4. chapter empat

Jangan lupa vote, vote, dan vote.

Komen, like, komen, like....

Jangan lupa taruh di daftar bacaan, agar kalian tidak ketinggalan dengan cerita berikut nya.

______________________

Happy reading...

"Anu..." Jawab gugup art.

Alifa menatap ke sekeliling dengan tatapan tajam. Amarahnya sudah memuncak sampai-sampai pupil mata Alifa berubah menjadi merah.

Glek...

Para orang-orang yang tadinya mengejek dengan angkuhnya, malah nyali mereka menjadi menciut. Mereka kesulitan menelan Saliva nya sendiri.

'**pupil matanya???'

'apa ini mimpi?'

'sungguh, ini fenomena langka.'

'pupil matanya mendadak menjadi merah darah?'

Begitulah batin para orang-orang tersebut.

"Cepat panggilkan!"!" Alifa menekan setiap katanya sangking geramnya.

Para salah satu art meminta izin untuk pada Alifa untuk memanggil bosnya. Alifa hanya mengangguk saja.

Ia menunggu sambil duduk di kursi. Salah satu kakinya, ia taruh diatas kaki kirinya dan tangan nya tak henti-henti bermain dengan ponsel.

"Ma---maaf, nona." Sapa salah satu sosok pria tua dihadapan Alifa.

Alifa menyeritkan alisnya, tampak ia bingung.

"Ap---apa yang bisa saya bantu?" Tanya sosok laki-laki paruh baya tersebut.

"Dimana pemilik restoran ini?" Alifa masih dalam keadaan yang sama.

"Sa---saya pemilik toko ini." Gugup sosok laki-laki paruh baya tersebut.

Alifa tersenyum sinis, ia berdiri dari duduknya. "Tahu kenapa saya memanggil anda?" Tanya Alifa the points.

Laki-laki tua paruh baya itu mengangguk kepalanya. sebab, para art sudah menceritakan secara detail padanya.

"Berapa harga restoran ini?" Tanya Alifa the points, berhasil membuat orang-orang sekitar melongo. Termasuk sosok pria yang dibawa Alifa.

"Mak---maksud anda?" Tanya laki-laki paru baya tersebut.

"Berapa harga restoran ini?" Alifa mengulang kalimat lagi.

"Sa---saya tidak menjual lestoran ini, nona muda." Jawabnya lesu.

"Hmmm, berapa uang yang kamu mau, saya pasti akan memberikan nya. Dengan syarat restoran ini atas nama saya."

Laki-laki paruh baya itu diam. Walaupun ada Untung nya juga, tetapi tekadnya sudah kuat. "Sekali lagi maaf nona muda, lestoran ini sungguh saya tidak menjual nya."

"Bagaimana kalo saya beritahu, kalo saya cucu dari keluarga dayton?" Pancing Alifa.

Sontak lagi-lagi membuat orang-orang sekitar nya melongo menatap Alifa. Siapa tak kenal dengan keluarga dayton?

Keluarga dayton dikenal sangat kaya raya dalam urusan pertama yang terdaftar kategori terkaya di dunia. Harta, kekayaan, dan semuanya sangat berlimpah. Tak akan habis sampai generasi berikutnya.

Laki-laki paruh baya itu tetap nekat. Tekad kuat dari pemilik toko ini, membuat Alifa terkesan.

"Ke---keluarga dayton?" Gumam pria paruh baya itu tak menyangka.

"Jadi, apa anda mau menjual nya pada saya?" Tawar Alifa lagi, tetap saja pria paruh baya itu menggeleng kepala nya.

"Maaf Nia muda dayton, hanya ini tempat saya mencari nafkah untuk keluarga saya. Jika saya menjual nya, keluarga saya akan makan apa? Terlebih lestoran ini sangat penting bagi saya, nona muda." Ujar penjelasan panjang lebar pria paruh baya tersebut.

Alifa mengeluarkan sebuah cek dari dalam sakunya. Ia menulis angka nominal jumplah uang besar di sana. Ia menyodorkan pada pria paruh baya tersebut. Pria paruh baya itu menyeritkan alisnya, sama sekali tak paham dengan sikap Alifa.

Seketika pria paruh baya itu membulatkan matanya sempurna. "Ini.. ini..." Pria paruh baya itu begitu syok.

"Nona, ini..."

"Ambillah, tetapi dengan syarat." Mata Alifa memancing ke arah orang-orang yang mengejek nya tadi.

"Syaratnya apa nona muda?"

"Keluarkan orang-orang yang tadi mengejek kearah kami." Seringai dari Alifa. "Ohhh ya, siapkan makanan yang terenak disini." Sambung Alifa berlalu Lanang pergi bersama cowok tadi.

***

Makanan dan minuman enak, segar, dan menggugah selera sudah tersaji sangat jelas dihadapan Alifa dan sosok cowok tadi. Cowok itu memegang perutnya kelaparan.

"Makanlah..." Titah Alifa.

"Tapi, pasti ini mahal."

"Kamu lapar tidak?"

"I----ya."

"Kalo begitu makan!"

"Tetapi...."

"Tidak ada penolakan."

Cowok tadi mendengus kesal. Awalnya ia menolak, tetapi dengan sekuat tenaga ia menyerah dan memakan-makanan dengan lahap.

"Hmm, anu... Kenapa kamu menolong ku?" Tanya cowok tadi penasaran.

"Apa kamu tak takut kalo seandainya aku orang jahat?" Tanya lagi.

"Takut untuk apa?" Tanya balik Alifa.

"Karena kita orang asing."

"Orang asing?"

"Iya."

Alifa menarik napas kasar sebelum menjelaskan panjang lebar kepada cowok itu. "Aku tahu identitas asli kamu." Jawabnya enteng.

Cowok itu membulatkan matanya. "Ta---tahu darimana?" Tanyanya.

"Itu tidak penting. Tetapi...."

"Tetapi??"

"Aku mau ngajak kamu bergabung dalam organisasi mafia ku." Tawar Alifa.

"Apa?!" Cowok itu terkejut bukan main.

"Mafia?"

"Ya, aku tahu pasti kamu juga mau membalas dendam kamu juga kan?" Tawar Alifa lagi.

Cowok itu diam, ia mencerna setiap kata Alifa. Ada benar juga, ia mengangguk tanda setuju.

"Btw, siapa nama mu?" Tanya Alifa.

"Aku, Arnold Hendrick Napoleon"

"Kalo kamu?"

"Alifa Zea Amanda, Manda."

flashback off.

Arnold tersenyum sendiri mengingat-ingat kejadian masa lalunya bertemu Alifa. Ini menjadi sebuah berkah baginya. Berkat pertolongan Alifa, ia berhasil membalaskan dendam nya pada orang-orang yang telah menghilangkan. Ia juga berhasil merebut hak ahli waris, sekarang Arnold adalah seorang CEO terkenal nomor 2. Itu pun berkat bantuan Alifa.

Alifa yang tidak sengaja melirik sekilas kearah arnold, mengerutkan keningnya. "Kesambet Lo?" Tanya Alifa menyeka keringat nya.

Arnold menyodorkan botol minum ke Alifa. "Ngak." Jawabnya singkat, jelas dan padat.

"Cih." Detak Alifa.

"Lalu kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Alifa.

Arnold masih terdiam.

"Hayo, apa jangan-jangan seorang CEO tampan terkenal dingin, cuek, datar kayak aspal jatuh cinta nih..." Ledek Alifa.

Pletak...

Satu pletakan mendarat di kening Alifa.

"Woy, sakit."

"Gue bukan tipe cowok kayak divonel-novel yang Lo buat."

Alifa terkejut. Selama ini tidak ada yang tahu bahwa ia diam-diam membuat novel.

"Tahu darimana Lo?"

"Gue kan CEO terkenal pandai." Angkuh Arnold sambil mempraktekkan dengan gaya khasnya.

Alifa memutar bola matanya malas.

***

Di kantor dayton company...

Kelvin dan Kevin disibukan dengan tugas-tugas kantor yang menumpuk. Sudah berjam-jam ia duduk mengurus dokumen-dokumen penting. Apalagi hari ini akan ada rapat penting. Membuat mereka tambah frustasi dengan jadwal yang padat.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk." Titah Kevin masih fokus mengetik.

Terlihat ada sosok wanita masuk kedalam ruang kerja Kevin dan Kelvin. Awalnya mereka masih fokus, setelah tahu siapa yang datang mereka membulatkan matanya dengan sempurna.

