LIMA

..."Bukan berarti mereka yang terlihat bahagia, tidak memiliki masalah. Hanya saja orang lain tak mengerti itu"...

"Aku Putri Retno Dewangga, Wanita yang ada disamping Lia,"ucap wanita paruh baya yang baru saja berjumpa dengan Adam.

"Foto ini diambil ketika setelah kegiatan malam Prom Night di SMA Angkasa, dan ya kami diakhir kelas sebelas kala itu" sambungnya.

"Okee Adam, Bagaimana foto itu bisa bersamamu dan apa ada kaitannya denganku ? hingga seorang Anak muda sepertimu menemuiku" sebuah pertanyaan yang mungkin memang sudah dipikirkan oleh Adam dan sedah menyusun jawaban dikepalanya. Ia meminum teh yang sudah disediakan wanita itu, dia tatap wanita itu.

"Mr. Harry memintaku untuk mencari wanita ini" menunjuk ke Lia, lalu mengeluarkan Diary yang dititipkan padanya. Wanita itu tanpak sedikit kaget,

"Wah Lia, mengapa Diarymu bisa bersamanya ?, kau bahkan tak mengizinkan untuk memegangnya kala itu." Ucapnya sambil menerima Diary yang memang sudah disodorkan oleh Adam padanya.

"Jadi seperti ini dalamnya" Ucapnya sambil mulai membalikkan halaman pada Diary itu.

" Saya sudah membaca isi didalam Diary itu namun saya tidak begitu paham isi Diary tersebut. Mau kah ib-"

"Maukah saya menceritakan isi diary ini padamu,begitu ?" Tegas bu Retno memotong ucapan Adam.

"Eh iyaa buu" ucap Adam sedikit tersenyum, yang membuat lesung pipinya terlihat.

"Aku akan berusaha menceritakannya padamu dari sudut pandangku, namun aku hanya bisa menceritakannya sampai di waktu foto ini diambil, karena setelah itu aku pindah sekolah ke sini." ucap wanita itu.

"Wah terima kasih buk, senang mendengarnya" balas Adam.

*****

"Aku ingat sekali saat melihat wajahnya untuk pertama kali. Dia tersenyum hangat menenteramkan. Terlihat memesona dan sangat menyenangkan" gumam Retno muda ketika melihat teman sekelasnya itu kini menghampirinya.

"Lia, dari jauh kulihat kamu begitu cantik, tapi setelah dilihat sedekat iini ternyata, uwaaahhh...." ucap Retno

"Uwaahh, kenapaa " tanyanya.

"Cuantikk banget, hahahahah" ucap Retno yang membuat Lia tersenyum mendengarnya.

"Apaan,, Re.., kamu juga cantik loh, ayoooo" ucap Lia mengajak Retno teman barunya di SMA ini menuju lapangan utama.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa lorong sekolah menuju lapangan utama memang ramai dengan siswa yang baru memulai kegiatan sekolah.

Untungnya, selama tiga hari kedepan tidak ada kkaak kelas kecuali kakak kakak osis yang terpampang wajah yang jutek,angkuh agar kelihatan serem di depan anak-anak baru.

SMA Angkasa memiliki khas dengan membagi siswanya atas tiga golongan. Tidak ada tercantum dalam tata tertib sekolah maupun AD/ART sekolah tentang siswa terbagi 3 golongan ini.

Namun, golongan ini terbentuk secara alamiah karena sistem penerimaan siswa yang dilakukan oleh sekolah ini. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yg memiliki kredibilitas dimata masyarakat. yang artinya, tidak sembarangan orang bisa bersekolah di sekolah ini.

Golongan Pertama, siswa yang berhasil Masuk sekolah Angkasa dengan Undangan Pribadi. Biasanya untuk atlet dan orang-orang yg memiliki prestasi diluar bidang akademik.

Golongan Kedua, siswa yang berhasil masuk dikarenakan keuangan yang mumpuni. Siswa ini bertipekal mewah dan memiliki kelompoknya sendiri.

Golongan ketiga, siswa yang berhasil masuk karena Beasiswa Yayasan. Siswa ini terdiri orang orang yang pintar dan cerdas. dan kebanyakan golongan ketiga dari orang orang kelas menengah kebawah.

Retno termasuk golongan pertama dan Lia termasuk siswa golongan tiga, dimana Retno mendapat undangan karena prestasinya dibidang sastra dan Lia mendapatkan beasiswa yayasan yang terbilang sulit mendapatkannya, karena banyak tahap seleksi yg harus dilewati.

"Wahh benerrr, sistem tersebut masih dipakai hingga sekarang buk, Saya berarti digolongan tiga. saya mendapatkan beasiswa dari yayasan" Adam menyambung cerita buk retno.

"Kamu alumni Angkasa juga ?, tahun berapa ?" tanya nya.

"Tamat tahun 2016 buk," balas Adam.

"Waahh, kalau begitu panggil mba sajaa, oke ?"

Adam menganggukkan kepalanya sambil mengangkat jempolnya.

"Ikut Osis Juga kah ?" tanyanya kembali.

