Setelah Aku mengantarkan Kyla ke sekolah,ternyata Aku pulang masih membawa Perasaan Dongkol dan marah yang masih saja belum teredam.kulangkahkan kakiku masuk kedalam Rumah.kulihat Mas Adrian dan Zahra sedang duduk diruang Tengah,dan mas Adrian memeluk Zahra untuk menenangkan Wanita itu yang tengah terisak dari tangisnya.
melihat pemandangan yang membuat mataku sakit,seketika Emosiku tersulut kembali dan darahku kembali mendidih.kulangkahkan kaki lebarku untuk menghampiri mereka.ku tarik tangan wanita itu hingga terlepas dari dekapan suamiku.lalu ku seret dia kearah ruang tamu ku tunjukan Foto figura itu kembali,entah kenapa Rasanya tadi Aku belum puas memarahinya.
" Kau bisa lihat dengan mata kepalamu itu kan Zahra.Foto foto kami semua terlihat bahagia sebelum kamu hadir dan menghancurkan segalanya,kamu bisa mikir itu tidak mikir!" Bentakku sambil menuding nuding tepat diwajahnya yang sudah basah karena air mata buayanya itu.
Raut wajahnya Terlihat takut,dengan Air mata yang berleleran dipipi mulusnya,sambil menatap Mas Adrian berharap suaminya Akan menolongnya.
" Bulan, kumohon hentikan,ada apa denganmu Bulan,ini masih pagi." selak mas Adrian sambil berusaha menggapai Istri mudanya itu.
" Yang Ada apa itu dengan kalian.kenapa kalian Harus mengumbar bulan madu kalian dirumah ini."sentakku dengan nafasku yang memburu diliputi Amarah." Masih banyak Hotel dan penginapan lainnya,kalau perlu belikan saja istri barumu itu Rumah baru ,kenapa Harus mengumbar Di rumahku." Aku berteriak kencang meluapkan Emosiku yang menggebu gebu.
" Bulan ! Ini Rumah kita Semua." Sentak Suamiku dengan Yang berubah tinggi.
" Oh ya benarkah.?berarti kini sudah tidak ada Ruang lagi untukku karena semuanya serba dibagi,begitu maksudmu mas.?" Aku menatap mereka dan kedua manusia tak tau diri itu hanya terdiam dan diam seribu bahasa.
" Kenapa kalian Diam saja,apa masih kurang penderitaan yang kalian berikan padaku.?"
" Kami tidak berbuat apa apa Bulan,bukankah aku juga sudah berjanji padamu." Katanya yang sedikit Pelan sambil meraih lenganku tapi ku tepis dengan kasar tangannya aku mengerti apa yang dimaksud berjanji padaku tentang tidak akan menyentuh wanita itu tanpa seiijinnku tapi dia salah besar dia tidak bisa membodohiku begitu saja.
" Sok suci kamu mas." Sentakku dengan Mata yang penuh berapi Api.
" Bulan,----" Ujarnya Lirih dan menatapku sendu
" Omong kosong kamu mas,kau pikir Aku tidak tau apa yang kalian lakukan semalam." Ujarku penuh dengan emosi.
Terlihat Mas Adrian dan Wanita itu terbelalak dan saling bertukar pandang dengan Wajah pias mereka masing masing,dasar Kedua manusia sok suci tak tau malu batinku.
" Jangan bersandiwara lagi,karena Aku muak mendengarnya.kau pikir setelah menikah dan menjadi istri kedua,kehidupan Akan layak seperti seorang Ratu?kalian jangan mimpi karena sudah membangunkan Serigala yang lapar." Cercaku dengan sorot mata tajam membidiki ke mereka berdua
" Bulan ini bukan sifat aslimu,Istighfar Bulan." Mas Adrian mencoba merangkul namun kutepis segera tangannya.
" Lepaskan Mas!,Kalau kamu ingin tau sisi lain dari seorang wanita yang tersakiti ya begini mas,kamu buat dia cemburu dan kamu akan melihat sisi lainmya." Ujarku penuh berapi Api
" Bunda Ayah mohon lihat anak kita,kasihan Dia melihat Ayah bundanya Ribut." Ujarnya dengan suara melembut ketika melirik kearah sampingku sudah Ada Putraku saga tengah berdiri melihat percekcokan kami.
" Ini semua gara gara kamu mas ,aku benar benar sangat membenci kamu." Aku pun langsung bergegas menghampiri Saga dan langsung menggendongnya keluar Rumah.
