Berjuang Atau Menyerah
"Erlena! Bangun! Kamu sudah kesiangan. Mau sekolah gak sih Kamu tuh?"
teriakkan marah mami Erlena.
Gubrak ...
Erlena terjatuh dari kasurnya karena kaget mendengar teriakkan mami tercinta.
"Aduh... Mami! Nggak usah teriak-teriak juga kali. Kan Lena jadi jatuh." ucap Erlena dengan nada kesal.
"Ya sudah. Buruan Kamu mandi, nanti telat lagi," perintah dari sang mami.
Skip ...
Erlena bergegas kekamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya. Kemudian dia bersiap-siap memakai seragam sekolahnya. Erlena pun keluar dari kamarnya, lalu menuju ke meja makan.
"Lena! Mau sarapan nasi goreng atau roti?" tanya mami Erlena.
"Roti aja deh Mam, sudah telat nih." jawab Lena dengan nada cepat.
...----------------...
SELESAI ERLENA SARAPAN..........
"Len, kamu mau diantar sopir atau naik motormu?" tanya papi Erlena.
"Naik motor saja deh pi, lagian sudah lama juga Lena nggak berangkat pakai motor." kataku sambil berlari mengambil kunci motor kesayanganku.
"Ya sudah hati-hati Len." peringat sang papi Erlena.
GAMBAR MOTOR YANG DIPAKAI OLEH ERLENA!
Erlena pun mengendarai motornya dengan sangat cepat, dia menyalip motor dan mobil yang ada disekitarnya.
CIT....
Erlena pun memberhentikan motornya karena lampu merah, setelah menunggu sekian lamanya. Kemudian lampu merah pun, berganti menjadi lampu warna hijau.
Erlena mengendarai motornya dengan sangat pelan karena di depannya banyak sekali motor dan mobil, suara klakson terdengar sangat jelas di telinga Erlena.
Erlena melihat jam tangannya sudah pukul tujuh lewat dua puluh lima menit yang artinya dia sudah telat untuk masuk kesekolah.
Dirinya sudah tidak peduli, mau telat atau apa yang penting keselamatan dirinya sendiri dalam hatinya berkata. Setelah padatnya di jalanan dia mengendarai motornya dengan santai.
TETAPI...
Erlena melihat sosok nenek tua yang ingin menyebrang jalanan tetapi, nenek tersebut tidak bisa menyebrang, karena banyak motor dan mobil yang sedang berkendara.
Akhirnya Erlena memberhentikan motornya untuk menolong sosok nenek tersebut, Erlena setengah berlari menuju ke tempat itu.
Sesampai Erlena didekat nenek tersebut......
"Nek sini, Lena bantuin bawain belanjaan nenek." ucap Erlena.
"Eh.... nggak usah cu, nenek bisa sendiri." tolak nenek tersebut dengan nada halus.
"Sudah nek, nggak apa-apa sini Lena bantuin, yuk Lena bantuin nenek menyebrang." ucap Erlena sedikit memaksa.
Erlena menggandeng tangan nenek tua itu. Setelah sampai tujuan....
"Terima kasih banyak ya cu, sudah bantuin nenek menyebrang sama bawain belanjaan nenek." ucap nenek berterimakasih dengan nada tulus.
"Sama-sama nek, ya sudah Lena tinggal dahulu ya nek, mau berangkat kesekolah." ucapku sambil tersenyum kearah nenek itu.
"Iya hati-hati cu." peringat sang nenek tersebut.
Sesampai di sekolah 🏫....
"Shit! Malas banget gue kesekolah, tetapi gue takut dilaporin ke papi mami, haduh! ribet betul dah hidup ini." umpat Erlena didalam hati.
"Hey! Ngapain lu disitu! Nggak ada bosan-bosannya ya lu tuh telat Mulu, pusing gue bertemu dengan elu." ucap ketos dengan malas.
"Ewh! Lu pikir gue mau bertemu sama lu?
Nope! Gue juga nggak mau kali, telat kayak begini." jawab Erlena dengan kesal.
"Lah, terus.... Mengapa lu bisa telat oncom?" tanya ketos penasaran.
"Gue tadi macet dijalanan, terus gue bantuin nenek tua itu menyebrang." jawab Erlena.
"Ya sudah lu boleh masuk kali ini, tetapi, tidak untuk hari berikutnya!" peringat ketos dengan nada tegas.
"Thank you, boy." jawab Erlena kesenangan, karena tidak dihukum oleh ketos yang menyebalkan itu.
