2. chapter dua

Jangan lupa vote, vote, dan vote.

Komen, komen dan komen...

Jangan lupa taruh di daftar bacaan, agar kalian tidak ketinggalan dengan cerita berikut nya.

______________________

Happy reading...

"Ya, ampun...." Kelly menepuk keningnya sendiri.

***

Alifa merebahkan tubuhnya di kasur kingze nya. Hari ini, hari yang sangat melelahkan untuk Alifa. Alifa melirik kearah nakas, ia mengambil sebuah bingkai foto dari atas nakas.

Tangan Alifa meraba kaca bingkai foto tersebut. "Gue kangen Lo, Reza." Isak Alifa menangis. Alifa memeluk bingkai foto erat-erat.

"Kenapa Lo ninggalin gue, Reza!"

"Kata Lo, Lo ngak akan ninggalin gue kan?"

"Kemana janji Lo, Reza..."

"Ini sudah tiga tahun loh Lo ninggalin gue sendirian."

"Gue mohon kembalilah Reza."

"Gue berjanji tidak akan nakal dan jahil lagi."

"Gue akan jadi anak baik."

"Itukan yang Lo mau?"

Ada rasa sesak dan sakit di hati Alifa. Butiran-butiran kenangan indahnya bersama Reza membuatnya sangat merindukan sosok Reza.

Reza adalah sahabat baik Alifa. Alifa sendiri sudah menganggap Reza sebagai kakak kandung nya sendiri. Setiap kali Alifa ada masalah, Reza selalu membantu Alifa untuk menemukan solusi. Reza sendiri juga sangat menyayangi Alifa sebagai adiknya sendiri.

Mereka berdua sudah berteman 2 tahun lamanya. Entah kenapa saja, Reza menghilang secara tiba-tiba tanpa mengabari Alifa. Itulah yang membuat Alifa membenci Reza. Walaupun ia benci, masih ada rasa rindu didalam hati Alifa.

Dibalik pintu, Kelly yang berniat untuk menghampiri Alifa mendadak mengurungkan niatnya. Ada rasa bersalah dalam hatinya. Ia seperti merasakan kesedihan Alifa. Walaupun Alifa sendiri tidak mengatakan pada keluarga sendiri.

"Ada apa?" Tanya Kelvin entah datang dari arah mana.

Kelly menghapus air matanya yang masih tersisa. "Gue kasihan lihat Alifa." Isak tangisan Kelly.

Kelvin menarik Alifa dalam dekapan pelukan nya. Ia membiarkan Kelly menangis didalam dekapannya.

"Gue tahu itu. Gue tahu itu." Lirih iba Kelvin.

"Biarkan dulu Alifa. Ayo kita kemeja makan. Pasti mereka sudah menunggu kita." Kata Kelvin mencairkan suasana sedih dalam hati Kelly.

"Tapi, Alifa..." Jari telunjuk Kelvin menghentikan ucapan Kelly.

"Nanti gue sendiri yang akan membawakan makanan untuk Alifa."

Kelly mengangguk sebagai jawabannya. Kelvin dan Kelly melangkah menuju ruang makan dengan wajah kusut.

Kevin dan nenek nana saling melirik satu sama lain. Kemudian, sama-sama menatap kearah Kelvin dan Kelly.

Kelly dan Kelvin duduk di kursi tanpa serela makan.

"Apa ini tentang Alifa lagi?" Tanya Kelvin the points.

Sudah tentu saja itu ya. Tidak ada yang bisa membuat Kelvin secemas ini kecuali Alifa. Dan benar saja, dengan bukti anggukan sekali kepala Kelvin.

"Nenek juga bisa merasakan kesedihan Alifa. Nenek mulai khawatir kalo Alifa berbuat nekat." Lirih sedih nenek nana.

"Lalu apa yang harus kita lakukan nenek?" Tanya Kevin mulai gelisah bercampur aduk dengan rasa takut.

"Kita tidak bisa menyembunyikan ini terus. Pasti cepat atau lambat pasti akan terbongkar." Sambung Kelly.

Makan malam ini menjadikan satu keluarga tak berselera untuk makan malam. Satu persatu mulai meninggalkan meja makan. Mereka semua memilih untuk pergi ke kamar masing-masing.

***

Tok... Tok... Tok...

