Elsa adalah cinta pertama William, gadis yang begitu penyayang. Ditambah kecantikan Elsa sungguh memikat hati setiap pria yang memandangnya. William sungguh lembut memperlakukannya. Gadis yatim piatu besar di panti asuhan, tetapi ambisi untuk menjadi wanita kaya mengorbankan segala cara. Kepolosannya menipu semua orang, di tambah Elsa di besarkan di panti asuhan. Elsa bisa menipu semua orang, tetapi tidak dengan ibu panti. Ibu panti sudah mengetahui semua niat buruk Elsa.
Apapun yang di lakukan William demi masa depan mereka berdua, termasuk merebut perusahaan Roni. Sebenarnya target utamanya bukanlah itu, tetapi balas dendam kematian orang tua William.
William sudah berjanji kepada Elsa untuk menceraikan Sofia di hari pertama pernikahan mereka. Berdua membangun mimpi untuk merajut rumah tangga yang ideal.
Malam malam William selalu di habiskan bersama Elsa.
Menghibiskan waktu berdua di club malam. Bahkan merajut kasih di mansionnya. Melakukan hubungan suami istri adalah hal yang lumrah bagi mereka. Tetapi satu yang tidak di ketahui William, Elsa tidur dengan banyak lelaki, selain William.
*****
Sofia sedari kecil sudah akrab dengan William, bahkan sebelum tragedi itu.
Perbedaan usia mereka lima tahun. Saat orang tua mereka bertemu membicarakan bisnis, Sofia dan William selalu bermain bersama. Bahkan suatu hari Sofia pernah mengatakan kepada orang tua William akan menikah, padahal usia masih dini. Roni dan William menganggap itu adalah bualan anak kecil. Tetapi ternyata perkataan itu sudah tertanam di otak Sofia atau bisa juga di katakan obsesi.
Sering kali William mengajak pergi Sofia ke mall, Biasanya Sofia berjalan di belakang William, Berlari kecil mengejar langkah William bahkan mereka pernah membuat janji bertemu di rumah makan, Sofia di tinggal ber jam jam duduk sendirian demi menunggu kedatangan William tetapi lelaki itu tak pernah datang. Jika mereka bertemu William tak banyak bicara hanya Sofia yang selalu terlihat bahagia. Saat di club malam William di kelilingi banyak wanita, Sofia hanya melihat seperti gadis bodoh.
Sofia tak pernah berprasangka buruk terhadap lelaki itu, masuk rumah sakit akibat makananya di tabur obat pencaharpun pernah, semua di terima tanpa rasa curiga.
Sofia menganggap angin lalu semua sifat buruk William, dia hanya menyikapinya dengan senyuman dan tawa. Keyakinan Sofia begitu besar akan cintanya. Dia tak pernah mengadukan masalah ini kepada ayahnya. Sofia adalah gadis yang ceria. Tak pernah merasa sakit hati dan curiga.
Tapi beda saat William bertemu Roni, dia sangat hormat. Berpura pura menyayangi Sofia. Perhatiannya hanyalah palsu, pertunangannya hanyalah siasat licik. Berapa kali William mencelakai Sofia sudah tak terhitung lagi.
Di mata karyawan dan orang lain William adalah orang baik dan dermawan. Berbanding terbalik perlakuannya terhadap Sofia. Pernah suatu ketika mereka berjalan di taman, sore hari langit masih menampakkan sinarnya, tak biasanya William berjalan bersebelahan dengan Sofia, perlakuan seperti ini walaupun tak bergandengan tangan Sofia cukup bahagia. Setiap langkah Sofia selalu melihat wajah William dengan tersenyum, ada lobang galian kabel di trotoar taman, dengan sengaja William mendorong tubuh Sofia, gerakan itu sangatlah cepat bahkan orang lain tak menyadarinya. Sofia masuk dalam kubangan lumpur. Bajunya sangat kotor bahkan wajahnya terciprat air selokan.
"Maaf William, aku tak hati hati."
William tak menggubris ucapan Sofia.
"Pulanglah sendiri. Bagaimana mungkin kamu naik mobilku dengan keadaan tubuhmu yang sekotor itu."
"Iya maaf, Pulanglah . Biar aku mencari kendaraan umum."
William meninggalkan Sofia sendirian. Seorang ibu ibu memberikan air meneral untuk mencuci wajahnya. Sialnya ponsel yang di pegangnya tercebur lumpur, tak bisa di gunakan lagi.
