Cemburu

Setelah berziarah kemakam sang nenek bersama kedua kakaknya. Putri menyuruh putra untuk pulang dahulu membawa mobilnya.

"Assalamualaikum" salam putra setelah mencuci tangannya memasuki rumah.

"Waalaikumsalam" jawab seseorang dari dalam

"Yank kemana semua orang?" tanya putra pada lista yang berada disana sendiri

"Pak de sama bu de kepasar, mama papa kamu juga belum pulang dari rumah sakit" jawabnya dan dianggukan oleh putra.

"Kita kapan pulangnya?" tanya lista yang sudah duduk itu

"Emm lusa mungkin, hari senin kita izin aja" ucapnya dan diangguki oleh lista.

"Yank ikut aku yuk" ajak putra yang melihat pacarnya bosan itu

"Kemana?" tanya lista

"Daerah sini aja" ucapnya , dan diangguki oleh lista.

_____

Setelah berganti pakaian putra meminjam sepeda ontel milik pamannya. Dan menaikinya bersam lista.

Mereka hanya menikmati pemandangan dan juga hawa dingin yang belum tercemar oleh asap kendaraan itu.

Hingga sampailah mereka disebuah pohon besar, ditengah taman. Lista sudah berfikir yang tidak tidak dengan putra.

"Put ngapain kita kesini, gak mau nyembah ini pohonkan?" tanya lista pada pacarnya

"Ya enggak lah sayang, lihat noh" putra menunjuk atas pohon. ternyata disana ada sebuah rumah pohon yang tak terlalu besar tapi cukup terawat.

"Wah ada rumah pohonnya" lista mengikuti arah yang ditunjuk putra.

"Kamu naik dulu, aku kesana sebentar" ucap putra meninggalkan pacarnya sendiri disana. Lista pun naik keatas pohon dengan tangga seadanya.

_____

"Astagfirullah, ku kira hantu tadi" kaget lista saat merasa pipinya dingin itu

"Makasih," lanjutnya

"Sama sama" ucap putra membuka es yang telah dibeli itu

Mereka menghabiskan es yang berada ditangan mereka, sambil menikmati suasana taman dari atas pohon.

"Lihat deh mereka, bahagia banget ya" lista menujuk anak anak yang sedang bermain sepak bola dengan riagnya.

"Iya, aku aja jarang bisa main sama temen temen kalau dijakarta. Kamu mau main?" tanyanya dan dijawab gelengan pertanda tidak

"Disini aja, kita lihat dari sini" ucap lista.

"Yaudah" putra membuang stik es krim

"Put boleh pinjam paha kamu gak?" tanya lista

"Panggil aku sayang dulu" ucap putra pada pacarnya

"Huffttt, Sayang boleh pinjam paha kamu gak?" tanya lista dengan senyum yang jarang diperlihatkan

"Boleh sini"

Lista membuat paha putra menjadi bantalnya, tiupan angin perlahan menjadikan lista mengantuk.

"Heh kok tidur?" tanya putra mencubit hidung lista

"Ngantuk put, ntar kalau udah mau pulang kamu bangunin aja aku" ujarnya dengan mata yang tertutup.

"Oh yaudah tidur aja" ucapnya memegang pipi pacarnya

Tak selang lama Lista tertidur diatas pohon itu dengan paha putra menjadi bantalnya. Putra membenarkan anak rambut milik lista, menatap wajah yang sudah menjadi pacarnya selama 10 bulan lebih ini.

________

Tak terasa 3 hari berlalu, berarti hari ini adalah hari terakhir lista dan putra termasuk kedua kakaknya. Mereka berdua memutuskan untuk mengelilingi daerah disekitar surabaya dan juga berburu makanan khas daerah sini tentu karena putra. Putra memang suka berburu makanan seperti kakaknya.

Tak seperti kemarin yang bersepeda, hari ini putra meminjam motor metic beat berwarna biru putih milik bu dhe nya.

"Kamu cocok jadi ojek" ucap lista tiba tiba yang beraad dibalik punggung putra itu

"Gak papa jadi tukang ojek juga, Kalau buat ngojekin kamu sih gak papa, tapi kalau buat cewe lain gak deh ya" Ucap putra menggoda lista

"Kenapa?" Tanya lista

"Nanti kalau kamu cemburu, susah buat kembaliin mood kamu" jawabnya

"Haisss gak gitu juga,, tapi kan ojek gak cuma terima penumpang laki laki doang apalagi liat wajah kamu yang berada diatas rata rata" ucap lista

"Nanti dihelm aku tulisin HANYA TERIMA PENUMPANG PRIA, kalau masalah wajah nanti aku pake masker. Gampang kan" Ucapnya yang hanya dijawab gelengan oleh lista. Bisa saja pacarnya ini menjawab

"Emang kamu mau aku jadi ojek?" Tanya putra pada lista

"Tergantung sih, kamu tahu kan harta itu bisa kapan aja diambil. Jika seumpama itu terjadi dan kamu cuma bisa ngojek jadi ya kamu harus ngojek buat penuhi kebutuhan kita" ucap lista sekedarnya, yang mendapat respon senyum manis dari putra dan itu tak diketahui lista.

