Hari ini memasuki seminggu pernikahan William dan Sofia. Tak pernah sekalipun William pulang ke mansion. Duduk di Apartemen mewahnya bersama Elsa kekasih yang sangat di cintainya.
Elsa meletakkan kepalanya di pangkuan William, Elsa sangat menikmatinya.
"Apa yang kamu fikirkan? Kenapa kamu diam saja? Atau kamu memikirkan Sofia?"
"Apa untungnya memikirkan j***ng itu."
"Aku ingatkan padamu, ayah Sofia yang membunuh kedua orang tuamu, ingat itu. Aku saksinya, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri."
"Tentu saja aku mengingatnya. Akan ku buat j***ng itu merasakan penderitaan hingga dia memohon padaku untuk mati saja."
Elsa mengusap pipi William dengan lembut. Mata mereka saling berpandangan. Tak ada kata kata yang keluar dari keduanya.
Apartemen mewah ini adalah milik William tetapi Elsa menempatinya sudah sejak lama.
Siang ini ada rapat direksi, Jim sudah lama menunggu William di lobi apartemen. Sudah hampir satu jam. Berkali kali Jimmy melirik jam yang melingkar di tangannya dia sangat kesal dengan tuannya yang selalu lupa waktu apabila bersama Sofia. Bagi Jimmy, Sofia adalah perempuan licik, sayang sekali tuannya buta mata.
William keluar dari pintu lift, Jim segera berdiri, mengikuti langkah kaki tuannya. Tiba di parkiran Apartemen Jimmy membuka pintu mobil, setelah William masuk, dia memutari bodi mobil duduk di kursi kemudi.
Lalu lintas yang tak begitu ramai, apalagi jarak apartemen dan kantor William tidaklah jauh, beberapa menit kemudian sudah sampai di kantor pusat Mega' Corp, beberapa direksi sudah hadir di ruang meeting. Mereka tampak kesal, mereka sudah menunggu hampir dua jam, tetapi bagaimanapun William adalah bos mereka.
Semua direksi berdiri, sesaat William memasuki pintu ruangan meeting.
Ceo William adalah jabatan tertinggi di Mega' Corp, Sebagai pemegang kekuasaan William tugasnya adalah mencakup luas di perusahaan, mulai dari visi misi perusahaan, mengatur karyawan, melihat pergerakan kompetitor, hingga mengatur budget pengeluaran. William di tuntut untuk mengayomi, mengoperasikan pada level yang tinggi. Bahkan William adalah eksekutor utama di perusahaan Mega 'Corp. Semua di lakukannya demi berlangsungnya perusahaan.
Maka dari itu William sangat di takuti oleh semua lawan bisnis. William adalah orang yang sangat berpengaruh. Tetapi dia terkenal pengusaha yang sangat dermawan, tak sedikitpun panti asuhan di bawah naungannya. Termasuk panti asuhan tempat di besarkannya Elsa. William sangat mengenal baik ibu panti. Sayangnya ibu panti tak berani membongkar kelicikan Elsa
William terkenal bertangan dingin. Mega 'Corp banyak bergerak di bidang bisnis baik fashion, transportasi, perdagangan besar dan kecil, kontruksi dan masih banyak lagi.
Beberapa dewan direksi mengajukan nota keberatan, karena William telah menghapus perusahaan milik Roni, mereka berpendapat dengan mengakuisisi lebih akan baik, dengan begitu Mega' Corp akan memperoleh kendali atas aktiva perusahaan Roni dari pada menghapus data perusahaan maka sangat di sayangkan.
"Bagi yang tidak setuju dengan tindakan ini, silakan angkat kaki dari ruangan ini. Saya tidak butuh seorang pengecut! Dengan menghapus data perusahaan Roni memberikan contoh bagi kalian yang berani main main denganku."
William memandang wajah para direksi satu persatu. wajah mereka menunduk ketakutan.
"Aku mengangkat kalian bekerja di perusahaanku dengan tujuan untuk memajukan Mega' Corp bukan untuk mengguruiku. Kedepannya kalau ada yang berani membantah aku seret kalian keluar."
Ruangan hening kembali, tak ada lagi yang berani membantah.
"Selesai." William mengucapkan dengan nada kesal, melemparkan berkas berkas ke hadapan para eksekutif direksi.
Jim mempersilahkan para pimpinan untuk meninggalkan ruangan. William menghempaskan pantatnya di kursi Ceo.
"Kamu sudah mendapatkan kabar? Apa saja yang perempuan itu lakukan di mansionku itu?" Tanya William pada Jim
"Sudah tuan muda, orang suruhan saya melaporkan bahwa nona Sofia menanam sayur sayuran di depan mansion dan beberapa bunga mawar. Juga nona membersihkan kolam ikan sepertinya nona berhasil mengisi kolam itu dengan air, tetapi menurut pengamatan orang saya, kolam itu hanya berisi air tak ada ikannya."
