Setiap wanita yang lewat merasa iri dengan Intan karyawan baru tapi sudah terlihat akrab dengan pak Candra. Pak Candra ini banyak yang kagum karena bagi wanita ia terlihat manis.
“Kok bisa sih dia akrab gitu sama pak Candra?! Padahal diakan anak baru!” lirih pegawai yang berjalan tak jauh dari Intan
“Nggak tahu tuh, mungkin dia orangnya pandai caper(Cari Perhatian) hahaha” sungut temannya pegawai tersebut.
Mereka menatap sinis Intan, merasa tidak suka dengan Intan yang hanyalah anak baru tapi sudah terlihat begitu akrab dengan cowok yang mereka idamkan siapa lagi kalau bukan pak Candra.
Intan merasa bahwa orang-orang melihat ia dengan tatapan sinis, tapi sebisa mungkin ia hilangkan pikiran negatifnya dan berusaha untuk tidak menanggapi, karen ia tidak ingin merusak hari pertama ia bekerja dan pastinya ia takut dikeluarkan dari perusahaan jika berbuat masalah.
Pak Candra mengetahui ada yang tidak suka ia berjalan dengan intan, mengajak Intan untuk berjalan buru-buru dan masuk ke lift.
Tak sampai 15 menit mereka sudah sampai ruangan, dan tentu mereka duduk kembali ke meja masing-masing.
Intan melanjutkan input data, karena ini perusahaan besar tentu data yang diinput juga banyak, intan berusaha mengerjakan dengan tepat watu, agar meninggalkan kesan baik di rekan kerjanya.
Andriani yang berada duduk di samping intan mengajak intan berbicara dan berusaha akrab dengan Intan.
“Mbak asli mana? Dan tinggal di mana sekarang?" tanya Andriani
“saya asli Sulawesi, sekarang saya tinggal di kos tak jauh dari sini” jawab Intan sembari tersenyum
“oh iya kita kenalan yok mbak, biar bisa akrab dan jadi teman. Nama saya Andriani, nama mbak siapa?” katanya lagi
“ oh iya mbak Adriani, nama saya Intan, salam kenal” sapa cap Intan memajukan tangannya untuk berjabat tangan dengan mbak Andriani dan langsung di tanggapi oleh mbak Andriani, dan berakhir merela berjabat tangan sembari tersenyum.
Adriani melihat kerjaan Intanpun, memberikan sedikit saran agar data yang diinput terlihat rapi. Ia menjelaskan dengan pelan-pelan dan dengan bahasa yang mudah agar intajn mengerti.
Terlihat Intan memahami apa yang dijelaskan oleh mbak Andriani, dia terlihat gesit dan mudah tangkap sehingga sekali dijelaskan oleh mbak andriani ia bisa mengaplikasikannya.
“Terima kasih banyak mbak, sudah membantu saya” ucap Intan
“Sama-sama saya senang bisa membantu kamu, saya lanjut kerja lagi yah” timpal Mbak Andriani yang kembali fokus ke komputernya
Intanpun tersenyum dan kembali melanjutkan juga pekerjaannya. Hari ini ia senang karena mendapatkan teman yang ramah seperti pak Candra dan juga mbak Andriani serta ia bisa mendapatkan ilmu baru.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17.00, yang berarti mereka akan pulang dan meninggalkan kantor tentunya. Intan menyimpan file yang sudah ia buat dengan membuat folder baru, agar mudah mencari nantinya.
Setelah menyimpan ia mematikan komputer dan bersiap pulang. Mbak Andriani yang berada di samping intan mengajak intan untuk turun bersama, mbak andriani mengajak Intan pulang bersama namun intan menolak, ia berkata akan pulang naik bus.
Mereka berdua berjalan bersama meninggalkan ruangan, ketika Intan dan Andriani memasuki lift, pak Candra yang baru tiba ikut bergabung. Mereka bertiga terlihat akrab dan saling berbincang. Pak Candra bertanya pada Intan
“Kamu pulang naik apa?” katanya
“Saya pulang naik bus pati" jawab Intan
“Saya antar pulang yah, Andriani ada bawa motorkan jadi bisa pulang sendiri” imbuh pak Candra kepada dua wanita di sampingnya
“Jangan pak, saya mau pulang naik bus aja” tolak Intan merasa tidak enak dan juga takut digosipkan orang-orang kanmtor
“Ikut aja pak Candra, Intan” bujuk Andriani dan disambung pak Candra “Iya ayo saya yang antar”
“Beneran pak, tidak usah saya naik bus aja” tampik Intan
Intan berusaha menyakinkan kedua temannya itu dengan memperlihatkan senyumnya.