Sofia pulang hanya berjalan kaki, tak ada kendaraan umum ataupun taxi yang bersedia menerimanya. Jarak taman dan rumah cukup jauh. Tepat jam 10.00 Sofia tiba di rumah. Ayahnya begitu cemas. Tetapi Sofia berbohong pada ayahnya, menutupi kesalahan William.
Hidup mati Sofia, william tak pernah perduli.
William pernah memberi kan Sofia jepit rambut seharga permen lolipop. Saat itu jantung Sofia melompat lompat hingga seakan keluar dari tenggorokannya. William sungguh lelaki yang menyebalkan, bahkan tidak masuk diakal.
Hanya sebuah jepit rambut, Sofia beranggapan sudah mewakili perasaan William. Jepit rambut di pakainya tiap hari hingga berubah warna hitam, sekarang jepit rambut itu di simpannya bahkan di bawanya ke mana mana.
Lelaki itu selalu memberikan tekanan tekanan yang besar, tetapi sofia tidak benar benar merasakan. Tak perduli apa yang di lakukan William baginya itu adalah pujian.
"Kenapa kamu tak mati saja?"
"William bagaimana bisa aku mati kalau belum menikahimu?"
Jawaban seperti itu yang membuat William benci. Melihat William tak pernah meresponnya Sofia menganngap itu adalah hal biasa.
Sofia adalah gadis periang, tak sedikit laki laki menyukainya, Beno adalah salah satunya, laki laki yang bekerja pada ayahnya. Dia pekerja gigih, bagi Sofia dia adalah teman baik. Sudah lama Beno menyukai Sofia, karena hanya seorang pekerja Beno tak berani mengutarakannya.
Sofia selalu mengirimkan hadiah hadiah istimewa untuk William, tak ada yang murah harganya semuanya barang barang mahal. Dari mobil sampai gelas cangkir dari Inggris, konon cingkir itu adalah koleksi pribadi ratu Inggris.
Dari semua hadiah yang dikirimkannya tak ada satupun yang berkenan di hati William. Barang barang itu dibiarkan menumpuk di gudang, bahkan mobil yang di hadiahkan di biarkan menjadi barang rongsokan.
Roni mulai curiga perasaan Sofia hanya bertepuk sebelah tangan, tetapi usahanya untuk membujuk Sofia agar membatalkan pertunangan itu selalu di bantah oleh putri tunggalnya.
"Ayah tidak mau suatu saat nanti kamu terluka karena sikap William."
"Ayah, jangan begitu. Sofia mencintai William."
Roni hanya menarik napas dengan kesal. Mengusap rambut putri satu satunya dengan lembut. Roni berharap dirinya yang sudah salah terlalu menghawatirkan.
Sofia tak punya keahlian menangani perusahaan, dia hanya bisa melukis. Hobinya terbawa sampai sekarang. Seluruh kamarnya penuh lukisan wajah William. Penuh imajinasi dan william sama sekali tak mengetahui kalau gambar dirinya terhampar di kamar Sofia. Seandainya saja lelaki itu mengetahuinya tentu saja akan marah, karena apapun yang di lakukan sofia adalah salah.
Roni sangat menyukai Beno, baginya Beno lebih pantas dengan Sofia. Tetapi cinta tak bisa dipaksakan, lelaki yang cerdas ini bertangan dingin. Tetapi sayang sekali perusahaan yang di miliki Roni harus di serahkan pada William untuk menutupi kerugian Mega Corp. Juga merupakan hadiah untuk pernikahan William dan sofia.
Saat ini Roni tinggal sendirian di rumah yang kecil, jauh dari putri tercintanya. Semua harta bendanya sudah di Rampas oleh William. Yang terpenting bagi Roni kebahagiaan Sofia yang utama, walaupun dia diasingkan tanpa tahu kesalahannya.
Hai pembaca yang budiman jangan lupa Like and Vote ya. Kesel gak sama karakter William? Aku aja kesel. Ini salah satu lukisan yang di pajang Sofia di kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
May Tanty
ini cerita nya perempuan nya terlalu bodoh..di butakan cinta..sepihak..
2021-11-13
1
Erlinda
ada ya wanita super goblok seperti Sofia ini..yg sudah berulangkali di celakai .William dan merampas harta orang tua nya .hanya karena terlalu cinta..klo aq punya anak seperti Sofia ini ,lebih baik ku bunuh .aja
2021-07-16
0
Emma The@
William tak tendang dengkulmu 🤭
2021-05-26
1