EMPAT

..."Hanya saja setiap manusia punya cerita masa lalunya sendiri yang mungkin akan terungkap seiring berjalannya waktu"...

Upacara penerimaan kembali para delegasi penerima beasiswa telah selesai dilaksanakan dan semua mahasiswa dipersilahkan untuk menyelesaikan administrasi terlebih dahulu kemudian pulang ke provinsi masing-masing.

Adam kemudian duduk disebuah kursi bagian belakang sebelah kiri dekat pintu keluar. Dan tak lama setelah itu mengeluarkan buku diary yang dititipkan padanya. Ia menatap lama foto yang mulai menguning ini.

"Foto siapa ini dam ?" ucap Intan yang kini ada disebelahnya.

"oohh ini, punya seseorang tan, aku sedikit merasa tidak asing dengan beberapa wajah yang ada difoto ini." balas Adam.

"coba kulihat ?, boleh ?" tanya Intan. yang sedetik kemudian Adam menyerahkan foto itu ke Intan. lalu Adam memegang kembali diary yang ada dipangkuannya sambil melihat-lihat bentuk diary yang khas banget ini.

Disisi lain terlihat seorang wanita paruh baya mulai menghampiri mereka berdua diikuti dengan beberapa orang lain yg mengikuti wanita itu, Adam dan Intan mengenal wanita itu, dia adalah wanita pewawancara mereka berdua untuk seleksi beasiswa ini dan sekaligus staff ahli di kementerian keuangan RI.

"Adam dan Intan ya ?" ucap wanita itu, sontak Adam dan Intan berdiri membalas ucapan wanita itu.

"Iya buk..." ucap Adam.

"Iya Prof.." balas Intan.

"Bisa tinggalkan kami bertiga terlebih dahulu ?, ada beberapa hal yang ingin saya bicarakan secara pribadi dengan mereka" ucap wanita paruh baya itu pada beberapa orang yg mengikutinya.

Ucapan itu membuat Intan dan Adam saling tatapan yang dimana ekspresi mereka berdua seolah berucap "Mampus, ada salah apaan kita ?." Setelah beberapa orang itu mulai menjauh meninggalkan mereka bertiga. prof. Lisna, wanita yang saat ini berdiri bersama mereka saat ini merupakan salah satu profesor termuda diangkatannya.

"Bagaimana kabar prof. Watson Adam ?" tanyanya.

"Alhamdulillah baik buk" jawab Adam terkejut

"Ibuk kenal dengan profesor Watson ?" tanya Adam kembali

"Oohhh hahahaha, kami teman sewaktu saya kuliah di cambridge dulu" balasnya sedikit tertawa lalu tersenyum.

"Oohh begituu" balas Adam sedikit tertawa namun tetap berusaha untuk tetap sopan dan berwibawa. diikuti juga dengan anggukan Intan.

"Intan, bagaimana menjadi mahasiswa bimbingan Profesor Navi ?" tanyanya.

"Wah, prof Navi begitu baik, namun pedes banget prof kalau mengkritik atau menyarankan sesuatu ke saya, tapi untungnya saya lebih cepat siap salah satunya karena bimbingan dari beliau" balas Intan.

"Sampaikan salam hangat saya kepada profesor kalian, jangan lupa kalau ada waktu silahkan mengunjungi Indonesia" ucapnya diiringi sedikit tersenyum.

"Baik buk, akan kami sampaikan." balas Adam diikuti anggukan Intan.

*****

Suasana gerbong kereta api tujuan Pasar Senen- Lempuyangan telah berjalan hampir tiga jam.

Adam tak menyangka ternyata wanita bernama Retno ini ternyata seorang novelis terkenal di Indonesia.

Adam mengetahuinya setelah Ia berbicara berdua dengan prof Lisna setelah Intan izin terlebih dahulu karena menerima panggilan telfon. Hanya karena secara tidak sengaja Intan memberikan foto lama itu ke Adam dan terjatuh, kemudian prof Lisna memungutnya dan merasa tidak asing salah satu orang yang terdapat di dalam foto tersebut.

"Retno" ucapnya sekaligus melihat kembali dengan seksama foto yang ada ditangannya.

"Ibuk kenal wanita bernama Retno ini ?" tanya Adam

" Tentu saja, Dia adik junior saya waktu semasa kuliah dulu"

"Saya mengenalnya dengan baik, tunggu, mengapa foto lama ini ada bersamamu ?, apa orang didalam foto ini ada yg termasuk keluargamu ?" ucap Prof Lisna sambil menyerahkan foto itu ke Adam.

"Iya buk, ini salah satu foto kepunyaan kerabat saya, dan kebetulan ia menitipkan foto ini ke saya seraya berkata kenang-kenangan." balas Adam.

"Maaf buk, kalau boleh tau, izin buk, bolehkah saya meminta nomor HP atau alamat buk Retno ini buk ?." ucap Adam ke prof Lisna

"Oh tunggu beri saya nomor kamu, saya akan mengirimkan nomornya padamu setelah saya menemukannya." balas wanita itu.

"Tapi, kalau kamu butuh alamat rumahnya, dia tinggal di Sleman saat ini, untuk alamat detailnya saya akan hubungi kamu nanti." ucap Prof Lisna.

