5 Sayur gosong

Satu bulan berlalu setelah pernikahannya dengan Willi, tak ada yang berkunjung ke mansionnya sekalipun orang salah alamat. Persediaan minyak tanah dan lilin bahkan beras juga menipis, hari sudah memasuki petang.

Tiga minggu yang lalu Jim mendatanginya untuk meminta tanda tangan, tetapi Sofia bersikukuh tak mau bercerai. Jim pulang tanpa hasil. Laporan yang di sampaikan pada memancing kemarahan Willi.

Sofia memasak di dapur, tepatnya hanya merebus sayur sayuran. Dinginnya udara malam membuat Sofia berdiam di dekat kompor menghangatkan tubuh.

Suara mobil mendekat, derunya terdengar sampai ke dalam mansion, Sofia terlihat gembira. Berlari ke depan untuk melihat siapa yang datang. Tanpa disadari dia lupa mematikan kompor.

Ternyata William datang, tubuh dengan tinggi menjulang, wajahnya yang tampan dengan pundaknya yang bidang. Jim mengikuti dari belakang.

"Kamu tunggu di luar saja, aku tidak lama hanya meminta tanda tangan."

"Baik tuan."

Jack melangkahkan kakinya dengan gontai, Jim hanya menghawatirkan tuannya sore tadi bertemu relasi di sebuah bar. William adalah peminum yang hebat, susah membuat william untuk mabuk, berapa botol minuman yang di teguknya tak membuatnya mabuk. Tetapi tidak dengan sekarang. Willi sengaja mencari minuman yang benar benar memabukkan tujuannya saat menemui Sofia rasa bencinya tak akan hilang.

"William kamu datang? Aku menunggumu. Apa kamu sudah makan?"

Pertanyaan di sampaikan kepada William dengan menunduk. Tentu saja seandainya William sudah makan ataupun belum tak ada artinya, karena di mansion ini minim sekali bahan masakan.

William hanya menampakkan wajah kesalnya, sekali lagi dia mendorong Sofia.

Sofia meringis kesakitan, rambut hitamnya yang panjang di tariknya oleh William ke dalam kamar. Sofia menangis keras, kedua tangannya menahan tangan Willi agar tak menyakitinya.

Jim yang mendengar terikan berniat melihat ke dalam, ternyata tuannya menyiksa Sofia, tetapi apa daya Jim hanyalah seorang pengawal.

William membanting tubuh Sofia ke atas ranjang, merobek semua baju yang di kenakan Sofia. Mata William menggelap.

Kata kata kasar selalu keluar dari mulut Willi. Sofia ketakutan kedua tangannya menutupi dadanya dan tubuh sensitiv lainnya.

"William tolong jangan begini, aku istrimu. Jangan kasar padaku. hu hu hu."

"Sudah aku bilang tanda tangan, kenapa kamu tak mendengarkan aku ha? Kalau kamu tidak mau menandatanganinya maka jangan harap kamu bisa meninggalkan mansion ini."

Kemudian dengan ganas William memperkosanya. Tanpa pemanasan dan tanpa aba aba membuat sofia kesakitan, tubuh Sofia penuh luka lebam dan gigitan berwarna biru kemerahan. Sofia tergolek di lantai, menangis meratapi nasipnya. Cukup lama Sofia terdiam, belum lagi perutnya terasa lapar.

Sementara itu Jim yang duduk di teras mansion mencium bau hangus, dengan sigap Jim berlari ke dapur mematikan kompor. Jim terkesiap melihat sayuran yang di rebus sebagian telah gosong.

Langkah kaki terseok seok memasuki pintu dapur.

"Nona, maaf tadi saya yang mematikan kompor."

Tak ada sahutan dari mulut Sofia. Sofia berjalan mendekati panci gosong itu, memilah sayur yang masih layak di makan.

Sofia mengambil sepiring nasi dan sayur, dia duduk di kursi makan. Tanpa menghiraukan Jim yang melihatnya dengan tatapan terheran, Sofia memasukkan sayur dan nasi itu ke dalam mulutnya. Jim yang melihatnya sangat bergidik. Melihat wajah Sofia tanpa ekspresi. Tetapi tiba tiba Sofia mengeluarkan suara.

"Jim.."

"Ya nona."

"Bisakah aku meminta sesuatu?"

"Ya nona."

"Tolong kirimi aku beras, lilin dan minyak tanah."

"Itu saja nona? "

"Apakah boleh yang lain? Tentu tidak kan? Kamu pasti menjawab tuan muda tak mengijinkannya. Ya kan?"

