Swoooos, Craaaaakkkk, booomm.
Lesatan sabit berniat memotong tubuh Azra dari sabit Bing. Seakan memang tak segan segan, Bing terus menerus menyerang Azra agar bisa melumpuhkannya.
'Si*al. Harusnya aku selalu waspada dan mementingkan setiap peringatan yang ada.' Menyesal azra sembari menghindari semua serangan yang lembut dan tajam dari Bing.
Ketika tepat hampir menebas leher Azra, seketika waktu terasa berjalan lambat.
Dalam sekejap yang Bing tak dapat melihatnya, Azra telah berada di belakang bing dan siap memukul tengkuk Bing.
Namun, secara tiba tiba, sabit Bing dengan cepat menahan laju tangan Azra yang hendak memukul tengkuknya.
''Cukup terkejut aku melihat seranganmu, Tuan Muda. Kecepatanmu itu tak sebanding dengan kekuatanmu yang asli. Apakah kau menggunakan seni pernafasan dari keluargamu?.'' Bing bertanya namun, beberapa saat kemudian Azra tak menjawab pertanyaan Bing.
Ketika Bing melihat ke arah wajah Azra. Seketika, ia agak terkejut dengan Ekspresi tanpa kehidupan yang ditunjukkan oleh Azra.
''K-kau, apa kau sudah mati?!.'' Terbingung Bing dengan kondisi Azra yang kosong bahkan tubuhnya memucat layaknya mayat hidup.
Namun, pertanyaan Bing sama sekali Azra tak menjawabnya. Tanpa basa basi lagi, dengan kecepatan tak masuk akal bagi Bing, Azra melesat menyerang Bing dengan tangan kosong.
Awal pertarungan tangan kosong dengan sabit seimbang, namun perlahan dan pasti. Terlihat Bing mulai kelawahan ketika setiap serangan Azra mulai menyerang celah celah kecil yang ada di permainan Bing.
Ketika celah besar di leher Bing. Tanpa membuang kesempatan, Azra memukulkan tangannya tanpa mengepalkan jari jarinya dan memukulnya menggunakan sisi kiri tangan.
Bhuaaakkk.
Akkkkhhhhhh.
Bing langsung terpingsan menatap tak percaya dengan kenyataan yang dia terima.
Melihat bing mulai terlelap pingsan tanpa sadar dalam waktu dekat. Azra mulai melepas Teknik pernafasannya. Kondisi tubuh yang tadinya pucat pasi dan berekspresi kosong tanpa perasaan, mulai kembali layaknya lahir kembali dari kematian.
''Ini benar benar mengerikan. Bahkan kontrol tubuhku sempat hilang beberapa kali bila tak menguatkan tekad dalam diriku. Kemungkinan, Bing bakalan mati bila kulepaskan saja kontrol tubuhku dan hilangnya emosi.'' Sedikit terengah engah napas Azra karena menahan nafas selama itu diwaktu tubuhnya yang belumlah mampu menahan beban.
Walau tubuh Azra sudahlah dalam kondisi terbentuknya tubuh spesial, yaitu Voidness Body. Namun, paru parunya masihlah anak kecil dan belumlah sanggup menahan nafas terlalu lama.
'Ini harus cepat, kekuatanku masihlah terlalu kecil untuk mengontrol
Butuh beberapa menit saja Azra untuk mengikat Bing di pohon besar dan meninggalkannya sendirian. Saat ini, rencana Azra adalah mengumpulkan sebanyak banyaknya core Galgara dan menyerapnya habis habisan.
Di pikirannya. Setidaknya membutuhkan fisik kuat dan juga {Energy} yang melimpah untuk menempa fisik dan mental, untuk dirinya mempelajari kedua Seni Pernafasan yang tersisa.
'Sistem, apa kau bisa memindai dan melacak Galgara yang ada di sekitar sini?.' Perkiraan Azra. Sistem mudah saja untuk melacak suatu objek tertentu dengan mudah dalam jangkauan tertentu.
[Karena saat ini sistem masihlah tahap awal. Fungsi pelacak hanyalah menjangkau 100 kiloneter lingkaran dari Tuan yang berada ditengah tengahnya. Hal yang bisa dilacak hanyalah yang memiliki {Energy} dan selain hal itu, tidaklah dapat dilacak. Untuk Galgara seperti Tuan minta, cukup lurus saja selama 3 km nanti terdapat satu kelompok Galgara berjumlah 100 galgara.]
