Kedua mataku mengerjab pelan Aku menyusuri Ruangan Yang ternyata kamarku sendiri,terlihat Mas Adrian Baru saja Masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya kembali,sambil melempar senyum Hangat kearahku dan membawa segelas Air putih.
Dia pun berjalan menghampiriku dan Mengambil kursi dan meletakan didepan sisi ranjangku.
" Diminum dulu Ya Bun." ujarnya Lembut sambil menyodorkan Segelas air putih padaku,namun Aku segera membuang muka tanpa menjawab ucapannya
Merasa Aku mengabaikannya,dia pun meletakan gelas itu diatas nakas,lalu beralih menarik tanganku namun dengan kasar aku menariknya,tapi usahaku sia sia dia malah semakin menggenggam Erat tanganku.
" Lepaskan tanganku mas,aku tidak sudi tangan kotormu menyentuhku." Ucapku dengan Suara lirih namun ku tekan
Suamiku masih tetap bergeming dan menatap manik mataku lekat lekat,saat ini dia sudah duduk dikursi berhadapan denganku yang masih berbaring di atas Ranjang.
" Aku Menikahinya karena ingin memenuhi Janjiku pada Abinya Bunda." Ucap Lirih Mas Adrian
Aku menatap tajam kearahnya dan memicing.
" Apa maksudmu mas.?"
" Maafkan Aku bunda,Dulu Aku pernah berjanji pada abinya dua belas tahun lalu,jika Dia sudah lulus sekolah dan Aku sudah mapan aku akan menjemputnya untuk menikahinya bunda."
Aku tertawa sinis mendengar Alasan yang maha dasyat itu keluar dari mulut suamiku.
" Kamu menjanjikan menikahinya mas.?"
Mas Adrian menganggukan kepalanya.
" Betul bunda maafkan Aku." Ucapnya dengan nada suara beratnya
Aku menghela nafas kasarnya,tak Menyangka jika suami yang Aku bangga banggakan selama ini ternyata punya pikiran picik seperti ini.
" Lalu Apa Pak Haji tau kalau kamu sudah beristri dan mempunyai dua orang anak mas.?"
Mas Adrian menganggukan kepalanya lagi." Iya Bun,Abinya tau." jawabnya Lirih
Aku menggeleng tak habis pikir mendengar penuturan suamiku." Sungguh orang tua yang Aneh,beliau seorang Haji dan mengerti Agama kenapa beliau membiarkan putrinya merusak kebahagiaan Wanita lain demi membahagiakan Putrinya.?" Ucapku dengan nada suara yang mulai sudah tak Ramah.
" Aku yang memaksa Dan meyakinkan beliau bunda." Jawabnya enteng
" Hah?jadi ternyata kamu yang Centil dan tidak setia mas,serakah kamu." Aku tercekat mendengar Penuturan suamiku yang membuat dadaku nyeri
" Kondisi Abinya yang Lemah dan tidak memungkinkan membuatku ingin menebus janjiku bun,aku menawarkan diri dan menyakinkan beliau,karena kondisi beliau sakit parah,beliau sakit Paru paru dan Jantung."
" Tapi apa kamu tidak memikirkan perasaanku sedikit saja mas.?"Ucapku dengan suara lirih.sakit sekali hati ini.
" Maafkan Aku bunda."Dia kembali menggengam tanganku dan Aku segera membuang muka supaya tak menatap wajah suamiku yang begitu menusuk Hatiku
" Aku sakit mas,aku terluka,tega sekali kamu menikah lagi tanpa meminta ijin dariku terlebih dahulu." Berkali kali Aku menyeka air mataku yang terus saja turun deras di kedua pipiku
"Sayang maafkan Aku."Ucapnya lirih dan memelas
" Kamu bilang karena kamu mapan berani menikahinya,apa kamu lupa mas kamu mapan dan kita bisa hidup bercukupan seperti ini itu ketika Kita sudah menikah,apa kamu lupa.?"Ujarku dengan sedikit berteriak dan suamiku langsung berhambur memelukku erat namun dengan sekuat tenaga Aku mendorongnya namun suamiku semakin mengeratkan pelukannya.
"maafkan Ayah bunda,maafkan Ayah."
" Maafkan Aku mas aku nggak sanggup dimadu aku mau pulang ke rumah bapak mas.tolong ceraikan aku." Ucapku Lirih namun penuh dengan penekanan.
" Aku tidak sanggup dimadu mas ,pulangkan Aku,ceraikan aku,aku nggak sanggup tinggal seatap dengan wanita itu.aku tidak mau." teriaku kembali dengan tangisan penuh kepiluan.
berkali kali ku tekan dadaku yang serasa nyeri supaya sedikit hilang,namun tetap dadaku serasa sakit dan susah sekali untuk bernafas.
