waktu telah menunjukan Tepat pukul 00.15.namun kedua mataku masih Belum bisa terpejam.Aku ingat beberapa Jam lalu Mas Adrian merengek untuk tidur bersama kami Berempat dengan Alasan ingin melepas Rindu pada kedua Anaknya namun aku tak mengijinkannya,hatiku masih sakit meski Ada Rindu yang menyelinap dihatiku namun Otakku masih bisa sedikit waras.
aku tidak ingin melihat Wajah suamiku ketika dia bangun tidur seperti keseharian Saat saat sebelum Petaka itu hadir dirumah ini.aku pun mengusirnya dari kamar dan memilih tidur hanya bersama kedua buah hatiku.Aku tidak peduli dia Akan tidur dimana Diruang tamu,diruang tengah atau bahkan di kamar tamu bersama istri barunya.Astagfirullah bibirku langsung terkatup Air mataku langsung meleleh membayangkan Suamiku menyentuh wanita itu malam ini.
Meski Suamiku memiliki banyak Uang yang Cukup.namun Aku yakin Keadaanya tidak Akan sama seperti dulu,semuanya Akan Serba dibagi baik waktu,perhatian,cinta dan Kasih terlebih lagi jika wanita itu nanti Akan memberikan keturunan juga pada suamiku,Ya Allah membayangkan semuanya membuat dadaku nyeri hatiku sakit.
Ku tatap Kedua buah hatiku yang kini mereka sedang tertidur pulas disampingku,ku kecup kening mereka bergantian,tak terasa Air mataku Jatuh menetes membayangkan Jika mereka nanti Akan kehilangan Banyak Hal bersama Ayah mereka.membayangkan Hal itu saja Hatiku sangat sakit.
Tiba tiba sekelebatan bayangan Waktu itu datang bersama dengan suamiku,membayangkan Dia Setiap pagi bangun dengan Rambut basah dan pipi merona penuh kebahagiaan.membayangkan kemesraan mereka berdua diperaduan memadu Cinta.Dia Akan menyiapkan sarapan pagi untuk suamiku dan menyuapinya seperti permintaannya pada setiap Hari.lalu suamiku akan bergelayut manja dengannya dan merangkul pinggang Ramput diiringi dengan gelitik tawa karena suamiku yang menggodanya dan bahkan mereka akan mengulangi untuk memadu kasih kembali layaknya Pengantin Baru.Ya Allah sakit sekali Hatiku membayangkannya.
" Ya Allah Aku tidak sanggup." Gumamku Lirih kusertai menekan dadaku yang terasa Engap kembali.
"Tapi mau tidak mau Aku harus tetap disini dan menerima kenyataan pahit ini walau sakit,Ya Allah beri Hambamu petunjukmu,Lapangkanlah hatiku Ya Rabb genggam hatiku."
Lalu Kuambil Ambil Air Wudhu kembali dan Kembali bersimpuh melaksanakan sholat Tahajud dan witir,Aku kembali mengadu pada Sang pemilik kehidupanku supaya Selalu memberiku kekuatan Apapun keadaanku saat ini.
Rasanya Aku ingin sekali ku kemasi pakaianku dan juga pakaian kedua Anakku.dan pergi kabur ke rumah bapak.tapi meninggalkan Rumah tanpa Ridho suami adalah Dosa,dan Aku ragu dengan niatku.kata Orang kita tidak bisa menolak ketetapan takdir,namun suamiku punya Hak untuk memilih dan mengambil keputusan itu,seharusnya dia bisa berfikir bahwa mungkin Aku akan sengsara,kenapa dia tidak memikirkan itu,dia malah gamblang menikahi wanita itu dan mengajaknya untuk tinggal dirumah ini dan mulai membagi suaminya dengan wanita itu.
Tapi Aku sadar jika Aku nekat kabur membawa Anak Anak,aku yakin Mas Adrian tidak akan tinggal diam.dia akan tetap bersikeras menahanku dan anak anak supaya tak pergi dari rumah ini,tapi jika Aku tetap menentang dan Bersikeras juga pasti ujung ujungnya Akan bertengkar dan Imbasnya pada Anak Anak.sedangkan Wanita itu Akan tertawa senang dengan Pertengkaran kami dan semakin leluasa mendekati Mas Adrian. belum lagi tetangga yang selalu ingin tau dan suka ikut campur urusan orang lain dan menyebar Gosip dan mengguncing satu sama lain.sungguh membayangkan semua itu membuatku tidak sanggup menanggung beban ini sendiri.
