Beberapa hari kemudian
Gedung mewah, di mana tempat acara pertunangan di laksanakan.
Pertunangan antara doni abraham dan saskia amalia. Anak dari pemilik perusahaan terkenal di negara ini.
Suasana acara pertunangan begitu ramai, berbagai macam tamu undangan yang datang. Mulai dari rekan bisnis doni atau kia, keluarga, kerabat dan teman mereka yang lain.
"Selamat" rizky. "Terima kasih" mereka.
Rizky datang ke sini bersama orang tuanya, hanya saja dirinya membawa mobil sendiri.
"Kapan kau menyusul, kita juga sudah bertunangan dan mungkin beberapa bulan lagi akan menikah" doni.
"Iya benar, Coba kau cari pasangan. Kau sama sekali belum pernah mencobanya" kia. "Belum ada yang pas" rizky.
"Belum ada pas gimana? mencoba juga belum bagaimana bisa pasnya?" Doni. "Apa kau ingin selamanya sendiri dan tidak mau mempunyai sebuah keluarga?" Kia.
"Apa mau kita carikan saja, untukmu?" Doni. "Lebih baik kita carikan saja" kia. "Tidak perlu, aku belum ada niat untuk pacaran apa lagi menikah" rizky.
"Kau ini, jangan terus bekerja. Ingat, umurmu tidak muda lagi. Kau sudah pas untuk berkeluarga" doni. "Kalian cerewet sekali" rizky, mulai risih dengan pembicaraan ini.
"Aku hanya mengingatkan saja" doni. "Iya, iya, aku tahu" rizky. Sedangkan kia hanya tersenyum melihat mereka.
"Ohya, vita mana? Kenapa aku belum melihatnya sedari tadi?" Kia. "Mungkin sedang bersama mamih, papih" doni. "Siapa?" Rizky, penasaran karena baru mendengar nama asing yang di sebutkan sahabatnya.
"Sepupuku" doni. "Sepupu? Kau punya sepupu don?" Rizky. Doni mengangguk. "Sepupu perempuan" kia. "Kok aku tidak tahu, kalau kau punya sepupu perempuan" rizky.
"Karena vita tidak tinggal di sini dan baru beberapa hari datang" doni. "Memangnya tinggal di mana?" Rizky. "Jerman" doni.
Tiba tiba
"Vita" kia, memanggil manggil vita yang baru saja di lihatnya. "Mana sayang?" Doni, mencari orang yang di maksud. Begitu juga dengan rizky, ikut mencari walau pun tidak tahu yang mana orangnya.
"Itu di tempat makanan" kia. Mereka melihat ke arah tempat yang di tunjukan kia. "Yang mana?" Rizky. "Yang memakai pakaian berwana pink" kia.
Kemudian rizky melihat, di sana ada seorang perempuan yang sedang berdiri dengan pakaian yang berwarna pink dengan rambut di gelung.
"Cantik" rizky pelan. "Barusan kau bilang apa rizky?" doni, samar samar mendengar suara rizky. "Aku tidak bilang apa apa" rizky sadar, akan ucapannya. "Mungkin aku salah dengar" doni.
Kemudian kia dan doni mencoba memanggil kembali. "Vita" mereka, lebih keras supaya vita mendengar suara mereka.
Sedangkan di tempat vita
Vita melihat ke sana kemari, ketika mendengar suara orang memanggil manggil namanya dengan cukup keras.
"Siapa yang memanggilku?" vita, masih melihat sekelilingnya. "Vita" doni, sambil melambaikan tangannya ke atas, supaya vita melihat.
"Doni" vita. Ketika melihat sepupunya itu sedang melambaikan tangannya ke arahnya. "Sini, sini" kia keras. "Ternyata mereka yang memanggilku dari tadi" vita.
Lalu vita berjalan menghampiri tempat mereka berada.
Setelah vita sampai di hadapan mereka dan melihat sekilas ke arah orang yang berdiri di samping doni.
"Ada apa?" vita. "Apa kau tidak mendengar suara kita yang terus memanggil manggil namamu dari tadi?" doni. "Dengar" vita.
Rizky dari tadi hanya diam dan matanya tidak pernah lepas memandang wajah vita. Dari vita berjalan menuju mereka, sampai sudah di hadapan mereka.
"Aku mau memperkenalkan sahabatku padamu?" doni, merangkul bahu rizky. Vita melihat ke arah orang yang sedang di rangkul doni.
