Bingung

Setelah Deon selesai mengganti baju dengan menggunakan tuxedo yang rapi berwarna hitam di pastikan kemeja putih ya tampak sangat pas, Kemudian matanya beralih melihat wanita nya yang masih tertidur pulas di atas ranjang king size itu.

" Astaga apa kamu sebegitu lelah nya semalam, hingga sudah jam segini pun tidur mu tidak juga bergeming.

Kembali ia tersenyum dan mengelus perlahan pucuk kepala Ella tak lupa juga memberikan morning kiss di kening wanita itu. Kemudian ia mengambil secarik kertas untuk membuat catatan kecil yang mengatakan seperti ini.

Sayang ini kartu nama dan kartu kredit

untuk mu, telepon aku saat kamu bangun ya.

Deon

Setelah membuat catatan itu ia langsung keluar meninggal kan Ella yang masih tertidur pulas untuk meeting.

🌴

Tepat jam sebelas siang Ella terbangun dari tidurnya yang begitu nyenyak, ntah apa yang membuatnya nyaman tidur di sini hingga lupa jika ia masih berada di hotel.

Perlahan ia membuka mata nya dengan berat dan mengedarkan pengelihatan nya untuk melihat sekeliling, Kosong, pikirnya.

Tidak ada siapa pun disini, bahkan pria itu juga sudah pergi meninggalkan nya.

Aduhhhhh berharap apa sih kau bodoh, bukan nya sudah biasa laki-laki pergi setelah menikmati tubuh mu, bodohhh, bodohhhhh jangan berharap yang tidak-tidak dan berfikir bahwa laki-laki itu akan tetap di sini. batinnya.

Ella pun bangkit dan duduk dengan bersandarkan dinding ranjang yang empuk dan nyaman itu.

" Ehhh apa itu." Kata Ella setelah melihat sebuah kertas berisi catane serta sebuah credit card dan kartu nama, di ambilnya catatan kecil itu.Dan ia pun mulai membaca nya, perlahan ada segaris senyum manis yang tersungging dari bibirnya tanpa ia sadari.

Dan ia juga mengambil dua kartu yang ada di atas catatan kecil itu, pertama ia melihat kredit card itu.

wahhhh, wahhh ini mah kartu kredit tanpa batas, tapi apa aku berhak mendapatkannya. benak Ella.

Di lihatnya lagi kartu yang lain id card, perasaan bimbang mulai menghatuinya, harus kah ia menelepon lelaki itu atau tidak perlu, pikiran itu terus berputar di kepalanya.

" Aku harus gimana ni, kalo telepon bukannya aku terlihat sekali wanita murahan, baru di sogok credit card aja langsung luluh. Tapiiiiii hmmm kalau nggak di telepon dia mungkin bisa berfikir aku pencuri yang membawa credit card nya. Ehhhhh tapi kan dia sendiri yang meletakannya di sini. Hmmmmm bingung-bingung, gimana ni ya?. "

Jengah pikirannya tentang semua itu, Ella pun memutus kan untuk mandi demi menyegar kan kembali tubuhnya plus pikiran tentu nya, karena biasanya ide yang bagus itu berasal dari kamar mandi.

🌴

Di tempat lain, Deon yang sudah selesai meeting terus memandangi telepon nya sejak tadi berharap ada message atau pun panggilan yang masuk.

Namun hasilnya nihil tak ada satu pun pesan yang masuk apa lagi panggilan.

" Apa dia masih tidur? tapi ini sudah lumayan siang kan, hampir jam makan siang. atau mungkin jangan-jangan dia sudah pergi tanpa melihat catatan itu??? akkkhhhhh, ini membuat ku gila. Aku harus memastikannya sendiri. "

Setelah pergulatan pikiran yang panjang Deon segera pergi ke hotel itu untuk memastikan semuanya.

" Tara, batalkan semua meeting ku hari ini. aku ada urusan yang sangat penting sekarang juga."

" Baik tuan Deon akan saya laksanakan. "

Setelah mengatakan itu Deon benar-benar bergegas kembali ke hotel dengan mengendari mobilnya.

Tak butuh waktu lama hanya sekitar lima belas menit ia sampai di lobi hotel itu.

Deon dengan tergesa-gesa mempercepat langkah kakinya menuju kamar hotel yang di inapnya kemarin.

Di bukanya pintu kamar itu perlahan, dia pun langsung masuk. di lihat nya seluruh ruangan itu namun hasilnya nihil, tak ada siapa pun di kamar ini.

Hampir ia frustasi karena tak menemukan keberadaan wanita yang semalam tidur bersamanya itu, laiu ia perlahan mendengar gemercik air dari dalam kamar mandi.

Tiba-tiba pintu kamar mandi itu terbuka.

Kreeeeekkkkk.

Tampak Ella yang keluar menggunakan handuk yang terlilit di badan nya.

Melihat gadis itu menbuat Deon menjadi merasa tenang.

namun Ella yang masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan menggunakan sebuah handuk kecil belum menyadari keberadaab Deon yang tengah berdiri di depannya sambil menatap dirinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***