"Ya Allah banyak sekali Resikonya yang Harus ku hadapi,sungguh Aku tidak sanggup Ya Rabb."Gumamku meratapi kepiluanku malam ini diatas bentangan Sajadahku dengan Air mata yang terus mengucur deras dari pelupuk mataku.
Akupun berdiri didepan Cermin Rias milikku.ku tatap wajahku ku buka Mukenah dan Krudungku kupandangi Rambut Hitam panjang Lurusku yang terlihat Agak Kusut karena sedari tadi pagi sejak wanita datang kerumah akan hanya bisa meringkuk dan menangis meratapi nasibku.
Kedua kelopak mataku sembab,Raut wajahku pucat dan bibirku mengering.aku menyadari mungkin Aku telah kehilangan pesona hingga dimata mas Adrian Aku tidak cantik lagi dia memutuskan menikah lagi.jika saja dia berbicara jujur lebih awal mungkin Aku tidak terlalu terluka seperti saat ini,mungkin perlahan Aku bisa menyiapkan Mentalku untuk bisa Lapang dan ikhlas menerima keinginannya.dan bisa saja Aku mengantarkan menikah meski itu sangat sulit sekali bagiku tapi aku akan mencoba ikhlas jika mau berbicara jujur terlebih dahulu.
Rasa sedih ,kecewa ,marah, terluka ,cemburu,sakit semua menjadi satu.aku tidak habis pikir suamiku yang sehari harinya memberikaku berjuta Kebahagiaan seperti disurga kini dalam waktu sehari saja dia mampu melemparkanku kedalam Jurang Neraka Jahanam.sungguh aku membencinya sangat membencinya.
Kulangkahkan kakiku keluar kamar menuju dapur,untuk mengisi perutku yang Sudah sangat kosong karena sedari tadi aku tidak menelan Apapun,karena merasa perutku sedikit perih lalu kuputuskan untuk mengisi perutku dan kubuka kulkas mengambil sebotol Air putih lalu meminumnya.
Namun Aku melihat Diatas meja makan,hidangan makanan tersebut masih Utuh.dan tidak tersentuh Sama sekali.dan terlihat Ada Dua piring bekas makanan Kedua Anakku tergeletak diatas meja begitu saja,aku menggelengkan kepala dan menghembuskan nafas.
" Apa mungkin mereka berdua tidak jadi makan malam." ujarku dalam hati namu aku tidak peduli dengan mereka berdua yang penting Kyla dan Saga tetap makan malam.
Kuambil piring dan duduk dikursi meja makan,lalu aku menuangkan nasi kedalam piringku sambil mengambil tempe dan tahu goreng yang tadi sempat ku masak,walau semuanya belum selesai,aku tidak menyentuh sama sekali masakan wanita.Perlahan Aku mulai menyuapkan Suapan nasi itu ke dalam mulutku hingga habis.
Aku kembali termenung membayangkan saat dulu mas Adrian Pulang kerja larut malam karena Lembur dia pasti membawakan Aku makanan,walau Hanya sebungkus nasi Goreng abang abang gerobak dan kami makan berdua sambil bercanda Tawa sambil berbisik karena takut membangunkan Anak anak kami,sungguh indah sekali Saat itu kami saling bergantian menyuapi satu sama lain seakan Kemesraan kami tidak akan pernah hilang dan terlekanh oleh waktu.
tapi sekarang Semua berubah begitu saja dalam waktu sekejap.kini Aku hanya Duduk disini sendiri dalam kepiluan dan makan sendiri dengan tempe dan tahu dingin.sungguh Air mataku meleleh begitu saja membayangkan itu semua.
tiba tiba saja pikiranku terusik tentang Apa yang dilakukan Suamiku malam ini.Ya Allah tiba tiba saja Hatiku sakit membayangkan suamiku saat ini
membacakan Doa pads pucuk ubun ubun wanita itu.lalu mulai membuka kancing baju tidur wanita itu dan mulai menyentuhnya,lalu sekelebatan bayangan Adegan mereka melakukan kewajiban suami istri pun terlintas dan menari nari dipikiranku.ku remas dadaku yang terasa mulai sesak lagi,sedang air mataku sudah mengucur deras
lalu Aku pun berdiri dari tempat dudukku dan Berlari Menuju Kamar tamu yang menjadi tujuan pikiranku,saat tanganku akan menggerakan Handle pintu kuurungkan kembali dan mundur selangkah.