Ya Allah Astagfirullah sungguh pagi pagi mereka membuatku memupuk menambah dosa,marah marah tidak jelas dan berteriak.sungguh melihat kedua pasangan itu mengumbar kemesraan membuat emosiku kembali mendidih dan meletup letup.Ya Allah kuatkan Hamba.
Lalu Aku membawa Saga keluar rumah dan Main Ke rumah tetangga,supaya saga bisa bermain dengan sebayanya.
" Mbak bulan Ada apa sih kok saya dengar dengar ribut ribut." Ucap Mbak Ima tetanggaku yang kebetulan putranya teman sebaya Anakku.
" Nggak Ada Apa Apa mbak." Ucapku sambil sesekali menyerka Airmataku dan berusaha menyembunyikan kesedihanku namun masih lolos begitu saja.
" Kalau punya sedikit masalah ,cerita saja mbak sama saya,siapa tau bisa melegakan beban mbak." Tawarnya
" Nggak ada Apa Apa kok mbak." Aku menggelengkan kepala cepat" Saya titip saga main Sama vino dulu ya mbak." Sambungku lagi
" Kemarin pas saya jemur baju,nggak sengaja lihat wanita canti pakai Baju pengantin didepan teras rumahmu mbak.maaf itu siapa ya mbak kalau boleh tau.?" tanyanya.
Melihat Gestur Tubuhku yang terlihat tidak nyaman dengan pertanyaannya tadi,membuatnya Mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih dalam lagi,apalagi Aku hanya mampu berdiam saja.
" Ya sudah mbak bulan bisa lanju pekerjaan lagi Aja,biar Saga Disini main sama Vino,aku akan mengawasinya mbk."
" Makasih ya mbak." Aku mengangguk lemah dan segera kembali ke dalam Rumahku.
Kuambil serbet dan melanjutkan aksiku beres beres Rumah kembali,ku lihat suamiku dan wanita sedikit terkejut dengan kedatanganku,karena mereka tadi tengah Duduk di Ruang tamu.
" Kamu nggak ke kantor Hari ini mas.?" tanyaku
" Aku tidak menemukan bajuku." Jawabnya
" Subhanallah mas,baju Aja masih minta Dicarikan,apa kau lupa kalau kau sudah punya Dua istri,apa masih kurang melayanimu.?"
" Bukan begitu bulan,tapi semua baju bajuku masih Ada didalam lemari kamarmu semua." Jawab suamiku sedangkan wanita itu hanya dia menunduk dan meremas ujung baju miliknya
" Oh ya Aku lupa." Ucapku sinis
Lalu Aku segera Pergi kekamarku dengan membawa Beberapa tumpukan baju suamiku dan langsung saja ku Geletakan diatas sofa dan menumpuknya disana
" Aku Lupa,jika Pakaianmu saja sekarang harus dibagi dua mas,bukan Hanya Hatimu." Kataku sinis
" Bulan kumohon aku akan bekerja,tolong jangan memancing untuk ribut kembali,aku akan mencari nafkah." Ucap suamiku dengan wajah memohon tapi Aku tidak peduli itu.
" Ya Ya mas terserah kau saja." Lalu Aku mulai beraksi melanjutkan pekerjaan beberes rumahku.aku menjolok bingkai foto yang menempel di dinding dengan sapu panjang.lalu ku dorong dengan sapu karena tempatnya terlalu jauh.dan Tanpa sengaja bingkai itu jatu kelantai.melihat satu bingkai jatuh membuatku ingin meluapkan segala emosiku lalu tak kusisakan lagi bingkai foto menggantung Didinding,dan Akhirnya ku sapu semua hingga semua bingkai foto itu jatuh ke lantai dan pecah semua.
Pyarrrr
Mas Adrian yang saat itu tengah memekai pakaiannya pun berlari menghampiriku karena mendengar Suara keributan diruang keluarga kuciptakan itu.dia pun terkejut tengah mendapata Beberapa foto bingkai keluar kecil kamu sudah hancur dilantai dan pecah berserakan.
" Bulan,Apa apaan ini.!"
" Aku hanya ingin memindahkan saja lalu setelah itu Akam kubuang,karena menurutku sudah tidak penting lagi." Jawabku
" Kamu jangan membuatku marah bulan." Ancamnya
" Kamu yang sudah membuatku marah mas,dan sekarang kamu dengan seenaknya akan menunjukan Sikap dominasimu disini,Sedangkan wanitu itu akan tertawa melihat kita bertengkar."
