Ch.4 Wanita mengerikan.

((Maaf, sepertinya ilustrasi ibunya Azrael ngak bisa di buka ya. Ini ilustrasinya. Sumber, Pinterest ya.))

><><><><><><<><><

1 minggu.

Sudah satu minggu berlalu Azra meninggalkan Kelaurga Alvonia. Tak ada halangan sama sekali selama perjalanan Azra berpetualang.

'Apakah kulakukan sekarang saja, pemasangan sistem individunya?. Kurasa di sini aman aman saja.'

Ya, Azra bingung selama satu minggu ini, ia berfikir untuk memasang sistemnya. Bagaimanapun, hanyalah sistem inilah yang bisa membantunya kuat secara meroket cepat.

Saat ini, Azra berada di sebuah perbukitan daerah Dieng kawasan provinsi jawa tengah. Selama seminggu ini, Azra berusaha lari dari pengawasan Keluarga Alvonia, yang mana sosok Assasint menjadi pengawas dia dalam perjalanan petualang ini.

'Huuuuhh~, beruntung aku bisa lolos dari kejaran mereka. Sebenarnya berapa kekuatan mereka?.'

Sambil menanyai diri sendiri, Azra mencari tempat yang sesuai untuk pemasangan sistemnya. Karena di perbukitan, banyak Galgara yang berkeliaran.

''Ini Ras, kenapa keagresifannya begitu tinggi?. Setahuku, mereka semua tak pernah keluar dari Dimensi galgara.'' Ya, Azra terheran dengan 30 galgara yang mengelilinginya dan menatapnya dengan ganas.

Bentuk galgara dibagi menjadi tiga. Yaitu, Daratan, lautan, udara. Penampilan mereka bila di katakan, wajahnya tak memiliki hidung maupun mulut. Hanya sebuah mata besar pada bagian depan kepala mereka berposisi Vertikal. Tubuh Galgara spesifikasinya hampir sama dengan manusia, yang membedakannya adalah satu hal tadi dan sebuah mulut lebar memenuhi bagian perut galgara.

Bila penjelasan mudahnya. Bagian kepala hanya mata bak seperti Dajjal, tak ada hidung, mulut, dan lain sebagainya. Memiliki kedua tangan dan kaki. Pada bagian perut, terdapat sebuah mulut dipenuhi gigi gigi mengerikan dengan lidah yang menjilat jilat. Pada bagian punggung, terdapat sebuah hal hal yang membedakan Ras galgara yang dibagi menjadi tiga bagian. Sayap seperti kelelawar berwarna merah, untuk spesies udara. Tentakel untuk spesies lautan. Dan sebuah tangan yang melebihi dua, untuk spesies daratan.

Untuk spesies daratan, tak semuanya memiliki tangan yang melebihi dua. Bahkan ada yang tak memiliki tangan, namun berkekuatan besar.

Kembali kecerita.

'Huuuuhhh, beruntung telah 20% jadi. Setidaknya bisa kugunakan walaupun hanya 20% saja.'

Azra mulai memusatkan pikiran dan detak jantungnya. Konsentrasi Azra yang besar bahkan memberikan tekanan kepada lingkungan sekitar, membuat Galgara menjadi waspada.

(Teknik pernafasan Kehampaan, Peniadaan.)

Seketika, udara langsung habis tanpa tersisa pada perbukitan dieng. Semua mahluk hidup selain Azra terkena dampak kehabisan oksigen termasuk Galgara. Hanya saja, tiba tiba tubuh semua 30 galgara terpotong rapi pada bagian perut mereka.

Siluet Azra yang dari tadi seperti tak bergerak sama sekali, langsung menghembuskan nafas secara perlahan. Di sekitar hembusan nafas Azra, terdapat retakan ruang layaknya kaca pecah akibat kehampaan yang terserap dalam seni pernafasannya.

'Hanya 15% yang kugunakan dalam seni pernafasan saja, bisa membuat hal seperti ini. Padahal, tadi niatanku hanya ingin menebas biasa, namun kecepatan yang diterima oleh tubuhku... aku tak ingin membayangkan bagaimana bila sudah 100% penguasaan seni pernafasan ini.'

Tersenyum entah harus bahagia atau kesal karena Dirinya sendiri haruslah sulit bernafas karena tak ada oksigen untuk ia bernafas.