"Aku mau pulang kerumah bapakku mas aku mau pulang." Teriaku kembali dan meronta ronta tapi Mas adrian masih dengan erat mendekapku lalu menangkup kedua wajahku
" Sayang ku mohon jangan separti Bulan,percayalah semua akan baik baik saja,aku janji tidak akan menyentuhnya jika kamu tidak meridhoinya sayang percayalah.kumohon." Ucapnya dia mencoba menenangkanku yang terus meronta dari pelukannya.
" mungkin kamu gampang bicara seperti itu mas,dan hanya kamu yang akan merasa baik baik saja tapi tidak denganku,aku nggak sanggup melihat kedekatanmu bersama dia mas aku tidak sanggup." Tenggorokanku terasa kering sejak kedatangan wanita itu aku tidak sanggup menelan makanan jenis apapun bahkan menenggak segelas Air pun tak mampu.sungguh wanita itu sudah benar benar menjadi duri di dalam rumah tanggaku aku sangat membencinya
" Astagfirullah, Ya Allah Sakit." Aku terus menekan nekan dadaku yan merasa nyeri itu.
" Maafkan aku sayang aku tidak akan menyentuhnya jika kamu tidak meridhoinya."
" Jika aku tidak meridhoi atas kebahagianmu itu akan jadi dosa besar untukku mas." Airmataku sudah berleleran.membuat mataku perih karena terus menangis.
" Bagiku kamu tetap paling yang utama sayang,kamu satu satunya istriku yang kucintai"
Aku menatap tajam suamiku."Tidak mungkin,kalau kamu tidak berlaku adil pada satu istri, nanti kamu diakherat akan bertemu dengan Allah dalam keadaan tubuh miring mas,apa kamu mau itu terjadi padamu mas.?"
Suamiku menggeleng cepat " ti tidak bunda,maafkan Ayah ya bunda." Ujarnya dia mencoba mendekapku namun segera kudorong tubuhnya hingga hampir terjungkal kebelakang.
" Aku tidak bisa mas,Untuk saat ini Aku benar benar sangat shock,aku belum bisa menerima kenyataan ini mas,------"
Tok tok tok
Tiba tiba suara ketukan Pintu terdengar,lalu terbuka.ternyata wanita itu yang sudah berada Dibalik ambang pintu dengan sudah mengenakan gamis berwarna Hijau muda dengan Jilbab warna putih.wajahnya terlihat Segar,anggun dan cantik sekali.dia mengulas senyum tipis kearah kami tapi Aku segera membuang muka,dan segera memeluk kedua Putra putriku yang kini masih setia disampingku.
Kulirik Dia saat ketika kedua manik matanya bertemu pandang dengan manik mata suamiku,terlihat jelas Pipinya Merona,lalu dia menunduk dengan Rasa Hormat dan penuh cinta pada Imamku,Suamiku.jujur Hatiku sangat sakit dan perih melihat itu semua,aku tak sanggup dan Air mataku kembali Jatuh lolos lagi.Aku tau dia tidak pernah mendzalimiku tapi Aku sangat membencinya,membencinya.
"Ada Apa ,Zahra.?" tanya suamiku
" Makan malamnya sudah siap mas." Jawabnya dengan Lembut dan wajahnya anggun sekali
" Kamu makan saja dulu Zahra,Aku mau menemani Bundanya Anak Anak dulu."
" Tidak Apa Apa mas ,saya akan menunggu." Jawabnya yang tidak mau menyerah
" Tidak usah,kamu makan saja dulu Zahra."Pinta suamiku lalu diangguki kepala olehnya
" Baik mas." balasnya,lalu berlalu pergi dan menutup pintu kamar ku lagi.
" Kamu pergi saja mas ,Aku nggak mau makan Aku akan tetap disini." Ujarku dengan Nada sedikit ketus
" Bunda,kamu harus makan dulu sayang nanti kamu sakit." Ucap suamiku dengan lembut namun aku tetap mengacuhkannya dan membalasnya dengan ketus
" Aku Nggak bisa mas.!"
" Bunda,Kyla Laper bun." Rengek Putriku
" Saga Juga laper." Putra keduaku pun menimpali mereka berdua memasang wajah memelas dan Lesu.
" Bunda kenapa menangis terus sih.?" Ujar Kyla
" Iya,kita sedih kalau bunda nangis terus,bunda jangan marahan sama Ayah." Ucap Saga
Akupun mengulas senyum pada kedua Anakku lalu bergantian Mengecup kening mereka masing masing.
