(5) Alenta GAY?

“Mamah, Ayah, jangan tinggalin Tasya hiks hiks...” Ucap bocah berumur enam tahun itu di samping jasad kedua orang tuanya yang berlumuran darah. Bocah itu adalah Tasya pada saat berumur enam tahun.

“Mamah, ayah hikss hikss. Darah nyaa banyak banget,” sambungnya sambil menangis sekencang-kencangnya di dalam mobil yang bagian depannya sudah ringsek akibat menabrak pohon.

“Tolooong,” teriak Tasya sambil memukul-mukul kaca mobil. Kini hari sudah larut malam, tak ada seorang pun yang mendengar. “Tasya takut hikss....hiks....hiks...”

Tasya melihat ponsel terletak di kursi duduknya. Itu adalah ponsel mamanya yang terpental kebelakang. Tasya langsung mencari kontak darurat. Dia menekan nama bertuliskan Reyno.

“AAHHHKKK, ayah, mamah jangan tinggalin Tasyaa hikss...hikss” ucap Tasya sambil teriak. Matanya masih terpejam, posisinya masih tiduran. Dia mengigau.

“Tasyaa, bangun sayang,” ucap Reyno sambil menepuk-nepuk pipi Tasya. Dia langsung terbangun dan memeluk Reyno yang sedang terduduk di samping ranjangnya.

“Papah Reyno, Tasya takut hiks...hiks...” ucap Tasya sambil memeluk Reyno. “Tasya ngeliat mamah sama ayah Tasya kecelakaan hikss hikss, Tasya ga punyaa orang tua lagi sekarang hikss...hikss...hikss...” Ucap Tasya sambil mengeratkan pelukannya.

“Tasyaa, kamu punya Papah, sayang. Papah udah nganggep kamu kayak anak kandung Papah sendiri,” ucap Reyno sambil membelai lembut rambut Tasya.

 “Iyaa pah hikss...hikss, makasihh yaa, kalo nggak ada papah, Tasya ga tau harus tinggal dimana. Mama sama ayah Tasya udah gaada, dan sekarang Tasya cuma punya papah hiksss...hikss” balas Tasya sambil mengeratkan pelukannya. Dia menagis tersedu-sedu di pelukan Reyno.

Reyno adalah adik kandung dari ibu kandungnya Tasya. Gadis itu menjadi yatim piatu semenjak umur enam tahun. kedua orang tuanya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan harus pergi dari dunia.

“Tasya, Mamah kamu kan adik nya Papah. Jadi Papah masih punya hak ngurus kamu. Kamu udah papah anggep anak sendiri Tasya. Papah sayang banget sama kamu nak,” tutur Reyno dan membuat Tasya terharu mendengarnya.

‘Oh god, untung punya om yang baik banget, dia mau ngerawat Tasya dari umur enam tahun sejak mama dan ayah pergi ke dunia lain. Tasya juga sayang sama Papah Reyno. Papah nya Tasya sekarang.’ pikir Tasya.

“Sekarang kamu tidur lagi ya Tasya, masih tengah malam, besok kamu sekolah”. ucap Reyno sambil melepaskan pelukannya. Dia langsung mengubah posisi Tasya menjadi tiduran, lalu mengecup kening gadis itu, dan pergi meninggalkan Tasya sendirian di kamarnya.

“Good nigt papah, maaf Tasya ganggu,” ucap Tasya pada Reyno yang sudah berada di ambang pitu.

“Good night too, sweety, tidur yang nyenyak ya, papah mau balik ke kamar,” balas Reyno tersenyum dan langsung keluar kamar lalu menutup pintu kamar Tasya yang ber cat putih.

‘bilang ga ya ke Tasya? Tapi dia harus tau, pasti dia ngerti kok,’ batin Reyno yang sudah berada di depan pintu kamarnya.

\~\~\~\~\~

“Pagi Noel,” sapa Tasya sambil meletakan tasnya di bangku. Dia melihat Noel yang sedang asyik membaca buku novel. Di telinganya terdapat dua buah earphone sedang bertengger disana. Kelas masih sepi. dia hanya berdua dengan Noel karena jam masih menunjukan pukul enam pagi. Sedangkan bel sekolah di bunyikan pukul tujuh.