Namun perlahan, oksigen mulai kembali terisi di hutan. Beruntung Azra bertarung didalam hutan karena oksigen yang hilang bisa terisi kembali walaupun prosesnya agak lama.

Huuuuuuu, haaaaaaaaahhhhhhhhh.

Setelah menarik nafas panjang, dan menghembuskannya secara perlahan. Azra menatap senang dan bahagia pada mayat galgara sembari berjalan mendekati mayat mereka.

''Dibumi ini, mata uang yang ada adalah batangan fragmen pada otak Galgara. Sepertinya, ini keberuntunganku.'' Berkata hal tersebut, Azra sembari menyentuh tubuh mayat mereka yang sudah menjadi lapuk dan melebur ketika disentuh menjadi debu.

Terlihat, sebuah batangan kecil berukuran 8 cm untuk panjangnya dan lebarnya 4 cm. Terlihat memancarkan cahaya berwarna warni pada batangan yang mirip logam tersebut.

Dan juga, sebuah bola memiliki warna berbeda beda dan variasi pada 30 galgara. Itu adalah sebuah core galgara.

Setidaknya membutuhkan 10 menit bagi Azra untuk mengumpulkan core dan fragmen galgara menjadi satu. Setelah mengumpulkan semua core dan fragmen, Azra menyimpannya di sebuah cincin penyimpanan.

Kembali Azra melanjutkan perjalanannya mencari tempat yang aman untuk pemasangan sistem. Beberapa saat kemudian, Azra sampai pada sebuah goa kecil namun dalamnya yang tak terlibat ada ujungnya.

''Disini aman ya?.'' Bingung sendiri Azra menatap goa kecil tersebut.

Tak ingin pikir panjang, Azra memasukinya dengan ragu ragu dan waspada. 5 menit kemudian, Azra telah sampai pada bagian goa yang tak terlihat pintu masuk goanya.

''Disini aman. Ya aman!.'' Memantapkan hati, Azra sembari duduk memosisikannya duduk lotus.

Secara perlahan, semua indra yang dimilikinya mulai menghilang dan menuju alam bawah sadarnya.

Dialam bawah sadar Azra. Terdapat dua buah cahaya terang. Putih dan ungu gelap. Itulah dua cahaya besar yang ada di alam bawah sadarnya.

''Sungguh keberadaan yang mengerikan kedua benda ini.'' Azra begitu tertekan berkat keberadaan kedua cahaya ini. Seakan ia tertimpa sebuah gunung dan dia hanyalah manusia biasa.

''Baiklah, mari kita mulai.''

Tiba tiba, suara deritan listrik terdengar nyaring dan keras. Muncul Sebuah benang berjumlah tak dapat dihitung saking banyaknya mengikat tubuh Azra dan mengalirkan energi besar secara bertahap pada tubuhnya.

Azra tak ingin tinggal diam saja. Ia mulai memejamkan mata dan menyerap energi yang mengalir deras pada tubuhnya.

Cukup kesakitan dan terus bertambah rasa sakit yang diterima oleh Azra. Namun, ia tetap mempertahankan kesadarannya dan menyerap lebih cepat agar lebih cepat selesai.

Namun, itu membuat kesakitannya bertambah berkali kali kali lipat dari pada yang tadi. Sebuah suara sistematis robot perempuan terdengar tak keras namun perlahan terdengar jelas.

[Pe...sangan da..m proses penyatuan tubuh selesai.]

[Pemasangan Unlimited upgrade system akan berlanjut pada tahap penyatuan jiwa.]

[Proses membutuhkan waktu 1 tahun. Harap Host dapat menahan rasa sakit yang ada.]

Perasaan Azra memburuk setelah mendengar suara robot ini. Mendadak, rasa sakit yang diterimanya semakin bertambah rasa sakitnya bahkan melebihi tadi.

Akkkkkkkhhhhhhhhhhhh.

Menjerit keras Azra akan apa yang adia terima dari rasa sakit mendalam. Bahkan tak ia tau sudah berapa lama rasa sakit menyerangnya.

Seakan menjawab Azra perihal waktu. Sebuah layar hologram muncul didepannya, menampilkan timer hitungan detik, menit, dan hari.

'Baru lima menit!!. Satu tahun harus menahan rasa sakit ini, sepertinya lebih baik kugunakan rasa sakit ini untuk memperkuat mentalku.'

