutama QUEEN mafia.

Tujuan Alifa membangun organisasi ini adalah untuk membalaskan dendam nya dimasa lalu, selain itu para anggotanya banyak dari orang-orang jalanan yang diangkat oleh Alifa. Seperti Arnold, Arnold adalah orang kepercayaan Alifa dan tangan kanan nya dalam urusan mafia. Semenjak ia berada di Seoul, ia memberikan tanggung jawabnya pada Arnold, Kevin dan Kelvin.

Arnold memeluk erat Alifa. Ia menumpahkan rasa merindukan amat mendalam pada Alifa. Alifa membalas pelukan Arnold dengan suka hati. Alifa merasakan kehangatan dalam dekapan pelukan Arnold.

"Gue kangen Lo, Lady." Arnold melepaskan pelukan nya.

"Gue juga kangen sama Lo."

"Udah lama juga tidak bertemu." Ujar Alifa cengengesan.

Arnold yang melihat tawa Alifa pertama kali sangat senang sekali. Ini seperti momen langka baginya. Sebab, selama bertugas Alifa dikenal sangat dingin, jutek, dan wajah datar, ia dikenal sebagai Queen Antartika.

Arnold juga ikut tertawa bersama Alifa. Ia mengelus kepala Alifa dengan penuh kasih sayang. "Gue berharap Lo selalu ceria Lady. Lo terlihat cantik jika tersenyum begitu."

Mendadak raut wajah Alifa menjadi datar, sangat datar seperti jalanan baru diaspal. Entah kenapa ada yang mengganjal di hati Alifa.

Arnold yang merasakan ada raut sedih dari Alifa sangat tak tega. Pasti sudah menduga ini akan terjadi lagi.

"Ada apa?" Tanya Arnold.

"Apa Lo bertengkar lagi sama abang twins Lo?" Tanyanya lagi.

Alifa menggeleng kepalanya.

"Terus?"

"Gue..." Belum sempat Alifa menjawabnya, Arnold menarik tangan Alifa hingga terjatuh dalam pelukan Arnold.

"Shhht...."

Tampa Lo berkata, gue udah ngerti."

"Ikihik... Ikihik...."

"Cup cup cup, jangan nangis lagi gih." Arnold menenangkan Alifa entah bagaimanapun caranya. Baginya, kebahagiaan Alifa jauh lebih penting sekarang.

***

*Dor...

Dor...

Dor*...

Suara peluru melesat tepat mengenai sasaran. Angin segar dan sejuk menemani Alifa sedang latihan menembak.

Alifa terlihat sangat fokus mengenai sasarannya, tak pernah meleset sedikit pun. Arnold masih setia berdiri menemani Alifa berlatih.

Ia nampak sangat kagum dengan keahlian yang dimiliki Alifa. Sangat beruntung bisa bertemu dengan Alifa dua tahun yang lalu.

Flashback on

Tepat dua tahun lalu berada di busan, Alifa tidak sengaja melihat ada seorang laki-laki yang dikejar-kejar oleh warga.

Laki-laki itu sepertinya telah mencuri sesuatu dari pemilik toko roti. Ia berusaha menghindar dari amukan para warga, tapi naas dirinya ditemukan terlebih dahulu oleh warga.

"Ini dia pencurinya."

"Dasar kamu pencuri."

"Sudah sudah, biarkan dia."

"Ayo, bawa dia ke kantor polisi."

Seperti itulah caci maki dari para warga. Warga hendak mau memukul laki-laki tersebut, tetapi mereka merenungkan nya mendapatkan teriakan dari arah belakang. Para warga secara bersamaan berbalik badan.

"Berapa harga roti yang ia ambil?" Tanya Alifa. Ia berjalan untuk melindungi pria dibelakang nya.

"Dua juta." Ujar pemilik toko angkuh.

Alifa melirik kebelakang. Ia tersenyum sinis setelah mengetahui roti itu sudah basi. "Apa anda yakin?" Tanya Alifa memancing ucapannya.

"Ya."

"Untuk roti basi anda menjual nya dengan harga dua juta?" Alifa menaikan satu alisnya.

Sakmat...

Pemilik toko roti itu terjebak dengan ucapannya sendiri. Alifa malah tertawa sinis membuat para pendengarnya bergidik ngeri.

"K---kenapa an---nda tertawa?" Tanya gugup pemilik toko.

"Saya tidak menyangka loh, paman akan memenjarakan orang ini hanya untuk makanan basi?"

"Sa---saya."

"Saya bisa loh laporin papan. Apalagi saya tahu kebusukan paman selama berjualan."

Glek...

Pemilik toko roti menelan saliva nya kesusahan. Para warga mulai menatap kearah ke pemilik toko roti. Pemilik toko roti bercucuran keringat basah dan dingin.

"Jadi, dia dalangnya."