Tasya sengaja datang lebih awal karena dia tau bahwa Noel akan berangkat pagi, supaya bisa menghabiskan waktunya lebih banyak, dengan Noel.

“Noel ishh, Tasya sapaa loh,” ucap Tasya pada pria di hadapannya yang masih fokus membaca.

“Pagi Noel, pagi Noel, pagi Noel, pagi Noel, pagi Noel,” sambungnya sambil mengitari sekeliling bangkunya seraya berteriak supaya Noel terganggu.

 ‘issh kok dia ga ke ganggu sama sekali sih?’ batin gadis itu.

“NOELLL,” teriak Tasya sambil mencubit lengan Noel pelan. Itu membuat Noe langsung melepas earphone nya dan meletakan bukunya di atas meja. Lalu berdiri menghadap Tasya.

“Bisaa ga sih lo ga usah ganguin gue hah?” ucap Noel dingin dengan nada tegas. Dia menatap tajam wanita yang tengah berdiri di depannya.

“lahh kok ngamokk?” balas Tasya bercanda. Dia memperlihatkan senyuman lebarnya ke pria yang tengah memandang tajam dirinya.

“Gue serius,” sahut Noel dingin. Kini wajahnya berubah menjadi datar.

“Tasya juga seriuss, kan Tasya cumaa nyapa doang, masa harus marah sih?” lanjut Tasya.

“Ganggu,” balas Noel dan langsung kembali mendudukan bokongnya. Dia melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat tertunda.

“Isshh Noel mah ga asik ah,” balas Tasya sambil mengehentakan kedua kakinya ke lantai. Noel menatap Tasya, dan mengeluarkan smirknya.

“Good morning cantik,” sapa Alenta pada Tasya sambil berjalan ke arah kursinya.

“Morning Alen” balas Tasya sambil tersenyum.

“Kenapaaa Tas? Kok liatin aku aja? Terpesona?” sahut Alenta sambil mengeluarkan buku tulis matematika.

“Dihh gausa Ge-er, muka kayak cancorang idup aja bangga kau,” balas Tasya sambil tertawa.

"Sialan," Alenta terkekeh. Noel menahan ketawanya, ketika mendengar buyonan Tasya.

"Tumben aja gitu dateng pagi-pagi,” ucap Tasya, menatap Alenta sambil melipat kedua tangannya ke dada.

“Yhaa kan mau ngerjain PR,” balas Alenta, “No, liat PR lo dong,” sambungnya. Noel langsung mengambil buku PR yang ada di dalam tas, lalu ia berikan pada Alenta yang sedari tadi menunggu jawaban.

"Aahhk thank you beby, brother,” ucap Alenta sambil mengecutkan bibirnya ke arah Noah. Tasya langsung tercengan melihatnya.

'Beby? Jangan-jangan gay, ahhhh gilaa, gamungkin,' batin Tasya.

“KALIAN BERDUA GAY YAA?” sahut Tasya masih shok. Kedua mata Alenta langsung membulat. Dia memikirkan cara licik untuk menggoda Tasya.

“Beby, cium aku,” Alenta langsung memeluk Noel dari samping. Dia menenggelamkan wajahnya di tengkuk kepala Noel. Kedua mata Noel sukses membulat dibuatnya.

“Geli Len gue sama lo,” balas Noel dingin dengan raut wajah datar. Kedua mata Tasya langsung membulat karena melihat dua cowok tampan sedang bermesraan. Sebenarnya hanya Alenta, Noel memberontak.

“Sumpaahh aahh, romantis banget," ucap Tasya sambil menutup kedua matanya dengan telapak tangannya, cewek itu tertawa.

“AHAHAHAHAAH, engga Tas, gue cuma godain kamu aja. Aku masih normal kok Tas,” ucap Alenta sambil melepaskan pelukannya. “Gilaa aja nge-gay sama nih orang, ga deh," sambungnya.