Satu rencana Azra pikirkan. Kemudian, Azra mulai mennangkan diri dan membiarkan rasa sakit tersebut menyerangnya dengan ganas tanpa penolakan.

Tak ada jerit sakit penuh kesedihan. Hanya sedikit gertakan gigi dan kejang kejang tubuh akibat rasa sakit yang menyerang.

(Teknik pernafasan Kehampaan, pembentukan Tubuh kehampaan.)

Sebuah tarikan nafas perlahan dari tubuh Azra menyerap semua unsur udara dan unsur kehampaan yang tersebar dimana mana.

Bersamaan dengan itu, rasa sakit bertambah semakin menjadi jadi membuat Azra seakan tubuhnya memanglah sudah mati akibat rasa sakit yang ada.

Namun, jiwa dan raganya tertempa dengan baik karena potensi maksimal dari menggantikan Rasa sakit menjadi kekuatan yang diterima.

Semakin besar rasa sakit yang diterima, semakin besar pula kekuatan yang diterima.

'Bersakit sakitlah terlebih dahulu, bersenang senang kemudian. Mungkin ini cocok untuk kondisiku saat ini.'

****

Tak terasa waktu berjalan lambat sudah mencapai satu tahun berlalu. Teknik pernafasan Kehampaan, pembentukan Tubuh kehampaan. Juga tak berhenti menarik unsur udara dan kehampaan untuk memperkuat tubuh serta jiwa Azra.

Rasa sakit yang terbayarkan membuat jiwa serta raga Azra juga, mengalami kenaikan tak masuk akal kekuatannya. Bersamaan dengan itu, Azra yang sudah berumur 9 tahun, namun memiliki tubuh anak berumur 13 tahunan.

Sekarang wajahnya tak lagi feminim dan menonjol ke wajah cantik wanita. Wajah tampan dengan unsur cantik adalah ungkapan yang pas bagi Azra saat ini. Mata yang tajam dan fitur wajah tampan yang bisa membuat wanita luluh hatinya, namun, sekilas wajah cantik yang bisa membuat para pria bisa rela kehilangan keperjak*an dengan homo sama Azra.

Hanya saja, Azra tak sadar dengan wajahnya yang berubah drastis. Kegelapan goa membuatnya tak bisa melihat karena sejak awal, ia masuk goa hanyalah bermodal insting dan ke enam indranya.

''Tak ada yang berubah sama sekali pada lingkungan ini.'' Azra tak bisa tak mengeluh karena selama setahun, dia tak melihat apapun selain kegelapan tak berujung di goa ini.

''Sebelum itu, Sistem?.'' Ujar Azra berbicara sendiri.

Namun,

[Iya tuan?.] Suara datar robot wanita terdengar dikepala Azra.

''Apa saja fungsi kegunaanmu?.''

[Untuk saat ini, hanyalah ada tiga fungsi yang terbuka tuan. Inilah fungsi yang masihlah terbuka.]

{Fungsi sistem.

- Status

- Inventory

- Upgrade kemampuan.}

''Lalu, apa saja fungsi lain yang belumlah terbuka?.'' Tentunya, Azra terheran dan penasaran dengan fitur atau fungsi sistem lainnya.

[Saat ini, tuan terlalu lemah untuk mengetahui informasi tersebut.]

Seketika, hati Azra terasa sakit. 'Aku sang dewa maha tahu yang bahkan pernah 30 kali dalam sejarah jagat raya sebagai mahluk terkuat setelah tuhan pencipta, haruslah disebut lemah dihadapan eksistensi sistem tak diketahui ini.'

Cengengesan tak ada rasa perasaan sama sekali, Azra sungguh merasa tersakita hatinya ketika dikatakan lemah oleh sistem. Namun, dengan cepat menggelengkan kepala dan berfikir optimis kembali.

''Biaklah, berapa poin yang kubutuhkan untuk membuka fitur lain yang ada dalam sistem?.'' Azra benar benar serius bila menyangkut hal kekuatan.

Karena, saat ini kekuatan dia sebagai seorang dewa disegel secara paksa oleh tuhan pencipta. Entah apa maksud yang dilakukan oleh tuhan pencipta hingga ia disegel seperti ini.

[Capailah kekuatan hingga 10.000 poin. Kekuatan Tuan saat ini hanyalah 5.000 poin bila menggunakan seni pernafasan.]

Untuk tingkatan kekuatan bila dihitung secara satu pukulan, sebagai berikut.