Azra mengangguk tanpa mempertanyakan lebih jauh. Dirinya saat ini hanyalah bisa melacak menggunakan presepsi {Energy} seluas 2 km saja. Jadi, tak heran Azra tak dapat merasakan kehadiran galgara dalam jangkauan yang bisa dia lakukan.
Karena tak ingin terlalu membuang waktu. Azra menggunakan teknik pernafasan kehampaan walau hanya beberapa persen. Namun, kecepatan yang didapatkan adalah 500 km/jam dengan bantuan {Energy}.
Tanpa Azra sadari. Fitur Upgrade Kemampuan meningkatkan tubuh serta kemampuan kontrolnya dalam seni pernafasan.
.
.
Beberapa waktu kemudian, Azra sampai pada sebuah kerumunan Glagara berjumlah 100 . Pandangan menjijikkan bila dilihat oleh orang normal. Bagaimana tidak?.
Mulut menjilat jilat di perut mereka dengan mata layaknya dajjal di kepala melirik lirik kesana kemari tanpa alasan yang jelas. Tangan tangan yang berkeliaran merobek robek mayat mayat yang ada dan memakankannya kedalam mulut mereka yang ada diperut.
'Sistem, apa kau bisa mengetahui elemen utama yang ada di dalam tubuhku. Bagaimanapun, tubuh ini aku tak mengetahui elemen apa saja yang tersimpan.' Ada alasan Azra menanyakan hal tersebut.
[Tuan memiliki 12 Element utama dalam tubuh Tuan. Api, air, tanah, angin, petir, es, kayu, cahaya, kegelapan, dimensi, ruang, dan waktu. Semua itu kontrol penuh dalam penguasaan Elemental yang tuan miliki.]
Membelakkan mata, Azra tak menyangka memiliki kontrol penuh 12 elemen utama dalam tubuhnya. Namun, keterkejutan tersebut berubah menjadi senyuman jahat.
'Berapa poin rata rata keseluruhan galgara tersebut?.'
[5.000 poin. 2.100 untuk kekuatan {Energy} dan 2.900 untuk kekuatan fisik.]
Setelah berfikir lebih jauh. Azra memutuskan untuk menyerang menggunakan apa. ''Tapi, sungguh disayangkan bila kekuatan {Energy} mereka terlalu sedikit. Yah, harus bersyukurlah karena ada berjumlah 100.'' Sedikit mengeluh namun tetap menerima apa adanya.
Untuk Core Galgara, bila ingin menyerapnya. {Energy} yang terserap hanyalah 75% dari apa yang orang serap dari Core. 35% sisanya, itu terbagi menjadi dua. 30% untuk terbuang di udara, 5% terbuang sia sia tanpa kegunaan sama sekali.
Namun,
[Tuan. Bila kau menyerahkan kepadaku. Maka 100% semua {Energy} akan terserap kedalam tubuh. Tergantung tuan ingin meningkatkannya kedalam kekuatan fisik atau kekuatan {Energy}. Sistem bisa mengaturnya.]
Itulah saran yang membuat Azra bahagia seperempat mati, bukan setengah mati. Setelah menimbang nimbang pikir panjang tak jelas. Azra mulai menyiapkan serangan untuk menghabisi semua galgara dalam sekejap.
'Dengan kontrol elemen utama yang hampir menyentuh kontrol penuh. Kurasa aku akan menciptakan matahari.'
Azra mulai melakukan pembuatan matahari. Tangan kanan mulai di rentangkan kedepan dan melebarkan jari jarinya saling berjauhan.
Setelah itu, Azra mengeluarkan elemen cahaya dari tangannya. Sedikit tak beraturan, namun beberapa saat kemudian. Semua cahaya mulai terpadat dan terkosentrasi menjadi satu titik membentuk sebuah bola klereng berwarna putih.
Setelah cahaya, Azra juga melakukan dengan elemen api, tanah, dan yang terakhir angin. Semua elemen dicampur adukkan menjadi satu membentuk sebuah bola kasti dengan suhu panas yang tak dapat dihitung berapa celcius.
'Hehh, berhasi...' terjeda membatin Azra karena sistem menyela.
[Tuan, apakah kau ingin menjadikannya sebuah kemampuan atau skill?. Cukup mengucapkan kata kunci atau nama dari matahari yang tuan ciptakan nantinya waktu penciptaan matahari tersebut menjadi lebih singkat tanpa memakan waktu terlalu lama.]
Mendengar hal tersebut, Azra tertarik.
