"Nak, sedang apa?" tanya mami Erlena.
"Sedang baca novel, mam," jawab Erlena.
"Oh. Ya sudah," balas Mami.
"Hm," timpal Erlena kembali.
Aku pun naik kekasurku lalu kemudian tertidur.
Skip paginya.
Erlena berangkat ke sekolah dengan menggunakan motornya.
Sesampainya di sekolah Erlena ...
"Dev! Gue mau curhat nih" ucapnya dengan wajah memelas.
"Curhat tentang apa dahulu ini?" tanya Devina.
"Biasa, tentang Melvino. Gue kangen banget sama dia" jawab Erlena antusias.
"Len! Sudah satu tahun, elu nungguin dia yang tidak pasti. Dia nggak pernah nganggep Elu, Len. Masih banyak cowok lain. Tidak hanya dia." ucap Devina sambil menekan kata-katanya.
FLASHBACK ON!
Jadi Devina bersahabat dengan Erlena dari kelas 1 SMP hingga sampai sekarang, maka tak jarang Devina tahu bahwa dahulu Erlena selalu mengejar-ngejar cowo yang dia cintai, akan tetapi, Melvino pindah ke luar negeri untuk bersekolah.
Makanya Erlena suka uring-uringan dan selalu memikirkan keadaan Melvino disana. Erlena itu tipikal orang yang keras kepala dan tidak mudah menyerah apa yang dia inginkan harus didapatkan.
Erlena akan sangat manja jika bersama orang tuanya ,tetapi, jika orang tuanya bekerja dia tidak akan manja terhadap orang tuanya. karena dia mengerti, bahwa orang tuanya bekerja untuk menghidupi keluarga dan untuk masa depanku.
FLASHBACK OFF....
"Rasanya gue pingin move on...... Tetapi, tidak bisa, karena cinta gue kedia terlalu dalam, bagaimana gue mau move on. Sulit bagi gue dev. Dia itu cinta pertama gue!" jawab Erlena sedih.
"Terserah lu Len, yang penting lu bahagia gue akan selalu disisi elu kok," timpal Devina kembali sambil menatap kasihan.
"Thank you, sudah nemenin gue sampai sejauh ini dan sabar menghadapi gue yang keras kepala ini hahaha," ucap Erlena sambil tertawa cekikikan.
"iya you're welcome 😊❤️," jawab Devina.
"Ehh mau kekantin tidak?" tanya Erlena kepada Devina.
"Mau lah.... gila saja, kita berdiam di kelas gini, maka sepi lagi hih," jawab Devina cepat karena sedikit ketakutan.
"Kuyy" ajak Erlena.
Tiba mereka dikantin mereka pun memesan makanan masing-masing.
"Len, lu liat Zanna nggak?" tanya Devina.
"Nope," jawab Erlena singkat.
"Mengapa lu tiba-tiba cuek?" tanya Devina merasa aneh dengan Erlena.
"Nggak apa-apa, lagi malas ngomong saja," jawab Erlena malas.
Bel pun berbunyi
"Kring"
"Kring"
"Kring"
"Heyyy! yuk! Kekelas sudah bel." ajak Devina
"Hm, yuk," jawab Erlena sambil mengikuti Devina memasuki kelas.
2 menit kemudian
"Assalamualaikum anak-anak," ucap Bu Diana menyapa semua murid.
"Wa'alaikum salam ibu," balas semua murid.
"Hari ini kita akan belajar sejarah, buka buku kalian halaman 54-67 silakan dibaca terlebih dahulu." perintah Bu Diana.
"Baik Bu......" sahut mereka semua.
20 menit kemudian.......
"Anak-anak, ibu akan kasih soal pertanyaan kepada kalian semua, yang bisa menjawab pertanyaan dari ibu kalian boleh pulang." ucap Bu Diana dengan nada tegas.
"Contoh periodisasi peristiwa sejarah Indonesia yang tersusun secara kronologis adalah?" tanya Bu Diana kesemua murid.
"Ayuk buruan, di jawab!" ajak Bu Diana agar semua muridnya menjawab pertanyaan dia.
"aduh, gue nggak tahu lagi." ucap cewek disamping Erlena.
"Eh, apalagi gue, maka gue sering tidur lagi kalau sedang dalam pelajaran sejarah," balas cowok di belakang cewek yang ngomong tadi.
Mereka pun berbisik-bisik menanyakan apa jawaban dari pertanyaan Bu Diana.
"Hai! Kok kalian malah bisik-bisik tetangga hah! Saya kan suruh kalian jawab pertanyaan ibu bukan untuk berdiskusi anak conge! Saya akan kasih nilai tambahan jika kalian bisa menjawab pertanyaan ibu!" teriak Bu Diana
"Saya, Bu," ucap Erlena sambil mengangkat tangan kanan nya.
"Ya, silakan dijawab Len, pertanyaan ibu yang tadi" balas Bu Diana sambil tersenyum lebar.
"Jawabannya adalah masa Kerajaan Hindu-Buddha – masa Kerajaan Islam – masa colonial Belanda – masa pendudukan Jepang – masa kemerdekaan." jawab Erlena dengan lantang dan lancar.
Semua murid melongo sambil melihat kearahku dengan takjub, karena dirinya bisa menjawab pertanyaan dari Bu Diana.
"Yap! pintar sekali kamu Len, selalu bisa menjawab pertanyaan dari ibu, padahal ibu ambil pertanyaan ini untuk kelas 12." balas Bu Diana terhadap Erlena dengan perasaan kagum terhadap muridnya yang cerdas itu, walaupun Erlena selalu membolos dalam mata pelajaran nya tetapi...
Erlena selalu bisa menjawab semua pertanyaan dari Bu Diana dengan lantang dan lancar, padahal anak kelas 12 saja tidak bisa menjawab pertanyaan ini.
Lagi-lagi......
Semua murid tercengang hampir tidak percaya. Bahwa sang bad girl bisa menjawab pertanyaan kelas 12, mereka tidak menyangka dan sebagian dari mereka merasa bersalah. Karena memandang Erlena sebelah mata yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari ibu Diana.
"Hehe, ya jelas dong Bu, Erlena kan udah cantik pintar lagi uwawww gituhhh," jawab Erlena dengan nada manja dan centil.
"hahaha, Lena memang pintar dan cantik tetapi...... "ucap Bu Diana.
Semua murid pun tertawa terbahak-bahak karena ucapan ku.
Lagi-lagi Bu Diana membuat semua murid penasaran termasuk Erlena.
"Tetapi apa bu? Kan Lena itu spesial." sungut Erlena sambil menjentikkan jari tangannya.
" Tetapi bohong, terlalu PD sekali kau nak ha-ha-ha🤣🤣🤣." balas Bu Diana sambil tertawa kencang karena ulah Erlena.
Semua murid pun menertawakan aku, aku yang merasa sangat malu, pipi chubbyku memerah aku pun menutup wajahku dengan kedua tanganku.
"Sudah.... Isss Bu, saya pulang dahulu saja deh." ucapku dengan gaya merajuk.
"iya nak, ha-ha-ha silakan pulang." balas Bu Diana tersenyum geli melihat aku.
...----------------...
Aku pun merapikan alat tulisku dan memasukkan kedalam tasku, tidak lupa aku mencium pipi sahabatku yaitu Devina. Devina langsung mengelap pipinya sambil menatapku jijik aku langsung tertawa, lalu aku pamit kesemua murid dan menyalimi tangan terhadap Bu Diana .
Aku pun meninggalkan sekolah dan mengendarai motorku, tiba-tiba aku ingin ke taman karena aku mau istirahat terlebih dahulu, kepalaku sangat pusing. Aku pun berjalan kekursi pojokan taman kemudian duduk sambil memejamkan mataku.
Disinilah aku menyatakan perasaanku kepada Melvino, namun aku ditolak mentah-mentah.
FLASHBACK ON
Di pagi hari....
"Mami, Lena ketaman ya, mau joging dahulu" ucapku terhadap mami tercintaku.
"Iya Len, nih uang untuk jajan." jawab mami Erlena sambil mengasih uang lima puluh ribu rupiah kepadaku.
"Makasih mi." balas Erlena sambil tersenyum bahagia.
"Ya." timpal mami kembali.
Sesampai di taman.....
Erlena pun joging hingga keringat membasahi tubuhnya, lalu dia berjalan membeli air putih lima ribu rupiah. Kemudian aku duduk santai sambil melihat pemandangan taman yang sejuk ini.
"Eh, itu kan Elvin? aku samperin ah." ucap Erlena didalam hati sambil menuju kearah Melvino.
"Hi Elvin, kamu ngapain disini?" tanya Erlena.
" joging lah ogeb!" jawab Melvino dingin.
"Elvin mau air putih?" tanya Erlena sambil menawarkan air putih yang ada di tangannya.
"Nggak, gue Masih mampu beli." balas Melvino cuek.
"oh, ya sudah. Ohh, ya elvin, aku boleh ngomong sama kamu?" tanya Erlena merasa gugup.
"hm," deham Melvino singkat.
"A...aku sebenar...nya aku.... sebenarnya cinta sama kamu dan sayang sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku?" tanya Erlena menyatakan perasaanya kepada melvino dengan gugup dan cepat.
"Nggak, gue Masih waras, ngapain juga gue mau sama cewe bodoh kaya lu!." Melvino menolak dengan membentak.
"oh, ya sudah, aku akan terus berjuang untuk mendapatkan cintamu Elvin! Aku tidak akan menyerah." balas Erlena dengan semangat padahal hatinya sangat terluka mendengar penolakan Elvin, bentakan, dan ejekan Elvin terhadap Lena.
"seterah lu gue tidak peduli!" sungut melvino sambil memutar bola matanya.
"Aku pamit dahulu ya elvin, untuk pulang." pamit Erlena dengan perasaan yang teramat sangat sakit.
"Ya," balas Melvino singkat.
FLASHBACK OFF.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
reii.ptra
wowww
pecinta drakor nih author yh🤣
2021-10-17
0
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
semangat kak
2021-05-21
0
Mas Adam
semangat
2021-05-17
0