hari hari berlalu dengan cepat dan Seli sadar perkataan Mira memang benar. sahabatnya benar benar meninggalkan Dia sendiri. mereka semakin akrab seiring berjalannya waktu dan disaat yang bersamaan mereka semakin menjauhi Seli. Sebenarnya tidak ada alasan. Seli bahkan tidak memiliki kesalahan yang membuat mereka menjauh. mereka hanya terlalu nyaman satu sama lain hingga mereka merasa tidak ingin diganggu oleh Seli. tentu saja Seli sedih. Dia bukan tipe orang yang mudah berteman. Walaupun ia periang tapi dia tidak tau cara memulai pembicaraan terlebih dahulu. itu yang membuat dia tidak memiliki banyak teman.
seiring berjalannya waktu, Seli juga mulai dekat dengan Mira. dan tentu saja tiap kali dia melihat Chica dan Prilly dia merasa sedih. dia merasa tidak berguna. dia merasa kesepian. Tapi dia mencoba untuk tetap terlihat ceria. itu kebiasaannya. walau banyak masalah wajah cerianya selalu bisa diandalkan untuk menutupi masalah itu.
Seli masih duduk melamun di kantin menunggu Mira yang sedang membeli makanan. ia sama sekali tidak memperdulikan orang di sekitarnya. untuk apa? toh dia juga tidak kenal. Tiba tiba kakak kelas membuyarkan lamunannya
"kamu, mmm kamu, dimana ya? (mencoba mengingat ingat) kayanya pernah liat deh. dimana ya (mengingat lagi)" kata lelaki itu berdiri di depan Seli dengan meletakkan tangan di depan meja Seli.
"eh oh pagi kak" kata Seli sontak berdiri.
"ah ga bisa ingat lagi. tapi ga asing loh. nama kamu siapa sih?"
"Se... Seli kak"
"aduh. Dari namanya juga masih ga ingat sih. kamu dari Kota ini ga?"
"engga kak."
"tuh. jangan jangan kita satu kota lagi. aku tinggalnya di perumahan permata sih. kamu tau ga?"
"perumahan permata kan cuma ada di kota gue" batin Seli
"ehm, aku juga dari perumahan permata kak"
"kita satu Kota ya? wah. eh, satu kompleks malahan. pantas nih kaya pernah liat. kamu jarang keluar rumah sih jadi ga saling kenal kan. hahaha"
"Sel, ini siapa?" kata Mira yang datang membawa roti dan minuman.
"kakak kelas"
"temen kamu?" tanya kakak kelas.
"iya kak. kalau gitu permisi dulu ya kak. mau ke kelas"
" oh ya oke oke"
Di sekolah itu Seli cukup banyak disukai oleh laki laki terutama kakak kelas. tapi sifat polos Seli membuatnya tidak sadar sama sekali. dasar ga peka. begitulah ucapan Mira kepada Seli. Tapi Seli selalu saja menyangkal dengan mengatakan bahwa Mira yang terlalu baperan dan cepat sekali menyimpulkan sesuatu.
Sekarang Seli merebahkan tubuhnya di kasur. baru pulang sekolah. tentu saja bajunya pun belum ia ganti. suasana panas sesak membuatnya letih dan ingin beristirahat sebentar sebelum ganti baju dan makan siang. dia masih menutup mata sampai akhirnya ponselnya berbunyi "ting"
dia langsung membuka matanya, menoleh kiri kanan dimana dimana meletakkan hp nya. sebenarnya Ia sangat malas membuka hp. Ia merasa waktu rebahannya diganggu. tapi Ia tetap membuka pesan itu karena Ia takut ada sesuatu yang penting yang kungkin saja Ia lewatkan.
Ternyata itu pesan dari nomor tak dikenal. dalam pesan itu si pengirim mengirim sebuah nama "Zohan" itu nama laki laki dan tentu saja Seli tidak tau siapa itu Zohan. dia mencoba mengingat ingat ya tentu saja karena dia memang pelupa. dia binging sebenarnya dia lupa atau memang tidak ada temannya yang bernama zohan. karena diingat bagaimana pun, itu pertama kali Seli membaca nama Zohan.
"siapa sih Zohan?" gumam Seli sambil melihat foto profil yang mengirimi dia pesan.
"ini, ini kan kakak kelas yang tadi. darimana dia dapat nomorku? ah ga penting dia dapat darimana" gumam Seli lagi sambil membalas pesan Zohan sarta menyimpan kontak Zohan.
ternyata berkirim pesan dengan Zohan sangat menyenangkan. mereka bahkan tiap hari berkirim pesan walau tidak ada sesuatu yang perlu dibahas. hanya sekedar basa basi saja. menanyakan kabar, sedang apa, membahas kesukaan masing masing sampai bercerita pengalaman di sekolah sehari hari.
belakangan ini Seli sering bertemu dengan Zohan di kantin. Entah mengapa Zohan selalu saja pergi ke kantin samping kelas Seli padahal kantin di sekolah itu ada 3. kantin dekat lorong kelas X dan 2 kantin lagi berada di antara lorong kelas XI dan XII. Seharusnya Zohan di kantin dekat lorong kelas XI dan XII itu.
Seli yang tidak peka itu tidak menyadiri bahwa tindakan yang Zohan lakukan itu karena Zohan suka pada Seli yang polos dan selalu berusaha berpikir positif itu. dia hannya mengira mungkin Zohan lebih menyukai makanan yang ada di kantin sebelah kelasnya. Dan dia tidak berpikir jauh lagi. tiap hari mereka bertemu di kantin yang sama dan tiap bertemu pula Seli tersenyum pada Zohan yang sebenarnya menyukainya.
Zohan maupun Seli tidak tau bahwa semua itu adalah awal. Awal dari hal yang tidak akan pernah Seli lupakan. Awal dari semua penderitaan Seli sewaktu duduk di kelas X. tentu saja karena Seli begitu polos dan selalu berpikir positif. itu adalah pembuka bagi dirinya untuk pertama kali bermasalah di sekolahnya. Dari dulu tidak sama sekali tidak pernah membuat masalah. tapi begitu dia masuk di Sekolah yang sebenarnya tidak Ia inginkan ini, malah membawanya ke sebuah masalah.
sikap Seli yang tertutup itu membuatnya tidak bisa cerita kepada siapa pun. dia tidak tau harus mengadu kepada siapa. bahkan Zohan pun tak tau masalah itu. jangankan Zohan Mira pun tak tau masalah yang menimpa Seli. Namun Seli yang begitu kuat dalam memikul semua itu, berhasil menipu semua orang. mereka berpikir bahwa Seli baik baik saja. bagaimana tidak wajah ceria Seli menutupi semuanya dengan baik. sama sekali tak terlihat. Dia sangat ahli dan terbiasa menyembunyikan kesedihannya tanpa orang orang tau bahwa Ia sedang memikul kesedihan yang mendalam yang pada akhirnya tidak bisa Ia pikul sendiri lagi.
...masalah apakah yang menimpa Seli hingga Ia merasakan kesedihan yang mendalam itu? jangan lupa baca kelanjutannnya minggu depan😊 ^^^...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Qta Ginsim
bagus ceritanya
2024-05-02
0
Dinaligarwirana
👍👍
2021-08-01
1