Scott Group
"Selamat pagi tuan"
"Selamat pagi tuan Scott"
Max membalas sapaan pegawainya dengan tundukkan.. ia berjalan dengan santai hingga sampai di sebuah lift.
Ting...
Pintu lift terbuka, dengan segera ia berjalan masuk ke dalam lift yang khusus untuk dirinya dan menekan tombol lift tidak lupa ia mengambil ponselnya untuk mengecek berbagai email yang masuk.
Tak...
Saat pintu lift hendak tertutup, salah satu kaki dengan sepatu high heels menghentikan penutupan lift itu membuat Hans mendongakkan tatapannya ke arah seseorang yang memiliki kaki tersebut.
"Dia lagi" gumam Max dengan kesal.
Dengan tampang bodo amatan, Alandra memasuki lift tersebut. Sedangkan Max? Pria itu mendecak kesal dengan tingkah laku gadis disampingnya ini.
"Lapar banget dah" guman Alandra sembari menatap ke arah atas lift.
"Punya makanan gak bos?" Tanya Alandra bersikap sok ramah namun tidak di gubris Max.
Alandra menghela nafasnya, namun ia langsung teringat bahwa ia masih menyimpan sebungkus roti di dalam tasnya. Dengan segera, ia langsung mengambilnya dan membuka bungkusan roti itu.
"Makan bang" ucap Alandra menggunakan bahasa Indonesia namun Max hanya diam saja.
Alandra memasukkan roti itu ke dalam mulut.. dan menikmatinya dengan nikmat.
"Tapi kenapa ini roti rada aneh sedikit rasanya yah?" Gumam Alandra namun seperkian detik selanjutnya, ia melahap habis roti itu.
"Alhamdulillah kenyang" ucap Alandra diselingi sendawa membuat Max harus extra sabar menghadapi wanita disampingnya ini.
Ting...
Tidak lama, pintu lift terbuka... Max langsung berjalan meninggalkan Alandra... Ia tidak perduli...akan gadis itu. Toh, ia saja tidak memerlukan sekertaris... Tetapi mamanya saja yang memaksanya.
"Bos tunggu oi, kaki gue masih sakit" gumam Alandra yang berusaha mengejar Max.
Gubrak..
Alandra menghela nafasnya, sepertinya ia harus lebih extra sabar dalam bekerja disini.
Mungkin semua bertanya tanya mengapa ia tidak bekerja di perusahaan Alan, papanya, atau kakeknya sendiri? Jawabannya ialah, ia muak ditanyain kapan menikah...dan juga ia muak dianggap sebagai gadis manja oleh Alan.. maka dari itu disaat ia menceritakan keluh kesahnya pada Frananda disaat pernikahan Alan. Frananda dengan senang hati mengangkat Alandra menjadi sekretaris Max.
Tok...
Tok...
"Masuk" ucap Max membuat Alandra membuka pintu ruangan Max dengan pelan dan tersenyum manis.
"Apa yang harus saya lakukan yah bos, di hari pertama ini?" Tanya Alandra dengan sopan.
"Mana saya tahu, kan yang nyuruh kamu bekerja disini bukan saya... Kenapa kamu tanya saya?" Ucap Max dengan pedas namun masih tetap fokus pada pekerjaannya.
Sabar Alandra sabar... Orang sabar cepat nikah.. sabar..
"Iya saya tau, tapi inikan hari pertama saya... jadi apa yang harus saya lakukan tuan Max" ucap Alandra menekan kata tuan Max.
Max menghela nafasnya, bisa gila dirinya jika gadis itu terus mengganggunya saat ini.
Dengan segera Max menekan tombol di telepon kantornya.
"Datang ke ruanganku segera Anxon" ucap Max.
Tok..
Tok..
"Masuk" ucap Max membuat sosok pria bertubuh jangkung memasuki ruangan Max.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya pria tersebut dengan sopan.
"Tolong kamu beri tau pekerjaan dia... Saya tidak ingin lagi berurusan dengannya"
"Baik tuan kalau begitu saya permisi."
"Pergilah" ucap Max
Alandra menghela nafasnya dengan jengkel, ia terpaksa mengikuti langkah pria yang ada di depannya itu.
"Perkenalkan nona, saya anxon dan saya akan membantu nona dalam pekerjaan nona" ucap Anxon dengan sopan sesaat mereka tengah berada di luar ruangan Max.
"Panggil saja aku Alandra, Mr. anxon" ucap Alandra dengan riang.
"Oh iya, apa yang harus kulakukan hari ini?" Tanya Alandra dengan heran.
"Ah iya, kalau begitu mari ikut saya nona Alandra.. tugas apa saja yang diberikan Mr Max pada anda" ucap Anxon yang dibalas anggukan Alandra.
*
*
"What the? Semua ini pekerjaanku?" Tanya Alandra tidak percaya saat beberapa tumpukan berkas yang tengah berada di depannya.
"Iya nona Alandra, ini merupakan perintah Mr. Max.. dan beliau mengatakan agar anda menyelesaikan kannya hari ini juga" ucap Anxon dengan sopan.
Alandra menganggakkan mulutnya, yang benar saja... Berkas-berkas sebanyak ini harus ia kerjakan selama satu hari... Dimana letak ketidakperikemanusiaan pria itu?
"Aku tidak mau" tolak Alandra sembari melipas kedua tangannya di dadanya.
"Maaf nona Alandra, jika anda menolak menyelesaikan semua berkas ini... Maka tuan Max akan memecat anda"
"Kau serius Mr. Anxon?" Tanya Alandra yang langsung menurunkan lipatan tangannya.
"Iya nona Alandra" ucap Mr Anxon.
Alandra menghela nafasnya, mau bagaimana lagi? Ia harus mengerjakan semua ini agar ia tidak dipecat dari perusahaan pria arogan itu. Ia tidak akan menyerah begitu saja apapun yang terjadi.
"Baiklah, aku akan menyelesaikan semua berkas berkas ini dalam satu hari" ucap Alandra dengan senyum terpaksa.
*
*
Halo jangan lupa like, komen dan vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
☆𝕭υѕαи࿐ཽ༵
lanjutt kuyy
jia you
lope...lope....
2021-04-06
1