'Baiklah, beri nama matahari ini dengan
[Baik tuan. Proses akan berjalan dalam 3... 2... 1. Proses selesai. Silahkan dicoba, Tuan.]
Setelah itu, Azra mulai membatalkan control elementalnya yang membenruk matahari tersebut. Setelah membatalkan, Azra mengucapkan dalam hati sebuah skill sembari mengerahkan seberapa besar {Energy} yang dibutuhkan.
Seketika, sebuah matahari kecil sebesar bola basket muncul di tangan Azra.
'Sekarang, mari kita coba lemparkan kepada mereka.' Azra langsung menggunakan elemen ruangnya yang sudah terpasang pada skill ini, untuk mengarahkan dengan cepat menuju gerombolan galgara.
Gerombolan Galgara yang melihat matahari sebesar bola basket tersebut, hanya tersenyum sinis mulut mereka yang ada di perut mereka.
Secara tiba tiba, lapisan dinding {Energy} membentuk kubah melindungi 100 galgara dari serangan matahari Azra.
Namun, secara tiba tiba matahari tersebut seakan berteleportasi masuk kedalam kubah yang melindungi para Galgara. Tentunya, itu adalah perbuatan Azra yang menggunakan elemen dimensi untuk memindahkannya.
Galgara langsung panik tak beraturan mencoba mendobrak keluar dari penghalang {Energy} yang mereka ciptakan sendiri.
Hanya saja.
''Ledakkan!!!.''
Boooooommmm.
Kubah selebar 30 meter langsung meledak dari dalam bercahayakan merah seperti magma yang meludak keluar. Tak ada yang tersisa sama sekali dari ledakan tersebut.
Azra menatap bahagia sekaligus khawatir disaat bersamaan, seakan ini adalah sebuah pertaruhan.
''Sistem, apakah kau langsung menyimpan semua Core dan Fragmen Galgara kedalam inventory?.'' Ya, itulah yang Azra khawatirkan. Bila semua core dan fragmen tak tersimpan, maka hanya sia sia saja 100 galgara yang terbunuh.
[Semua core dan kepingan fragmen telah tersimpan kedalam inventory secara otomatis, Tuan.]
Haaaaahhhh.
Menghela nafas lega sekaligus bersyukur karena semua core dan fragmen telah tersimpan secara otomatis. Setelah itu, tatapan penuh kemenangan dan kebahagiaan terlukis di wajah Azra.
''Sistem, langsung serap saja setiap {Energy} dalam Core yang tersimpan di Inventory. Bagikan 55% pada kekuatan fisik dan 45% pada kekuatan {Energy}. Oh ya, sekarang berapa besar poin kekuatanku?.''
[Baik tuan. Untuk pertanyaan tuan tadi, poin kekuatan tuan saat ini adalah 210.000 poin kekuatan.]
''Eh.''
Setelah sistem mengutarakan kekuatan Azra. Tiba tiba, kekuatan meluap luap dari dalam tubuh Azra meningkat pesat. Begitu terasa menyegarkan dan juga semua aspek kekuatan Azra meningkat pesat.
Beberapa saat kemudian, peningkatan berhenti dan kondisi mulai normal kembali. Hanya saja, tubuh Azra lah yang tak normal.
Dimana, sekarang postur tubuhbya bukan lagi anak 13 tahunan. Sekarang berubah menjadi orang dewasa berumur 20 tahunan dan wajahnya yang sudah begitu menonjolkan ketampanan tak masuk akal, bahkan mungkin mahluk paling tampan sejagat raya.
Tubuhnya yang atletis sempurna bisa membuat wanita tak berhenti mimisan ketika melihatnya. Rambut merah panjangnya hampir menyentuh lutut kaki dan menjuntai terurai bebas dari kepala.
'Sistem... bukankah ini... terlalu luar biasa?.' Tak bisa tak bahagia, Azra mendapati perubahan besar besaran dari menyerap Core yang dilakukan oleh Sistem.
[Ya, tuan. Saya menggunakan {Energy} alam dan elemen waktu milik tuan untuk mempercepat pertumbuhan tubuh Tuan.]
Heh, benar benar tak menyangka ternyata sistemnya ini merubah penampilannya secara drastis. Namun, Azra bersyukur dengan apa yang ia dapati saat ini.
''Baiklah baiklah. Sekarang, apa fungsi mu sistem?.'' Azra sadar, kemungkinan semakin besar kekuatan yang ia punyai. Maka semakin banyak fungsi sistem akan bertambah.