Kenapa nona tak menandatangini saja? Karena kalau nona menandatangini berkas perceraian itu, membuat nona lebih mudah lepas dari kekejaman ini.

Ucapan Sofia dengan datar. Jim meninggalkan dapur dengan perasaan bersalah.

Memang tuannya sangat keterlaluan, apa lagi perlakuan tuannya terhadap Roni ayah Sofia. Sangat tidak manusiawi. Roni pengusaha kaya walaupun perusahaannya tak sebesar milik William, di hancurkan dalam hitungan satu hari. Bukan kehidupan Roni saja yang di hancurkan, bahkan kehidupan Sofia juga di hancurkan.

Jim meninggalkan mansion, rupanya tuannya tertidur dan mungkin esok hari baru berangkat ke kantor.

Sofia berjalan ke kamarnya, membuka pintu pelan pelan, dia takut suara langkah kakinya akan membangunkan William.

Sofia tak berani memasuki kamar. Dia tertidur di atas karpet ruang televisi, dulunya adalah ruang keluarga dengan tv yang berukuran besar, tetapi sekarang tak ada lagi listrik di rumah itu, tentunya barang itu hanya menjadi rongsokan. Sofia tidur tanpa selimut, di mansion yang besar itu hanya ada selimut satu saja. Dan sekarang di pakai untuk menyelimuti William. Malam begitu dingin, Sofia menggigil. Mulutnya memanggil sebuah nama Willi, willi, willi.

William yang terganggu tidurnya mencari dari mana asal suara itu. Betapa kesal hati William, melihat siapa yang mengganggu tidurnya, William melihat segelas air minum yang berada di atas meja. Dia mengambilnya, disiramnya air minum itu ke wajah Sofia.

Sofia seketika terbangun, dia tampak terkejut. William yang sudah tak mabuk lagi tak kalah terkejutnya melihat tubuh Sofia yang semakin kurus, rambutnya juga lusuh. Semalam William tak memperhatikannya. Sekujur tubuhnya membiru bekas gigitan. William juga merasa tak percaya bagaimana bisa dia melakukan hal itu, sudah satu bulan setelah pernikahannya dengan Sofia. William sama sekali tak menyentuh Elsa, tak di pungkiri di dalam hati William masih mencintai Elsa. Hanya saja hasrat dan fikirannya terfokus pada Sofia.

Sofia begitu ketakutan, gemetar karena demam bercampur terkejut.

"William kenapa kamu tega sekali?"

"Enak sekali kamu tiduran."

"William aku sakit, badanku demam dari semalam."

"Alasan, pergi dari hadapanku, mataku sakit melihat kamu." William mengucapkan sembari tangannya mengibaskan tangan Sofia yang memegang ujung baju William.

Sofia berjalan tertatih tatih neninggalkan William menuju kamar mandi untuk sekedar membasuh tubuhnya yang kotor tersiram air minuman. Sofia menangis sejadi jadinya di kamar mandi. Badannya yang demam di guyurnya dengan air dingin hingga menggigil. Setelah di rasa cukup, Sofia keluar menuju kamar mengganti bajunya dan membungkus dirinya dengan jaket tebal.

William kembali ke kamar mendapati Sofia masih terduduk di depan kaca emosinya kembali naik.

"Kalau kamu belum menandatangani surat cerai itu, selamanya aku akan menyiksamu. Belum sempat Sofia menjawab suara mobil terdengar memasuki halaman mansion.

William keluar mansion di dapatinya Jim menenteng kantong plastik hitam dan sebuah jurigen minyak tanah.

"Apa yang kau bawa?"

"Nona Sofia meminta pada saya untuk membelikan lilin dan beras juga minyak tanah."

"Hanya itu? Awas kalau sampai kamu membelikan yang lain."

"Tidak tuan muda, anda bisa memeriksa kembali kantong plastik ini."

"Tidak usah, taruh saja di situ biar dia mengembalikan sendiri."

"Baik."

Jim meletakkan kantong plastik berwarna hitam, mereka bersama meninggalkan mansion ini.

Hai Pembaca yang budiman, apa novelnya sudah cukup kejam? Ini hanya sebuah novel dunia halu , jangan baper ya.

😘😘😘😘😗

Terpopuler

Comments

May Tanty

May Tanty

bertahan lah Sofia sampai kau merenggang nyawa...bawa cinta mu ke alam kubur...eneg DECH sama Sofia...

