Kegigihan Arjuna membuat hati Benazir luluh. Perhatian Arjuna membuat sudut hati Benazir tergetar dan Benazir akhirnya sadar, bahwa ia tak mungkin menghindari Arjuna.
" Jika Kamu ga mau Kita kawin lari, apa Kamu punya cara meluluhkan hati ketiga Kakakmu itu Naz...?" tanya Arjuna suatu hari.
" Aku ga tau Mas...," sahut Benazir putus asa.
" Aku udah meminta ijin sama Tante Suci. Katanya mau dirembukin dulu, tapi kenapa sampe sekarang Aku masih sulit deketin Kamu Naz...?" keluh Arjuna.
Benazir terdiam. Ia juga bingung bagaimana cara memenangkan hati ketiga kakak tirinya itu.
" Aku curiga, jangan-jangan mereka sengaja menghambat hubungan Kita karena ga mau Kamu menikah dan mengambil harta Ayahmu...," kata Arjuna asal.
" Itu ga mungkin Mas. Jangan sembarangan nuduh Kamu...!" kata Benazir marah.
" Siapa tau, kan bisa aja mereka berkedok menyayangi Kamu padahal mereka ga mau memberikan hakmu...," lanjut Arjuna.
Benazir terdiam. Pikirannya kacau. Ia tak percaya jika Suci dan ketiga anaknya akan mencuri harta miliknya yang merupakan warisan dari ayahnya.
\=\=\=\=\=
Benazir kembali ke rumah dengan banyak pertanyaan di benaknya. Saat hendak masuk ke kamar, ia melihat Suci sedang melamun di ruang makan sambil menatap foto sang suami, ayah Benazir.
" Apa Aku salah jika mengijinkan Benazir menikah dengan Arjuna Yah. Umurnya kan udah cukup. Aku khawatir, kalo nolak lamaran Arjuna, nanti malah sulit dapat jodoh. Lagian kan mereka saling mencintai...," kata Suci sambil menyentuh wajah dalam foto.
Mendengar ucapan Suci hati Benazir pun berbunga. Ia senang karena ternyata ibu tirinya itu mendukung pernikahannya dengan Arjuna.
" Ibu...," panggil Benazir lembit sambil menghampiri Suci.
" Sayang. Kamu udah pulang...," sahut Suci sambil tersenyum.
" Aku senang Ibu menyetujui rencana pernikahanku sama Mas Arjuna...," kata Benazir sambil memeluk Suci erat.
" Kamu dengar semuanya Nak...?" tanya Suci.
Benazir mengangguk. Suci pun tersenyum sambil merapikan rambut Benazir.
" Apa Kamu cinta banget ya sama si Arjuna...?" tanya Suci lagi.
" Aku ga tau Bu. Yang Aku tau, Aku nyaman kalo deket dia. Aku bahagia...," sahut Benazir menunduk sambil menggigit bibirnya.
Suci menyentuh dagu Benazir lalu mengangkat wajahnya agar ia bisa menatap langsung ke dalam mata Benazir.
" Ibu ijinkan Kamu menikahi Arjuna...," kata Suci dan mengejutkan Benazir.
" Makasih Bu. Aku cuma butuh restu Ibu. Meski dunia menentangku, asal Ibu merestui dan mendoakanku, itu udah cukup bagiku...," kata Benazir menangis sambil memeluk Suci.
" Iya. Ibu tau. Suruh Arjuna datang melamar Kamu secara resmi ke sini, jangan kawin lari. Ga baik...," kata Suci sambil mencubit pipi Benazir.
Benazir tersenyum mendengar ucapan Suci lalu mengangguk. Di hadapan Suci, Benazir langsung menghubungi Arjuna dan memintanya datang untuk melamarnya. Terdengar pekik kebahagiaan di sebrang sana. Setelah mengakhiri pembicaraannya via telephon, Benazir kembali memeluk Suci erat.
\=\=\=\=\=
" Aku ga setuju Bu...!" kata Gama marah.
" Aku ga bakal datang...!" kata Darma kecewa.
" Terserah Kalian. Ibu cuma mau menunaikan kewajiban Ibu sebagai orangtua. Biarkan Benaz menikah. Dia sudah cukup umur, jangan halangi dia...," kata Suci sambil berlalu.
Kurniawan terdiam melihat perdebatan ibu dan kedua adiknya. Dalam hati kecilnya ia juga ragu akan ketulusan Arjuna. Tapi melihat kebahagiaan Benazir, rasanya Awan juga tak akan tega menghempaskan harapan Benazir.
" Ibu benar, Kita ga boleh egois. Benaz sudah waktunya menikah. Dukung dia dan tetap awasi dia...," kata Awan sambil berdiri meninggalkan kedua adiknya.
Darma dan Gama tampak menatap kepergian Awan dengan kecewa.
Kekecewaan Darma dan Gama mereka buktikan dengan tak menghadiri acara lamaran Arjuna kepada Benazir di rumah. Juga saat pernikahan Benazir, Darma dan Gama memilih menjauh dan pergi berlibur bersama teman segenknya.
" Kamu terlihat cantik sekali Naz...," puji Yanti sang kakak ipar sambil mengelus perutnya yang tengah hamil.
" Ah, Kakak bisa aja...," sahut Benazir dengan wajah merona.
" Semoga Kamu bahagia ya Benazir...," bisik Yanti.