“Serius kan masih straight? kalo Noel gay Tasya sedih deh,” ucap Tasya sambil menundukan kepalanya sambil memainkan jari telunjuknya. Noel langsung melihat ke arah Tasya sambil menaikan satu alisnya.

“Kenapa emangnya Tas?” tanya Alenta. Dia langsung mengerutkan keningnya.

“Tasyaa tuh suka tau sama Noel,” balas Tasya dengan pedenya. Kedua mata Alenta langsung membulat setelah mendengar penuturan wanita imut itu. Sedangkan Noel tak peduli sama sekali. “Noel suka ga sama Tasya?” sambungnya.

“Ga,” jawab Noel singkat, jelas, padat.

“Oh,” sahut Tasya.

“Kok oh? Ga kaget?” balas Alenta sambil tertawa.

“Yhaa engga lah, Tasya juga tau kali Noel bakal bilang ‘ga’ AHAHAAH,” balas Tasya sambil tertawa miris. Sebenarnya hati dia sakit karena satu kata singkat yang di ucapkan Noel.

‘jangan nagis, jangan nangis, malu sama dua cogan ini kalo nagis.’ Tasya membatin.

Mendengar jawaban Tasya yang miris. Alenta langsung tertawa untuk mencairkan suasana. Sedangkan Noel tak peduli dengan kedua orang yang berada di sekitarnya. Dia masih fokus membaca novel sambil mendegarkan musik yang tenang lewat earphone.

“Tas,” panggil seoramg yang sudah berada di ambang pintu kelas Tasya. Tasya langsung membalikan tubuhnya agar bisa menatap orang yang memanggilnya barusan.

“Angel? Sini masuk, duduk samping Tasya, si Davina belum dateng kalo jam segini,” ucapnya sambil menepuk-nepuk kursi kosong yang berada di sebelahnya. Angel menuruti perkataan Tasya. Dia langsung masuk dan duduk tepat di samping Tasya.

“Kok tumben banget sih lo dateng nya pagi? Biasanya siang,” tutur Angel. Dia mengerutkan keningnya bingung. Seorang Tasya yang selalu telat waktu kelas sepuluh, kini menjadi rajin berangkat pagi, bahkan masih sepi.

“Udah tobat aku Ngel,” Tasya langsung tersenyum lebar di depan wajah Angel.

“Halah, bilang aja mau ketemu Noel,” Angek memutar kedua bola matanya. Alenta yang sedang menulis jawaban langsung berhenti dari aktivitasnya. Dia menatap orang yang sedang duduk di depannya.

“Hah? Aciee Tasyaaa aww,” goda  Alenta sambil mendrong tubuh Tasya dengan pulpen. Itu membuat sang empu tidak nyaman, dan langsung menoleh ke arahnya.

“Ish Alenn diem apaaa issh,” Tasya kesal karena Alenta menusuk-nusuk pulpennya ke punggungnya. Sedangkan Alenta langsung tertawa melihat ekspresi kesal Tasya.

“Untung Noel lagi dengerin earphone, jadi budeg deh,” sambung Tasya. Noel sama sekali tak merespon apapun. Dia masih fokus dengan bacaannya.

"Gue denger, earphone gue mati, gue pusing kalo baca novel, sambil dengerin musik," balas Noel membuat wajah Tasya memerah.

'mampus,' batin Tasya.

 

---TBC---

Terpopuler

Comments

Ra Lia 🐻

Ra Lia 🐻

Oh my...