"hehehehehe, Iya mba," jawab Adam.

***

Ada satu kejadian unik ketika MOS adalah setelah upacara pembukaan telah selesai dan acara berikutnya diserahkan kepada pihak OSIS, Kejadian ini menjadi kegemparan yang mungkin akan diingat oleh angkatan 87 sampai 89.

Ketua osis kala itu bernama Zaki, langsung bergerak menuju Lia, dan menariknya kedepan. Lia, menjadi sorotan kala itu, dan Retno tidak bisa berbuat banyak.

Retno cuma bisa melihat bagaimana Lia dimarah-marahi disudutkan, namun masih saja ekspresi Lia tidak menunjukkan ketakutan sama sekali, dia tetap tenang diam walau bukan hanya ketua osis yang menyerangnya.

kejadian unik ini terjadi ketika Zaki yang mungkin merasa dirinya disepelekan oleh Lia, mulai tersulut amarahnya dan menarik satu wanita lagi kedepan,

"Siapa nama Kamu ?" bentaknya.

"Anggun kak" balasnya sambil tunduk tak berani menatap Zaki. Respon awal seperti ini yang membuat Zaki sedikit tersenyum seoalah merasa mangsanya telah dapat.

Dan Zaki mulai semena mena menjatuhkan mental anggun. Melihat hal tingkah laku Zaki yang mulai kebablasan, dan air mata Anggun tak bisa dibendung tangisnya mulai turun. Lia, Merespon menarik Zaki lalu menolaknya.

Respon Lia, membuat seluruh anggota Osis terkejut, bahkan siswa seluruh sekolah pun terheran melihat keberanian Lia.

Emosi Zaki meningkat, menggenggam tanganya sembari mulai menghampiri Lia. Melihat ekspresi Zaki, Lia sedikit takut, tapi dia merasa tak boleh takut. Disaat Zaki mulai menarik tangannya yang tergenggam itu,

Terjadi kegaduhan di sudut sana, sekilas Lia dan Zaki menoleh ke sumber kegaduhan.

Dua orang pria mulai berkelahi dengan Apik, kegaduhan ini tentu membuat heboh seluruh siswa dan berusaha menghentikan kedua pria ini.

terlihat salah satu pria yang mulutnya kini berdarah lebih tepatnya bibirnya terluka, menatap Lia sambil tersenyum.

Kegaduhan yg terjadi, membuat beberapa guru yang hadir keluar dan pada akhirnya seluruh siswa diminta kembali ke dalam kelasnya. Langsung saja Retno menghampiri Lia, dan membantunya mengantar anggun ke kelasnya.

Retno dan Lia kini sedang duduk di meja kedua sebelah kanan paling pinggir dari meja guru. Ruang kelas yang berisi 16 Meja dan 32 kursi itu kini dipenuhi oleh siswa dan siswi kelas X-6 namun ada 1 meja kosong tepat dibelakang Retno dan Lia.

Jika dlihat dari tas mereka, terdapat lambang perguruan bela diri yang sama. Lia sudah mulai menduga dan terbayang salah satu pria yang berkelahi tadi.

Setelah beberapa menit kelas kosong tidak ada kakak tingkat maupun guru yang datang, hanya mereka siswa baru di sekolah Angkasa, suasana kelas tidak terlalu hening dan tidak terlalu ribut. Beberapa mungkin sudah mengenal akrab dan beberapa lagi seperti Retno dan Lia.

Kedua siswa yang berkelahi tadi pun masuk kelas dan duduk bersama tepat dibelakang Retno dan Lia.

"Aku sudah bilangkan, ini cara yang salah Ri," ucap salah satu pria sedikit berbisik namun tetap terdengar oleh Lia dan Retno.

"Tidak papa, paling tiga hari kedepan udah sembuh ini, lagian kau pun tidak mengeluarkan sepenuhnya pukulanmu, jadi tidak terlalu sakit" balas Harry.

"Terima Kasih" terdengar dri Lia yang kini melihat mereka berdua dibelakang.

"Buat apa ?" Tanya Harry. sambil mengangkat kepalanya dan terlihat wajah Lia begitu dekat. Lia langsung membalikkan badannya kembali dan menghiraukan Harry.

Namun Agung teman sebangku Harry yang juga sahabat dekatnya tersenyum seolah paham, bahwa maksud Harry menyuruhnya untuk memukul dan memulai keributan, tak lebih demi melindungi wanita yg ada didepannya ini, dan tersampaikan..

"oooohhh berarti Lia dan Harry satu kelas" ucap Adam. Dan dibalas sedikit senyuman dan anggukan dari mba Retno.

*****

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ

❤️⃟Wᵃfᴍ᭄ꦿⁱˢˢᴤᷭʜͧɜͤіͤιιᷠа ツ

semngat uo

2021-05-24

2

Nailil Ilma

Nailil Ilma

hai kak semangat!

Jangan lupa mampir di cinta anak pesantren

2021-05-04

1

Ani Fajaryani

Ani Fajaryani

Done kak, semangat, dan terus berkarya ya kak 🤗

2021-04-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!