Happy reading ya 🤓
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Dua minggu kemudian Sofia pun melahirkan seorang putri cantik yang Yudha beri nama Andara Amelia. Wajah mungilnya mampu membuat Yudha merasa terhibur saat itu setelah melewati beberapa hari berat harus tinggal bersama keluarga Sofia.
Keadaan Yudha yang masih menganggur membuat bu Merry semakin merendahkannya. Dirinya bahkan dianggap sebagai parasit saja yang menopang hidup pada Sofia.
Keluarga Sofia memang sangat berada. Berbeda dengan Yudha yang hanya dari keluarga yang pas pasan.
"Pas pasan tapi banyak gaya!!!"
Ucapan itu sering Yudha dengar keluar dari bibir bu Merry. Yudha pun tau mungkin beliau menyindir bu Ambar,,,, Ibu Yudha yang hingga kini belum juga diberitahu Yudha tentang pernikahan mereka itu.
"Aku harus memberitahu ibu." Batin Yudha.
Dengan segenap keberanian yang telah dihimpun, Yudha pun menekan tombol ponselnya.
"Halo bu, ini Yudha. Apa kabar ibu?" Ucap Yudha membuka pembicaraan saat bu Ambar telah menjawab telponnya.
"Ibu baik!" Ketus bu Ambar.
Yudha menghela napas membayangkan kemarahan dan kekecewaan ibunya saat Sofia datang menemuinya. Dan Yudha harus bersiap menghadapi hal yang sama saat ini. Apa pun reaksi bu Ambar nantinya,,, Yudha tetap harus memberitahu ibunya bahwa dirinya telah menikahi Sofia.
"Bu, maafkan aku."Lirih Yudha.
Suara bu Ambar sama sekali tak terdengar. Beliau tidak menolak atau pun menjawab permintaan maaf Yudha. Hal itu membuat Yudha pun diam beberapa saat. Hingga suara tangisan putri kecilnya terdengar oleh bu Ambar.
" Kamu ini lagi dimana sebenarnya??? Bukannya kamu masih di luar negeri? Kenapa ada tangisan bayi disana???" tanya bu Ambar yang tidak bisa membedakan antara mana nomer lokal dan mana nomer luar negeri.
"Bu, itu suara Andara putriku." Jawab Yudha memberanikan diri.
"Apa maksudmu?" Tanya bu Ambar heran.
"Maafkan Yudha bu,,, karena baru sekarang mengabari ibu. Yudha sudah pulang dari luar negeri dua minggu lalu. Dan Yudha juga sudah menikah dengan Sofia." Ucap Yudha hati hati sekali.
Tak ada reaksi apa pun. Bu Ambar diam. Yudha tau ibunya pasti sangat kecewa karena dirinya telah memupus impian bu Ambar memiliki anak seorang sarjana sukses. Sekarang yang bu Ambar punya hanyalah seorang anak pengangguran yang tak lulus kuliah.
Ironis sekali.
"Bu, Sofia sudah melahirkan. Cucu ibu perempuan bu. Apa ibu mau bicara dengan Sofia???" Tanya Yudha sekali lagi setelah ibunya berdiam diri lama.
"Tidak!!!" bu Ambar langsung mematikan telponnya.
Yudha menghela napas mendapat perlakuan dari ibunya seperti itu. Sofia datang menghampirinya dan mengusap pundaknya. Sofia memang masih sangat mencintainya bahkan setelah apa yang sudah dilakukan Yudha padanya selama ini.
Cinta itu buta. Mungkin itulah ungkapan yang tepat.
"Biarkan saja ibu begitu. Dari awal memang ibumu tidak mau menerima dan menganggap bayi ini cucunya. Tidak apa apa kok Yudha. Kamu dan keluargaku saja bisa menerimanya, itu sudah cukup bagiku." Kata Sofia yang semakin tidak cocok pada bu Ambar yang pernah begitu buruk memperlakukannya dulu.
"Ya tidak bisa begitu juga Sof,,, Bagaimana pun juga beliau itu ibuku. Kamu harus bisa sabar menghadapinya." Sahut Yudha.
"Memangnya kamu sendiri bisa sabar menghadapi ibuku??? Bukannya tiap hari kamu juga mengeluh padaku karena ibu terus saja menyindir atau memandangmu dengan perasaan tidak suka." Protes Sofia.
Yudha diam. Perkataan Sofia itu memang benar. Yudha menyadari dirinya sendiri mulai merasa gerah berada di rumah itu karena perlakuan ibu mertuanya yang begitu.
Hingga akhirnya suatu hari Yudha memutuskan untuk pergi saja ke luar kota mencari pekerjaan saat usia Andara saat itu baru sebulan.
"Pergi saja sendiri kalau memang kamu mau pergi. Jangan pernah bawa anak dan cucuku sebelum kamu dapat pekerjaan dan mampu membiayai dan mencukupi semua kebutuhan mereka!" Ketus bu Merry saat Yudha mengutarakan niatnya.
"Tapi bu,,,, sebagai suami saya berhak membawa mereka kemana pun saya pergi." Sanggah Yudha.
