Happy reading ya 🤓
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Tit,,, tit,,, tit,,,
Suara pengunci mobil jarak jauh Yudha.
Vera yang mendengar suara itu langsung berjalan keluar kamar dengan memegangi perutnya yang semakin membesar saja. Vera melotot dan telah berdiri menunggu Yudha yang masih membuka sepatunya.
"Dari mana saja mas? Kenapa jam segini kamu baru pulang? Kamu lupa bahwa istrimu ini sedang hamil tua begini? Jam pulang kantor kan sudah sejak tiga jam lalu, katakan sekarang padaku apa saja yang kamu lakukan di luar sana!" Vera langsung mengomel.
Yudha menghela napas dalam dalam. Sungguh dirinya sedang tak ingin ribut dengan Vera saat ini. Walau bertengkar rasanya sudah menjadi menu wajib dalam rumah tangga mereka tiap harinya namun Yudha berharap tidak dengan hari itu.
"Ada suami baru datang begini kenapa langsung ribut saja Ver? Apa tidak bisa kamu ambilkan dulu segelas air untuk suamimu ini baru kamu serbu aku dengan pertanyaanmu?" Jawab Yudha berusaha sebisa mungkin tak ketus pada Vera.
"Mengelak saja terus! Salahkan saja aku terus!" Sungut Vera.
"Aku tidak menyalahkanmu Ver. Aku hanya ingin kamu terbiasa saja." Jawab Yudha.
Vera membalikkan badannya dengan kasar. Dirinya kemudian masuk ke dalam dan kembali lagi dengan segelas air di tangannya.
"Nih." Ucapnya sembari menyodorkan gelas itu dengan kasar saat Yudha sudah duduk di kursi yang ada di ruang tamu.
Yudha kembali menghela napas dan mengucapkan terima kasih sebelum meneguk habis air itu. Belum juga gelas itu diletakkan di atas meja, Vera sudah memberiku pertanyaan lagi.
"Sudah tidak haus lagi kan? Ayo sekarang katakan dari mana saja kamu mas?" Tanyanya.
"Aku hanya mampir sebentar ke rumah ibu. Tadi ibu sempat menelponku katanya beliau jatuh dari tangga." Ucap Yudha tak mengatakan yang sebenarnya.
Yudha memang sempat ke rumah ibunya juga tadi tapi hanya sebentar karena dirinya juga mengunjungi Zamira. Lagipula Yudha juga yakin Vera tak akan mengecek pada ibu mertuanya itu karena hubungan mereka tak terlalu baik.
Tentu Yudha tak ingin Vera tau tentang hal itu apalagi tujuannya mengunjungi Mira tadi adalah mengajaknya rujuk kembali. Vera bisa sakit hati mendengarnya. Walau Vera tau siapa Mira dan mengapa Yudha menceraikannya dulu namun dia pasti marah jika tau Yudha masih begitu mencintai Mira.
Yudha memang berniat akan tetap memberitahunya tentang rencana rujuk itu namun tidak saat ini. Kehamilan Vera sudah semakin mendekati waktu persalinan jadi Yudha tak mau membuat pikirannya terganggu dan mempengaruhi kehamilannya.
"Ibu saja terus yang kamu pikirkan mas. Sebel aku!" Sahut Vera langsung meninggalkan Yudha yang masih duduk disana. Vera pun masuk ke kamar tanpa menunggu Yudha.
Yudha geleng kepala melihat tingkahnya. Vera sungguh mirip dengan Sofia, mantan istri pertama Yudha. Mereka berdua lebih sering bersikap kasar pada Yudha terlepas apa yang dilakukannya salah atau benar. Mereka juga sama sama bermasalah dengan ibu Yudha.
Berbeda sekali dengan Mira yang selalu lembut terhadap Yudha dan ibunya.
Zamira,,,,
Entah kenapa menyebut namanya dalam hati saja membuat seluruh hati Yudha terasa sakit. Rasa bersalah dan penyesalan kembali menyeruak dalam hatinya.
"Bagaimana aku bisa begitu buta dan bodoh hingga melepasmu sayang? Padahal aku tau kamulah yang terbaik diantara para istriku terlepas dari kekuranganmu itu." Batin Yudha makin sakit mengingat semuanya.
"Maafkan abi Mira. Maafkan abi yang lebih percaya dan terhasut omongan orang. Sungguh iman abi begitu lemah saat itu." Lirihnya sembari meneteskan airmata penyesalan yang sudah sangat terlambat.
"Kamu kenapa gak segera masuk mas? Sedang apa kamu di luar?" Teriak Vera dari dalam kamar.
"Iya ini juga mau ke kamar." Sahut Yudha sambil mengusap airmatanya agar Vera tak curiga.
"Sudah pulang telat masih saja tidak langsung menemaniku." Sungut Vera saat Yudha sudah masuk dan mengunci pintu kamar.
Yudha tak menjawab dan hanya melepas baju kerjanya lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur.
"Vera kenapa sih ngambek terus? Apa ini bawaan bayi yang selalu ingin dekat sama mas?" Rayunya saat telah menyusul Vera ke tempat tidur mereka.
"Sudah gak usah ngerayu deh mas. Nih pinggangku pegal sekali dari tadi. Kamu pijitin ya." Ucap Vera langsung memiringkan tubuhnya dan membelakangi Yudha.
