Seminggu yang melelahkan bagi Keysia, dia harus mengejar deadline bimbingan skripsi dengan Dopingnya yang membuat dia hampir melupakan makan dan jika bukan Dior yang mengingatkan gadis itu, mungkin saja Keysia tidak akan makan apapun.
Urusan minggu ini akhirnya sedikit lebih longgar, setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbingnya agar dia mendaftarkan diri untuk mempertahankan ujian skripsi. Sangat melegakan sekali! Baru beberapa saat tadi dia memejamkan matanya, kini dia harus terbangun melihat Dior yang mondar-mandir sejak tadi.
“Lo… bisa diam gak? Gua pengen tidur nih,” geramnya
“Key, menurut lo gua harus pakai gaun yang mana? Gua bingung banget,”
Keysia menghela napasnya kasar dan mendudukan dirinya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Dia terkejut kala matanya menangkap beberapa gaun cantik telah terbaring di tempat tidur. Dia mengernyit bingung dengan gaun yang bertebaran ini. Apa yang akan dilakukan gadis itu dengan semua gaun ini.
Sejak kapan anak ini membawa semua gaun ini ke kamar gua.
“Lo mau kemana?” Dior terdengar syok mendengar pertanyaan yang baru saja lolos dari bibir Keysia.
“Lo gak lupa kan?”
“Lupa? Lupa apa?” tanya Keysia dengan tampang malas
“Malam ini pesta ulang tahun, James. Jangan bilang lo lupa,” tebak Dior
Keysia menepuk jidatnya sendiri. Benar dia memang benar-benar lupa dengan itu semua karena disibukkan dengan skripsi yang selalu menghantuinya. Bagaimana mungkin dia memiliki pemikiran untuk hal seperti ini.
“Aaa…. Gua benar-benar lupa. Ior, gimana ini? Gua bahkan belum menyiapkan kado untuk James,”
Dior menghela napasnya, dia mengerti kenapa Keysia sampe melupakannya. Wajar saja gadis itu lupa, bahkan makan saja gadis itu lupa jika tak Dior yang mengingatkannya.
“Itu tak jadi masalah. Lo gak perlu ngasih dia apa-apa.Lo datang aja itu sudah bagus.”
“Dan gua kayaknya gak bisa datang,” desah Keysia
“Kenapa lagi?”
“Lo tau. Gua gak punya pasangan.”
Dior memejamkan matanya sesaat, akhirya dia mengambil ponsel miliknya dan mulai menyambungkan panggilan dengan James. Dia mulai bercerita dengan masalah yang dihadapi oleh Keysia, setelah beberapa kalimat yang diucapkan oleh Dior, James tentu saja setuju.
“Lo bisa datang tanpa pasangan. Lo masih punya gua,” ucap Dior tersenyum
“Lo punya pasangan. Gua disana bagaimana? Bukannya lo bakal sibuk menemani James?”
Dior duduk disamping Keysia dan memeluk gadis itu.
“Lo memiliki arti special bagi gua, Key. Gua gak bakal mungkin biarin lo sendiri. Lagian bukannya tujuan utama lo kesana cari incaran cowok tampan?”
“Aa… iya lo benar. Bagaimana bisa gua lupa sama tujuan gua. Oke gua mandi dulu,” Keysia segera berlari memasuki kamar mandi
“Kyakk,…” Teriak Dior yang tak lagi diubris Keysia
“Ciah… bagaimana bisa moodmu secepat itu berubah. Benar-benar gadis ajaib.” Dior tersenyum tipis
“Eh, bukannya tadi aku minta pendapat dia? Cih… sudahlah.”
.
.
.
Keysia melihat sekitarnya, benar-benqr ramai. Kalo dia boleh menebak pasti James anak sultan. Secara pestanya mewah banget.
Keysia menyusuri tempat makan untuk mengisi perutnya, tentu saja matanya melirik kesana kemari melihat incaran.
"Iyuh... " delik Key mendadak jijik melihat pasangan muda yang berperang mulut di sudut ruangan pesta. Sial sekali matanya harus melihat itu.
"Kenapa?"
