Kabar bahagia setelah duka

Selama 4 hari ini putra tampak lesu pergi kesekolah, entah karena meninggalnya neneknya atau hal lain. tapi lista selalu memberikan energi positif bagi putra, walau caranya tak seperti putra ke dirinya. hal itu cukup membuat putra kembali semangat.

Dan hari ini Putra, lista , adit, dan putri pergi kesurabaya. Awalnya lista tak mau menerima ajakan putra dan meninggalkan nenek dan kakeknya tapi malah disuruh ikut dengan putra akhirnya diapun menurut. dengan membawa mobil adit mereka berangkat menuju surabaya.

Skip

Kedatangan mereka disambut baik oleh warga disana, walau orang kota mereka tahu bahwa mereka adalah cucu dari almarhumah nenek fatimah. ada pula yang terpana dengan ketampan dari aditya dan juga putra.

"Masyallah nggantenge rek"

"Calon imam ku iku"

"Halah ojo ngipi"

"Tapi temenan sing wedok yo ayu ayu banget lo"

"Wes nduwe pacar rung yo, Sitok bagi aku yo rapopo"

"Mas ganteng kenalan yok"

Dan lainnya.....

"Eh kalian udah pada dateng, ayo masuk. enduk ayu iki sopo?" tanya paman putra

"Niki lista pak de, temen saking kota" jawab putra setelah bersalaman dengan pamannya. Paman adalah anak dari kakak si nenek yang selama ini menjaga nenek dan kakek putra. karena nenek hanya punya satu anak yaitu mama hana, jadi paman dan bibi beserta anaknya lah yang menjaga nenek dan kakek dirumah ini.

"Oo.. iki adit yo, bojone putri?" tanya paman saat melihat laki laki tampan disebelah putri

"iya pak de" jawab adit

"Mama papa dimana pak de?" tanya putra yang sedikit susah jika harus berbahasa jawa walau ia mengerti.

"Mak bapak mu ning njero kamar, mama mu kerep pingsang sak bare pemakaman simbahmu dek mben" ujar paman, mereka menggangkuk sedangkan lista hanya diam ia tak tahu bahasa yang diucapkan oleh paman pacarnya ini.

"Ayo ayo mlebu, neng njobo adem" ajak paman masuk kedalam rumah dan diikuti oleh ke empatnya.

Mereka dipersilahkan duduk dan dibawakan minum oleh bu de alias istri dari pak de nya.

"Kakek mana bu de?" tanya putri setelah meminum teh yang dibuat oleh bu de nya.

"Mbah lanang ada di kamarnya, entah kenapa setelah meninggalnya mbah wadonmu dia mengurung kamar jarang metu, raut wajah e iku lo gak menak i, jajal sesok opo engko ngomong o ambi mbah lanang mu. kasih pengertian dia" ujar bu de pada putri dan putra. siapa tahu kalau cucu mereka yang kasih tahu dia akan menurut.

"Iya bu de insyaallah, nanti kita kekamar kakek" ucap putri.

...

Dirumah yang cukup besar ini putri dan putra memiliki kamar sendiri, hingga lista berada dikamar tamu sedangkan adit ikut bersama putri secara mereka sudah sah walau masih siri karena putri yang belum memiliki ktp.

...Karena dicerita ini hanya tentang Putra dan lista jadi, untuk putri dinovel satunya ya....

Putra mengetok pintu kamar mama papanya yang berada dilantai bawah itu.

"Eh kamu udah dateng, sama siapa aja?" tanya papa setelah membuka pintu

"Sama lista dan kakak kakak, kata pak de mama pingsan pingsan terus gimana kondisinya sekarang?" tanya putra pada papanya

"Lagi tidur habis muntah tadi" ucap papanya

"Kenapa gak dibawa kerumah sakit aja sih pah" ucap putra yang sudah masuk itu

"Mama gak mau dibawa kerumah sakit nak, tapi coba kamu bujuk siapa tahu dia mau" ujar papa pada anak laki lakinya itu. Putra mengangguk dan mengusap keringat mamanya dan memegang kening mamanya.