{Fungsi sistem.
- Status
- Inventory
- Upgrade kemampuan.
- Map
- Shop
- sistem Informasi lengkap.}
''Sistem, jelaskan fungsi shop.'' Azra mengetahui garis besar dua fungsi baru lainnya, namun sedikit tak mengerti akan fungsi shop.
[Untuk fungsi Shop. Itu adalah sebuah fitur jual menjual semua hal barang mati ataupun hidup. Mulai dari skill, teknik pedang, dan lain sebagainya bahkan hanya sekedar semut pun juga terjual. Untuk menggunakan sistem Shop, maka dibutuhkan poin sistem. Saat ini poin sistem tuan adalah 1.000 poin sebagai hadiah permulaan.]
Hehhh
Mendengus lemas Azra menanggapi hal yang diberitahukan Sistem.
Setelah itu, Azra mencoba menggerakkan tubuhnya dan
Sreeettt.
Suara kain robek terdengar keras. 'Baiklah, sistem. Belikan pakaian kasual yang cocok dengan tubuh ini.' Tersadar, Azra sedari tadi hanya menggunakan pakaian anak 8 tahunan.
[Poin terpotong 50 poin. Pakaian telah tersimpan di Inventory.]
Sembari membeli, Azra merobek langsung menelanjangi diri sendiri di tengah hutan. Bagaimanapun, Azra tak merasakan hawa keberadaan ataupun kehidupan pada sekitarnya.
Tak ingin berlama lama. Ia segera mengeluarkan pakaian kasual yang dibeli di Sistem. Terlihat cocok dengan warna rambutnya karena pakaiannya berwarna merah polos.
''Oh ya, tolong sekalian topeng Shizue Izawa di anime Tensura dan juga, sebuah ikat rambut besi yang sesuai ukuranku.'' Ngecosplay sedikit juga ngak papa, itu pikir Azra.
[Poin diambil 500 poin guna pembayaran.]
''Eh.'' Terkejut Azra mendengar pemberitahuan sistem.
''Kenapa mahal sekali?.'' Azra terkejut karena harganya yang kemahalan hanya sebatas topeng dan ikat kepala.
[Topeng yang Tuan inginkan memiliki Enchant tambahan. Seperti menyembunyikan semua aura dan juga aura kekuatan tuan. Untuk ikat kepalanya, itu akan berfungsi otomatis mengikat rambut tuan ketika tuan mengatakan kata kunci 'pasangkan ikat rambut' seperti itu saja.]
Haaaahhh.
Menghela nafas pasrah dan mengeluarkan kedua benda yang akan menjadi penutup identitasnya. Azra pertama tama mengaktifkan pengikat rambutnya sesuai arahan sistem.
''Pasangkan ikat rambut!.'' Tiba tiba, rambut menjuntai terurai Azrael langsung tertata rapi dan terikat oleh pengikat besi yang terukir menawan.
Setelah mengikat rambutnya, Azra memasang topeng yang digunakan rimuru tempest yang mana, itu adalah topeng warisan shizue izawa pada rimuru.
''Sekarang, bagaimana penampilanku?.'' Azra menciptakan genangan air dan sebuah bongkahan es yang dapat memantulkan bayangan.
Dengan kedua elemen yang di satukan, Azra dapat melihat dengan jelas penampilannya pada dinding es yang dijernihkan dengan air.
''Hmmm~, ternyata sangat cocok. Mungkin agak aneh namun kurasa tetaplah cocok walau sedikit agak menarik perhatian.''
Setelah puas mengamati diri sendiri. Azra berjalan pergi meninggalkan dinding Es dan juga air yang menggenang di sekitar sana.
Dengan tujuan satu, yaitu mencari hotel. Azra berjalan tanpa arah sama sekali. Dia sebenarnya bingung dengan kawasan dieng karena baru pertama kali kesini.
[Bila tuan bingung. Lebih baik ke homestay aja. Dieng banyak hotel ataupun homestay yang tersebar dan memiliki kelebihan yang memuaskan pelanggan.]
''Yah, kurasa menurutimu juga lebih baik dari pada tak tahu menagu soal kawasan sini.''
<><><><><><><><><><><><><><><><>
Ini ilustrasi Azra saat ini. Sumber, Pinterest ya.
ini topengnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
agen
nice Thor next chapter
2021-04-27
1
fanesa gemoy
topeng gitu gak ada mata nya gimna ngeliat?
2021-04-24
1
blumer
lanjutt
2021-04-22
0