" Maaf mbak tapi Aku juga nggak mau membuat mbak bulan dan mas Adrian bertengkar terus." ucap wanita itu yang sedari tadi hanya mengekor di belakang suamiku.
" Hei Zahra,sedari tadi pagi kulihat kau hanya diam mematung saja,kau tidak ingin membereskan Rumah ini,apa kau pikir Aku ini pembantumu.!" Sembuurku lalu wanita itu berjingkat sedikit kaget
" Sudah Bulan Cukup.!" Teriak Mas Adrian menimpalinya dengan nada tinggi
Aku cukup tercengang dengan sikap suamiku saat ini,dia sudah berubah kasar dan tidak ada kelembutan lagi untukku,mungkin dia lebih condong dengan istri mudanya.
" Jangan menguji kesabaranku Bulan,kalian berdua istriku,posisi kalian sama saja dirumah ini,dan seharusnya kamu sebagai istri tertua memberi contoh untuk saling menghargai dan menjaga Hati."Ucap Suamiku dengan Menatapku dengan sorot mata tajamnya.
aku tertawa Getir mendengarnya." Jadi mas kini mencoba menceramahiku soal hati menjaga hati orang lain,lalu Apa mas sendiri sudah Bisa menjaga perasaanku.?"
" Bulan,aku memilih Zahra untuk menjadi Adik madumu supaya Rumah kita menjadi Surga yang sesungguhnya,surga untuk kita semua,-----"
" Hentikan membicarakan soal surga mas,karena itu semua Hanya omong kosong.karena mas sendiri yang menghadirkan Neraka,mas dan dia bahagia sedangkan Aku menderita."
" Aku melakukan semua ini juga sesuai dengan Agama,apa kamu ingin menentang syariat.?" Ucapnya dengan tak berperasaan
Prang
Kutendang pigora yang tak jauh dari kaki dan menendengnya Kuat,sehingga hampir saja mengenai suamiku,namun dia segera mundur dan menjauh.
" Enteng sekali kamu kalau ngomong mas,bicara tentang syariat,bicara tentang ilmu namun diatas semua itu mas seharusnya mendahulukan Adab.mas ingin menjalankan sunah tapi mas sendiri lupa tata cara agar bisa dijalani semua dengan ikhlas dan bernilai Agama." Tukasku
aku mendengus kesal pada Mas Adrian,lalu beralih menatap wanita disamping mas Adrian." Zahra,beresekan semua itu,karena aku sudah mengosongkan dindingnya kamu boleh menempelkan foto foto pernikahanmu dengan suamimu." Ketusku
" Ya Allah kenapa sulit sekali berbicara dengan mu Bulan." Mas Adrian terlihat frustasi menghadapiku dan mengusap wajahnya kasar.
" Bahkan Ali bin Abi tholib saja tidak pernah berani berpoligami,karena Fatimah Azzahra tidak Ridho dan mengadu pada Ayahnya.Maka dari itu beliau tidak menikah lagi karena tidak ingin menyakiti hati istrinya dan membuat istrinya menderita."
Suamiku Hanya terdiam dan menatapku dengan sulit diartikan.mungkin dia tercengang atas ucapanku.setelah itu ku ambil semua buket bunga dan hiasan lalu ku tumpuk jadi satu dan membawanya ke gudang.
" Rumah ini sudah bukan jadi taman untukku.jadi aku tak mau ada bunga dan Hiasan Lagi,biarkan hanya dinding dan perabot saja." Ujarku sambil melirik kearah wanita itu." Oh ya Zahra aku tidak mau melihat mu cuma berkeliaran diwaktu sengganngku aku tidak ingin terus menerus berdebat dengan mas Adrian cuma gara gara kamu." Ujarku.
Mereka hanya terdiam,lalu ku tingalkan dua manusia tak tau malu,mungkin Reaksiku sudah berlebihan.mungkin aku sudah mulai tidak waras dan berlaku jahat,tapi Coba rasakan jadi aku sebentar saja Hanya sebentar Saja.
_Bersambung_
jangan Lupa Like komen sama Vote nya Ya
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Neneng Liauw
libas terus manusia 2 itu yg gak punya malu.
2024-11-25
0
Celia Solomasi
ohhh bulann youuu is the best,,,,
2022-10-16
0
Momy Ayu Aya
👍👍👍👍👍
2022-01-06
0