Tingkatan kekuatan dalam hitungan sekali pukul.

- 100 poin dapat menghancurkan batu besar berdiameter 3 meter.

- 500 poin dapat menghancurkan rumah berlantai dua.

- 1.000 poin dapat menghancurkan desa kecil.

- 1.500 poin dapat menghancurkan desa besar hingga kota kecil.

- 2.000 poin dapat menghancurkan kota besar.

- 2.500 poin dapat menghancurkan satu kabupaten kecil.

- 3.000 poin dapat menghancurkan satu kabupaten besar.

- 4.000 poin dapat menghancurkan setengah satu provinsi besar.

- 5.000 poin dapat menghancurkan satu provinsi besar.

- 10.000 poin dapat menghancurkan satu pulau jawa.

- 15.000 poin dapat menghancurkan satu pulau kalimantan.

- 20.000 poin dapat menghancurkan satu indonesia.

- 45.000 poin dapat menghancurkan satu benua.

- 70.000 poin dapat menghancurkan satu dunia.

Sedikit,... terkejut?. Entahlah. Azra juga bingung sendiri karena untuk mencapai tingkatan kekuatan tersebut, setidaknya bagi orang normal membutuhkan waktu puluhan tahun bahkan ratusan.

Sebuah seringaian lebar terlukis diwajah Azra. Bagi dirinya yang memiliki pengetahuan luas dan pengalaman yang tak terhitung jumlahnya. Mudah saja Azra mencapai 10.000 poin kekuatan dalam waktu satu minggu.

''Yah, bila itu ada bahan bahan lengkap untuk menambah kekuatan. Namun, hal yang paling mudah adalah menyerap langsung core galgara. Setidaknya, dengan fitur sistem Upgrade kemampuan aku bisa menaikkan poin lebih mudah.''

Setelah itu, Azra berdiri dari posisi meditasinya dan berjalan kembali menuju pintu goa untuk ia keluar dari goa gelap tanpa bisa dilihat karena pandangan hanya kegelapan yang ada.

5 menit berjalan. Akhirnya, cahaya dunia luar mulai terlihat. Tak perlu buru buru Azra mengejar cahaya tersebut. Berkat penglihatannya sudah mulai membaik. Azra membuka sistemnya.

Beberapa fitur menarik dari sistem membuat Azra memudahkan ia menjalankan sistem. Azra juga merasakannya.

Dimana, ia hanya berjalan saja, cara berjalannya semakin layaknya seorang penguasa. Tak lupa pula dengan penglihatannya. Terus menajam penglihatannya bahkan dalam kegelapan, sedikit mulai sedikit, semakin jelas.

''Ini sungguh menakjubkan.'' Satu kalimat tersebut, Azra memuji kinerja peningkatan Sistem.

Ketika Azra sudah keluar goa, udara segar dan sejuk terhisap oleh indra penciumannya. Sejenak, Azra menikmati udara segar dengan memejamkan mata.

''Siapa kau!!.'' Tiba tiba, terdengar suara perempuan merdu di telinga Azra.

Dengan sigap, Azra langsung waspada dan menjauh dari sumber suara.

Sosok wanita bersayap kelelawar pada bagian pinggulnya dan sebuah tanduk besar menjulang tinggi ke atas di kepalanya. Sebuah sabit besar menempel pada punggungnya dan wanita ini menatap heran pada Azrael.

((Ilustrasi Ninyang Lu Bing.))

''Bukankah sebelum menanyakan orang lain, kau haruslah perkenalkan dirimu sendiri?!.'' Tentunya, Azra juga heran dengan wanita berpakaian sexy mode ini. Bagaimanapun, terlihat mencurigakan sosok iblis berada di sekitar sini yang mana, Azra sendiri tak dapat mendeteksi keberadaannya.

''Ohh~, maafkan saya tuan karena tak sopan. Perkenalkan, nama saya Ninyan Lu Bing. Saya berasal dari Cina.'' Sedikit membungkuk dan membentangkan sayap. Wanita iblis bernama Ninyang Lu Bing ini begitu sopan dan mempesona menggugah hati, pikiran, dan hawa nafsu.

Azra tanpa mengendorkan kewaspadaan, ia pun memperkenalkan dirinya dengan sopan.

''Perkenalkan juga, aku Azrael. Seorang pengembara bebas.'' Tangan kanan yang menempel didada kiri dan agak sedikit membungkuk. Aura kebangsawanan agak bocor ketika Ia membungkukkan badannya, memperlihatkan sosok penguasa sebenarnya.

