Bab II

Waktu mengajarkan banyak hal

Tentang rasa

Tentang cinta

Tentang cita

Waktu memberikan banyak waktu

Untuk berpikir

Untuk merasakan

Untuk belajar

Waktu menjawab banyak pertanyaan

Apapun soalnya

Karena waktu berjalan bersama takdir

Dan Tuhan yang merestui

*****

Anna terlonjak kaget saat mendengar suara teriakan Anne yang memanggil namanya. Hampir saja dia terjengkang dari tempatnya duduk sangking kagetnya.

"Annaaa...!!!" Teriakan Anne masih mengema beberapa kali saat sudah mendekat dimana Anna duduk termenung seorang diri sedari tadi.

"Apaan si... bisa gak kalau gak teriak?" keluh Anna dengan menutup kedua telinganya dengan tangganya sendiri.

Berbeda dengan Anna, Anne justru terkekeh senang melihat temannya terkejut dengan kedatangan dan teriakannya tadi.

"Terapi kejut biar kamunya gak bengong aja. Bisa kesurupan nantinya!" kata Anne menakuti Anna yang memang sedikit penakut.

"Hihhh apaan sih?!" seru Anna dengan wajah cemas dan takut.

"Hahaha..." Tawa Anne menggema membuat anak-anak yang sedang asyik bermain menoleh kearah mereka berdua.

"Peace!" kata Anne dengan dua jari menunjuk huruf V di depan mukanya karena anak-anak sedang melihatnya dengan tatapan mata yang ganjil.

"Tuh kan... kamu sih!" kata Anna mengeleng dengan semua ulah Anne yang selalu membuat orang lain terkejut ataupun marah. Tapi semuanya juga sudah memaklumi karena dengan adanya Anne yang ceria dan cuek suasana panti terlihat ramai dan penuh tawa.

"Kamu juga, kenapa melamun saja di sini sendirian pula?" tanya Anne yang sudah ikut duduk di samping Anna.

"Tidak ada apa-apa Inne. Mungkin hanya perasaan kamu saja yang sedang sensitif." Anna menjawab pertanyaan dari Anne dengan ambigu. Tentu saja yang mendengar jawaban dari Anna akan mengernyitkan keningnya, apalagi Anne yang memang tidak mengerti arah perkataan yang di maksud oleh Anna.

"Kalau ngomong yang jelas napa, biar aku tidak bingung" kata Anne memelas. Tapi Anna malah tersenyum simpul.

"Tidak apa, sudahlah." Anna hanya mengangguk dan tersenyum melihat Anne yang masih menatap ke arahnya dengan wajah penuh kebingungan.

"Oh ya, tadi kamu teriak-teriak memanggil namaku ada apa?" tanya Anna yang kembali ingat dengan kejadian tadi.

"Tidak ada apa-apa, hanya ingin memanggil kamu saja" jawab Anne dengan mengangkat kedua bahunya cuek.

"Hah... aku pikir ada apaan yang penting!" Anna menggerutu dengan jawaban Anne yang tidak disangkanya. Dia berpikir jika ibu panti sedang mencarinya karena membutuhkan pertolongan atau ada keperluan lainnya.

*****

Suasana kelas yang sedari tadi tegang, karena semua sedang serius mengerjakan tugas, menjadi sedikit ricuh karena ulah Alan.

Dia melempar kertas ke arah Anna dan ketahuan oleh Bu Dewi. Guru bahasa Indonesia yang sedang menjadi pengawas test hari ini.

"Alan. Maju kedepan, sekarang!" kata Bu Dewi memberikan perintahnya, kemudian memungut kertas yang tadi Alan lempar ke meja Anna.

"Anna. Apa kamu bekerja sama dengan Alan?" tanya Bu Dewi dengan mata memicing. Dia tidak yakin jika Anna berbuat curang, karena setau Bu Dewi Anna adalah siswi yang pintar dan memang masuk melalui seleksi beasiswa prestasi.

Anna tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Bu Dewi. Dia hanya mengeleng dan menatap bingung kearah Alan yang sudah berdiri di depan kelas. Tapi Alan diam tanpa mempedulikan semua mata yang tertuju pada dirinya.