"Masuk." Alifa masih fokus dengan layar laptopnya, tanpa memperhatikan siapa yang masuk.

Kelvin masuk kedalam Alifa. Ditangannya sudah ada sepiring makanan dan minuman kesukaan Alifa. Kelvin meletakan makanan dan minuman itu diatas nakas.

"Alifa, makan dulu gihhh." Bujuk Kelvin.

"Nanti saja kak."

"Tidak ada nanti-nantian." Kelvin membereskan barang-barang disamping Alifa.

'uggh'

Alifa mendengus kesal. Ia memperbaiki posisi duduknya sambil bersandar dikasurnya.

Kelvin menyodorkan satu roti bakar di mulut Alifa, tetapi Alifa malah menggeleng-geleng kepalanya.

"Ayo makan. Walaupun dikit."

"Tidak bang. Gue tidak makan." Lesu Alifa.

Kelvin menghembuskan napas kasar. Sudah pasti mood Alifa mulai drob.

"Jika bukan untuk Lo, makanlah sedikit demi nenek. Nenek pasti akan sedih jika Lo ngak makan." Ujar Kelvin menyakinkan Alifa.

Alifa Diam sejenak, mencerna setiap ucapan Kelvin. Ia mengambil roti dari tangan Kelvin dan mulai memakannya. Tak lupa ia menghabiskan susu nya dalam sekali teguk.

"Bagus." Kelvin mencium kening adiknya sebelum meninggalkan kamar Alifa.

***

Hari ini adalah hari kesebelas Alifa berada di Indonesia. Pagi hari sudah mulai tiba, kicau-kicauan merdu menyambut pagi yang indah ini, dan sinar mentari mulai nakal menembus tirai jendela membangunkan Alifa.

Alifa mengerjap kan kedua matanya menyesuaikan penglihatan nya. Alifa mulai bersiap-siap untuk menyiapkan dirinya. Ia berencana akan pergi untuk latihan penembak, memanah, dan shoping seharian.

***

Di meja makan, semua keluarga sudah mulai berkumpul dalam satu meja makan. Tinggal Alifa saja yang belum datang.

"Apa adikmu masih belum bangun, kelvin?" Tanya nenek nana.

"Seperti nya belum nenek." Jawab Kelvin

Nenek nana menghela napas kasar. Seharusnya ini momen yang membahagiakan bisa makan bersama setelah sekian tahun, tetapi Malah hasilnya sebaliknya.

"Kelly, bangunkan Manda." Titah Kevin. Kelly mengangguk sebagai jawaban nya.

Sebelum beranjak pergi, orang yang mereka cari sudah sampai terlebih dahulu di meja makan. Terlihat ia sangat rapi sekali.

"Morning semua nya." Alifa lalu duduk di kursi.

"Morning too." Jawab mereka serempak.

Lalu semua keluarga memakan makanan mereka. Suasana nya menjadi hening. Hanya ada deringan sendok, garpu, dan pisau mengisi keheningan.

Sesekali Kevin melirik kearah Alifa sedang makan. Ia tersenyum tipis melihat adiknya makan dengan lahap.

Tak berapa lama, nenek nana sudah selesai makan. Wajahnya tiba-tiba berubah menjadi serius. "Manda, apa kamu mau berjanji pada nenek?" Tanyanya the points.

"Tentu saja nenek. Alifa tidak akan pernah menolak permintaan nenek." Jawab Alifa sambil meminum segelas susu putih nya.

Nenek nana menghembuskan napas kasar sebelum melanjutkan ucapannya. "Nenek mau kamu berubah."

Hening....

Alifa menghentikan makannya begitu pula yang lain. Alifa menyeritkan alisnya. Sedangkan, lainnya hanya diam menyimak.

'mungkin ini yang terbaik untuk alifa.' batin mereka.

"Maksud nenek?" Tanya Alifa. Walaupun dirinya memang tahu keinginan neneknya.

"Nenek ingin kamu berubah." Ulang nenek nana kembali.

"Alifa kan sudah berubah nek. Nenek sendirikan yang memintaku keseoul untuk belajar mandiri."

"Bukan itu, Manda." Nenek nana lesu. Ia bingung sendiri harus berbicara apa? Apa Alifa akan menerimanya ataukah langsung malah kecewa pada dirinya? Batin nenek nana sedu.