Tanpa banyak bicara lagi Yudha melakukan apa yang diperintahkannya. Sejak hamil Vera memang sering meminta Yudha memijitnya. Yudha sebenarnya tak mempermasalahkan saat istri meminta suami memijat namun menurutnya saat seperti ini tepat. Yudha juga lelah selepas pulang kerja.
"Anggap saja ini sebagai permohonan maafku karena telah membohongi dirinya malam ini." batin Yudha.
Yudha terus memijat pinggang dan kaki Vera hingga istrinya itu sudah terlelap. Yudha tersenyum karena Vera tak lagi marah dan tidur. Yudha merasa senang pijatannya membuat dirinya bebas dari kecurigaan Vera.
Namun, Astagfirullah!!!!
Bukankah itu berarti bahwa aku tidak tulus melakukan apa yang dimintanya? Kenapa tiba tiba aku merasa diriku masih saja belum berubah? Kenapa aku malah memperlakukan istriku dengan baik hanya agar dirinya tidak bawel dan curiga akan pertemuanku dengan Zamira tadi?
Ya Rabb,
Sebegitu egois dan jahatnya diriku demi bisa mendapatkan Mira kembali.
Batin Yudha bergejolak.
Makin malam matanya makin tak mau dipejamkan. Pikirannya semakin jauh berkelana. Paras ayu Mira tak kunjung hilang dari benaknya. Yudha sungguh merindukan dirinya. Tiga tahun terakhir ini Yudha berusaha mencari keberadaanya setelah dirinya mendengar dan menemukan kebenaran tentang Mira.
Kebenaran bahwa Mira sama sekali tak pernah berselingkuh. Kebenaran bahwa selama dirinya menjadi istri Yudha,,,, dia tidak pernah sekali pun mencoreng nama baik suaminya.
Tidak seperti apa yang dituduhkan bu Ambar,,,, ibu Yudha dulu.
Yudha baru mendapatkan informasi keberadaan Mira sekitar dua bulan lalu namun baru bisa menemuinya hari ini karena Yudha tak pernah mendapat alasan tepat untuk Vera.
Yudha senang saat tau dimana Mira berada namun hatinya sakit saat mengetahui Mira tengah didekati seorang pria bernama Dave yang merupakan teman kerjanya.
Yudha lebih sakit lagi saat tau bahwa mereka telah sekitar empat tahun terakhir menjalin hubungan.
Kenapa Mira? Kenapa kamu mau membina hubungan dengan Dave? Sedangkan kamu tau bahwa kalian berbeda keyakinan.
Apa kamu ingin kembali pada keyakinanmu dulu Mira? Apa kamu telah kehilangan kepercayaanmu pada Rabbmu? Atau lebih tepatnya kamu kecewa pada Rabbmu yang telah memisahkan kita hingga kamu ingin berpaling dariNYA?
Tidak Mira!!!! Abi tidak rela!!!
Abi sungguh tidak rela jika itu sampai terjadi padamu. Abi susah payah membimbingmu agar kamu termasuk dalam satu hamba yang menerima istimewanya hidayahNYA. Abi tak ingin kamu meninggalkan Rabbmu.
Batin Yudha terus bergelora,,, Rasa bersalah telah menceraikan Mira semakin menyiksa batinnya.
Yudha membolak balikkan badannya karena tak kunjung bisa tidur. Pikirannya makin jauh melayang hingga akhirnya memutuskan untuk duduk saja di ruang kerjanya yang ada di sebelah kamarnya. Lagipula Vera sudah sangat lelap tidurnya.
Yudha menyulut sebatang rokok. Dia pun menikmatinya setelah menghisapnya dalam dalam. Pikirannya terasa lebih jernih setelahnya. Namun wajah Mira masih saja berkeliaran disana.
Yudha membuka laci kerjanya yang paling bawah yang selalu di kunci. Kuncinya pun selalu disimpan baik baik di tempat yang Vera tak pernah menyangkanya.
Klek,,,,
Laci itu terbuka. Yudha mengeluarkan sebuah amplop besar berwarna coklat. Dibukanya amplop itu pelan pelan dan mengeluarkan lembaran lembaran foto yang ada di dalamnya.
Yudha tersenyum namun matanya mulai berkaca kaca saat melihat wajah dan senyum manis Mira yang tengah bersandar manja di bahunya di foto itu.
Senyumnya menyiratkan betapa bahagianya dirinya saat itu. Yudha ingat foto itu adalah foto pertama mereka saat dirinya cuti kerja dan pulang ke rumah mereka setelah setahun Yudha meninggalkannya.
"Kamu cantik Mira." Lirih Yudha sembari mengusap foto itu.
Pikirannya pun mulai melintas menjelajahi waktu dimana dua puluh tahun lalu Yudha mulai disebut sebagai suami.
\=\=\=\=\=\=\=
Jangan lupa vote, like dan komen yaa
Terima kasih 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Tia ahmad jaini dachlan
hadeuh apalagi udh bohong gitu . jgn balik lagi deh males
.
2021-04-05
2
𝔸𝕦𝕕𝕚𝕊𝕒𝕝𝕞𝕒❀⃟вωғ℻
20 tahun menjadi suami berarti sudah tua dong
2021-04-05
2
Rakha Adika
lanjut up thoor
2021-04-03
2