Masa Kecil

Ketertarikan seorang Keysia Holand pada Ardiofael Sato terjadi karna ketika di sekolah mereka Dio melihat gadis kecil itu sedang digodain para anak kecil yang lain. Dio tidak suka jika ada laki-laki menganggu perempuan. Baginya laki-laki yang bisanya mengganggu perempuan itu ada lelaki pengecut. Sedangkan Laki-laki yang menjaga perempuan merupakan laki-laki terhormat baginya. Dia tak dapat menahan rasa kesalnya. Dio berjalan dan memberi peringatan kepada anak laki-laki yang mengganggu gadis kecil ini.

Dari aura dingin dan tatapan tajamnya, membuat anak yang lain takut dan berlari.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Dio membantu Keysia berdiri

"Tidak. Terimakasih sudah membantuku,"

"Sama-sama," Dio melangkahkan kakinya berjalan menjauh dari Keysia

"Sebentar," teriak Keysia

"Ya, kenapa?"

"Bolehkah aku tau namamu siapa?"

"Dio," jawabnya singkat.

"Aku panggil kamu Yoyo, boleh?" tanya Keysia dengan senyuman manis diwajahnya.

Dio memutar bola matanya malas. Dia sangat tidak menyukai gadis-gadis genit. Dia berbalik tidak ada keinginan untuk menjawab gadis itu. Dia tak ingin berurusan panjang dengan gadis kecil itu. Yang dia lakukan hanya sekedar membantu, itu saja.

Keysia mengejar Dio dan menarik salah satu tangan Dio. "Bolehkah?" pintanya lagi

Dio menghela napas, "Terserah." katanya dan berlalu pergi.

Keysia masih mengikuti langkah kaki Dio. Dio sampaii merasa jenuh melihat kelakuan gadis ini. Dia menjadi kesal sendiri.

"Mau kemana?" tanya Dio berbalik melihat Keysia yang tersenyum padanya.

"Aku ingin berteman denganmu,"

"Baiklah. Tapi haruskah kamu mengikuti ku?"

"Aku ingin lebih dekat denganmu,"

"Hei... gadis kecil. Dengarkan aku, aku akan menjadi temanmu. Kamu dapat memanggilku kalau kamu diganggu para anak nakal tadi. Tapi aku minta kamu jangan ikuti aku terus. Bahkan aku mau ke kamar kecil saja kamu mengikutiku, tidakkah itu memalukan?"

"Hehe... baiklah, baiklah. Aku minta maaf. Aku akan menunggumu di pojok sana,"

"Tidak perlu menungguku. Kembalilah ke kelasmu,"

"Tapi--"

Keysia mengerucutkan bibirnya kesal. Kenapa Dio tidak mau menemaninya. Diakan cantik dan baik juga, kenapa Dio bersikap dingin padanya.

Sepertinya aku menyukainya, heheh... kamu beruntung Yoyo karna aku memilih kamu sebagai lelaki yang aku sukai.

Keysia melangkahkan kakinya menuju kelas. Dia tak ingin membuat Dio merasa kesal terhadapnya. Biarlah dia menuruti lelaki itu sekarang. Kelak dia akan mendapatkan perhatian lelaki itu.

.

.

.

"Kamu... ehm, kamu ko Yoyo? " tanya Key diakhiri helaan napas miliknya.

Dio mengerutkan keningnya, dia merasa ada yang aneh dengan gadis yang berdiri dan menundukkan kepala ini. Senyum yang dia keluarkan, oh maksudku hanya dia yang mengerti apa arti senyum yang baru saja dia keluarkan.

"Ko Yoyo? Lumayan juga nama itu, " kekeh Dio

Keysia mengarahkan pandangannya pada Dio yang terkekeh geli. Keysia merasa kesal dengan Dio.

"Bukan kamu, maaf sepertinya aku salah orang. " ucap Key tak lagi semangat

"Ck, ngambek? Emang dia siapa sih? Ko Yoyo? " tanya Dio penasaran

"Bukan hal yang penting, lupakan saja. "

"Off course, "

Mereka kembali sibuk dengan kegiatan mereka berdua, Keysia dengan pemikirannga, Dio dengan tampilan cueknya.

Mark berjalan mendekati Dio, dan menyapa lelaki itu dengan santai.