"Nenek mau kamu ke pondok pesantren."

Brak...

Alifa beranjak dari meja makannya dengan kasar. Lagi dan lagi ia harus terjebak dengan ucapan neneknya. Kali ini, kakak-kakak nya seperti mendukung keputusan nenek nana. Mereka lebih memilih diam sambil menyimak.

Tanpa pikir panjang Alifa beranjak meninggalkan keluarga nya di meja makan.

Episodes
1 1. chapter satu
2 2. chapter dua
3 3. chapter tiga
4 4. chapter empat
5 5. chapter lima.
6 6. chapter enam
7 7. chapter tujuh.
8 8. chapter delapan
9 9. chapter sembilan
10 10. chapter sepuluh
11 11. chapter sebelas.
12 12. chapter dua belas
13 13. chapter tiga belas
14 14. chapter empat belas
15 15. chapter lima belas
16 16. chapter enam belas
17 17. chapter tujuh belas
18 18. chapter delapan belas
19 19. chapter sembilan belas
20 20. chapter dua puluh
21 21. chapter dua puluh satu
22 22. chapter dua puluh dua
23 23. chapter dua puluh tiga
24 24. chapter dua puluh empat
25 25. chapter dua puluh lima
26 26. chapter dua puluh enam
27 27. chapter dua puluh tujuh
28 28. chapter dua puluh delapan
29 29. chapter dua puluh sembilan
30 30. chapter tiga puluh
31 31. chapter tiga puluh satu
32 32. chapter tiga puluh dua
33 33. chapter tiga puluh tiga
34 34. chapter tiga puluh empat
35 35. chapter tiga puluh lima
36 36. chapter tiga puluh enam
37 37. chapter tiga puluh tujuh
38 38. chapter tiga puluh delapan
39 39. chapter tiga puluh sembilan
40 40. chapter empat puluh
41 41. chapter empat puluh satu
42 42. chapter empat puluh dua
43 43. chapter empat puluh tiga
44 44. chapter empat puluh empat
45 45. chapter empat puluh lima
46 46. chapter empat puluh enam
47 47. chapter empat puluh tujuh
48 48. chapter empat puluh delapan
49 49. chapter empat puluh sembilan
50 50. chapter lima puluh
51 51. chapter lima puluh satu
52 52. chapter lima puluh dua
53 53. chapter lima puluh tiga
54 54. chapter lima puluh empat
55 55. Chapter lima puluh lima
56 56. chapter lima puluh enam
57 57. chapter lima puluh tujuh
58 58. chapter lima puluh delapan
59 59. chapter lima puluh sembilan
60 60. seosen dua. S2. Chapter enam puluh
61 61. chapter enam puluh satu
62 62. chapter enam puluh dua
63 63. chapter enam puluh tiga
64 64. chapter enam puluh empat
65 65. chapter enam puluh lima
66 66. chapter enam puluh enam
67 67. chapter enam puluh tujuh
68 68. chapter enam puluh delapan
69 69. chapter enam puluh sembilan
70 70. chapter tiga puluh
71 71. chapter tujuh puluh satu
72 72. chapter tujuh puluh dua
73 73. chapter tujuh puluh tiga
74 74. chapter tujuh puluh empat
75 75. chapter tujuh puluh lima
76 76. chapter tujuh puluh enam
77 77. chapter tujuh puluh tujuh
78 78. chapter tujuh puluh delapan
79 79. chapter tujuh puluh sembilan
80 80. chapter delapan puluh
81 81. chapter delapan puluh satu
82 82. chapter delapan puluh dua
83 83. chapter delapan puluh tiga
84 84. chapter delapan puluh empat
85 85. chapter delapan puluh lima
86 86. chapter delapan puluh enam
87 87. chapter delapan puluh tujuh
88 88. chapter delapan puluh delapan
89 89. chapter delapan puluh sembilan
90 90. chapter sembilan puluh
91 91. chapter sembilan puluh satu
92 92. chapter sembilan puluh dua
93 93. chapter sembilan puluh tiga
94 94. chapter sembilan puluh empat
95 95. chapter sembilan puluh lima
96 96. chapter sembilan puluh enam
97 97. chapter sembilan puluh tujuh
98 98. chapter sembilan puluh delapan
99 99. chapter sembilan puluh sembilan
100 100. chapter seratus
101 101. chapter seratus satu
102 102. chapter seratus dua
