I need boyfriend

Keysia melangkahkan kaki menuju kamarnya, di depan dia melihat Dior tengah asik mengobrol dengan pacarnya. Keysia mendengus, dia sangat iri pada teman-temannya yang sudah memiliki kekasih. Entah kapan ada laki-laki yang ingin menjadikannya sebagai kekasih. Padahal kalo dia pikir kembali, begitu banyak lelaki yang dia kenal tapi kenapa tak seorang pun dari mereka jatuh hati padanya. Apa karna Keysia pendek? Jelekkah? Kalo dipikir dia tak begitu jelek, kurang menarik? Mungkin saja, karna Keysia sangat cuek terhadap penampilannya.

“Udah balek lo?” tanya Dior menghentikan lamunan Keysia.

“Belom, gua masih di awang-awang.” Jawabnya cuek

Terdengar tawa Dior dan kekasihnya mendengar jawaban Keysia, mereka geli ketika Keysia suka asal ceplos dalam menjawab.

“Kenapa lo?” tanya Dior lagi

“Ngambek gua,” Keysia duduk disamping Dior

“Sama siapa?”

“Sama Lo.” Jawabnya ketus

“Loh, kok gitu. Gua apain lo?”

“Abis lo pacaran mulu. Teman balek bukannya diajak makan kek, apa kek. Ini asik pacaran mulu,” cerocos Keysia

Dior menatap James pacarnya dengan pandangan tak enak hati karna ucapan Keysia. Dari matanya dia mengucapkan kata maaf pada James. James tersenyum pada Dior, dan dengan sadar diri dia segera berpamit untuk pulang.

“Gua pulang ya Bee,” pamitnya

“Hati-hati Bee,” jawab Dior

“Len, gua cabut.”

“Ehm,”

James tersenyum masam dan berlalu pergi dengan motor yang dia kendarai. Dior melambaikan tangannya, setelah James hilang dari pandangannya. Dior mulai memicingkan matanya melihat Keysia yang tampak tak bersemangat.

“Lo kenapa?”

“Gak papa,” jawabnya masih ketus

“Yaudah, masuk dulu yok.” Ajak Dior yang diikuti Keysia dengan langkah kaki malas.

Dior mengambil segelas air putih dan dia berikan pada Keysia, dengan lemas Keysia menerima minuman itu dari Dior. Gadis itu belum melepaskan tasnya dari punggungnya, dia masih menatap kosong gelas yang diberikan Dior.

“Lo kenapa? Cerita deh ke gua,” bujuk Dior

Tiba-tiba saja Keysia menangis kenceng membuat Dior bingung, dia tak mengerti kenapa tiba-tiba Keysia seperti saat ini. Dia berusaha menenangkan Keysia, meminta lagi pada gadis itu agar dia mau bercerita apa yang terjadi padanya.

“Lo kenapa? Cerita Len,”

“Gu-gua pengen punya pacar, hua….” Jeritnya

Dior terbengong dengan apa yang baru saja dia dengar. Dior memukul jidatnya, dia sempat takut Keysia kenapa-napa. Ternyata masalahnya karna gadis itu tak memiliki kekasih. Berat sekali, huh!

“Gilak ya lo, gua jantungan. Takut banget gua, lo kenapa-napa, nyatanya hanya perkara lo jomblo?” heran Dior

“Lo mah enak ngomong gitu karna lo punya pacar. Lah, gua? Gak punya Ior, sakit hati ini sakit.” Tangisnya

“Kenapa lo tiba-tiba pengeb ngebet banget punya cowok? Bukannya cowok yang deket sama lo banyak?”

“Iya banyak, tapi diantara mereka kok gak ada yang tertarik sama gua,” ucapnya dengan sengugukan karna tangisnya

“Haish… anggap saja mereka pacar lo. Kan enak tuh tiap hari gonta-ganti pacar,” saran Dior yang dihadiahi pukulan oleh Keysia.

“Gua maunya yang benar-benar sayang sama gua. Kayak Maria sama Mario, kayak James sama LO!” jelasnya

Dior menghela napas dan membawa gadis itu kedalam pelukannya. Dia memberi kekuatan kepada gadis itu dengan mengandalkan pelukannya. Dia tak mengerti kenapa tiba-tiba Keysia ingin punya pacar. Biasanya gadis ini cuek saja, bahkan dia bisa bebas melakukan aksinya untuk melirik cogan-cogan. Kenapa tiba-tiba saja begini?

“Ior,”

“Hem?”

“Gimana caranya gua biar dapat pacar?”