*****

"Mantra apa entah yang istimewa, Kupercaya selalu ada sesuatu di Jogja"

Mungkin, sebuah penggalan dari lagu karya Adhitia sofyan ini, memang serasa mewakili bagaimana magisnya Jogja. Langit Jogja telah gelap ketika Adam tiba dikota ini.

Ia menarik kopernya menuju sebuah jalan yang memang tak asing baginya, Malioboro. sebuah persimpangan jalan klasik kota Jogja yang memang menjadi salah satu objek wisata terkenal di kota ini.

Terlihat memang beberapa orang yang mengambil foto, bergandengan tangan, makan diangkringan, warga-warga yang menjajakan dagangannya, duduk dikursi khas malioboro bersama pasangannya.

Adam tiba dengan sedikit tersenyum "Malioboro memang tempat yang tidak pernah tidur" gumam Adam sambil terus berjalan, kemudian duduk di halte satu malioboro. Adam merasa beruntung karena bus menuju penginapannya masih belum lewat dan mungkin merupakan bus yang terakhir beroperasi pada hari ini.

*****

Berdasarkan alamat yang telah diberikan oleh Prof Lisna, kini Adam telah sampai didepan sebuah rumah sederhana khas jogja, tidak bertingkat, dengan suasana asri yang berasal dari tata letak taman didepannya dan pekarangan rumah yang cukup luas muat hingga dua mobil kira kira.

Adam rela tanpa balik terlebih dahulu ke kotanya hanya untuk bertemu dengan wanita ini. selain itu, setelah melihat keuangannyaa, praktis dia hanya bisa bertahan paling lama tiga hari di Jogja ini.

Setelah tiga kali memencel bel dan mengucap salam, tidak ada yang menanggapi. Adam merasa kecewa, tapi ya dia akan coba menunggu terlebih dahulu. Matahari mulai dirasa sangat tidak bersahabat, dengan suasana yang mulai terasa panas, Adam melirik ke jam tangannya 12:30,

"lebih baik aku zuhur terlebih dahulu, baru balik kemari" Gumamnya dalam hati setelah mendengar azan beberapa detik yang lalu.

Adam kali ini berjalan dari arah Mesjid menuju rumah tadi, terlihat mobil hitam inova melaju sedang dan dari kejauhan Adam melihatnya mengarah kerumah buk Retno. melihat itu Adam refleks ingin berlari namun sebuah panggilan menghentikan niatnya dan mengangkat telfon itu terlebih dahulu.

"Halo Gikk" jawab Adam

"Lu dijogjaa Dam, ngapainn ?" tanyanya..

"Ada urusann guaa, luu ngapain malam-malam nelfon gua ?" Adam mulai sedikit berlari kecil.

"Yaelaaahhh, bukannyaa disana siang yaa ?" balas Anggi

"Yaaa iyaaa, tapi kan disana udah malaamm.. udah jam 2, kan ?" Adam melihat seorang wanita paruh baya keluar dari mobil hitam itu dan mulai menuju pintu rumahnya.

"Iyaaa bener,. eh btw gu-"

"Giikkk.. dah duluu... ntar gua telfon dahh" "daahhhhh" ucap Adam langsung mematikan telfonnya. dan bergegas menjumpai wanita itu..

"Permisi, Assalamualaikum, seelamat siiiaaangg " ucap Adam sedikit mengatur nafasnya efek sprint yg dilakukannya.

"Ehh, iyaa nak, ada apaa ya ?" balasnya

"Dengan ibuk Retno ya ?" tanya Adam sambil melemparkan senyumnya..

"Iya, kenapa ya ?" buk Retno semakin terheran heran dan sedikit menujukkan wajah takut.

"Ehh, maaf buk sebelumnya"ucap Adam. sambil mengambil sesuatu di saku celaananya.

"Saya Adam, salah satu mahasiswa di New York University" Adam memperkenalkan dirinya.

"Oke, terus, kenapa ?"tanya buk Retno.

"Kebetulan saya baru menyelesaikan pendidikan saya di NYU dan kembali dari New York dua hari yang lalu." Adam coba menjelaskan dan diikuti anggukan oleh wanita itu..

"Dan selama saya di Newyork, Pria ini yang membantu saya beradaptasi disana." ucap Adam sambil menyodorkan sebuah foto dan menunjuk pria Tersebut.

"Eh, tunggu, Harry !! ," ucapnya sedikit terkejut.

"Bagaimana kamu ?," ucapaannya terhenti. Lalu sambil memegang foto itu.

"Ayo silahkan masuk dulu, saya akan membuatkanmu minum." ucapnya yang kemudian membuka pintu rumahnya dan memberikan aba-aba kepada Adam untuk masuk.

****

Terpopuler

Comments

Hiat

Hiat

4th

2021-07-25

0

Nami😴

Nami😴

Nami rate like komen sama fav yaa di feedback ke nopel Nami makasihh kakak udah baca ❤️

2021-05-02

1

HOKI~😪 R⃟

HOKI~😪 R⃟

aku singgah ni kak bawa like coment, daftar fav dan juga setangkai bunga. tengok balik ya di karya ku yang berjudul belenggu gairah CEO tampan🤗

2021-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!