103 103. seosen 2 (awal kehancuran+pembalasan) chapter seratus tiga.
104 104. chapter seratus empat
105 105. chapter seratus lima
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1. chapter satu
2
2. chapter dua
3
3. chapter tiga
4
4. chapter empat
5
5. chapter lima.
6
6. chapter enam
7
7. chapter tujuh.
8
8. chapter delapan
9
9. chapter sembilan
10
10. chapter sepuluh
11
11. chapter sebelas.
12
12. chapter dua belas
13
13. chapter tiga belas
14
14. chapter empat belas
15
15. chapter lima belas
16
16. chapter enam belas
17
17. chapter tujuh belas
18
18. chapter delapan belas
19
19. chapter sembilan belas
20
20. chapter dua puluh
21
21. chapter dua puluh satu
22
22. chapter dua puluh dua
23
23. chapter dua puluh tiga
24
24. chapter dua puluh empat
25
25. chapter dua puluh lima
26
26. chapter dua puluh enam
27
27. chapter dua puluh tujuh
28
28. chapter dua puluh delapan
29
29. chapter dua puluh sembilan
30
30. chapter tiga puluh
31
31. chapter tiga puluh satu
32
32. chapter tiga puluh dua
33
33. chapter tiga puluh tiga
34
34. chapter tiga puluh empat
35
35. chapter tiga puluh lima
36
36. chapter tiga puluh enam
37
37. chapter tiga puluh tujuh
38
38. chapter tiga puluh delapan
39
39. chapter tiga puluh sembilan
40
40. chapter empat puluh
41
41. chapter empat puluh satu
42
42. chapter empat puluh dua
43
43. chapter empat puluh tiga
44
44. chapter empat puluh empat
45
45. chapter empat puluh lima
46
46. chapter empat puluh enam
47
47. chapter empat puluh tujuh
48
48. chapter empat puluh delapan
49
49. chapter empat puluh sembilan
50
50. chapter lima puluh
51
51. chapter lima puluh satu
52
52. chapter lima puluh dua
53
53. chapter lima puluh tiga
54
54. chapter lima puluh empat
55
55. Chapter lima puluh lima
56
56. chapter lima puluh enam
57
57. chapter lima puluh tujuh
58
58. chapter lima puluh delapan
59
59. chapter lima puluh sembilan
60
60. seosen dua. S2. Chapter enam puluh
61
61. chapter enam puluh satu
62
62. chapter enam puluh dua
63
63. chapter enam puluh tiga
64
64. chapter enam puluh empat
65
65. chapter enam puluh lima
66
66. chapter enam puluh enam
67
67. chapter enam puluh tujuh
68
68. chapter enam puluh delapan
69
69. chapter enam puluh sembilan
70
70. chapter tiga puluh
71
71. chapter tujuh puluh satu
72
72. chapter tujuh puluh dua
73
73. chapter tujuh puluh tiga
74
74. chapter tujuh puluh empat
75
75. chapter tujuh puluh lima
76
76. chapter tujuh puluh enam
77
77. chapter tujuh puluh tujuh
78
78. chapter tujuh puluh delapan
79
79. chapter tujuh puluh sembilan
80
80. chapter delapan puluh
81
81. chapter delapan puluh satu
82
82. chapter delapan puluh dua
83
83. chapter delapan puluh tiga
84
84. chapter delapan puluh empat
85
85. chapter delapan puluh lima
86
86. chapter delapan puluh enam
87
87. chapter delapan puluh tujuh
88
88. chapter delapan puluh delapan
89
89. chapter delapan puluh sembilan
90
90. chapter sembilan puluh
91
91. chapter sembilan puluh satu
92
92. chapter sembilan puluh dua
93
93. chapter sembilan puluh tiga
94
94. chapter sembilan puluh empat
95
95. chapter sembilan puluh lima
96
96. chapter sembilan puluh enam
97
97. chapter sembilan puluh tujuh
98
98. chapter sembilan puluh delapan
99
99. chapter sembilan puluh sembilan
100
100. chapter seratus
101
101. chapter seratus satu
102
102. chapter seratus dua
103
103. seosen 2 (awal kehancuran+pembalasan) chapter seratus tiga.
104
104. chapter seratus empat
105
105. chapter seratus lima

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!