" Waahh,,, wah,,,wah,,, Baru juga bertanggung jawab menikahi itu dipaksa saja sudah sok mengaku ngaku sebagai suami. Apa kamu lupa kamu itu jadi suami Sofia juga karena terpaksa kan??? Jadi lebih baik jangan coba coba bawa mereka pergi!!! Aku tidak mau mereka jadi korban dari sikap tidak bertanggung jawabmu itu lagi!!!" Seru bu Merry.
Yudha tak menjawab dan memandang Sofia. Yudha ingin tau apa jawaban Sofia. Apakah dirinya memilih ikut dan berbakti pada suaminya atau memilih tinggal bersama ibunya.
"Bu,,,, Sofia ikut Yudha saja ya." Sofia angkat bicara.
Bu Merry menatap tajam dirinya lalu merebut Andara yang masih tidur di gendongan Sofia. Sofia tak melawan karena kasihan pada Andara jika nantinya kesakitan dan menangis karena jadi bahan rebutan.
"Boleh!!!! Asal kamu tidak bawa anakmu turut serta. Kalau kamu masih cinta sama si pengangguran ini,,,, pergilah!!! Tapi jangan bawa bawa cucuku menuruti cinta butamu itu." Ketus bu Merry.
Sofia terkejut dengan syarat yang diberikan ibunya. Tidak mungkin baginya meninggalkan putri kecilnya itu. Hal itu membuat Sofia tampak bimbang.
"Kalau kamu masih nekad mau membawa cucu ibu pergi,,,, lebih baik ibu mati saja!! Biar kalian puas!!!" Teriak bu Merry.
Sofia makin terkejut mendengarnya. Jangankan Sofia, Yudha pun tak menyangka mertuanya itu akan mengancam dengan nyawanya. Tak ingin ada nyawa melayang, Yudha angkat bicara lagi.
"Sudahlah Sofia. Kamu disini saja bersama ibu dan Andara. Biar aku saja yang pergi sendiri." Tukasnya.
"Tapi Yudha,,,,," Sofia hendak menyela namun dihentikannya.
"Aku tak ingin sampai ada nyawa melayang dalam hal ini." Tukas Yudha kemudian.
"Baguslah kalau begitu. Itu tandanya kamu tau diri dengan keadaanmu sendiri. Sudah miskin masih gaya gayaan mau bawa anak dan cucuku. Urus saja dirimu sendiri di luar sana. Buktikan kalau kamu mampu baru kembali menjemput mereka!!!" bu Merry memperingatkannya.
Ucapannya itu sangat menyinggung perasaan Yudha yang masih darah muda itu. Yudha pun emosi dibuatnya.
"Sofia!!! Kamu ikut aku atau tidak??? Kalau kamu ikut kemasi barangmu sekarang juga. Ambil balik anak kita. Aku sudah tak peduli lagi walau ada berapa banyak nyawa melayang. Kalau kamu memilih ibumu,,, silahkan!!! Tapi ku pastikan kita bercerai!" Ancam Yudha pada Sofia.
"Berani kamu Sofia menentang ibu???" bu Ambar pun tak kalah sengit mengancam putrinya.
Sofia yang masih bimbang itu kian gelisah. Otaknya berputar memikirkan semua kemungkinan yang akan dihadapinya kelak jika dia memutuskan hidup bersama Yudha.
Sofia yang terbiasa hidup bergelimang harta itu merasa takut menjalani hidup hanya dengan Yudha yang memang belum berpenghasilan.
Dan akhirnya,,,,
"Sofia tinggal disini saja ya Yudha. Kasihan Andara yang masih kecil jika harus dibawa bepergian jauh. Tapi kita tidak perlu bercerai kan? Semua masih bisa dibicarakan." Ucap Sofia.
Keputusan itu pun membuat Yudha semakin kecewa padanya. Yudha merasa Sofia pun telah merendahkan dan meragukan suaminya dengan memilih tinggal bersama ibunya.
Yudha tak menjawab pertanyaanya itu. Yudha hanya langsung mengemasi barang barangnya dan pergi meninggalkan rumah itu tanpa menoleh lagi walau disana ada Andara.
"Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan. Toh ini keputusanmu sendiri. Aku berjanji padamu aku tak akan pernah datang kerumah ini sebelum aku kaya. Aku akan buktikan aku bisa lebih kaya dari kalian agar kalian berhenti menghinaku!!!" Ucap Yudha pada Sofia yang berusaha menahan kepergiannya.
"Biarkan saja Sofia!!! Pecundang ini sekali lagi membuktikan bahwa dirinya memang tidak layak untuk kamu pertahankan. Ibu yakin dia pergi juga bukan semata mata ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu. Dia sengaja pergi dengan emosinya agar tak tampak bersalah. Dengan begitu dia terbebas dari tuntutan kewajibannya sebagai suami dan ayah!!!" Sindir bu Merry lagi.
Kalimat pedas itu kembali terucap walau kali ini ucapannya itu memang benar. Yudha memang berniat kabur lagi dari semua tanggung jawab yang membuat masa mudanya terlewati dengan sia sia.
"Kita cerai Sofia. Aku talak kamu!!" Ucap Yudha saat sudah sampai di depan pintu rumah itu.
"Yudha aku mohon,,, jangan seperti ini!!!" pinta Sofia.
Yudha menepis tangan Sofia yang menangis. Namun Yudha tak peduli.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Jangan lupa vote, like dan komen yaa
Terima kasih 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments