2 ( Taktik Arjuna )

Setelah acara resepsi pernikahan Awan yang sederhana selesai, Suci membawa ketiga anaknya pulang ke rumah. Awan tetap tetap tinggal di rumah Yanti hingga beberapa hari ke depan.

" Kakak liat Kamu ngobrol sama Arjuna tadi. Hati-hati jangan sampw kepincut sama dia...," kata Gamawan tak suka.

" Emang kenapa Gama...?" tanya Suci.

" Ga sreg sama sikapnya aja Bu. Terlalu flamboyan dan suka tebar pesona...," sahut Gamawan.

" Itu karena dia lagi nyari yang cocok aja kali...," kata Suci menengahi.

" Tapi Aku setuju sama Gama Bu. Lebih baik jangan digubris Naz, bisa besar kepala dia nanti...," kata Darnawan.

" Iya Kak...," sahut Benazir santai.

Tiba di rumah, mereka langsung masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat.

\=\=\=\=\=

Sejak melihat penampilan Benazir di resepsi pernikahan Awan, banyak teman Awan, Darma dan Gama yang berlomba mendekati Benazir.

Ada yang langsung mendekati Benazir, ada juga dengan cara lain. Tapi Benazir terlihat tak peduli dan mengabaikan semua laki-laki yang datang dan berminat padanya.

Melihat hal itu Suci mulai khawatir. Jika terlalu banyak memilih, Benazir malah tak akan mendapatkan jodoh.

" Jangan kaya gitu sama mereka Naz. Yang ramah dong. Meski pun Kamu ga suka, ya senyum aja apa salahnya sih...," kata Suci mengingatkan.

" Abis mereka lebay banget sih Bu. Aku udah bilang juga kalo belum mikirin soal nikah, eh mereka malah terus aja ngomongin nikah...," gerutu Bilqis.

" Siapa yang ngomongin nikah Naz...?" tanya Awan yang tiba-tiba masuk bersama Yanti.

" Ih, Kakak. Bukannya salam dulu malah kepo sama urusan orang...," sahut Benazir.

" Udah salam tadi Benben, tapi ga ada yang jawab...," kata Awan gemas sambil mencubit pipi Benazir.

" Aww, sakit dong Kak...!" jerit Benazir.

Suci, Yanti dan Awan tertawa melihat tingkah Benazir.

" Itu, temannya si Gama sama Darma. Mereka naksir sama Benaz, tapi malah dijutekin. Nih Ibu lagi nasehatin dia supaya ga kaya gitu. Pamali...," kata Suci mewakili menjawab.

" Ooo, benar juga sih Bu. Benaz kan masih muda. Biar aja puas nikmatin masa muda. Mau ngapain nanti kalo udah nikah, paling ngurus Suami, Anak, rumah. Kecuali Benaz udah siap kaya Istriku ini...," kata Awan sambil merangkul pundak Yanti.

" Udah ah, Aku jalan dulu. Mau ketemuan sama teman. Berangkat ya Bu...," pamit Benazir sambil mencium punggung tangan Suci.

Saat tiba di hadapan Awan, Benazir menadahkan tangannya bermaksud minta uang. Yanti hanya tersenyum melihat tingkah adik iparnya itu.

" Apa...?" tanya Awan pura-pura tak tahu.

" Ongkosin lah. Jangan bilang, abis nikah sama Kak Yanti, Kakak jadi pelit...," kata Benazir sambil membulatkan matanya.

" Dasar mata duitan...," gerutu Awan sambil menyerahkan uang dua ratus ribu pada Benazir.

Suci dan Yanti tertawa melihat tingkah Awan dan Benazir. Setelahnya Benazir mencium pipi kakak iparnya dan berlari keluar rumah.

" Gimana Ibu bisa benci sama dia seperti sangkaan orang Yan. Benaz itu Anak yang manis dan menyenangkan. Kami sayang sama dia, meski pun Ayahnya sudah tiada, buat Kami dia lah sumber kebahagiaan Kami dulu, sekarang dan sampe kapan pun...," kata Suci lirih.

Yanti memeluk mertuanya dan menghiburnya.

" Ga usah dengerin kata orang Bu. Kita semua sayang sama Benaz, itu udah cukup kok...," kata Yanti sambil menghapus air mata Suci.

Awan tersenyum melihat kedekatan istrinya dengan sang ibu. Mulai hari itu Awan akan tinggal di rumah kontrakan bersama Yanti. Dan kedatangannya untuk pamit pada sang ibu juga ketiga adiknya.

\=\=\=\=\=

Benazir sedang memilih menu yang akan dipesannya saat seseorang menepuk pundaknya. Benazir menoleh dan terkejut. Ia melihat Arjuna berdiri di sana sambil tersenyum.

" Eh, Mas Arjuna. Lagi ngapain...?" tanya Benazir basa basi.

" Mau cari makan, maklumlah bujangan ga ada yang masakin...," sahut Arjuna.

" Ooh...," kata Benazir sambil mengangguk.

" Kamu sendiri lagi ngapain di sini, sama siapa...?" tanya Arjuna.

" Sama teman, lagi ke toilet orangnya...," jawab Benazir cepat.

" Gimana Naz...," kata Arjuna.