"Ha---hana???" Secara bersamaan Kelvin dan Kevin.

Ya, wanita itu tak lain adalah hana. Lebih terkejut nya lagi, Hana memakai pakaian yang seksi.

Episodes
1 1. chapter satu
2 2. chapter dua
3 3. chapter tiga
4 4. chapter empat
5 5. chapter lima.
6 6. chapter enam
7 7. chapter tujuh.
8 8. chapter delapan
9 9. chapter sembilan
10 10. chapter sepuluh
11 11. chapter sebelas.
12 12. chapter dua belas
13 13. chapter tiga belas
14 14. chapter empat belas
15 15. chapter lima belas
16 16. chapter enam belas
17 17. chapter tujuh belas
18 18. chapter delapan belas
19 19. chapter sembilan belas
20 20. chapter dua puluh
21 21. chapter dua puluh satu
22 22. chapter dua puluh dua
23 23. chapter dua puluh tiga
24 24. chapter dua puluh empat
25 25. chapter dua puluh lima
26 26. chapter dua puluh enam
27 27. chapter dua puluh tujuh
28 28. chapter dua puluh delapan
29 29. chapter dua puluh sembilan
30 30. chapter tiga puluh
31 31. chapter tiga puluh satu
32 32. chapter tiga puluh dua
33 33. chapter tiga puluh tiga
34 34. chapter tiga puluh empat
35 35. chapter tiga puluh lima
36 36. chapter tiga puluh enam
37 37. chapter tiga puluh tujuh
38 38. chapter tiga puluh delapan
39 39. chapter tiga puluh sembilan
40 40. chapter empat puluh
41 41. chapter empat puluh satu
42 42. chapter empat puluh dua
43 43. chapter empat puluh tiga
44 44. chapter empat puluh empat
45 45. chapter empat puluh lima
46 46. chapter empat puluh enam
47 47. chapter empat puluh tujuh
48 48. chapter empat puluh delapan
49 49. chapter empat puluh sembilan
50 50. chapter lima puluh
51 51. chapter lima puluh satu
52 52. chapter lima puluh dua
53 53. chapter lima puluh tiga
54 54. chapter lima puluh empat
55 55. Chapter lima puluh lima
56 56. chapter lima puluh enam
57 57. chapter lima puluh tujuh
58 58. chapter lima puluh delapan
59 59. chapter lima puluh sembilan
60 60. seosen dua. S2. Chapter enam puluh
61 61. chapter enam puluh satu
62 62. chapter enam puluh dua
63 63. chapter enam puluh tiga
64 64. chapter enam puluh empat
65 65. chapter enam puluh lima
66 66. chapter enam puluh enam
67 67. chapter enam puluh tujuh
68 68. chapter enam puluh delapan
69 69. chapter enam puluh sembilan
70 70. chapter tiga puluh
71 71. chapter tujuh puluh satu
72 72. chapter tujuh puluh dua
73 73. chapter tujuh puluh tiga
74 74. chapter tujuh puluh empat
75 75. chapter tujuh puluh lima
76 76. chapter tujuh puluh enam
77 77. chapter tujuh puluh tujuh
78 78. chapter tujuh puluh delapan
79 79. chapter tujuh puluh sembilan
80 80. chapter delapan puluh
81 81. chapter delapan puluh satu
82 82. chapter delapan puluh dua
83 83. chapter delapan puluh tiga
84 84. chapter delapan puluh empat
85 85. chapter delapan puluh lima
86 86. chapter delapan puluh enam
87 87. chapter delapan puluh tujuh
88 88. chapter delapan puluh delapan
89 89. chapter delapan puluh sembilan
90 90. chapter sembilan puluh
91 91. chapter sembilan puluh satu
92 92. chapter sembilan puluh dua
93 93. chapter sembilan puluh tiga
94 94. chapter sembilan puluh empat
95 95. chapter sembilan puluh lima
96 96. chapter sembilan puluh enam
97 97. chapter sembilan puluh tujuh
98 98. chapter sembilan puluh delapan
99 99. chapter sembilan puluh sembilan
100 100. chapter seratus
101 101. chapter seratus satu
102 102. chapter seratus dua
103 103. seosen 2 (awal kehancuran+pembalasan) chapter seratus tiga.
104 104. chapter seratus empat