" Aku tidak boleh seperti ini,wanita itu juga istri Suamiku yang Artinya punya hak yang sama layaknya seorang istri." Gumamku Lirih sambil menggelengkan kepalanya.
Namun saat aku akan membalikan tubuhku dan melangkahkan kaki pergi dari depan kamar tamu itu ,sayup sayup aku mendengar Percakapan mereka dan terdengar Ada suara isakan tangis Kecil dari wanita itu.membuatku mengurungkan niatku untuk pergi dan tanpa sengaja Aku sudah menguping pembicaraan mereka,aku sadar perbuatanku salah tapi aku tidak tau kenapa aki terus menuruti kata hatiku untuk tetap berdiri disana.
" Zahra Maafkan Aku,karena Aku telah membawamu dalam situasi yang sulit seperti ini."
terdengar suara suamiku sangat Lirih sedangkan wanita itu terus terisak dari tangisannya.
" Zahra kamu mau kan maafkan Aku,aku janji Akan membuat Keadaan nya baik baik saja secepat mungkin,kamu hanya perlu bersabar."
Hatiku sakit mendengar kata kata manis yang keluar dari Bibir suamiku itu,dia Tega sekali berkata seperti itu demi menenangkan Istri barunya tanpa mengerti perasaanku saat ini
" tapi Aku salah jika Aku berusaha menjadi Istrimu yang Seutuhnya mas,sejak Tiga hari yang lalu kita menikah kamu sama sekali tidak mau menyentuhku mas." Ucap Zahra dengan suara lirih
Astagfirullahaldzim,Dadaku Rasanya nyeri Hatiku sakit,saat mendengar wanita yang menjadi maduku itu menuntut hak dan kewajiban suamiku,tapi Aku bisa Apa,aku tidak bisa berbuat Apa apa karena itu memang Hak wanita itu atas suamiku,air mataku terus lolos dan bercucuran dipelupuk mataku,sebisa mungkin aku membungkam mulutku rapat rapat supaya isakan tangisku tak terdengar mereka.
" Maafkan Aku Zahra." Ucap suamiku dengan Suara lirih diserta Suara langkah kakinya yang kuyakini tengah mendekat kearah wanita itu
Aku memejamkan mataku berkali kali sambil menekan dadaku yang terasa nyeri dan menegarkan Hatiku.
" Aku tidak menuntut Apa Apa darimu mas,insyaallah Aku akan menerima sikap mbak bulan terhadapku,tapi Aku merasa sakit dan tidak ada Harganya jika Pria yang kini menjadi mahramku tidak mau menyentuhku sama sekali aku,---"
" Zahra." selak suamiku
" Aku sadar posisiku mas,mungkin kamu terpaksa menikahiku karena rasa belas kasihanmu mas aku sadar kalau kau lebih mencintai mbak bulan,aku tau itu dan aku ikhlas jika kamu.----"
"ssssst,"
" Mas."
" Aku akan melakukannya Zahra." ucap suamiku dengan Lirih pada wanita itu
" benarkah itu,-----" ucap wanita itu pelan
" Aku akan melakukan Kewajibanku sebagai seorang suami malam ini."
DEG
Seketika Tubuhku merosot ke lantai dengan tubuh tak berdaya,aku yakin kini Suamiku tengah mengucapkan Doa diatas pucuk ubun ubun wanita itu lalu mereka akan.
" Arggggh." aku berteriak dalam hati sambil menutup bibirku Rapat rapat,dengan tubuh sedikit berat aku mulai berdiri dan menyerka airmataku dengan Kasar lalu pergi berlalu meninggalkan Tempat yang begitu memilukan dan kelam malam ini.
_Bersambung_
Jangan lupa kasih dukungannya ya jika suka.
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐ ☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
seperti biasa kalau membaca kisah ttg poligami selalu bikin hati nyesekkk...
2021-07-27
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Suami pembohong......katanya gak akan menyentuhnya jika bunda tidak meridoi hah.....
2021-07-12
2
Devi Anggraini
lanjut thort
2021-06-27
0