" Tapi kebahagiaanku ga lengkap tanpa kehadiran Kak Darma dan Kak Gama...," keluh Benazir dengan mata berkaca-kaca.
" Ssttt, udah jangan nangis. Nanti make upnya luntur lho...," gurau Yanti dan berhasil membuat Benazir tersenyum.
" Udah siap...?" tanya Suci.
" Udah Bu...," sahut Yanti dan Benazir bersamaan.
Suci dan Yanti mengapit Benazir dan melangkah menuju ruang depan untuk melaksanakan ijab kabul.
Benazir terlihat sangat cantik dengan kebaya hijau toska dan kain batik. Rambut Benazir ditata dengan apik dan diberi hiasan mahkota kecil membuatnya terlihat makin anggun. Make up natural yang dipoles di wajahnya menegaskan kecantikan yang tak terbantahkan.
Semua menatap tak berkedip kearah sang pengantin wanita. Mereka kagum melihat Benazir yang berbeda dari kesehariannya, jauh lebih cantik dan memukau. Arjuna pun tak bisa melepaskan pandangannya pada sosok wanita cantik yang telah berhasil menawan hatinya itu.
" Ehm, udah siap semua...?" tanya penghulu memecah keheningan akan kehadiran Benazir.
" Siap Pak...," jawab Arjuna malu-malu.
Pernikahan sederhana pun digelar di rumah peninggalan Thohari, ayah Benazir, meski tanpa kehadiran Darma dan Gama.
Usai ijab kabul dilanjut dengan acara ramah tamah. Pernikahan yang digelar sederhana itu disesuaikan dengan keuangan Arjuna. Meski pun Suci sanggup membiayai pernikahan yang lebih besar, tapi Benazir menolak. Ia tak ingin merepotkan ibu tirinya itu. Lagi pula ia merasa tak nyaman jika nanti menjadi gunjingan warga karena pernikahannya digelar tanpa kehadiran Darma dan Gama.
Hingga akhirnya acara resepsi usai. Dan semua tamu juga keluarga Arjuna kembali ke rumah masing-masing. Benazir dan Arjuna pun masuk ke dalam kamar Benazir yang telah disulap menjadi kamar pengantin atas permintaan Suci.
Saat sudah masuk ke dalam kamar, terlihat Arjuna yang menatap kosong kearah cermin. Benazir yang baru selesai berganti pakaian pun menatap bingung kearah Arjuna yang sekarang telah resmi menjadi suaminya.
" Kamu kenapa Mas...?" tanya Benazir.
" Aku mau Kita pindah besok ya Naz...," sahut Arjuna sambil menghela nafas panjang.
" Apa ga kecepetan Mas. Kenapa emangnya, Kamu ga betah ya di sini...?" tanya Benazir.
" Aku ini laki-laki Naz. Aku seorang Suami sekarang. Dan Aku juga punya harga diri. Aku ga mau tinggal di rumah Mertuaku seolah Aku tak sanggup membiayai rumah tanggaku. Aku ga mau orang di luar sana juga kedua Kakak tirimu beranggapan kalo Aku menikahimu karena mau numpang hidup sama Kamu dengan mengandalkan warisan Ayahmu...," sahut Arjuna ketus.
Benazir terkejut mendengar ucapan Arjuna. Ia mengerti perasaan Arjuna dan memilih mengikuti perkataan suaminya itu.
" Iya Mas. Aku ikut Kamu aja. Kamu imamku sekarang. Apa pun keputusanmu, Aku pasti ikutin...," sahut Benazir.
" Makasih Naz. Kamu emang Istri yang baik. Aku jadi tambah sayang sama Kamu...," kata Arjuna sambil mengecup kening Benazir.
Wajah Benazir pun merona mendengar ucapan Arjuna. Ia nampak salah tingkah. Dan itu membuat Arjuna berhasrat padanya. Tapi Arjuna berusaha menepisnya dan memilih tidur agar besok bisa membawa Benazir pindah dari rumah itu.
" Kita istirahat dulu ya. Malam pertamanya ditunda dulu gapapa kan...?" tanya Arjuna sambil berbisik di telinga Benazir.
" Mmm, i, iya. Gapapa Mas...," sahut Benazir gugup.
Arjuna tersenyum. Ia memeluk Benazir lalu mengajaknya berbaring di tempat tidur. Tak lama kemudian Arjuna dan Benazir pun pergi ke alam mimpi dalam keadaan saling memeluk.
\=\=\=\=\=
Esok harinya Arjuna msnyampaikan niatnya kepada sang mertua, Suci. Semula Suci merasa keberatan, tapi melihat tekad anak dan menantunya membuatnya mengerti dan mengijinkan Arjuna membawa Benazir pergi dari rumah itu.
" Ibu ga bisa melarang. Benaz adalah Istrimu sekarang. Jaga Istrimu baik-baik, sayangi dan cintai dia. Dan tolong jangan putuskan silaturahim diantara Saya dengan Benazir...," pinta Suci sambil menatap tajam kearah Arjuna.
" Ibu tenang aja. Saya ga akan melarang Benazir menemui keluarga ini, kapan pun...," kata Arjuna berjanji.
Suci pun mengangguk. Ia melepas kepergian Benazir dengan perasaan berkecamuk. Suci berharap pilihan Benazir adalah yang terbaik untuk hidupnya kelak.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
anitha yunita
semoga Arjuna suami yang baik
2023-05-05
1
Asih Yusneni
semangat ya💪💪💪
2021-05-16
1