105 105. chapter seratus lima
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. chapter satu
2
2. chapter dua
3
3. chapter tiga
4
4. chapter empat
5
5. chapter lima.
6
6. chapter enam
7
7. chapter tujuh.
8
8. chapter delapan
9
9. chapter sembilan
10
10. chapter sepuluh
11
11. chapter sebelas.
12
12. chapter dua belas
13
13. chapter tiga belas
14
14. chapter empat belas
15
15. chapter lima belas
16
16. chapter enam belas
17
17. chapter tujuh belas
18
18. chapter delapan belas
19
19. chapter sembilan belas
20
20. chapter dua puluh
21
21. chapter dua puluh satu
22
22. chapter dua puluh dua
23
23. chapter dua puluh tiga
24
24. chapter dua puluh empat
25
25. chapter dua puluh lima
26
26. chapter dua puluh enam
27
27. chapter dua puluh tujuh
28
28. chapter dua puluh delapan
29
29. chapter dua puluh sembilan
30
30. chapter tiga puluh
31
31. chapter tiga puluh satu
32
32. chapter tiga puluh dua
33
33. chapter tiga puluh tiga
34
34. chapter tiga puluh empat
35
35. chapter tiga puluh lima
36
36. chapter tiga puluh enam
37
37. chapter tiga puluh tujuh
38
38. chapter tiga puluh delapan
39
39. chapter tiga puluh sembilan
40
40. chapter empat puluh
41
41. chapter empat puluh satu
42
42. chapter empat puluh dua
43
43. chapter empat puluh tiga
44
44. chapter empat puluh empat
45
45. chapter empat puluh lima
46
46. chapter empat puluh enam
47
47. chapter empat puluh tujuh
48
48. chapter empat puluh delapan
49
49. chapter empat puluh sembilan
50
50. chapter lima puluh
51
51. chapter lima puluh satu
52
52. chapter lima puluh dua
53
53. chapter lima puluh tiga
54
54. chapter lima puluh empat
55
55. Chapter lima puluh lima
56
56. chapter lima puluh enam
57
57. chapter lima puluh tujuh
58
58. chapter lima puluh delapan
59
59. chapter lima puluh sembilan
60
60. seosen dua. S2. Chapter enam puluh
61
61. chapter enam puluh satu
62
62. chapter enam puluh dua
63
63. chapter enam puluh tiga
64
64. chapter enam puluh empat
65
65. chapter enam puluh lima
66
66. chapter enam puluh enam
67
67. chapter enam puluh tujuh
68
68. chapter enam puluh delapan
69
69. chapter enam puluh sembilan
70
70. chapter tiga puluh
71
71. chapter tujuh puluh satu
72
72. chapter tujuh puluh dua
73
73. chapter tujuh puluh tiga
74
74. chapter tujuh puluh empat
75
75. chapter tujuh puluh lima
76
76. chapter tujuh puluh enam
77
77. chapter tujuh puluh tujuh
78
78. chapter tujuh puluh delapan
79
79. chapter tujuh puluh sembilan
80
80. chapter delapan puluh
81
81. chapter delapan puluh satu
82
82. chapter delapan puluh dua
83
83. chapter delapan puluh tiga
84
84. chapter delapan puluh empat
85
85. chapter delapan puluh lima
86
86. chapter delapan puluh enam
87
87. chapter delapan puluh tujuh
88
88. chapter delapan puluh delapan
89
89. chapter delapan puluh sembilan
90
90. chapter sembilan puluh
91
91. chapter sembilan puluh satu
92
92. chapter sembilan puluh dua
93
93. chapter sembilan puluh tiga
94
94. chapter sembilan puluh empat
95
95. chapter sembilan puluh lima
96
96. chapter sembilan puluh enam
97
97. chapter sembilan puluh tujuh
98
98. chapter sembilan puluh delapan
99
99. chapter sembilan puluh sembilan
100
100. chapter seratus
101
101. chapter seratus satu
102
102. chapter seratus dua
103
103. seosen 2 (awal kehancuran+pembalasan) chapter seratus tiga.
104
104. chapter seratus empat
105
105. chapter seratus lima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!