03.

Perjalanan

"Kau mau apartemen seperti apa?" Kia, sambil mengemudi. "Bentar, aku cari dulu" vita, mencari contoh apartemen di ponselnya.

Tak sampai 5 menit, vita sudah menemukan apartemen yang menurutnya cocok untuk di tempatinya nanti.

"Apartemen ini" vita, memberikan ponselnya pada kia, untuk di lihatnya. Kia menerima dengan tangan kirinya dan melihat apartemen yang vita inginkan dengan mengurangi laju mobilya.

Setelah melihatnya, kia mengembalikan ponselnya pada vita. "Baiklah, kita menuju ke sana" kia. Mempercepat laju mobilnya, supaya segera sampai.

Gedung apartemen

Mereka sampai dan memarkirkan mobilnya, lalu turun dan berjalan masuk ke dalam.

"Permisi mba" vita. "Iya, ada yang bisa saya bantu?" Resepsionis. "Apa masih ada apartemen yang kosong?" Vita. "Sebentar, akan saya cek dulu" resepsionis.

Mereka menunggu, ketika resepsionis sedang mengeceknya.

"Masih ada di lantai 7, 9, 10" resepsionis. "Saya mau di lantai 10" vita. "Anda mau menyewa atau membelinya?" Resepsionis. "Membeli" vita. "Silahkan anda mengisi semua formulir tersebut" resepsionis.

Kemudian vita mengisi semua formulir tanpa ada yang terlewat. Sedangkan kia hanya diam, melihat apa yang vita lakukan.

Setelah selesai, vita memberikannya pada resepsionis. "Saya ingin menggunakan ini saja, untuk pembayarannya" vita, memberikan kartu kreditnya supaya lebih cepat. Tanpa banyak bicara.

Resepsionis menerimanya dan langsung menyelesaikan transaksi pembayaran. Lalu mengembalikan kembali.

"Silahkan, ini kunci apartemen anda" resepsionis, memberikan kunci dan vita menerimanya.

"Terima kasih, anda telah membeli apartemen di sini. Semoga anda nyaman dan betah tinggal di sini" resepsionis. Vita mengangguk sambil tersenyum.

"Ayo, kita lihat" vita, mengajak kia melihat apartemennya. "Ayo" kia. Mereka pergi dari tempat resepsionis.

Lantai 10

Mereka mencari nomor apartemen vita, setelah ketemu. Vita langsung menggesekan kunci tersebut pada pintu.

Kemudian pintu terbuka. "Ayo masuk" vita. Mereka masuk ke dalam dan melihat ruangan masih gelap. Karena lampu belum di nyalakan.

Kia menutup kembali pintunya, sedangkan vita mencari tombol lampunya.

Klik

Vita menekan tombol tersebut, setelah menemukannya. Dan sekarang ruangan terlihat terang, karena lampu sudah menyala.

"Wow" kia, terpukau melihat sekeliling ruangan apartemen. Sedangkan vita membuka semua tirainya.

"Ini bagus sekali, kau membeli dengan harga berapa tadi?" Kia, penasaran. "500 juta" vita pelan. "APA? 500 juta?" kia, terkejut dengan harga apartemen yang di beli sahabatnya itu.

Vita hanya tersenyum. "Astaga, itu mahal sekali. Kau tidak salah dengan harganya?" kia. "Tidak" vita. "Kau dapat uang sebanyak itu dari mana?" kia.

"Kerja" vita. "Kerja?" kia. Vita mengangguk. "Iya, semenjak orang tuaku meninggal. Aku bekerja sampai selesai kuliah sarjana 3 ku" vita.

"Kenapa kau tidak pernah bilang padaku, kalau kau bekerja selama ini. Apa mamih, papih juga doni tahu soal ini?" kia. "Tidak" vita. "Kau ini" kia. "Maaf" vita.

Kia melihat wajah murung vita. "Ya sudah, sekarang lebih baik berkeliling untul melihat" kia. Vita mengangguk. Kemudian mereka berkeliling ke setiap ruangan yang ada di apartemen vita.

Di tempat lain

Rizky kembali ke perusahaan, setelah selesai bertemu dengan kliennya di sebuah cafe untuk membicarakan tentang kerja sama dengan perusahaannya itu.

Ruang dirut

Rizky sedang sendiri di dalam ruangannya, memeriksa semua berkas berkas, sekaligus menandatanganinya. Sedangkan andy, di dalam ruangannya sendiri.