"Ini rizky, sahabatku dan kia saat kuliah" doni, setelah melepaskan rangkulannya. "Rizky" rizky, memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.
"Vita" vita, membalas uluran tangan rizky. "Tangannya lembut" batin rizky. Terus memegang tangan vita sambil melihat wajahnya.
"Kenapa dia tidak melepaskan tanganku?" batin vita. Doni, kia tersenyum geli melihat rizky yang terus memegang tangan vita, tanpa mau melepaskannya.
Sampai vita melirik ke arah doni dan kia, memberikan kode mata untuk membantunya. Mereka melihat dan mengerti apa maksud dari vita.
"Ehem" doni keras. Rizky yang mendengar suara doni, akhir sadar dan langsung melepaskan tangan vita. "Aku lihat tanganmu sangat nyaman sekali" doni. Rizky pura pura tidak mengerti.
Doni dan kia tersenyum geli melihat tingkah rizky seperti itu. Sedangkan vita hanya diam dan merasa canggung.
"Sebaiknya kita duduk dulu, supaya lebih enak" kia. "Ayo" doni. Mereka berjalan ke tempat duduk.
Mereka sudah duduk dengan posisi melingkar. "Aku dengar dari andy, katanya kau sedang mencari sekertaris baru?" doni. "Iya, memangnya ada apa?" rizky, penasaran.
"Vita, apa kau sedang mencari pekerjaan?" doni. "Iya, aku berencana untuk mencari pekerjaan setelah acara pertunangan kalian selesai" vita.
"Pas banget kalau begitu. Bagaimana kalau vita bekerja di perusahaanmu saja rizky?" doni. "Iya benar. Bagaimana vita, kau mau kan?" kia. "Kita juga bisa tenang, kalau kau bekerja di tempat rizky" doni.
"Baiklah, akan aku coba dulu" vita, setelah berpikir. "Nanti besok, kau langsung datang saja ke perusahaan" rizky. "Iya" vita.
Doni, kia saling bertatapan dan tersenyum. Begitu juga dengan alex, yang merasa senang dan lega.
Entahlah, sejak pertama kali melihat vita, tiba tiba jantungnya berdebar kencang dan merasakan perasaan yang aneh terhadap vita.
Perasaan yang belum pernah rizky rasakan sebelumnya. Perasaan senang, berdebar, ketika melihat vita berada di dekatnya.
"Terima kasih sahabatku" batin rizky, sambil tersenyum melihat ke arah mereka. Di balas senyum oleh mereka.
Sepertinya sahabatnya, mengerti akan ke inginannya itu. Dan mereka semua melanjutkan mengobrol hal lain sampai acara pertunangan selesai.
Beberapa jam kemudian
Setelah acara selesai dan semua tamu undangan pulang, vita lebih dulu pulang bersama mamih juga papih dan berpamitan pada mereka.
Dan sekarang hanya tinggal mereka bertiga di dalam ruangan tersebut.
"Kau menyukai vita?" doni, to the point. "Kita bisa melihatnya" kia. "Mungkin" rizky. "Kalau kau memang menyukainya, tolong kau jaga vita" doni. "Aku akan berusaha menjaganya" rizky.
"Aku ingin tahu tentang vita" rizky. "Pevita anatasya. Usia 21 tahun. Lulusan dari management business sarjana 3, mahasiswa terbaik dengan nilai yang sempurna di universitas jerman" doni.
"Vita mempunyai gelar yang lebih tinggi dari kita" kia. "Astaga" batin rizky. Karena vita lebih dari mereka bertiga, padahal usianya masih 21 tahun. Tapi sudah menyelesaikan sarjana 3.
"Makanya tadi aku merekomendasikan vita untuk bekerja di perusahaanmu. Karena vita mempunyai wawasan yang luas tentang bisnis. Pasti sudah mengerti.
Juga Orang tua vita sudah meninggal, sejak mereka pindah dan 3 tahun setelah mereka tinggal di jerman" doni. "Meninggal?" rizky terkejut.
"Iya, karena sebuah tragedi kecelakaan. Saat itu vita benar benar terpukul ketika orang yang sangat berarti dalam hidupnya harus meninggalkan dirinya untuk selamanya" doni, mengingat momen tersebut.
Doni, kia merasa kasihan pada vita. Tapi mau bagaimana lagi, mereka tidak bisa melakukan apapun. Hanya bisa memberikan vita semangat. Sedangkan rizky hanya diam, mendengar doni menceritakan tentang vita.
Bersambung...
Jangan lupa like, komen, vote, tips🙏
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments