R&L bab 5

Ken tersenyum menatap Antonie yang duduk di atas tempat tidur dengan senyum mengembang. Ada suatu rahasia yang sedang Ken sembunyikan. Melirik Felicia yang duduk memandangnya dengan senyum indah, Ken mencoba mengontrol dirinya.

"Terimakasih atas semua yang kamu lakukan, tanpamu, mungkin kini aku bisa jadi yatim piatu," ujar Felicia.

Ken mengangguk lalu tersenyum, ia kemudian pamit karena banyak sekali hal yang harus ia kerjakan hari ini, memanfaatkan hari liburnya sebaik mungkin, karena hotel tempatnya bekerja benar-benar membuat aturan ketat untuk hari libur pada pekerjanya.

Saat Ken hendak keluar ruangan dan Freya berniat mengantarkan laki-laki itu, Felicia mencegah, ia sendiri yang akan mengantarkan Ken ke luar rumah sakit.

"Ngomong-ngomong, kita belum berkenalan secara langsung. Aku Felicia," ucap Felicia mengulurkan tangan. Mereka berada dalam lift yang sama.

Ken memperhatikan wajah Felicia yang sangat cantik, senyumnya manis dengan bentuk bibir yang menggoda.

Felicia mengerutkan kening, Ken hanya melihatnya sambil bengong tanpa membalas uluran tangan.

"Ada apa?" tanya Felicia.

"Ah, maaf. Aku Kendrict, salam kenal, nona Felicia," ujar Ken.

"Panggil saja Felicia. Sekali lagi, terimakasih atas pertolonganmu."

"Sama-sama."

"Benar apa yang papaku bilang, kalau kamu punya keinginan, katakan saja, kami akan mewujudkannya sebagai rasa terimakasih," lanjut Felicia.

"Baik."

Pintu lift terbuka di lantai dasar, Ken mencegah Felicia ikut keluar dan meminta wanita itu kembali naik ke lantai atas.

"Terimakasih sudah mengantar," ucap Ken sopan, ia pun berlalu pergi.

Semakin hari, tujuan laki-laki itu semakin dekat. Ken masuk ke dalam mobilnya, siang ini ia berniat datang ke pemakaman umum yang terletak tidak jauh dari rumah lamanya.

Dalam hati, ia selalu berjanji untuk membalas setiap rasa sakit hati dan kehilangan yang pernah ia alami. Membalas dendam adalah motifasinya untuk menjadi Kendrict yang sekarang di kenal sebagai koki yang sukses.

Jika mengingat beberapa tahun silam, Ken adalah laki-laki yang baik dan penyayang, keluarga adalah nomor satu baginya. Ayahnya meninggal sejak usianya sepuluh tahun, ia adalah bayi yang sengaja di buang oleh orang tua kandungnya dan di temukan oleh orang-orang yang ia anggap sebagai keluarga.

Ken di besarkan di lingkungan berkecukupan, meski tidak kaya, keluarganya masih mampu hidup layak tanpa sekalipun pernah kekurangan.

Sejak ayah angkatnya meninggal, ia hidup bersama ibu dan kakak laki-lakinya. Hingga pada suatu hari, kakak laki-laki Ken mengalami depresi berat hingga gangguan kejiwaan, ia bunuh diri dengan meneguk obat pembasmi serangga hingga mengalami keracunan dan kejang. Tidak berselang lama, ibu angkatnya turut meninggal karena serangan jantung.

Saat itu, dunia Ken hampir runtuh, orang-orang yang sangat ia cintai telah berpulang, kini ia kembali hidup sendirian tanpa kasih sayang siapapun.

Sejak ia tau penyebab kakaknya menjadi depresi hingga bunuh diri, Ken mulai bertekad untuk membalaskan rasa sakit hati kakaknya hingga rasa kehilangannya. Ia tau hal ini salah, namun setan menguasai dirinya.

Ken duduk di depan makam yang berjejer rapi, ia membawa tiga tangkai mawar untuk setiap makam orang yang ia sayangi. Duduk dengan mengelus batu nisan, Ken merasakan kerinduan akan kehangatan keluarganya.

"Kak, semoga kamu tenang di alam sana. Aku berjanji, akan membuat orang-orang yang menyakitimu membalas perbuatannya," ucap Ken.

Ia menentang sifat asli dalam dirinya sebagai laki-laki baik dan penyayang, baginya, Ken yang dulu sudah mati bersama orang-orang ya ia cintai, kini hanya ada Ken yang hidup untuk membalaskan rasa sakit hati.