2021-05-22

1

Elmecca

Elmecca

waduh

2021-05-08

1

Diah Abdullah

Diah Abdullah

aaa waw

2021-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 (1) Sekelas
2 (2) Teman baru
3 (3) Gabung
4 (4) Galak
5 (5) Alenta GAY?
6 (6) Pingsan
7 (7) Alenta straight
8 (8) Lamaran
9 (9) Pertemuan yang mengejutkan
10 (10) Terkejut
11 (11) Pingsan
12 (12) Step Brother
13 (13) Dingin
14 (14) Aska lemot
15 (15) Gelisah
16 (16) Malam yang menyakitkan
17 (17) Kantin
18 (18) Teman rasa pacar
19 (19) Jalan berdua
20 (20) Permulaan
21 (21) Hanna Zaskia
22 (22) Maling
23 (23) Ajakan berkencan
24 (24) Anak baru
25 (25) Kabar baik, kabar buruk
26 (26) Dia?
27 (27) Penjelasan Hanna
28 (28) Seatap namun tak sehati
29 (29) Makan
30 (30) Stupid girl
31 (31) Senyuman manis
32 (32) Patah hati
33 (33) Tanda tanya
34 (34) Perhatian Noel
35 (35) Malam mingguan
36 (36) Manis
37 (37) Sepucuk surat wasiat
38 (38) Perjodohan
39 (39) Ujian akhir semester satu
40 (40) Hujan
41 (41) Pernikahan
42 (42) #TasyaJebol
43 (43) Time to nge mall
44 (44) Cemburu?
45 (45) Suka kamu
46 (46) Sakit
47 (47) Doa istri yang terdzalimi
48 (48) Perih
49 (49) Event
50 (50) Jujur tentang perasaan
51 (51) Bogeman
52 (52) Tanpa kepastian
53 (53) Bersimpu
54 (54) Cinta dan benci itu berdampingan
55 (55) Asma
56 (56) Perih ya?
57 (57) Kecelakaan
58 (58) Nyaris saja
59 (59) Ngamuk
60 (60) Berubah
61 (61) Menyebalkan
62 (62) Cemburu tak berarti
63 (63) Wanita tangguh
64 (64) Titik lemah Tasya
65 (65) Berita
66 (66) Pertandingan basket
67 (67) Karma
68 (68) Kritis
69 (69) Alhamdulillah
70 (70) Hamil
71 (71) Kecewa
72 (72) Persahabatan
73 (73) Ciuman
74 (74) Dejavu
75 (75) Rencana Alvino
76 (76) Jatuh talak?
77 (77) Rumah sakit
78 (78) Siapa sih dalangnya?
79 (79) Sweet
80 (80) Sekolah tanpa Tasya
81 (81) Sadar
82 (82) Sebentar lagi
83 (83) First kiss
84 (84) Benang merah
85 (85) Iblis berwujud malaikat
86 (86) Teka-teki
87 (87) Teka-teki part 2
88 (88) Makan malam
89 (89) Gengsian
90 (90) Jebakan
91 (91) Bahasa Noel
92 (92) Aduh so sweetnya pasangan ini
93 (93) Buka topeng mu
94 (94) Selesai ujian
95 (95) Aduh apa ini
96 (96) Posesif
97 (97) Dingin tapi romantis