"Pah mama demam, kita harus bawa dia kerumah sakit" ujar putra pada papanya.

"Astagfirullah, putra papa bawa mama kerumah sakit dulu, kamu disini aja istirahat" ujar papa pada putra, papa sigit tahu kalau anak anaknya lelah karena jalan jauh

"Iya pah, papa hati hati bawa mobilnya" Ucap putra dan diangguki oleh

Dengan cepat papa sigit mengangkat tubuh istrinya menuju mobil. dan menjalankannya menuju rumah sakit terdekat.

Skip

"Sudah berapa lama ibu hana pingsan pak?" tanya dokter setelah memeriksa keadaan mama hana

"Sekitar 4 hari ini dok, makan juga dimuntahin. ditambah dia baru saja kehilangan ibunya." jawab papa sigit

"Apakah bapak tidak tahu bahwa istri bapak telah mengandung?" tanya dokter yang sontak membuat papa sigit terkejut tapi juga bahagia

"Tidak dok" jawabnya

"Kondisi istri bapak cukup mengkhawatirkan dengan kandungannya yang masih sangat rentan ditambah tekanan batin yang dialami bu hana, tapi syukur janin yang dikandung cukup kuat untuk menghadapi itu"

"Saya sarankan agar bapak bisa menjaga emosi serta memberi gizi yang cukup untuk ibu hana, serta buat dia bahagia tanpa ada beban dipikiranya .karena jika ini terus berkelanjutan bisa saja nyawa anak bapak tak tertolong" panjang dokter pada papa hana

"Baik dok akan saya usahakan, apakah istri saya harus dirawat disini dok?" tanya papa sigit

"Untuk saat ini saya sudah memberikan obat penurun demam dan sebaiknya istri bapak dirawat beberapa hari dirumah sakit untuk menstabilkan kondisinya" ujar dokter

"Terimakasih dok" papa sigit dan diangguki oleh sang dokter.

........

1 jam berlalu mama hana belum juga bangun, papa masih setia menunggu istrinya bangun. Perlahan mata mama hana terbuka, papa sigit yang melihat istrinya bangun dari pingsannya itu langsung mengambil air dan diminum oleh mama hana.

"Papa kita dimana?" tanya mama hana lirih

"Dirumah sakit ma, Dan yah terimakasih" ucap papa tersenyum

"Makasih buat apa?" tanya mama hana bingung

"Kamu hamil sayang, kata dokter kandungan kamu masih rentan buat keguguran. jadi aku mohon tolong jangan banyak pikiran. kalau kamu kepikiran dan menangisi ibuk terus, beliau tak akan tenang disisinya sayang" papa sigit memberi pengertian istrinya

"Aku hamil pa?" tanya mama hana dan diangguki oleh papa sigit.

"Alhamdulillah allah masih percaya pada kami, ibuk hana hamil lagi buk, sesuai kemauan ibuk dulu untuk memiliki tiga cucu. Semoga ibuk tenang ya disana. hana akan mencoba mengikhlaskan ibuk" batin mama hana terharu dan juga sedih

"Tenang ya ma, kamu harus jaga kandungan kamu" ujar papa sigit memeluk istrinya lembut.

"Maafin mama kalau udah buat susah papa" ujar mama didalam dekapan suaminya.

"Mama gak buat papa susah kok" ucap papa mengelus lembut punggung istrinya

"Sekarang mama makan" papa mengambil bilubur yang dibawa suster tadi dan mulai menyuapi istrinya, walau rasanya hambar mama tetap memakan bubur itu.

Setelah istrinya tertidur papa sigit menghububgi dua anaknya kalau mama baik baik saja, dan dia juga memberitahukan kehamilan mamanya pada anak anak, Putra dan putri bahagia atas kabar ini. sekarang giliran mereka untuk memberi warna bagi kakeknya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Woowww Putra dan Putri bakal dapat Debay lagi nih..😂😂

2024-11-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!