"Heh, tak tahu malu melampiaskan pada orang lain."

"Sudah para warga, ayo bawa dia."

Begitulah sorak-sorak warga. Pemilik toko itu mundur kebelakang. Lalu lari untuk menghindari amukan warga.

Sebagian lagi meminta maaf pada pria itu, karena telah salah paham.

Alifa berjongkok menyesuaikan ukuran tubuhnya dengan pria yang ada dihadapannya. Pria itu nampak ketakutan dan tubuhnya bergetar.

"Jangan takut." Ujar Alifa menyakinkan.

"Hmmm, roti itu udah basi." Alifa hentak membuang roti itu, tetapi pria itu mencengkal tangannya untuk tidak membuang roti itu.

"Buang saja. Mari ikut aku, aku akan ajak kamu makan." Alifa mencoba menyakinkan pria tadi.

Hingga, akhirnya pria itu setuju mengikuti Alifa.

***

Alifa membawa pria itu di lestoran terkenal di Busan. Awalnya banyak yang mencari maki Alifa. Ehhh bukan mencacimaki nya melainkan pria yang ada di belakang nya.

"Panggil pemilik toko ini!!!" Teriakan geram Alifa.

Para art yang berkerja disana mulai pada panik sendiri tak jelas.

"Anu... itu..." Jawab gugup art.