“Eh, gua sebenaarnya gk paham banget. Tapi gua rasa, sebentar lagi bakal ada kok cowok yang mau jadiin lo jadi pacar. Lo tungguin aja,”

“Iya kapan? Gua bosan nunggu,”

“Ehm… James ulang tahun minggu depan. Dia adain pesta kecil, lo ikut deh kali aja teman James ada cogan, kan kesempatan bagus tuh Lo cari mangsa,” saran Dior yang membuat mata Keysia berbinar-binar.

“Serius Lo?” Dior mengangguk

“Lo benar, Ior. Ini kesempatan gua milih cogan,” terbit senyum devil di wajah Keysia membuat Dior mengangguk kembali untuk menyemangati gadis itu.

“Gua harus dapat pacar pokoknya,” teriak Keysia dan diangguki Dior lagi dan lagi.

“Makasih, Ior. Lo emang sahabat baik gua,” kata Keysia dan memeluk Dior erat.

“Gua mau mandi dulu,” pamitnya

Dior menghela napas lega. Dia sangat kesulitan mengatasi mood Keysia. Kalo kalian bilang kenapa Dior begitu perhatian pada Keysia, jawabannya karna Keysia sudah pernah nyelematin nyawanya ketika awal masuk jadi mahasiswa baru. Dulu Dior tak begitu paham dengan kota besar ini apalagi dia dari Indonesia ke New York sendiri. Saat itu dia berjalan dan hampir saja tertabrak oleh mobil yang dikemudikan secara ugal-ugalan. Kalo bukan Keysia yang dengan sengaja menariknya mungkin hidupnya tak lagi ada.

Terlepas dari itu, dulu Dior tak memiliki teman, sampai dia sering di kucilkan oleh orang lain. Keysia kembali datang dan memberi tangan hangatnya untuk Dior dan menerima gadis itu jadi teman baiknya. Bersyukurnya Keysia berasal dari Negara yang sama dengannya. Dan kebetulan lagi mereka satu universitas walau jurusan yang berbeda.

Dan dari situ, Keysia mengajak Dior untuk satu apartemen dengannya, Dior senang sekali kala Keysia menerimanya dengan tangan terbuka. Walau pada akhirnya mereka memilih untuk tinggal sendiri-sendiri namun tetap tetanggan. Kalian tau, walau begitu Dior lebih sering tidur di apartemen Keysia.

Mengingat lagi dulu juga Dior berpenampilan kucel, makanya banyak Bully padanya. Dengan sangat bersabar Keysia mengarahkannya dan meminta agar Dior menonton konten kecantikan dari Youtube supaya dia bisa berpenampilan menarik. Dan itu semua berhasil mengubah Dior menjadi seperti sekarang.

Kadang Dior akan tertawa kecil mengingat Keysia yang sekarang sangat cuek dengan penampilannya, sementara penampilan Dior selalu Keysia perhatikan. Dior lebih banyak belajar dari Youtube namun itu karna dorongan Keysia. Ketika Dior mengajaknya untuk belajar bersama, gadis itu menolak dan memilih untuk sibuk dengan bukunya.

“Lo aja cantik, gua entaran nyusul.” Begitu kata Keysia ketika Dior mengajaknya.

Terimakasih udah nerima aku jadi sahabat untukmu, Key. Gua bakal selalu ada saat lo butuh gua. Gua sayang lo, dan lo harus bahagia.

Keysia keluar dengan rambut basah, dia tersenyum mendapati Dior yang menatapnya dengan tatapan kosong namun tertuju kepadanya.

“Lo kenapa melamun?”

“Enggak kok, gua habis…”

“Halah, halah gak usah sok. Udah gih kita cari makan kuy, gua lapar banget dong.”

“Skuy,”

Mereka berdua bersiap-siap akan mencari makan untuk mengisi perut mereka yang sudah minta diisi. Orang lain akan beranggapan mereka berdua kakak beradik karena selalu bersama selama empat tahun terakhir ini. Orang lain akan mengira Keysia itu adik Dior karna tubuhnya yang lebih kecil dari Dior. Dan orang sering sekali memiripkan wajah mereka.

“Ior, bagusnya pesta James Gua pake baju apa?”

“Gaun,” jawabnya

“Iya gua tau, maksud gua lo bantu gua milih. Lo tau gaun gua gak banyak jadi mana cocoknya aja,”

“Okay aman,”

Drt…. Dret….

Getaran ponsel milik Dior, membuat gadis itu mengalihkan perhatiannya dari makanan yang tengah dia santap.

“What?”teriaknya

Lis'R Story 💏

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!