" Gak Apa Apa sayang,Kyla sama Saga Makannya sama Ayah saja ya." Ucapku Pelan
Kedua Anakku menganggukan kepalanya,lalu Suamiku meraih Tubuh Saga dan menggendongnya sambil menggandeng tangan Kyla.dan mengajaknya untuk makan malam bersama meninggalkan Aku sendiri.Aku merasa duniaku menjadi Gelam,semuanya Hancur dalam Waktu sekejap,aku pun meratapi kepiluan takdirku saat ini.
Tak lama Kemudian,ku Ambil Air wudhu Untuk membasuh wajahku yang terasa memanas terua karena terus meluapkan Emosiku.Lalu ku bentangkan Sajadah dan melaksanakan Sholat dua Rokaat setelah itu memohon,mengadu,menuangkan segala Rasa sesak Yang Ada didadaku pada Sang Pemilik Kehidupanku.dan menangis sejadi jadinya.
Aku belum bisa menerima kenyataan ini,bahkan mungkin sampai kapanpun Aku tidak Akan pernah bisa menerima kenyataan ini,sangat sulit sekali bagiku.Aku mencoba mengintrupsi Pada Tuhan karena sudah menghadirkan wanita lain dirumah tangga kami.bukankah Cinta Sejati dan Suci tak memiliki tempat bagi Orang ketiga.namun semua terjadi begitu saja tanpa Aku sadari,aku tertipu oleh muslihat suamiku yang selama ini kuanggap baik baik saja.sungguh sakit yang luar biasa sekali.
Kutengadahkan Tanganku duduk diatas sajadah yang membentang,lalu mulai kupanjatkan Doa menumpahkan segala Rasa dan keterputusasaanku.
" Ya Allah Aku tidak sangguh,sungguh Aku tidak sanggup menerima takdirmu ini,meski engkau bersabda Jika Sabar itu indah tapi Sungguh Aku tidak Sanggup menjalani keindahan yang sangat menyakitkan ini Ya Robb,aku Hanya Seorang Wanita Akhir Zaman,aku tidak sanggup Ya Allah."
Ceklek
Terdengar Pintuku terbuka kembali,dan Aku melihat Wanita itu dengan Lancang membawa sebuah Nampan berisi makanan,berupa Nasi,sayur Sop dan Ayam Goreng dan segelas Air putih.Membuat Darahku kembali Naik,namun sebisa mungkin Aku meredamnya.
" Mbak,maaf ya saya sedikit Lancang,saya Kesini membawakan Makanan untuk mbak." ujarnya Lembut namun terdengar suaranya Agak bergetar mungkin karena gugup dan menundukan pandangannya dihadapanku.
" Untuk Apa kamu memberikanku makanan,bukankah Kamu yang sudah menghancurkan semuanya."Jawabku sedikit ketus dan dingin
" Aku minta maaf mbak." Ucapnya pelan
" Kamu Lihat Airmataku,degub jantungku yang Naik turun,Hatiku yang sudah sangat Rapuh karena kamu semua yang menghancurkannya Zahra,kamu jahat Zahra Jahat.!"
" Mbak Aku minta Maaf mbak." Dia pun Bangkit dari duduknya tadi dihadapanku dengan Air mata yang sudah meleleh.
dan beranjak Akan meninggalkanku.
" Sampai kapanpun Aku tidak Akan pernah merelakan Apa yang sudah kamu Rebut dan Kamu Hancurkan Zahra,Kamu pasti Akan Mendapatkan karmanya." Hardikku dan Sukses membuat langkahnya berhenti sebentar dan menoleh kearahku sebelum akhirnya dia pergi dari kamarku.
" Dengan merebut suamiku,itu berarti tandanya kamu sudah menabuh Genderang perang padaku."
ucapku lagi dan Mampu membuat Dia membeku.
" Aku minta maaf mbak." Cicitnya lalu kembali menutup pintu kamarku dan Lenyap dari pandanganku.
_Bersambung_
Happy Reading
semoga suka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Sulati Cus
madu lbh terasa manis tp klu madu manusia pahitnya sp kehati
2021-12-23
0
Sulati Cus
ku yakin nih mas suami lupa bahwa di blik kesuksesan suami ada campur tangan istri dan rezeki istri blm tentu jk kau beristrikan orang lain rezeki mu bagus, mknya jgn suka ngumbar janji
2021-12-23
0
Yusneli Usman
Dasar jantan tak guna...dah tau akan dijodohkan dr dulu hanya nunggu tu Zahra tamat sekolah kenapa Mala nikah duluan dgn bulan....udah niat mau poligami jd manusia serakah... tungguin aja tuh Zahra nggak usah ngerusak hidup org lain dgn ribuan alasan...dasar..benci aku yg beginian
2021-11-20
0