Terpopuler

Comments

Yoo_Rachel

Yoo_Rachel

nice story....semangat Kakak

jangan lupa mampir yah

2021-04-30

2

Zulfa

Zulfa

Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍

2021-04-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. chapter satu
2 2. chapter dua
3 3. chapter tiga
4 4. chapter empat
5 5. chapter lima.
6 6. chapter enam
7 7. chapter tujuh.
8 8. chapter delapan
9 9. chapter sembilan
10 10. chapter sepuluh
11 11. chapter sebelas.
12 12. chapter dua belas
13 13. chapter tiga belas
14 14. chapter empat belas
15 15. chapter lima belas
16 16. chapter enam belas
17 17. chapter tujuh belas
18 18. chapter delapan belas
19 19. chapter sembilan belas
20 20. chapter dua puluh
21 21. chapter dua puluh satu
22 22. chapter dua puluh dua
23 23. chapter dua puluh tiga
24 24. chapter dua puluh empat
25 25. chapter dua puluh lima
26 26. chapter dua puluh enam
27 27. chapter dua puluh tujuh
28 28. chapter dua puluh delapan
29 29. chapter dua puluh sembilan
30 30. chapter tiga puluh
31 31. chapter tiga puluh satu
32 32. chapter tiga puluh dua
33 33. chapter tiga puluh tiga
34 34. chapter tiga puluh empat
35 35. chapter tiga puluh lima
36 36. chapter tiga puluh enam
37 37. chapter tiga puluh tujuh
38 38. chapter tiga puluh delapan
39 39. chapter tiga puluh sembilan
40 40. chapter empat puluh
41 41. chapter empat puluh satu
42 42. chapter empat puluh dua
43 43. chapter empat puluh tiga
44 44. chapter empat puluh empat
45 45. chapter empat puluh lima
46 46. chapter empat puluh enam
47 47. chapter empat puluh tujuh
48 48. chapter empat puluh delapan
49 49. chapter empat puluh sembilan
50 50. chapter lima puluh
51 51. chapter lima puluh satu
52 52. chapter lima puluh dua
53 53. chapter lima puluh tiga
54 54. chapter lima puluh empat
55 55. Chapter lima puluh lima
56 56. chapter lima puluh enam
57 57. chapter lima puluh tujuh
58 58. chapter lima puluh delapan
59 59. chapter lima puluh sembilan
60 60. seosen dua. S2. Chapter enam puluh
61 61. chapter enam puluh satu
62 62. chapter enam puluh dua
63 63. chapter enam puluh tiga
64 64. chapter enam puluh empat
65 65. chapter enam puluh lima
66 66. chapter enam puluh enam
67 67. chapter enam puluh tujuh
68 68. chapter enam puluh delapan
69 69. chapter enam puluh sembilan
70 70. chapter tiga puluh
71 71. chapter tujuh puluh satu
72 72. chapter tujuh puluh dua
73 73. chapter tujuh puluh tiga
74 74. chapter tujuh puluh empat
75 75. chapter tujuh puluh lima
76 76. chapter tujuh puluh enam
77 77. chapter tujuh puluh tujuh
78 78. chapter tujuh puluh delapan
79 79. chapter tujuh puluh sembilan
80 80. chapter delapan puluh
81 81. chapter delapan puluh satu
82 82. chapter delapan puluh dua
83 83. chapter delapan puluh tiga
84 84. chapter delapan puluh empat
85 85. chapter delapan puluh lima
86 86. chapter delapan puluh enam
87 87. chapter delapan puluh tujuh
88 88. chapter delapan puluh delapan
89 89. chapter delapan puluh sembilan
90 90. chapter sembilan puluh
91 91. chapter sembilan puluh satu
92 92. chapter sembilan puluh dua
93 93. chapter sembilan puluh tiga
94 94. chapter sembilan puluh empat
95 95. chapter sembilan puluh lima
96 96. chapter sembilan puluh enam
97 97. chapter sembilan puluh tujuh
98 98. chapter sembilan puluh delapan
99 99. chapter sembilan puluh sembilan
100 100. chapter seratus
101 101. chapter seratus satu
102 102. chapter seratus dua
103 103. seosen 2 (awal kehancuran+pembalasan) chapter seratus tiga.
104 104. chapter seratus empat
105 105. chapter seratus lima
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. chapter satu
2
2. chapter dua
3
3. chapter tiga
4
4. chapter empat
5
5. chapter lima.
6
6. chapter enam
7
7. chapter tujuh.
8
8. chapter delapan
9
9. chapter sembilan
10
10. chapter sepuluh
11
11. chapter sebelas.
12
12. chapter dua belas
13
13. chapter tiga belas
14
14. chapter empat belas
15
15. chapter lima belas
16
16. chapter enam belas
17
17. chapter tujuh belas
18
18. chapter delapan belas
19
19. chapter sembilan belas
20
20. chapter dua puluh
21
21. chapter dua puluh satu
22
22. chapter dua puluh dua
23
23. chapter dua puluh tiga
24
24. chapter dua puluh empat
25
25. chapter dua puluh lima
26
26. chapter dua puluh enam
27
27. chapter dua puluh tujuh
28
28. chapter dua puluh delapan
29
29. chapter dua puluh sembilan
30
30. chapter tiga puluh
31
31. chapter tiga puluh satu
32
32. chapter tiga puluh dua
33
33. chapter tiga puluh tiga
34
34. chapter tiga puluh empat
35
35. chapter tiga puluh lima
36
36. chapter tiga puluh enam
37
37. chapter tiga puluh tujuh
38
38. chapter tiga puluh delapan
39
39. chapter tiga puluh sembilan
40
40. chapter empat puluh
41
41. chapter empat puluh satu
42
42. chapter empat puluh dua
43
43. chapter empat puluh tiga
44
44. chapter empat puluh empat
45
45. chapter empat puluh lima
46
46. chapter empat puluh enam
47
47. chapter empat puluh tujuh
48
48. chapter empat puluh delapan
49
49. chapter empat puluh sembilan
50
50. chapter lima puluh
51
51. chapter lima puluh satu
52
52. chapter lima puluh dua
53
53. chapter lima puluh tiga
54
54. chapter lima puluh empat
55
55. Chapter lima puluh lima
56
56. chapter lima puluh enam
57
57. chapter lima puluh tujuh
58
58. chapter lima puluh delapan
59
59. chapter lima puluh sembilan
60
60. seosen dua. S2. Chapter enam puluh
61
61. chapter enam puluh satu
62
62. chapter enam puluh dua
63
63. chapter enam puluh tiga
64
64. chapter enam puluh empat
65
65. chapter enam puluh lima
66
66. chapter enam puluh enam
67
67. chapter enam puluh tujuh
68
68. chapter enam puluh delapan
69
69. chapter enam puluh sembilan
70
70. chapter tiga puluh
71
71. chapter tujuh puluh satu
72
72. chapter tujuh puluh dua
73
73. chapter tujuh puluh tiga
74
74. chapter tujuh puluh empat
75
75. chapter tujuh puluh lima
76
76. chapter tujuh puluh enam
77
77. chapter tujuh puluh tujuh
78
78. chapter tujuh puluh delapan
79
79. chapter tujuh puluh sembilan
80
80. chapter delapan puluh
81
81. chapter delapan puluh satu
82
82. chapter delapan puluh dua
83
83. chapter delapan puluh tiga
84
84. chapter delapan puluh empat
85
85. chapter delapan puluh lima
86
86. chapter delapan puluh enam
87
87. chapter delapan puluh tujuh
88
88. chapter delapan puluh delapan
89
89. chapter delapan puluh sembilan
90
90. chapter sembilan puluh
91
91. chapter sembilan puluh satu
92
92. chapter sembilan puluh dua
93
93. chapter sembilan puluh tiga
94
94. chapter sembilan puluh empat
95
95. chapter sembilan puluh lima
96
96. chapter sembilan puluh enam
97
97. chapter sembilan puluh tujuh
98
98. chapter sembilan puluh delapan
99
99. chapter sembilan puluh sembilan
100
100. chapter seratus
101
101. chapter seratus satu
102
102. chapter seratus dua
103
103. seosen 2 (awal kehancuran+pembalasan) chapter seratus tiga.
104
104. chapter seratus empat
105
105. chapter seratus lima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!