" Gimana apanya Mas...?" tanya Benazir tak paham.

" Masih buka pendaftaran ga. Aku dengar temannya Darma sama Gama juga banyak yang daftar ya...," gurau Arjuna.

Benazir hanya tersenyum dan tak menanggapi ucapan Arjuna seperti pesan kakaknya. Setelah pesanannya datang, Benazir dan temannya memilih pergi dari tempat itu.

" Kenapa sih Naz, kayanya dia orang baik kok...," kata Eni sambil menoleh kearah Arjuna yang masih menatap Benazir di kejauhan.

" Kakakku ga suka sama dia...," sahut Benazir asal.

" Terus kenapa...?" tanya Eni tak mengerti.

" Ya Aku ga bisa ladenin dia lah, ntar kalo dia geer terus mikir macam-macam, gimana...?" tanya Benazir.

" Tapi apa Kamu bakal turutin Kakakmu walau pun Kamu suka sama dia. Jadi setelah Ayahmu meninggal, mereka bebas ngatur hidupmu gitu...?" tanya Eni tak suka.

Benazir berhenti melangkah. Ia sedikit terusik dengan ucapan Eni. Dia nampak berpikir sesaat, setelahnya Benazir kembali melangkah.

\=\=\=\=\=

Makin banyak cinta yang ditawarkan untuk Benazir, makin besar pula hambatan yang diberikan Darmawan dan Gamawan.

Mereka berdua ketat menjaga Benazir dari gangguan semua teman mereka yang mencoba mendekati Benazir. Itu mereka lakukan karena mereka sangat menyayangi Benazir dan tak ingin hal buruk terjadi padanya.

" Kakak kaya gini karena sayang sama Kamu Naz. Jangan salah sangka ya...," kata Darmawan.

" Iya Naz. Jangan dengar apa kata orang. Demi Allah Kami menyayangimu sebagai Adik Kami. Kami mengenal siapa mereka yang sedang berlomba memenangkan hatimu. Jadi ijinkan Kami menjagamu. Sampe nanti tiba saatnya ada seorang pria yang tepat yang bisa Kami percaya untuk menjagamu...," kata Gamawan sambil memeluk Benazir erat.

" Iya Kak. Aku percaya sama Kalian. Aku juga sayang sama Kakak berdua...," sahut Benazir sambil tersenyum lalu memeluk Darma dan Gama bergantian.

Dari balik pintu kamar, Suci nampak menitikkan air matanya melihat keakraban kedua putranya dengan Benazir sang anak tiri.

" Lihat Anak-anak Kita Mas. Kepergianmu ga melunturkan persaudaraan diantara mereka. Kamu bisa tenang di sana, Kami akan berusaha melindungi Putrimu semampu Kami...," gumam Suci sambil menatap foto almarhum Thohari.

Tapi sekuat apa pun Suci dan ketiga anaknya menjaga Benazir, kasih sayang mereka dikalahkan oleh cinta yang hadir di hati Benazir untuk Arjuna.

Karena sikap dan perhatian intens Arjuna pada Benazir, akhirnya mampu meluluhkan keras hati Benazir. Perlahan ia mulai membuka hatinya untuk Arjuna. Ia menerima semua perhatian yang Arjuna berikan padanya. Bahkan Benazir berani berbohong pada Suci untuk menemui Arjuna.

Semua terkuak saat Benazir pulang dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan. Saat itu Arjuna lah yang mengantarnya pulang.

Melihat Benazir pulang diantar Arjuna dalam keadaan basah kuyup, bisa ditebak apa yang dilakukan Darma dan Gama pada Arjuna.

Mereka marah dan memukuli Arjuna hingga babak belur.

Melihat kekasihnya dipukuli, Benazir menangis dan meminta kedua kakak tirinya untuk berhenti sambil bersimpuh di depan kaki mereka.

" Kakak, jangan. Hentikan...!" jerit Benazir.

" Minggir Kamu. Laki-laki ini emang udah sepantasnya dihajar karena berani melanggar larangan Kami...!" teriak Gama marah.

" Ibu, tolong. Bilang sama Kakak untuk berhenti. Kasian Mas Arjuna. Dia udah berbaik hati ngantar Aku pulang kan...," pinta Benazir sambil menangis di depan Suci.

" Berhenti Darma, Gama...!" kata Suci sambil menatap Benazir dengan tatapan kecewa.

" Baik Bu. Dan Kau, breng**k. Pergi sana...!" usir Darma sambil membuka pintu lebar-lebar.

Arjuna hanya diam dan pergi. Sebelum pergi, ia menoleh kearah Benazir dan tersenyum seolah mengatakan semuanya akan baik-baik saja nanti. Setelah Arjuna keluar, Benazir pun masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamar.

" Keluar Benazir. Aku belum selesai...!" teriak Gama marah.

" Cukup Nak. Biarkan Adikmu istirahat...," kata Suci bijak.

Tak ada yang berani membantah. Semua terdiam dan rumah kembali hening.

bersambung

Terpopuler

Comments

Osni pinibo

Osni pinibo

ya cinta itu buta

2023-03-03

1

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

emang cinta itu buta..
benazir bader ya.. kga denger apa kt abang nya

2022-04-21

0

eva_talun

eva_talun

mampir...

2021-07-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!