"Heyoo... akhirnya lo memutuskan untuk datang ke mari man. Gila, gua gak nyangka loh. Eh, gadis cantik ini siapa? " tanya Mark dengan tatapan buas memandang Keysia

"Tutup mata lo sebelum gua colok, " ucap Dio dengan nada sinis

Mark heran ini bukan seperti Dio yang dia kenal. Selama dia mengenal Dio, lelaki itu tidak pernah menghiraukan Mark yang mendekati gadis-gadis yang berusaha mencuri perhatian Dio.

"Apa dia special one? " tanya Mark dengan nada sedikit kuat mengingat dentuman musik yang membuat suaranya seperti ditelan bumi.

Dio tak menanggapi apapun yang dikatakan Mark, dia hanya tak ingin wanitanya diganggu orang lain.

Mark tersenyum sinis melihat gaya songong Dio, sebenarnya sudah sejak lama Mark tak menyukai Dio. Dia selalu heran kenapa Dio selalu berada diatasnya. Oke soal kekayaan tak bisa dipungkiri Mark masih kalah dari pewaris Maldives Corp itu tapi soal tampang, Mark merasa dia bahkan lebih keren dari Dio. Tapi yang membuat dia bertanya-tanya kenapa gadis-gadis selalu berusaha melemparkan diri pada Dio.

Mark berjalan mendekati Keysia yang menikmati ocean blue ice. Gadis itu tampak mengikuti irama musik yang berputar.

Dio memicingkan mata mengikuti pergerakan yang dilakukan oleh Mark. Dia menatap dari jauh, dia masih perlu mengawasi apa yang Mark lakukan.

Bruk...

"Sorry, aku tidak sengaja. " ucap seorang gadis yang mengalihkan perhatian Dio dari Mark dan Keysia.

"It's okay. No problem, " ujar Dio seraya membantu gadis itu berdiri.

Ketika gadis itu ingin mengajak Dio berbicara, alih mendengarkan ekor mata Dio menangkap Mark yang telah membawa Keysia dalam pangkuannya.

Shit!

Maki Dio kesal melihat, dia mendorong tubuh gadis yang baru saja menabrakkan diri padanya.

"Kemana lelaki brengsek itu membawa Key, "

Tak jauh dia melihat sebuah bayangan diujung koridor. Dia berlari mengejar dan mendengar salah satu pintu kamar tertutup.

.

.

.

Mark meletakkan tubuh Keysia perlahan-lahan, gadis itu mulai mengeliat kepanasan. Mark tersenyum, ternyata obat yang dia berikan sangat cepat bereaksi.

"Ck... Selera Dio emang seksi. Gila, melihat gadis ini mengeliat saja sudah membuatku tak kuat lagi, "

Mark memandangi wajah Keysia dan mulai memainkan jarinya disekitar wajah mulus Keysia.

"Salahkan lelaki lo yang banyak tingkah. Maaf, sebelum dia tentunya harus aku. Dia lebih pantas menerima bekasku, " ucap Mark dengan smirk di wajahnya.

Semakin lama rasa panas menjulur diseluruh tubuh Keysia. Dia sudah tidak bisa menahan lebih lama lagi, melihat itu Mark semakin senang, dia mulai melucuti kemeja yang dia pakai.

Karna merasa gerah, Key mulai membuka atasan cardigan miliknya. Tawa Mark semakin puas dan sangat bahagia.

"Yeah, teruskanlah. Aku akan menunggu sampai kamu menyelesaikannya, ya walaupun aku sudah siap menerj*ngmu. Tapi melihat kamu seperti ini menarik juga," tawa Mark memenuhi ruangan itu.

Entah apa yang ada dipikiran lelaki itu, yang pasti dia sangat menikmati pertunjukan ini.

Hal yang paling aku suka, membuat Dio hancur dan merasa kehilangan. Itu layak untuk lelaki sok jagoan dan angkuh. Tunggu dan nikmati saja setelah aku tentunya.

Tawanya masih terdengar, pupil blue eyes itu memandang dengan tatapan tak sabar. Dia ingin melakukannya sekarang, tapi dia juga sangat menikmati pertunjukan Keysia terhadap tubuhnya yang menahan panas.

"Sayang sekali, kenapa kamu harus kenal dia. Harusnya kamu mengenal aku saja, maka itu sudah cukup dan kamu tentu saja tidak akan menderita," ucap Mark seraya mengelus wajah cantik Keysia yang saat ini dipenuhi dengan keringat.

"Sabar baby, ini saatnya. Aku tahu kamu membutuhkan ku,"

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!