2021-11-13

0

Sulati Cus

Sulati Cus

masih aja bertahan dg suami g bermoral esmosi ak

2021-09-15

0

Fifit Holida

Fifit Holida

pengen marah tapi alur ceritanya udah begini...
jadi mewek terus q thor sumpah...😢😢😢😢😢😭😭😭😭😭😭

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 1 Awal perjodohan
2 2 Jepit rambut
3 3 Jari yang terluka
4 4 bunga dan sayur
5 5 Sayur gosong
6 6 Gugurkan
7 7 Hamil yang ke dua
8 8 Perebut suami
9 9 Nenek Ning sakit
10 10 Sahabat keluarga
11 11 Supplier
12 12 Kehilangan bayi
13 13 Bercintalah denganku
14 14 Surat cerai
15 15 Tatto
16 16 Tato temporer
17 17 Tujuh belas tahun
18 18 Menepati janji
19 19 Awal perjodohan licik
20 20 Menghapus tato
21 21 Cinta dokter Pram
22 22 Vidiotron
23 23 Kembali ke Seminyak
24 24 Mengingatmu kembali
25 25 Infertilitas
26 26 Mengenang masa lalu
27 27 Pingsan
28 28 Marcel dan William
29 29 Ayah.
30 30 Frankfurt
31 31 Dosen
32 32 Melahirkan
33 33 Joehan dan leala
34 34 Kakak ke dua Albar
35 35 Notaris
36 36 Menyatakan sikap
37 37 Masih butuh pekerjaan
38 38 Aldo Süd
39 39 Bibi Alya
40 40 Evantio bad boy
41 41 Saham Lima persen
42 42 Andika personalia
43 43 Lelaki mesum
44 44 Mobil militer.
45 45 Pertunangan Marcel dan Carol
46 46 Berikan pada istrimu.
47 47 Aku membencimu
48 48 psicosomastis akut
49 49 Jangan buang aku
50 50 Menikahi Sofia
51 51 Lamaran
52 52 Apa bagusnya William
53 52 Siapa bayi kembar itu
54 53 Bukankah dia Marcel?
55 54 Teriak saja
56 55 Melaporkan
57 56 Seperti pernah kenal
58 57 Cecil
59 58 Panjat status
60 59 Surat visum
61 60 Tato JL
62 61 Apa bagusnya William
63 62 Teman lama
64 63 Cari tau asal usul
65 64 Florence
66 65 Penolong itu
67 66 Matchmaking subdolo
68 67 Panti Jompo.
69 68 Biro jodoh
70 69 Mr P
71 70 Bau aneh
72 71 Jerman dan Itali
73 72 Kejutan
74 73 Sebotol Wine
75 74 Beri aku kesempatan
76 75 Jangan Menindasku lagi
77 76 Hamil
78 77 Lagu Cinta
79 78 Palazo
80 79 Ternyata Cecil
81 80 Mari Bersaing
82 81 Aku Melindungimu
83 82 Dompet
84 83 Senjata Api
85 84 Tanda tangan.
86 85 Peretas
87 86 Ada syaratnya
88 87 Siapa Pemenangnya
89 88 Golden Blood
90 89 Afrodisiak
91 90 Dua kantong darah
92 91 Berteman
93 92 Pasangan selingkuh
94 93 Membawa Kembali
95 94 Apa Percaya?
96 95 Depresi
97 96 Melepaskan
98 97 Wanita Gemuk
99 98 Wanita Gila
100 99 Tertembak
101 100 Pistol Makarova
102 101 Takut Gelap
103 102 Bibi Jahat
104 103 Bebas Sementara
105 104 Penandatanganan
106 105 Ledakan
107 106 Jam Tangan Mahal
108 107 Tidak Percaya
109 108 Tidak percaya
110 109 Kastil Königsberg
111 110 Fiomicino Italia
112 111 Pria Misterius
113 112 Cincin Pemikat
114 113 Aku Mempercayaimu
115 Bau Anyir
116 Sekolah
117 Aku Sayang Ibu
118 J.Lew
119 La Rosa
120 Siluet Lelaki
121 Sang Eksekutor
122 Seteguk Anggur
123 Rasa Itu
124 Tak Pantas
125 Siapa Dia
126 Kita Sama
127 Menyedihkan
128 Bayi Davian
129 Pernikahan Kacau
130 Alasan Evantio
131 Jam 12 Malam
132 Lelaki Iblis
133 Surat Ke Dua
134 Ibu Kejam
135 Marcel dan Evantio
136 Nona Harus Bersabar
137 Bukan Mimpi
138 Luka Yang Mengering
139 Belum Saatnya
140 Benarkah Dia William?
141 Sup Asparagus dan Lada
142 Putriku
143 Cecil Menagih Janji
144 Paman Tampan Berdarah
145 Tidak Bisa Menikahimu
146 Akhir Bahagia
147 Extra part
148 Extra Part
Episodes