"Perempuan bodoh. Biarkan saja, apakah dia sudah menandatangani surat cerainya?"
"Saya belum menanyakannya tuan muda."
"Paksa dia kalau perlu, ancam saja." Ucapan William dengan memasang wajah datarnya. Sudah seminggu sejak pernikahannya William tak pernah bertemu dengan Sofia.
Tiap hari William pulang di mansion pribadinya 'Mega House mansion'.
Mansion bergaya eropa klasik, denga pencahayaan yang sangat terang, fasilitas mewah dengan para maid yang siap sedia melayani tuannya. Tak ada satu orang pun di perbolehkan masuk ke mansion ini kecuali seijin William bahkan Elsa sekalipun tidak pernah. Tetapi semua orang mengetahui mansion mewah ini pemiliknya adalah William. Berbanding terbalik dengan mansion yang di tinggali Sofia saat ini. Mansion yang lama tak di tempati bahkan tak terawat, lingkungan sangat jauh dari keramaian, letaknya di pinggir hutan jalananya tak beraspal, untuk mencapainya harus menggunakan kendaraan primadi, dan jarang di lewati penduduk. Sungguh miris kehidupan Sofia.
******
Sementara sofia berkutat dengan dengan hobi barunya menanam bunga dan sayur. Matahari terik tak di hiraukannya, hanya menggunakan kaos tanpa lengan, dan celana panjang tanpa sepatu dan sarung tangan. Karena memang tak ada barang tersebut di mansion ini. Sudah dua minggu Sofia menempati mansion ini, hanya sekali William datang yaitu pada saat malam pernikahan mereka. Beberapa tanaman sudah mulai tumbuh, mawar putih dan merah menambah suasana taman menjadi lebih bewarna. di samping tanaman bunga ada Sofia menanam beberapa jenis sayuran, bibit tanaman di carinya di pinggiran hutan. Sofia terpaksa melakukannya karena tinggal di tempat tanpa aliran listrik kulkaspun tak bisa di gunakan. Jimmy hanya meninggalkan beras, garam dan gula tak ada yang lain.
Terdengar suara deru mobil memasuki gerbang mansion, Sofia melihat kedatangan mobil itu, wajahnya sangat bahagia. Bibirnya terselip senyuman. Sofia menunggu William keluar dari mobil Mercedes hitam itu, tak ada siapapun kecuali Jim. Pantulan kacanya terlihat dari luar. Sofia begitu kecewa.
Jimmy membuka pintu mobil dan keluar menuju ke tempat Sofia berada.
"Selamat siang nona. Saya di perintahkan tuan muda William kemari untuk menanyakan berkas perceraian apakah sudah di tandatangini nona?"
Wajah Sofia tiba tiba menggelap. Membuang sekop lecil yang ada di tangannya.
"Sampaikan pada tuanmu, aku tak mau bercerai. Sampai matipun aku tetap menjadi istrinya."
"Nona ini semua demi kebaikan nona."
"Kebaikan apanya, aku mencintainya sejak kecil."
"Tetapi tuan muda tak mencintai nona."
Sofia menundukkan wajahnya.
"Jim apa sebegitu bencinya dia padaku? Hingga dia tak mau menemuiku?"
"Maaf nona saya tak berhak menjawab, nanti biar tuan muda yang akan menjawabnya."
"Jim bolehkah aku pinjam ponselmu? Ponselku tak bisa di gunakan, batrainya habis. aku akan menelepon ayahku."
"Maaf nona, tuan muda tak mengijinkannya."
"Tapi aku menghawatirkan ayahku."
"Sebaiknya anda mendengarkan perintah tuan muda, agar tuan muda tidak semakin membenci nona."
Para pembaca yang budiman, bagaimana ceritanya seru kan? Jangan lupa Like and Vote ya.
Ini adalah mansion mengerikan yang di tinggali Sofia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
May Tanty
hanya satu kata buat Sofia...bodoh
2021-11-13
0
Yati Parmin
koq kya ga da harga diri ya si shofi..maaf thor klo aku komen gini
2021-09-14
0
ReyN
wanita bodoh dgn sikapnya spt itu sdh menunjukkan bahwa hy krn cinta akal shtpun tak dpt di gunakan tak ubahnya dirinya spt wanita murahan bukankah klo dia bercerai mrpkn kebebasan baginya utk berkaya dan menunjukkan kpd klo laki2 egois dan bodoh itu bahwa dia layak di perjuangkan ...
2021-06-19
3