98 (98) Maaf
99 (99) Sayang nya Noel
100 (100) Hukuman (part 1)
101 (101) Hukuman (Part 2)
102 (102) Brutal
103 (103) Rencana bulan madu
104 (104) Bucinnya Noel
105 (105) Tobat
106 (106) Persiapan ke Eropa Barat
107 (107) Perjalanan
108 (108) Belum terbiasa
109 (109) Jalan-jalan dulu deh
110 (110) Ana uhibbuka, aku mencintai mu
111 (111) Dia kembali lagi
112 (112) Hijrah
113 (113) Graduation
114 (114) Akhir kisah
115 Pengumuman
116 HALLO -!
117 S2. (1) Hallo Britania Raya
118 S2. (2) Mahar
119 S2. (3) Misteri
120 S2.(4)
121 S2. (4) Pelakor datang
122 S2. (5) Stop Asian Hate
123 S2. (6) Singa betina nya bangun
124 S2. (7) Bandara
125 S2. (8) Oxford University
126 S2. (9) Laju mundur
127 S2. (10) Anak baru
128 S2. (11) Playing Victim
129 S2. (12) Karam
130 S2. (13) Salju
131 S2. (14) Antara Istiqlal dan Katedral
132 S2. (15) Jenis kelamin?
133 S2. (16) Sandiwara
134 S2. (17) Dunia yang fana
135 S2. (18) Angel, Aska, Christin
136 S2. (19) Beranjak
137 S2. (20) Kembarannya Noel
138 S2. (21) Dia siapa sih sebenarnya?
139 S2. (22) Dexter dan Noel
140 S2. (23) Pesawat dan Lautan
141 S2. (24) Evakuasi
142 S2. (25) Halo Indonesia
143 S2. (26) Wisata masa lalu
144 S2. (27) Kelam
145 S2. (28) Mesra
146 S2. -Rentang kisah Dexter- (29) Yang mana Tuhan ku?
147 S2. (30) Hancur
148 S2. (31) Kembali
149 S2. (32) Panik
150 S2. (33) Prematur
151 S2. (34) Tarik ulur
152 S2. (35) Hamil
153 S2. (36) Pulang
154 S2. (37) Kembali
155 S2. (38) Antara Pahit dan Manis
156 S2. (39) Takdir
157 S2. (40) Bahagia
158 S2. (41) Cinta segi empat
159 S2. (42) Keluarga kecil
160 S2.(43) Masa lalu
161 S2. (44) Jantung laut Mediterania
162 S2. (45) November berantakan
163 S2. (46) Entahlah
164 S2. (47) Ketahuan
165 S2. (48) Pacar
166 S2. (49) Kasihan
167 S2. (50) Melenyot
168 S2. (51) Cinta dan Luka saling berdampingan
169 S2. (52) Selingkuh?
170 S2. (53) Kacau
171 S2. (54) Titik temu
172 S2. (55) Demi sahabat!
173 S2. (56) Misi 1
174 S2. (57) Misi II
175 S2. (58) Jalang
176 S2. (59) Video Skandal
177 S2. (60) Engga
178 S2. (61) Apa ini?!
179 S2. (62) Ketemu
180 S2. (63) Part 1
181 S2. (64) Badas! part 2
182 S2. (65) Balikan?
Episodes

