Paksaan dan masalah

"Aku memang sudah menganggap pak herman adalah ayahku sendiri, kami memang dekat, dia yang membatu beberapa kali pembayaran uang kuliah ku"

Putri berpikir memang ini adalah bagiannya untuk bercerita panjang lebar kepada laki-laki di depannya yang tentu saja terkejut dengan perjodohan tiba-tiba ini

"Aku tahu dia sudah menganggapku sebagai anak sendiri, terlebih dia kehilangan anak perempuan seusiaku waktu itu, satu tahun setelah pertemuan kami"

Keadaan menjadi cukup hening

Lingga hanya mendengarkan dengan perasaan yang biasa-biasa saja, dia lebih tertarik membayangkan bagaimana kalau saat itu om herman terlibat dalam kasus pembunuhan itu, tentu dia bersyukur ada yang membantu om herman kalau tidak dia tidak akan menjadi keponakan presiden sekarang

Lingga tiba-tiba tertawa kecil sendiri

"Aku tidak memaksamu, aku juga tidak berharap mendapatkan keponakan presiden"

Putri berkata cukup pelan dan menatap jendela kecil yang mengarah ke jalan

Lingga melihat ke arah putri dan menarik nafas

"Yahhh baiklah, aku coba bicara lagi dengan om herman nanti"

Putri mengangguk kecil

"Kau tidur di sini?"

Lingga bertanya saat dia sudah berdiri

"Iya"

Lingga mengerutkan wajah

" dibelakang ada ruangan lain"

Jawab putri

"Aaaah okey aku langsung pulang"

Dia biacara saat akan melangkah ke luar toko itu, masuk ke mobil dan pergi meninggalkan toko bunga putri.

Putri membereskan cangkir dan namun ia tiba-tiba tersenyum

" dia seperti aktor-aktor laga indonesia, jelas tidak mungkin pernikahan aku dan dia akan kejadian hehehhe"

"Oh lihatlah aku butuh pengalihan untuk tidak terus melihat lengannya"

Wajah putri membulat dengan senyum renyahnya.

Esok paginya

Dritttt drritttt 

"Ya hallo" mengangkat heandfhone dan berusaha membuka mata

"Assalamuallikum lingga jadi tanggal berapa kalian akan menikah?"

Tanya suara di seberang

Lingga mengerutkan kening dan membulatkan mata, dia baru tersadar di dunianya

"Tanggal nikah?"

"Kalian sudah bertemu lagi kan kemarin? , dan pertemuan itu membicarakan tanggal bukan?"

Pelan namun terdengar om herman ingin jawaban cepat

"Om lingga baru bertemu dua kali, om minta langsung membicarakan tanggal?"

"Itulah tujuan kamu menemuinya"

Om herman terdengar sedang membuka kertas

"Om kemarin aku baru berkenalan dan menanyakan tentang dirinya lebih dalam,

Kami butuh proses untuk saling tertarik dan jalan masih panjang untuk kami memutuskan menikah"

Om herman berhenti membuka berkasnya dia terdiam

"Lingga, om tidak mau tau, setelah bulan depan om sudah mulai perjalanan diplomatik kebeberapa negara asia, jadi atur lah pernikahan di dalam bulan itu "

Tut panggilan terputus

Lingga menarik nafas panjang dan menghembussskannyaa

Hemh Heuuuuuuuuuuuuuh!

Beranjak dari tempat tidur, berdiri melangkah mengambil handuk, bukannya masuk ke kamar mandi Lingga malah duduk di kursi yang ada dikamarnya dengan pandangan ke arah sudut kamar, sudut dinding antara kaca ke arah luar dan dinding biru muda, kamar Lingga memang se aesthatic itu dengan konsep modern dan cenderung warna kebiruan.

Dalam duduknya pikiran lingga berada pada proyek di provinsi Sumatra Tengah dia mendapati proyek tol yang tiba-tiba angka dana pembangunannya membengkak ketika proposalnya akan di kirim ke Kementrian Perhubungan, padahal sebelumnya beberapa pertemuan yang di adakan antara PT Ingga Putra sebagai pemasok bahan dengan PT Istana Karya sebagai pengembang untuk membahas detail-detail dana proyek besar ini dan dari rapat-rapat yang dilakukan sudah mendapatkan kesepakatan finalisasi angka untuk pembangunan penyambungan tol lintas Sumatra di Sumteng itu, Lingga menyangga kening dengan tangannya di yang dipangku pagangan kiri kursi.

Pikirannya berat meski masih di pagi hari, proyek besar dan tidak disiplin itu tidak boleh merugikan namanya apapun yang dilakukan oleh pengembang terserah, namun yang Lingga tidak ingin dan tidak boleh terjadi adalah pertama perusahaanya tidak boleh dirugikan secara materi maupun citra yang buruk, kedua nama baiknya dan keluarga besar poernomo tidak boleh rusak, hanya itu aturan main bisnis Lingga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!