Sedikit terkejut, Ninyang dengan aura anak 9 tahunan ini. Bagaimanapun, anak kecil sudah mengeluarkan aura penguasa pastinya seorang yang hebat.

''Jadi, apa yang kau lakukan disini, nak?. Bukankah disini terlalu bahaya?!.'' Sebuah senyuman menawan namun terlihat sinis tertuju dari Ninyang ke Azra.

Sedikit kesal Azra diperlakukan seperti itu pada orang asing baru pertama kali bertemu, itu juga seorang perempuan.

'Terkutuk tubuh anak kecil ini.' Mengutuk dirinya sendiri Azra mengenai postur tubuhnya yang menyamai anak 13 tahunan ini.

''Ngak kok, sepeti yang saya tadi bilang. Saya hanyalah anak pengembara.'' Azra mencoba Tersenyum semanis mungkin walaupun terlihat urat kesal menonjol di keningnya.

Sebuah senyuman seringai dan kemisteriusan terlukis di wajah Ninyang. Sabit yang menganggur di punggung Ninyang, mulai terambil oleh tangan kanannya.

Seketika, Azra langsung waspada dengan apa yang dilakukan oleh Ninyang.

''Apa maumu, Nona Ninyang?!.'' Langsung bersiap, Azra hendak menggunakan seni pernafasan karena ia merasakan aura tak mengenakkan dari tubuh Ninyang.

''Cukup panggil aku Bing saja, Tuan Muda Azrael von Alvonia.'' Ujar Ninyang sebari berjalan mendekat dan memainkan Sabit nya dengan lihai.

''Lalu, apa tujuanmu, Nona Bing?!.'' Tentunya, Azra sedikit terkejut dengan apa yang Bing katakan. Tak menyangka, dia mengetahui identitas asli dirinya.

Tiba tiba, Bing menghembuskan nafas menggoda sembari merona wajahnya. Semakin lama, semakin memburu dan tatapannya menjadi buas pada Azra.

Seketika, Azra mengingat suatu informasi penting dari ibunya sebelum berangkat berpetualang.

{Jangan pernah bertemu dengan Keluarga Ninyang yang berasal dari Cina. Keluarga Alvonia dan Ninyang saat ini bahkan semenjak leluhur tercipta saling tak akur bahkan seringkali cekcok, Azra. Karena, spesies Succubus keluarga Ninyang yang sama seperti keluarga Alvonia, yaitu hanyalah lahir keturunan perempuan tanpa ada yang laki laki. Mereka menginginkan esensi darah dari Keluarga Alvonia yang mengandung fragmen kegelapan khusus Yin, dan juga mereka bisa mempertambah kecantikan dan pesona mereka dengan Fragment tersebut. Hanya saja, kusus untukmu Azra. Dimana kasus mu adalah seorang pria, yang Keluarga Ninyang paling butuhkan dan paling dicari di seluruh dunia. Kemungkinan paling besar, kau akan diculik dan di perk*sa hingga habis tanpa sisa benih kehidupanmu. Karena, benihmu itu paling beharga bisa membut ras Succubus memperpanjang umur hidup mereka dan juga, kecantikan serta pesona mereka akan bertambah pesat seiring bersering sering memperk*sa mu. Jadi, bila kau bertemu, segeralah pergi pulang menuju kemari, ke Keluarga Alvonia. Dan janganlah pernah mencoba bertarung dengan mereka, karena bisa jadi kau menemukan seseorang yang kekuatannya tak dapat kau atasi sendiri.}

Pesan panjang lebar yang Azra dengarkan dengan malas, seketika itu menjadi kenyataan saat ini. Seakan teror besar dalam hidupnya ketika Azra merasakan aura serta tekanan besar bahkan melebihi kekuatannya dari Bing.

''Tentunya...'' Terjeda ucapan Bing karena nafasnya semakin tak beraturan disertai dengan senyuman paling mengerikan bagi Azra, yaitu senyuman mesum terbuas.

''Untuk menculikmu, Tu-an Mu-da Az-rael. Hihi heheheheheheh.''

Terpopuler

Comments

ㅤ

bjirr itu Rosaria ya anjim.........

2021-05-02

3

agen

agen

woahhh

2021-04-27

0

blumer

blumer

as

2021-04-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!