"Jika itu terjadi aku akan usahain buat cari nafkah yang bisa memenuhi kebutuhan kita, walau itu harus dengan cara mengojek" jawabnya bijak. Entah dapat hidayah dari mana putra bisa berbicara seperti itu.

"Nah kan, bener. Masa kamu tega buat aku kelaparan" candanya memeluk erat putra

"Ya enggak lah, eh yank emang kamu mau sama aku, sampai bilang penuhi kebutuhan kita segala" goda putra yang membuat rona merah dipipi putih lista

"Emmm gak tau nanti" ucap lista dengan senyum yang disembunyikan. Dalam hati lista berbicara mau banget

"Bilang aja mau" goda putra pada pacaranya

"Apa an sih putra udah liat jalan aja fokus, aku gak mau mati muda ya, apalagi belum nikah" ucap lista

"Kalau kamu mau pulang dari sini aku lamar kamu" ucap putra

"Dih apa pula udah mau lamar aja, kita itu masih SMP yakali dah mau lamaran aja. Emang sih dikelas kita udah ada yang nikah tapi itu karena Insiden Hamil Dulu itu" ucap lista menolak ucapan putra

"Iya juga sih ya, dih amit amit jangan sampe kita kelewat batas" ujar putra bergidik ngeri saat mengingat temas satu kelasnya hampir menjadi ibu muda.

"Kalau kamu macem macem aku suruh mama buat sunat kamu lagi" ucapnya tegas.

"Ngeri amat sih yank ya allah, Masa depan ini tuh" putra langsung merinding mendengar ucapan pacarnya ini. Ia tahu lista tak akan bermain main dengan ucapannya.

"Hmmm, Kapan nyampeknya sih put lama bener?" Tanya lista karena memang sekarang dia sudah lapar

"Ya gak tau sayang, paling 20 lagi kita nyampe dipasar" ucap Putra

"Put stop, itu ada sate kita makan itu aja yuk" ajak lista menujuk tukang sate yang berada dipinggir jalan. Putra mengangguk

Setelah memesan sate untuk dua porsi mereka duduk lesehan ditempat yang telah disediakan menunggu satenya datang.

Disana banyak sekali pembeli termasuk cewe cewe yang menghabiskan sorenya, banyak sekali yang curi curi pandang kearah putra, tapi Putra tak menyadari itu. Karena pandangannya hanya tertuju pada pacarnya yang sekarang berada disampingnya ini.

"Yang, sayang kok diam aja?" tanya Putra pasalnya Lista yang diam sedari tadi.

"Gak" singkat Lista

"Kok diem aja?" Tanya putra, karena kupingnya panas mendengar bisikan ciwi ciwi itu akhirnya dia menoleh kebelakang dan benar saja mereka histeris melihat putra.

"Kamu cemburu ya" goda putra yang baru menyadari keadaannya kini.

"Enggak ngapain cemburu" elak lista dengan datar. langsung menatap ponselnya.

"Kamu cemburu sama mereka kan, udah bilang aja" goda putra dan dijawab gelengan oleh lista.

Akhirnya pesanan mereka datang, lista yang memang sudah lapar itu langsung memakan sate itu. Putra yang melihat lahapnya lista itu hanya tersenyum.

Saking lahapnya lista tak menyadari ada sisa bumbu sate dibibirnya. Karena tak ada tisu putra mengelap bibir lista dengan tangannya.

"Pelan pelan aja yank gak akan ada yang minta kok, kalau kurang kamu masih bisa pesen lagi" ucap putra, seketika lista langsung menghentikan makannya dan menatap putra, dengan otomatis lista mengangguk,

Cup

"Jangan diem in aku gitu ya yank" ucapnya setelah mencium pipi kiri lista. wajah lista memerah mendapat ciuman dadakan dari putra itu.

"Putra" lista menatap tajam putra.

"Peace" putra mengangkat dua jarinya membentuk huruf V dan langsung mencubit pipi lista.

"Sakit" ujarnya mengelus pipinya

Para cewek yang sedari tadi mengamati putra itu hanya menggigit jari melihat keromantisan itu, ada yang iri, ada pula yang tak suka..

Bersambung.....

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!