Updated 182 Episodes

1
(1) Sekelas
2
(2) Teman baru
3
(3) Gabung
4
(4) Galak
5
(5) Alenta GAY?
6
(6) Pingsan
7
(7) Alenta straight
8
(8) Lamaran
9
(9) Pertemuan yang mengejutkan
10
(10) Terkejut
11
(11) Pingsan
12
(12) Step Brother
13
(13) Dingin
14
(14) Aska lemot
15
(15) Gelisah
16
(16) Malam yang menyakitkan
17
(17) Kantin
18
(18) Teman rasa pacar
19
(19) Jalan berdua
20
(20) Permulaan
21
(21) Hanna Zaskia
22
(22) Maling
23
(23) Ajakan berkencan
24
(24) Anak baru
25
(25) Kabar baik, kabar buruk
26
(26) Dia?
27
(27) Penjelasan Hanna
28
(28) Seatap namun tak sehati
29
(29) Makan
30
(30) Stupid girl
31
(31) Senyuman manis
32
(32) Patah hati
33
(33) Tanda tanya
34
(34) Perhatian Noel
35
(35) Malam mingguan
36
(36) Manis
37
(37) Sepucuk surat wasiat
38
(38) Perjodohan
39
(39) Ujian akhir semester satu
40
(40) Hujan
41
(41) Pernikahan
42
(42) #TasyaJebol
43
(43) Time to nge mall
44
(44) Cemburu?
45
(45) Suka kamu
46
(46) Sakit
47
(47) Doa istri yang terdzalimi
48
(48) Perih
49
(49) Event
50
(50) Jujur tentang perasaan
51
(51) Bogeman
52
(52) Tanpa kepastian
53
(53) Bersimpu
54
(54) Cinta dan benci itu berdampingan
55
(55) Asma
56
(56) Perih ya?
57
(57) Kecelakaan
58
(58) Nyaris saja
59
(59) Ngamuk
60
(60) Berubah
61
(61) Menyebalkan
62
(62) Cemburu tak berarti
63
(63) Wanita tangguh
64
(64) Titik lemah Tasya
65
(65) Berita
66
(66) Pertandingan basket
67
(67) Karma
68
(68) Kritis
69
(69) Alhamdulillah
70
(70) Hamil
71
(71) Kecewa
72
(72) Persahabatan
73
(73) Ciuman
74
(74) Dejavu
75
(75) Rencana Alvino
76
(76) Jatuh talak?
77
(77) Rumah sakit
78
(78) Siapa sih dalangnya?
79
(79) Sweet
80
(80) Sekolah tanpa Tasya
81
(81) Sadar
82
(82) Sebentar lagi
83
(83) First kiss
84
(84) Benang merah
85
(85) Iblis berwujud malaikat
86
(86) Teka-teki
87
(87) Teka-teki part 2
88
(88) Makan malam
89
(89) Gengsian
90
(90) Jebakan
91
(91) Bahasa Noel
92
(92) Aduh so sweetnya pasangan ini
93
(93) Buka topeng mu
94
(94) Selesai ujian
95
(95) Aduh apa ini
96
(96) Posesif
97
(97) Dingin tapi romantis
98
(98) Maaf
99
(99) Sayang nya Noel
100
(100) Hukuman (part 1)
101
(101) Hukuman (Part 2)
102
(102) Brutal
103
(103) Rencana bulan madu
104
(104) Bucinnya Noel
105
(105) Tobat
106
(106) Persiapan ke Eropa Barat
107
(107) Perjalanan
108
(108) Belum terbiasa
109
(109) Jalan-jalan dulu deh
110
(110) Ana uhibbuka, aku mencintai mu
111
(111) Dia kembali lagi
112
(112) Hijrah
113
(113) Graduation
114
(114) Akhir kisah
115
Pengumuman
116
HALLO -!
117
S2. (1) Hallo Britania Raya
118
S2. (2) Mahar
119
S2. (3) Misteri
120
S2.(4)
121
S2. (4) Pelakor datang
122
S2. (5) Stop Asian Hate
123
S2. (6) Singa betina nya bangun
124
S2. (7) Bandara
125
S2. (8) Oxford University
126
S2. (9) Laju mundur
127
S2. (10) Anak baru
128
S2. (11) Playing Victim
129
S2. (12) Karam
130
S2. (13) Salju
131
S2. (14) Antara Istiqlal dan Katedral
132
S2. (15) Jenis kelamin?
133
S2. (16) Sandiwara
134
S2. (17) Dunia yang fana
135
S2. (18) Angel, Aska, Christin
136
S2. (19) Beranjak
137
S2. (20) Kembarannya Noel
138
S2. (21) Dia siapa sih sebenarnya?
139
S2. (22) Dexter dan Noel
140
S2. (23) Pesawat dan Lautan
141
S2. (24) Evakuasi
142
S2. (25) Halo Indonesia
143
S2. (26) Wisata masa lalu
144
S2. (27) Kelam
145
S2. (28) Mesra
146
S2. -Rentang kisah Dexter- (29) Yang mana Tuhan ku?
147
S2. (30) Hancur
148
S2. (31) Kembali
149
S2. (32) Panik
150
S2. (33) Prematur
151
S2. (34) Tarik ulur
152
S2. (35) Hamil
153
S2. (36) Pulang
154
S2. (37) Kembali
155
S2. (38) Antara Pahit dan Manis
156
S2. (39) Takdir
157
S2. (40) Bahagia
158
S2. (41) Cinta segi empat
159
S2. (42) Keluarga kecil
160
S2.(43) Masa lalu
161
S2. (44) Jantung laut Mediterania
162
S2. (45) November berantakan
163
S2. (46) Entahlah
164
S2. (47) Ketahuan
165
S2. (48) Pacar
166
S2. (49) Kasihan
167
S2. (50) Melenyot
168
S2. (51) Cinta dan Luka saling berdampingan
169
S2. (52) Selingkuh?
170
S2. (53) Kacau
171
S2. (54) Titik temu
172
S2. (55) Demi sahabat!
173
S2. (56) Misi 1
174
S2. (57) Misi II
175
S2. (58) Jalang
176
S2. (59) Video Skandal
177
S2. (60) Engga
178
S2. (61) Apa ini?!
179
S2. (62) Ketemu
180
S2. (63) Part 1
181
S2. (64) Badas! part 2
182
S2. (65) Balikan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!