🖤🖤🖤

Setelah beberapa hari perawatan, Antonie sudah di perbolehkan untuk pulang, hanya Nerissa yang masih harus menjalani perawatan untuk memulihkan kondisinya. Kebetulan, sopir mereka sudah membaik sejak hari ketiga perawatan, hingga Antonie mengizinkan sopir mereka mendapatkan libur selama satu bulan penuh dengan tunjangan dan uang fasilitas untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.

Antonie adalah orang yang dermawan, meskipun dari golongan konglomerat, ia tidak pernah sayang untuk berbagi dengan orang-orang di sekelilingnya.

"Feli, kapan mama boleh pulang?" tanya Nerissa, ia menatap putrinya yang duduk dengan wajah sedih.

"Tunggu sampai dokter memberikan izin, Ma. Lagipula, kondisi mama masih belum membaik," jawab Felicia.

"Bagaimana dengan pemuda yang di ceritakan oleh papamu, apa benar dia bekerja di hotel kita?"

"Benar, Ma. Dia koki, berdasarkan yang aku tau, dia memiliki skill yang mumpuni, banyak pengalaman juga. Freya sudah mencari tau jejak pekerjaannya," jelas Felicia.

"Kamu harus memberikan tawaran pekerjaan yang lebih bagus untuknya, sebagai wujud rasa terimakasih kita. Kenaikan jabatan, misalnya," ujar Nerissa.

"Hmm, akan aku pikirkan, Ma. Setidaknya, aku harus tau kemampuannya dulu."

Nerissa mengangguk setuju, meskipun Ken telah berjasa menyelamatkan hidup mereka, namun ia tidak bisa secara suka rela memberikan posisi bagus untuk orang yang tidak berkompeten dan tidak mereka percaya. Untuk memberikan jabatan, Maheswari harus benar-benar memastikan bahwa orang tersebut layak mendapatkannya.

Setelah tiga minggu perawatan hingga kondisi Nerissa benar-benar baik, dokter mengizinkannya pulang namun tetap memintanya datang setiap satu minggu sekali untuk mengecek perkembangan tulang-tulang kakinya yang patah dan remuk di beberapa titik.

Felicia mendorong Nerissa yang duduk di atas kursi roda, sedangkan Antonie berbincang dengan Freya untuk meminta wanita itu mengundang Kendrict ke acara makan malam keluarga mereka.

"Apa menurutmu dia laki-laki baik?" tanya Antonie.

"Dia nggak punya catatan kriminal apapun, Paman. Dia bersih, skill sebagai kokinya bagus, aku sudah mencari informasi lengkap dari tempat-tempat yang pernah menerimanya bekerja. Dan sejauh ini, dia nggak pernah di berhentikan oleh resto manapun, dia selalu mundur dan mencari resto lain untuk menguji coba kemampuannya," jelas Freya.

"Hmm, prinsipnya bagus," gumam Antonie sambil mengangguk.

Setelah mereka sampai di rumah, Freya langsung di tugaskan oleh Antonie untuk menemui Kendrict, ia harus membawa laki-laki itu datang makan malam ke rumah mereka malam ini juga, selain merayakan kepulangan Nerissa, Antonie juga ingin menyampaikan keinginannya untuk Ken.

"Pa, keluarga Jarvis mau datang menjenguk," ucap Felicia memberi tahu Antonie.

"Mereka tau keadaan kita?" tanya Antonie.

"Media dan para wartawan nggak pernah berhenti mencari tau tentang kondisi mama dan papa sejak kecelakaan itu. Pasti semua orang tau, beritanya ada di semua channel televisi dan koran," jelas Felicia.

Antonie tersenyum. "Terus, soal Evans, bagaimana?" tanya Antonie.

"Evans? memangnya kenapa, Pa?"

"Papa tau dia melamarmu, Feli. Nggak perlu di tutup-tutupi, bagaimana?"

"Pa, sudahlah. Evans bukan tipe laki-laki yang aku suka."

"Mencari pasangan hidup itu bukan cuma soal tipe yang kamu suka atau nggak, Feli. Ini tentang bagaimana kamu menerima kekurangan orang lain, pasangan hidup itu harus saling melengkapi." Antonie memberi nasehat.

🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

sari

sari

lanjut baca...

2023-11-22

0

Ririe Handay

Ririe Handay

makin seru

2022-03-14

0

Desrina Tobing

Desrina Tobing

tuk Ken bijak lh balas dendam suatu msalh bukan lh solusi yg baik klo msii kuat iman doaknn saja orng ituu pasti dia akan dpat upah ny...😊😊🙏🙏🙏 tpi ni nmaayaa takdir mempertemukan Klian Ken smaa feli sunngh rumit heheeehee🤔🤔🤔🤔 tuk thoour good tuk kerja keras haluu🥰🥰🥰🥰🥰🥰

2021-11-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!