"Kiakk... Sejak kapan lo kesini? Lo gk nemenin James? "
"Iya, tapi James lagi ngobrol bareng teman-temannya. Kesana yuk, ada yang cakep loh. " ajak Dior semangat
"Boleh deh, "
"Dio?" Keysia seketika menghentikan langkah kakinya ketika mendengar nama Dio dipanggil. Nama kekasih kecilnya, oh tidak, tidak bukan kekasih kecilnya mungkin hanya dia yang beranggapan begitu.
Dia melirik kebelakang dan mendapati seorang lelaki tampan tengah tersenyum berbicara dengan temannya mungkin.
"Diakah? " gumamnya
"Key, ada apa? " tanya Dior
"Eh, Ior. James kenal cowok itu gak ya?"
"Mana? "
"Itu, " unjuk Key dengan bibirnya
"Wah, cakep banget. Mata lo emang gk pernah salah ya. Gila kalo gini gua rasa bisa berpaling gua, " seketika itu juga mata Key melotot pada Dior.
"Ya, ya, ya... tidak. Oke gua tau itu target lo, "
Keysa mengedikan bahunya tak peduli. Dia selalu menatap kosong kearah pria yang baru saja mencuri perhatiannya.
"Key, kamu kenal Dio? " tanya James membuyarkan lamunan Keysia
"Hah? Namanya Dio ya? " tanya Keysia dengan senyum sumringah di wajahnya.
"Ho'oh dia sepupu jauh aku. Dia baru aja minggu lalu datang dari Jepang."
Hah? Benarkah dia orangnya? Ini benar-benar dia
"Key, Hellow... Keysia... " teriak Dior
"Hah? Ya, ada apa? "
"Gilak ya, ini James lagi ajak ngobrol kamu loh." Ketus Dior
"Oh ya? Apa tadi James? Sorii banget."
"Iya, gapapa Key,. Yaudah mari aku kenalin. " James terlebih dahulu berjalan diikuti Dior namun Key tak kunjung ikut bergabung.
"Key, ayok. " ujar Dior
"Oh, oke. "
Keysia ikut berjalan mengekori James dan Dior. Rasanya jantungnya sudah mau pecah tak bisa ditahan lagi.
Ya, Tuhan. Kaki Key gemetaran, Key gak kuat. Dia kah itu? Orang yang aku rindukan selama ini?
"Haii... Yo... akhirnya kamu mau juga datang ke ulang tahun ku. Aku udah ngira kamu gk bakal dateng, " sapa James
"Hei, James. Haha... pasti gua datang jika tidak lo ngerti bakal ada orang selalu neror gua." Dio memeluk James ala lelaki
"Oh, iya. Kenalin ini Dior cewek gua, "
"Hai, " Dio Membalas jabatan tangan Dior dengan senyumnya.
"Oh, iya. Ini juga sahabat pacar gua oh iya teman gua juga namanya Keysia, Key ini namanya Dio. Masih jomblo loh, " bisiknya ketika mengatakan Dio jomblo.
"Hai, aku Keysia. " ucapnya gugup
"Oh, iya gua Dio. " jawab Dio santai
Keysia ingin banyak bertanya pada Dio, tapi sepertinya lelaki itu bukan Yoyo yang dia kenal dulu. Dia sepertinya bukan lelaki yang dibayangkan olehnya.
"Pasangan lo dimana?" tanya James
"Lo harus bersyukur gua cukup datang doang, " kekeh Dio
"Ah, kebetulan sekali Key juga gak ada pasangan loh Bee, kenapa gk mereka berdua aja. Bentaran juga bakal dansa, " saran Dior
"Ide bagus Bee... Bos ku titip Key ya, gua mau berduaan dulu bareng cewek gua. oke man,"
"Sip, " jawab Dio santai
Sementara Key sudah merutuki perbuatan Dior dan James. Ingin rasanya dia memaki pasangan itu. Ahh, perasaan aneh itu kembali muncul lagi.
"Kamu mau dansa? " kata Dio memecahkan keheningan diantaranya dan Keysia
"Sori, aku tidak pandai, " jujur Keysia
Dio mengangguk saja dan mulai menatap lurus ke depan melihat beberapa pasangan di depan yang sedang berdansa.
"Em, aku boleh tanya sesuatu? " ucap Key dengan penuh keberanian
"Boleh, apa tuh?"
"Kamu... ka-mu... " Dio menunggu apa yang akan diucapkan oleh gadis itu.
"Ya, aku kenapa? "
"Kamu...."
Lis'R Story
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments