My Secret Love
New York...
Pertama keluar lagi setelah sekian lama mendekam di apartemen yang membosankan ini rasanya seperti baru saja keluar dari penjara, Hua…. Sungguh ini sangat melegakan, ya walaupun Keysia hanya akan berjalan bersama kedua sahabatnya.
Saat ini duduk di café dan menikmati makan siang. Seperti biasa kebiasaan buruk keysia mulai keluar, matanya mulai melirik ke kanan-kiri, strike! Tebak apa yang dia lihat di café ini? Benar sekali, baru saja gadis itu melihat sesosok malaikat. Ah, ini benar-benar memanjakan matanya, membuat dia terpana untuk menatapnya.
Menurut Maria sahabat dekatnya, jika Keysia sudah melihat sosok seperti yang baru saja melewati meja mereka, gadis itu akan menatapnya sampai tak terlihat oleh matanya sendiri dan Keysia merasa apa yang dikatakan Maria itu benar.
Seperti halnya sekarang, matanya mengikuti langkah kaki lelaki itu berjalan sampe selesai membayar dikasir, oh tidak! bahkan matanya masih mengikuti sampai lelaki itu berjalan keluar dan tak terlihat lagi olehnya lagi.
“Benar-benar beruntung,” gumam Keysia mengundang perhatian kedua sahabatnya
“Kebiasaan banget deh Key, kamu jangan terlalu candu sama cogan deh. Udah saatnya kamu tuh punya cowok sendiri.” Tutur Maria sahabatnya yang paling cerewet
“Iya, aku tau. Abis gimana dong Mar, mereka pada cakep sih. Salahin mereka dong, masa aku aja yang kamu salahin. ” Maria mendesah tak tau harus berkata apa lagi. Sementara Leon hanya diam seribu bahasa yang sesekali matanya melirik kedua gadis yang saling berdebat.
“Plis deh kalian, kalian berdua itu gak bosen menyendiri? Yang satu kutu buku dan satu lagi maniak banget sama cogan. Dah tuh gak ada pula yang cantol,”dengus Maria melihat Keysia dan Leon.
“Tau deh yang udah taken. Kita yang burik ini mah payah. Iya gk Le?” tanyanya pada Leon yang kini sudah menatap Keysia
“Kalian saja yang banyak milih,”
“Sudahlah… gausah bahas hubungan disini. Mending kalian berdua selesaiin skripsi kalian jangan terlalu fokus dengan laki-laki mulu,” komentar Leon
Ah, benar Leon itu adalah laki satu-satunya yang paling dekat dengan keysia dan Maria. Dia sahabat yang selalu bersedia di panggil selama ini hal yang urgent bahkan hal yang tak penting sekali pun lelaki itu siap datang untuk Keysia dan Maria.
Diantara Mereka bertiga, hanya Keysia yang tinggal sendiri di kota besar ini demi meraih impiannya. Sementara Maria dan Leon asli anak kota bahkan anak Negara ini, jadi mereka tinggal bersama orang tua mereka.
Lupakan mengenai mereka, kembali membahas apa yang baru saja Leon katakan. Mereka bertiga saat ini mahasiswa semester akhir yang harus menyelesaikan skripsi untuk meraih gelar kami tentunya. Mereka berkumpul di café untuk sekedar mengerjakan bersama dan saling bertukar pikiran. Begitulah mereka.
“Kayaknya otak mu gak bisa lepas dari skripsi deh. Tiap jumpa bahas skripsi mulu,” gerutu Key
“Tau nih Leon, santai dikit napa.” Kata Maria ikut berkomentar
Leon hanya mengedikkan bahunya dan mulai menyibukkan diri dengan laptop yang ada dihadapannya. Keysia dan Maria akan saling melirik bersama melihat Leon yang sibuk dengan laptop.
“Key, lihat ada cogan.” Ujar Maria dengan bersemangat
“Mana, mana?” tanya Key cepat
Dia mengikuti arah telunjuk Maria
Sial gadis ini menipuku! Dia tak memperlihatkan cowok ganteng padaku, dia malah menunjukkan salah seorang laki-laki gendut yang penuh keringat diseluruh tubuhnya. Ya, aku melihat keringat karna pakaian yang laki-laki itu gunakan tampaknya basah sekali.
“Shit, are you crazy?!” makinya pada Maria yang terkekeh
Leon ikut melihat lelaki yang Maria tunjukkan padaku, shit! Ini kali pertama aku melihat Leon tersenyum begitu. Biasanya wajah itu akan selalu serius dan kalian tahu wajah tampan milik Leon sangat disayangkan karna jarang mengeluarkan senyum. Kacamata juga sudah setia menemani Leon, tapi itu tak membuat lelaki itu jadi buruk namun tetap tampan. Seandainya dia bukan sahabatku, mungkin aku akan jatuh hati pada Leon.
