Di perjalan menuju hotel, tak ada satu kalimat pun yang keluar dari bibir Ella mau pun Deon, Deon hanya fokus mengendarai mobilnya walau sekali-sekali ia mencari pandang pada Ella, sedang kan Ella hanya fokus memandang jalanan dari kaca jendela mobil.
Hingga sampailah mereka pada sebuah hotel berbintang paling terkenal di Kota itu, terkenal karena kemewahannya bahkan menginap semalam saja di kamar biasa harganya bukan main-main menguras kantong.
" Astaga ini kan hotel paling mewah dan mahal di sini, apa benar cuma mau main aja sampai menyewa tempat semahal ini? nggak rugi apa ni orang kalau di sini. Ahh bodo amat lah dia juga yang bayar ngapain aku harus mikirin hal itu." Ucap Ella dalam hati.
Mereka pun segera memasuki lobby hotel, mata Ella pun terus mengudara ke segala penjuru lobby hotel itu, dengan interior ala eropa serta lampu hias gantung yang berada di tengah-tengah langit membuat hotel ini semakin terkesan mewah. Tak di sayanhkan jika harus merogoh kocek hang begitu fantastis hanya untuk menginap semalam di hotel ini.
" Kamu ngapain? ayo, mau sampai kamu mau terus berdiri sana?" Ucap Deon yang membuat Ella tersadar dari sikapnya yang norak karena melihat hotel ini tanpa berkedip sedikit pun.
" Ah..I...iyaa." Jawab Ella gugup, menahan rasa malunya.
"Norak banget sih lo Ella, bisa-bisa ngelihatin hotel ini sampai nggak berkedip, astaga malu-maluin banget. Keliatan banget kalau kampungannya lo Ella." Umpat Ella pada dirinya sendiri.
Ella terus mengikuti Deon yang berjalan di depannya, mengikuti langkah kaki laki-laki itu hingga mereka tiba di lantai atas di depan kamar nomor 167.
Deon membuka pintu kamar itu menggunakan kartu access yang ia dapat dari resepsionis. Dan tentu Ella juga ikut masuk kedalam kamar itu bak buntut yang selalu mengikuti Deon.
Deon langsung merebahkan tubuh nya di ranjang king size yang ada di kamar itu, sementara tanpa aba-aba Ella mulai melepaskan pakainya.
" Kamu ngapain?" Tanya Deon yang melihat Ella mulai menurunkan gaunnya.
" Ngelayani kamu, ini kan tugas aku. Kenapa? apa ada yang salah?" Tanya Ella bingung.
" Aku bawa kamu kesini bukan untuk pakai kamu, tapi untuk mehindari teman-teman ku yang ada club tadi." jawab Deon gusar.
" Ah baiklah kalau begitu saya pamit dulu." ucap Ella yang seketika membuat Deon bangkit dari ranjangnya.
" Kamu mau kemana? tetap lah di sini, aku akan membayar kamu sesuai dengan tarif kamu."
" Tidak bisa, pekerjaan aku sebagai wanita penghibur. Jadi jika kamu tidak menginginkan aku untuk apa aku disini. Aku harus kembali lagi ke club untuk mencari pelanggan lain."
" Aku sudah bilang akan membayar mu bukan? temani saja aku mengobrol dan temani aku makan, aku sedikit lapar sekarang."
" Baiklah, tapi aku tidak bisa menerima uang mu. Aku hanya akan menerima uang saat aku bekerja, jadi kamu tak perlu membayar ku." Jawab Ella yang langsung duduk di tepi ranjang king size itu.
" No, aku akan tetap bayar kamu. Jadi kamu mau makan apa biar kita pesan sekarang?" jawab Deon sambil berjalan ke arah telepon yang ada di atas nakas samping ranjang.
" Apa aja boleh, aku pemakan segalanya kok." jawab Ella singkat.
" Oke kalau gitu aku pesan yang samaan aja sama aku ya."
Ella pun hanya menjawab dengan anggukan.
🌴
Tak menunggu lama kini makanan yang mereka pesan pun sudah datang.
" Aku boleh bertanya?" kata Ella yang memecah kesunyian saat makan mereka.
" Tentu."
" Bukannya mubazir ya kalau kamu sudah bawa aku tapi nggak di pakai?"
" Nggak lah, aku butuh Kamu kok sebagai temen ngobrol dan kamu juga sekarang nemenin aku makan kan? aku tu orangnya nggak bisa makan sendirian dan aslinya aku juga bukan orang yang bisa ngomong panjang lebar ke orang lain kecuali soal kerjaan. Tapi kamu beda Ell, ntah kenapa aku ngerasa nggak ada beban ngobrol sama kamu."
" Aneh." Jawab Ella singkat.
Dan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
" Hahaha cuma kamu loh yang berani ngatain aku aneh."
" Ma..maaf."
" Santai aja, aku malah seneng dengan orang yang blak-blakan dari pada main belakang."
" Uhh main belakang, takut."
" Ehhh dasar bocil."
" Sebarangan bocil, udah tua loh aku ini, wajah nya aja yang baby face." Gerutu Ella.
" Emang berapa umur kamu?"
" Baru juga 21, lah kamu emang berapa sampai ngatain aku bocil."
" Lah emang bocil kalau umur segitu, aku udah 30 tahun." jawab Deon santai dan asik menguyah makanannya.
Mereka pun terus bedebat hingga makanan di piring mereka kosong hingga tak sadar waktu sudah hampir jam 2 subuh sangking asiknya mereka mengobrol hingga lupa waktu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Liany
Like mendarat kakak
Ohya
Yuk kunjungi novel ku
Sebenarnya Cinta
update setiap hari😆
2021-03-05
0
🍾⃝ ͩ Kᷞɪͧᴍᷡᴏͣ
aarggh otak kotorku mulai bekerja thor
2020-06-04
3