"Hm, buruan sana masuk!" Titah sang ketos.
"Iya." jawab Erlena sambil cengar-cengir.
SKIP💫
Erlena pun berlari menuju kekelasnya, sesampai didepan kelas dia memasuki kelasnya.
"Hai! Guys selamat pagi dunia tipu-tipu." seru Erlena dengan nada bersemangat.
"Hai juga, Len,"Jawab semua murid sambil menatap kearahku.
"Eh, gue kan tadi telat, ada tugas nggak tadi?" tanyaku penasaran.
"Ada," kata temanku yang cewek.
"Yang mana Matematika atau Bahasa Inggris?" tanyaku sambil kalang kabut karena aku mengingat jadwal hari ini adalah mapel Matematika dan Bahasa Inggris.Aku pun membuka tas lalu mengeluarkan buku tulis dan pulpen.
"Matematika," ucapnya
"Yang mana oi?" tanya ku dengan sedikit membentak, karena guru matematika aku itu sangat kiler dan jika kami telat mengumpulkan tugas.
"Yang halaman 89," dia berucap sambil membaca novel kesayangannya.
"Liat buku elu dong," pintaku sambil memohon kepadanya.
"Ck, nggak ada usahanya elu nih!" dia memberikan buku pekerjaannya dengan pasrah.
"Terima kasih, Dewi," ucapku sambil menuju ke kursiku lalu aku pun menyalin tugas Dewi tersebut dengan santai.
************************
"Ini dew, sudah. Terima kasih banyak ya sekali lagi," kataku sambil mengembalikan bukunya.
"Ya, sama-sama," jawabnya sambil tersenyum tipis.
Bel pun berbunyi
"KRING"
"KRING"
"KRING"
Akhirnya bel pun telah berbunyi sebanyak tiga kali, yang artinya bahwa seluruh siswa/siswi SMA GUMILANG boleh pulang kerumah masing-masing.
Sebelum Erlena pulang dia pamit kepada teman-teman nya, setelah itu Erlena menuju keparkiran motor, dia mengambil kunci motor disaku roknya.
Erlena pun mengendarai motornya dengan sangat cepat karena dia ingin membeli batagor yang ada di taman.
Sesampai di taman....
Erlena pun membeli batagor kesukaannya ditaman yang sering dia kunjungi.
"Mang, saya beli batagornya dua puluh ribu ya, kayak biasanya ya mang." pintaku kepada mang batagor.
"Iya neng, sabar ya, mang buatin dahulu batagornya." jawab mang batagor.
"Okay siap mang, ohh iya jangan lupa sambal nya tiga sendok, sama banyakin timunnya ya." ucapku sambil memohon kepadanya, karena aku emang selalu meminta kepadanya seperti ini.
"Iya-iya neng, mang sampai hafal sama ucapan eneng." balasnya sambil tertawa karena ucapanku.
"Heheh Alhamdulillah, mang tidak pernah lupa dengan ucapan lena." jawabku yang ikut tertawa.
"Nih neng, sudah jadi." katanya.
"Oh.... Iya mang nih uangnya," jawabku sambil memberikan uang lima puluh ribu kepada mang batagor.
"Waduh, kebanyakan ini uang nya neng. Mang nggak ada kembaliannya, buat Eneng aja mang ikhlas." ucapnya sambil menolak pemberian uangku.
"Sudah nggak apa-apa mang, ambil saja lagian kan aku sudah jadi langganan mang, karena setiap aku makan batagor mang selalu mantap rasanya." ucapku sambil memaksa agar uangku diterima olehnya.
"Ya sudah neng, terima kasih banyak ya," jawabnya berterima kasih sambil bersyukur.
"Hm," dehamku.
Aku pun pulang kerumah setelah membeli batagor yang kubeli.
Sesampai di rumah....
"Assalamualaikum mami papi," ucapku sambil setengah berteriak.
"Wa'alaikum salam nak," jawab kedua orang tuaku.
Aku pun segera memasuki kamarku, lalu aku pun mandi. Setelah itu aku langsung duduk ditempat meja belajarku
"Nak, sedang apa?" tanya mami Erlena.
"Sedang baca novel mam." jawab Erlena.
"Oh, Ya sudah." balas mami.
"Hm." timpal Erlena kembali.
Aku pun naik kekasurku lalu kemudian tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
re
Mulai
2021-07-03
1
Susana
simpan dulu ya kak.... 😍😍
2021-06-21
1
banyubiru
aq mampir ka
2021-06-18
0