“Le, kamu baru saja senyumkan?” ucap Keysia dengan suara melengking khasnya saking bersemangatnya dia melihat wajah tampan itu mengeluarkan senyum.
Leon memutar bola matanya malas, dia tak menanggapi Keysia. Dia kembali menyibukkan diri dengan laptopnya. Maria mengelus punggung Key seakan memberikannya kekuatan karena dicueki oleh Leon.
“Leon jahat banget,” sungutnya kesal, Key memang tipikal orang yang baperan, mudah tersinggung, dan mudah mengeluarkan air mata. Sepertinya air matanya sangat banyak makanya dengan mudahnya dia terjatuh. Seperti saat ini.
Leon menarik napas dan mulai menatap Keysia yang mulai mengeluarkan air mata. Dia mematikan laptop miliknya dan mulai mengenggam tangan Keysia.
“Key, udah jangan nangis. Aku minta maaf,” ujarnya
Kenapa ini? Rasanya jantungku berdetak sangat cepat ketika Leon menggengam tanganku dengan tangan besar miliknya. Aku pun mengangguk dan perlahan melepaskan tanganku dari genggamannya. Jika ditahan lebih lama aku takut ada perasaan aneh dalam diriku.
Leon memperhatikan tangan Keysia yang baru saja gadis itu lepas dari genggamannya, ada terbersit tatapan tak suka darinya. Namun itu hanya sebentar saja, memang Leon lelaki yang pandai dalam berekspresi datar.
“Gais, beb aku udah di depan. Balek kuy,” ajak Maria menghentikan kecanggungan yang terjadi
Keysia dan Leon mengangguk dan mulai merapikan laptop beserta buku-buku yang mereka gunakan. Sesampai diluar, Mario datang menghampiri mereka bertiga. Benar-benar jodoh banget bukan? Maria dan Mario, huah… seandainya punya cowok kayak Mario udah cakep, pintar, kaya, baik pula. Maria benar-benar beruntung.
Sekilas arah pandang Keysia menatap Leon yang berdiri disampingnya, Key memperhatikan wajah Leon dengan seksama. Astagah! Buru-buru Key menepis apa yang baru saja dia pikirkan, segera dia menggelengkan kepala, dia berusah menghilangkan apa yang ada didalam otak nakalnya.
“Kenapa Key?” tanya Maria
“Eh, Gak papa kok.” Ujarnya malu ketika pandangan mereka bertiga menatap Key.
“Aneh!” kata Maria yang dihadiahi cubitan kecil diperutnya oleh Key.
“Kalian mau kemana?” tanya Key yang baru sadar jika Mario dan Maria tampak serasi dalam berpakaian.
“Kepo banget deh, Key. Itu urusan mereka, makanya kamu cari cowok biar ngerti baju couple-an kayak mereka,” kata Leon
Mereka bertiga berhenti sejenak mendengarkan apa yang baru saja Leon katakan. Plis! Ini seperti bukan diri Leon yang sebenarnya. Roh siapa yang memasuki jiwa Leon? Astagah… Leon memandangi mereka bertiga dengan wajah bingungnya.
“Kamu Leon kan?” tanya Maria seraya menyentuh kening Leon yang segera ditepis lelaki itu.
“Maksudmu siapa?” tanya Leon dengan nada dingin
“Stoped, gak perlu diperpanjang. Udah gih, kalian jalan.” Maria mengangguk dan mereka berdua berpamitan dari Key dan Leon. Keysia melambaikan tangan pada Maria yang sudah berlalu pergi menjauh.
“Mau langsung pulang?”
“Iya, langsung aja deh. Aku mau rebahan,” jawabnya yang segera diangguki oleh Leon.
Mereka berlalu pergi dari café, dan segera meluncur pulang ke apartemen Keysia. Aroma tubuh Leon sangat wangi sekali, Key sangat suka jika menghirup aroma lelaki ini. Ingin deh rasanya memeluk punggung lebar itu, tapi dia tak kuasa untuk melakukannya.
Huft… kenapa kami harus bersahabat? Dasar Leon siwajah dingin ini buat aku tak karuan saja. Ya… ya… ya… kalian benar, aku terjebak dalam cyrcle friendzone.
Lis'R Story 💏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Mawar
mantapp
2021-07-14
0
Nriza
👍🏼
2021-06-23
0
Selviana
mampir juga di novel aku yaitu MENANTU PRIA.
2021-06-11
0