Tiba tiba rizky teringat tentang kia yang bersama dengan seseorang di tempat parkir cafe.

"Tadi kia pergi dengan siapa?" Rizky, karena saat di parkiran tadi posisi rizky tidak terlalu dekat dengan sahabatnya itu.

Dan seseorang yang bersama kia, tidak telihat wajahnya oleh rizky, karena orang tersebut membelakanginya.

"Mungkin teman kerjanya" rizky. Kembali memeriksa berkasnya yang sempat tertunda karena memikirkan soal tersebut.

Hari semakin sore

Vita pulang dengan menggunakan taksi, menolak ajakan kia untuk mengantarnya pulang ke rumah doni.

Karena sebelum pulang, vita akan mampir sebentar ke toko buku. Untuk mencari buku yang akan di belinya nanti.

Toko buku

Taksi berhenti di depan toko. "Pak, tunggu sebentar di sini. Saya mau membeli buku dulu" vita. "Silahkan mba" supir.

Lalu keluar dan berjalan masuk ke dalam toko buku. Sedangkan taksi yang di tumpanginya menunggu, hingga vita selesai.

Ketika sudah di dalam, vita melihat berbagai jenis buku tersusun rapih di rak yang berjejer. Berkeliling, mencari buku yang akan di belinya.

Setelah hampir 10 menit, akhirnya vita menemukan buku yang di carinya dan langsung membawa ke tempat kasir untuk di bayar.

Kemudian keluar dari toko setelah selesai dan masuk ke dalam taksi. Mobil pun berangkat menuju tempat vita tinggal, meninggalkan toko buku.

Mobil

Rizky dan andy, mereka sedang di perjalanan untuk pulang.

"Apa sudah ada kadidat untuk pengganti sekertaris mia?" Rizky. Karena sebelumnya, sekertarisnya mengundurkan diri.

"Sudah bos, ada 3 orang" andy. "Nanti kirimkan datanya" rizky. "Siap bos" andy. Untuk sementara, andy merangkap menjadi sekertarisnya sebelum mendapat pengganti.

Beberapa menit kemudian

Gedung apartemen

Di mana tempat rizky tinggal bersama andy, hanya saja berbeda lantai. Rizky di lantai 10 sedangkan andy di lantai 7.

Andy lebih dulu sampai di lantai di mana apartemennya berada dan berpamitan pada bosnya. "Saya duluan bos" andy. Rizky mengangguk.

Lalu andy keluar dari lift, meninggalkan rizky yang masih di dalam. Lift kembali berjalan menuju lantai apartemennya.

Apr. Rizky

Rizky masuk ke dalam setelah menggesekan kuncinya ke pintu. Melepaskan sepatu, menggantinya dengan sandal khusus.

Berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket dan lainnya.

Kamar mandi

Rizky berendam air dingin di dalam bath tub. "Semoga saja ada yang cocok, untuk jadi sekertarisku nanti" rizky.

Karena sekertaris yang di inginkannya harus mempunyai keterampilan yang bagus, penampilan yang rapih, dan cepat dalam melakukan apa pun.

Sehingga dapat membantu semua urusan perusahaan bersama dirinya dan andy. Seperti sekertaris sebelumnya, yang bisa bekerja sama dengan baik dengan mereka.

Rumah

Kamar vita

Vita duduk bersandar dengan kaki selonjor di tempat tidurnya sambil membaca buku yang tadi di belinya.

Halaman demi halaman vita baca, sampai tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11 malam.

Kemudian berhenti membaca dan meletakan buku tersebut di meja naskah, untuk di lanjutkan besok nanti.

"Setelah selesai acara pertunangan mereka, aku harus mencari pekerjaan. Karena tabunganku sudah berkurang untuk membeli sebuah apartemen yang harganya tidak murah" vita.

Semenjak orang tuanya meninggal, vita memang bekerja sampingan sambil sekolah hingga sampai lulus kuliah sarjana 3.

Walau pun orang tua doni selalu mengirim uang untuknya, tapi vita tidak pernah menggunakan uang tersebut dan malah menyimpannya di bank.

Tanpa sepengetahuan mereka. Vita merahasiakannya.

Setelah itu mematikan lampunya, lalu memejamkan matanya untuk tertidur.

Bersambung...

Jangan lupa like, komen, vote, tips🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!