Love "A" Double
Suatu hari di sekolah yang berada di dalam ibu kota tepatnya di dalam kelas.
"Al." Panggil salah satu teman yang ada di kelas itu. Ia duduk di kursi barisan ketiga.
"Apa?!" Panggilan yang dijawab oleh dua orang berbarengan. Satu laki-laki dan satu wanita.
"Kenapa kalian berdua menoleh kepadaku?" Tanya si pemanggil bingung.
"Siapa yang kau panggil?!" Tanya seorang laki-laki yang ikut menoleh itu. Ia duduk di kursi paling depan.
"Tenang Alga, kau terlihat seperti macan gila kabur dari kandangnya."
"Diam kau!" Jawab laki-laki itu yang bernama Alga.
Ya, dia Alga Rahardja Gautama. Seorang siswa laki-laki tampan berumur tujuh belas tahun bersifat dingin dan sombong. Walaupun sombong banyak wanita yang menyukainya namun selalu ditolak olehnya bahkan di acuhkan. Tidak tahu mengapa hanya saja memang seperti itu sifatnya.
Alga juga dikenal sebagai salah satu siswa yang berprestasi dengan tingkat kecerdasan diatas rata-rata semua orang. Terutama cara berpikirnya yang logis dan terstruktur membuat orang di sekitarnya berpikir bahwa Alga akan menjadi seorang siswa yang akan sukses di masa depan.
Berkata saja tanpa mereka ketahui bahwa tanpa harus menjadi cerdas pun Alga sudah menjadi orang yang sukses karena kedua orang tuanya. Alga adalah anak satu-satunya yang menjadi pewaris ketiga dari Perusahaan Gautama yang dimiliki ayahnya.
Perusahaan Gautama adalah perusahaan yang sudah sangat sukses di mata dunia apalagi dikenal dengan perusahaan yang sangat berpengaruh bagi negeri ini. Jadi, tidak ada salahnya jika ia tetap menjalankan pendidikannya demi masa depannya yang lebih tertata.
"Makanya nama kalian jangan sama. Jadi, tidak perlu menoleh secara bersamaan." Ucap si pemanggil itu.
"Jadi siapa yang kamu panggil?" Tanya wanita itu yang merasa terpanggil juga dengan halus. Ia duduk di kursi barisan kedua.
"Aku panggil kamu Almira." Jawab si pemanggil dengan genitnya mengedipkan satu matanya.
"Oh, ada apa?" Jawab wanita itu yang bernama Almira.
Almira Kaneisha Gantari seorang remaja perempuan cantik berumur lima belas tahun. Almira dengan wajah berparas cantik itu tentu sangat dikagumi oleh banyak lelaki di sekolahnya. Terutama di dalam kelasnya sendiri banyak yang memintanya untuk menjadi kekasihnya.
Almira tentu saja menolak mereka semua dengan cara yang berbeda. Jika laki-laki itu sabar dan santai maka ia akan melayaninya dengan sabar menggunakan hatinya yang tulus. Sedangkan, jika laki-laki itu marah dan juga memaksa maka ia akan melayaninya dengan sabar ditambah hadiah yang dengan senang hati Almira berikan.
Ya, hadiahnya itu bukanlah hadiah yang berkesan menarik melainkan berkesan menyakitkan kenapa? Karena, ia akan melayangkan tangannya untuk mendarat di pipi lelaki tersebut. Almira merupakan siswa yang berani jadi tidak ada salahnya jika ia melawan lelaki yang lewat batas dengannya.
Almira adalah siswa yang sangat berprestasi dan juga memiliki tingkat kecerdasan yang sangat melebihi dari rata-rata setiap orang.
Maka dari itu, siapa sangka seorang remaja berumur lima belas tahun itu sudah bisa berada di bangku kelas tiga sekolah menengah atas.
"Aku hanya ingin menanyakan tipe cowok kamu seperti apa?" Si pemanggil itu bertanya kepada Almira.
"Ya tentu saja seperti aku lah." Jawab Alga dengan sombongnya. Tanpa menoleh ke orang yang bertanya.
Almira menepuk pundak Alga yang duduk di meja depannya. Alga yang merasa pun menoleh ke arahnya.
"Apa?" Tanya Alga dengan wajah datarnya.
"Sepercaya diri itukah kamu?" Tanya Almira sambil menaikkan satu alisnya.
"Hemm." Alga kembali ke posisi semulanya.
Dasar laki-laki dingin! Sombong lagi. Almira bergumam kesal dalam hatinya.
Minggu ini adalah pekan ujian sekolah. Ujian untuk mengakhiri masa sekolah menengah atas terutama bagi yang sudah kelas tiga. Sekolah ini merupakan sekolah yang elit dan juga tergolong sekolah yang menjadi incaran para keluarga kelas atas. Jadi, sudah dipastikan kebanyakan siswa di sekolah ini adalah anak orang kaya.
Pekan ujian ini tentunya membuat seluruh siswa gugup dan juga tidak tenang karena memikirkan hasil ujian tersebut akan bagus atau tidak.
Tapi, tidak dengan dua manusia yang berbeda jenis kelamin ini. Mengerjakan setiap ujiannya dengan fokus, tenang, serius dan santai. Mereka sama sekali tidak merasa gugup atau keringat dingin karena mereka sudah tahu terlebih dahulu apa hasilnya.
Siapa yang tidak mengenal mereka. Alga dan Almira memang sangat dikenal dengan kecerdasannya. Namun, mereka berdua berada di kelas yang sama maka dari itu mereka bersaing. Alga dan Almira juga termasuk dalam siswa yang lolos dalam masa percepatan sekolah. Jadi, Almira bisa lolos disaat umurnya masih tergolong muda yaitu lima belas tahun. Sedangkan, Alga tidak terlalu berbeda jauh yaitu tujuh belas tahun walaupun sebenarnya itu masih termasuk umur pada umumnya.
Almira sudah selesai mengerjakan ujiannya. Ia terlihat sangat santai dengan meregangkan tubuhnya yang merasa pegal itu. Ia maju ke depan untuk memberikan kertas ujiannya kepada guru yang ada di depan.
Alga yang melihat merasa kesal karena telah didahului. Ia mengepal tangannya dan ia mulai mengerjakannya lagi dengan fokus dan lebih cepat sebelum ada yang mendahulukannya lagi. Lima menit setelah Almira, Alga mengumpulkan kertas ujiannya dengan perasaan tidak suka kepada yang pertama kali mengumpulkan.
Alga kembali ke tempat duduknya sambil menatap tajam kepada Almira. Almira yang merasa diberi tatapan seperti itu ia mengejek Alga dengan mengeluarkan sedikit lidahnya.
Alga merasa geram namun ia tidak bisa apa-apa karena yang ia lawan adalah seorang perempuan dan kelas dalam keadaan sunyi.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
sandi
ngenang masa2 muda ahhhhh(yaelah srasa tuwir beud w da ah baru juga 3+🤣🤣🤣🤣)
2021-07-14
1
Neneng Siti
Hai Thor, aku mampir nih
2021-05-31
1
Sabarita
Ok... Manda sayang..ku dah cari karya mu...luang tengah hari nanti ku kan baca
2021-05-25
1