Updated 148 Episodes

1
1 Awal perjodohan
2
2 Jepit rambut
3
3 Jari yang terluka
4
4 bunga dan sayur
5
5 Sayur gosong
6
6 Gugurkan
7
7 Hamil yang ke dua
8
8 Perebut suami
9
9 Nenek Ning sakit
10
10 Sahabat keluarga
11
11 Supplier
12
12 Kehilangan bayi
13
13 Bercintalah denganku
14
14 Surat cerai
15
15 Tatto
16
16 Tato temporer
17
17 Tujuh belas tahun
18
18 Menepati janji
19
19 Awal perjodohan licik
20
20 Menghapus tato
21
21 Cinta dokter Pram
22
22 Vidiotron
23
23 Kembali ke Seminyak
24
24 Mengingatmu kembali
25
25 Infertilitas
26
26 Mengenang masa lalu
27
27 Pingsan
28
28 Marcel dan William
29
29 Ayah.
30
30 Frankfurt
31
31 Dosen
32
32 Melahirkan
33
33 Joehan dan leala
34
34 Kakak ke dua Albar
35
35 Notaris
36
36 Menyatakan sikap
37
37 Masih butuh pekerjaan
38
38 Aldo Süd
39
39 Bibi Alya
40
40 Evantio bad boy
41
41 Saham Lima persen
42
42 Andika personalia
43
43 Lelaki mesum
44
44 Mobil militer.
45
45 Pertunangan Marcel dan Carol
46
46 Berikan pada istrimu.
47
47 Aku membencimu
48
48 psicosomastis akut
49
49 Jangan buang aku
50
50 Menikahi Sofia
51
51 Lamaran
52
52 Apa bagusnya William
53
52 Siapa bayi kembar itu
54
53 Bukankah dia Marcel?
55
54 Teriak saja
56
55 Melaporkan
57
56 Seperti pernah kenal
58
57 Cecil
59
58 Panjat status
60
59 Surat visum
61
60 Tato JL
62
61 Apa bagusnya William
63
62 Teman lama
64
63 Cari tau asal usul
65
64 Florence
66
65 Penolong itu
67
66 Matchmaking subdolo
68
67 Panti Jompo.
69
68 Biro jodoh
70
69 Mr P
71
70 Bau aneh
72
71 Jerman dan Itali
73
72 Kejutan
74
73 Sebotol Wine
75
74 Beri aku kesempatan
76
75 Jangan Menindasku lagi
77
76 Hamil
78
77 Lagu Cinta
79
78 Palazo
80
79 Ternyata Cecil
81
80 Mari Bersaing
82
81 Aku Melindungimu
83
82 Dompet
84
83 Senjata Api
85
84 Tanda tangan.
86
85 Peretas
87
86 Ada syaratnya
88
87 Siapa Pemenangnya
89
88 Golden Blood
90
89 Afrodisiak
91
90 Dua kantong darah
92
91 Berteman
93
92 Pasangan selingkuh
94
93 Membawa Kembali
95
94 Apa Percaya?
96
95 Depresi
97
96 Melepaskan
98
97 Wanita Gemuk
99
98 Wanita Gila
100
99 Tertembak
101
100 Pistol Makarova
102
101 Takut Gelap
103
102 Bibi Jahat
104
103 Bebas Sementara
105
104 Penandatanganan
106
105 Ledakan
107
106 Jam Tangan Mahal
108
107 Tidak Percaya
109
108 Tidak percaya
110
109 Kastil Königsberg
111
110 Fiomicino Italia
112
111 Pria Misterius
113
112 Cincin Pemikat
114
113 Aku Mempercayaimu
115
Bau Anyir
116
Sekolah
117
Aku Sayang Ibu
118
J.Lew
119
La Rosa
120
Siluet Lelaki
121
Sang Eksekutor
122
Seteguk Anggur
123
Rasa Itu
124
Tak Pantas
125
Siapa Dia
126
Kita Sama
127
Menyedihkan
128
Bayi Davian
129
Pernikahan Kacau
130
Alasan Evantio
131
Jam 12 Malam
132
Lelaki Iblis
133
Surat Ke Dua
134
Ibu Kejam
135
Marcel dan Evantio
136
Nona Harus Bersabar
137
Bukan Mimpi
138
Luka Yang Mengering
139
Belum Saatnya
140
Benarkah Dia William?
141
Sup Asparagus dan Lada
142
Putriku
143
Cecil Menagih Janji
144
Paman Tampan Berdarah
145
Tidak Bisa Menikahimu
146
Akhir Bahagia
147
Extra part
148
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!