“Ya sudah” Pak Candra dan andriani berbarengan ya sudah pasrah membujuk Intan.
“Ayo keluar” ajak Pak Candra
Merekapun keluar dari lift dan berjalan menuju pintu keluar, masih seperti waktu istirahat, melihat Intan yang berjalan dengan pak Candra karyawan lain tidak suka dan menatap intan dengan tatapanm sinis padahal disitu terdapat Andriani.
Mereka berpisah di depan pintu utama, pak candra dan Andriani berjalan menuju tempat parkir sedangkan intan berjalan sendiri menuju gerbang.
Ia terus berjalan sampai ke halte bus, ia duduk menunggu bus yang berhenti.
Sekitar 10 menit menunggu, bus akhirnya datang Intan dan penumpang lain yang sedang menunggu juga naik di bus tersebut.
Karena banyaknya penumpang dan terdapat ibu hamil dan lansia, ia memutuskan untuk berdiri selama perjalanan pulang.
Ia tidak tega mengambil tempat duduk sedangkan masih ada orang yang lebih membutuhkan. Sedikit demi sedikit penumpang turun dan terdapat kursi kosong, dan Intan duduk di kursi tersebut, ia sudah merasa pegal karena menggunakan highheels dan berdiri di bus.
Akhirnya Intan sampai kosan, ia merasa lelah sehingga ia langsung membaringkan tubuhnya ke kasur tanpa mengganti baju terlebih dahulu.
Ia merasa hari pertamanya begitu melelahkan, mungkin karena belum bisa beradaptasi dengan pekerjaan barunya, karena jumlah data yang harus diinput dua kali lebih banyak dari perusahaan yang dulu tempat ia bekerja. Dirasa cukup beristirahat,
Intanpun bangun dari tempat tidur dan mengganti pakaiannya dengan baju rumahan, tak lupa membersihkan wajah dan membasuh muka agar tidak terlihat kusam.
Kemudian ia kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memainkan handphone. Ia membuka sosial media. Ia chating dengan teman-teman semasa Kuliah, mereka menanyakan kabar dan juga bercanda gurau.
Intan terlihat senyum-senyum sendiri sembari menatap layar handphonenya. Ia terhibur dengan chating dari temannya, karena memang teman-teman Intan, senang menggoda Intan bahkan melalui chat mereka menjodohkan dengan laki-laki yang mereka kenal. Intan menganggap hal itu sebagai candaan, ia tidak pernah menanggapi dengan serius candaan temannya.
2 minggu kemudian ….. [---]
Waktu terus berjalan, tak terasa intan telah bekerja selama 2 minggu di perusahaan ternama tersebut. Bahkan sekarang Intan sudah dekat dengan semua rekan kerja diruangannya, bahkan pak Candra sudah mulai memperlihatkan perhatian melebihi anggapan teman, namun Intan berusaha untuk tetap membatasi sehingga tidak memberikan harapan kepada pak Candra.
Ya benar pak Candra menyukai Intan namun dia belum berani mengungkapkan karena Intan terlihat menganggap ia sebagai senior, tidak lebih.
Tetapi ia akan berusaha memberikan perhatian lebih dan akan membuat Intan menyukainya.
“Aku tidak ingin pak Candra mengharapkan status lebih dari teman, aku bisa meliht bahwa ia mulai terbawa suasana” gumam Intan yang duduk di kursi kerjanya sembari melirik ke arah pak Candra.
“Aku tidak ingin berpacaran, karena aku akan fokus membahagiakan orangtua dan juga memperbaiki diri sebelum memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan” lanjut Intan berkata dalam hati.
Visual Candra
》
》
》
》》TERIMA KASIH SUDAH MAMPIR JANGAN LUPA LIKE,KOMENTAR DAN JUGA VOTE YAH 😀 《《
IG : wihfa_Cossin16
FB : wihfa cossin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Hiatus
semangat kak
2021-04-28
1
sampah rakyat
Next
2021-04-04
1
tasyah_ulfa20
next thorr
2021-04-04
1