Bu Dewi mencoba membuka kertas yang di lempar Alan. Tapi dia malah menjadi bingung karena di dalam kertas yang di bentuk menyerupai bola kecil ada tulisan kalimat peringatan dan bukan jawaban dari soal ujian kali ini.

#Jangan membuka tas bagian depan!#

Bu Dewi memandang ke arah Alan yang sedang berdiri dengan wajah menunduk, meskipun tetap tenang. Tapi Bu Dewi seakan mengerti apa yang sedang terjadi dan kenapa Alan melakukan hal ini. Mungkin ada alasan lainnya lagi.

"Baiklah. Untuk Alan dan Anna setelah ini langsung ikut keruangan saya."Bu Dewi memberikan perintahnya lagi.

Terdengar suara kasak kusuk dibelakang membicarakan mereka berdua.

"Eh... begitu kelakuan siswi berprestasi?"

"Wah... gak nyangka!"

"Idih sok imut ternyata..." Dan masih banyak celotehan yang lainnya.

Anna sudah pusing mendengar semua suara-suara sumbang tersebut. Dia yakin jika hal ini tidak akan selesai begitu saja dengan mudah.

"Karena waktu sudah habis sekarang semuanya segera mengumpulkan tugas masing-masing dan silahkan langsung keluar untuk beristirahat. Kecuali Anna dan Alan!" Kata Bu Dewi pada semua muridnya yang sedang mengerjakan tugas-tugasnya.

Setelah semua siswa mengumpulkan kertas tugas masing-masing, Bu Dewi meminta Alan untuk menjelaskan tentang maksud kertas yang dia lempar tadi.

"Kami tidak perlu ikut ke ruangan ibu?" tanya Alan yang masih ingat dengan jelas apa yang tadi dikatakan oleh Bu Dewi agar mereka berdua ikut ke ruangan guru guna menjelaskan tentang maksud tulisan Alan dan kejadian ini.

"Jika kamu bisa menjelaskan pada ibu dan itu masuk akal, ibu rasa tidak perlu sampai ruangan guru ataupun BK" jawab Bu Dewi yang masih memberikan kesempatan dan waktu pada Alan.

"Tadi Alan mendengar seseorang yang sedang membicarakan tentang isi tas Anna Bu. Dan itu bukan hal yang baik" kata Alan menjelaskan.

"Kamu yakin?" tanya Bu Dewi seperti tidak mempercayai apa yang sedang Alan jelaskan.

Alan mengangguk dengan pasti sebagai jawabanya sedangkan Anna melihat dengan wajah yang bingung.

Bu Dewi tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Alan. Dia berjalan ke arah tempat duduk Anna untuk membuktikan kebenaran dari tulisan tangan Alan sewaktu masih test tadi.

Dengan gerakan ragu Bu Dewi mengambil tas Anna dan membawa ke depan. Dia sendiri juga yang membuka tas bangian depan milik Anna.

"Huwaaaaa...!" Bu Dewi berteriak nyaring dan melangkah mundur sangking kagetnya dengan apa yang dilihatnya barusan.

Dalam tas bagian depan Anna ada seekor cicak dan juga kecoa yang sedang menatap dirinya penuh harap untuk bisa kembali bebas.

Alan dan Anna yang berada di belakang Bu Dewi dengan sigap menangkap tubuh Bu Dewi agar tidak terjerembab jatuh ke belakang.

Dengan nafas ngos-ngosan Bu Dewi melotot berbalik menatap ke arah Alan.

"Kamu mau ngerjain ibu?" kata Bu Dewi masih dengan nafas memburu dan suara yang terdengar ketakutan.

"Lho kok malah nuduh Alan Bu? kan tadi Alan memberikan peringatan!" jawab Alan membantah untuk membela diri jika dia tidak bermaksud membuat Bu Dewi jantungan.

"Lalu kenapa kamu tidak memberitahu jika isinya sejenis itu..." kata Bu Dewi dengan wajah takut dan tidak bisa menyebutkan nama hewan yang tadi lihat.

Semua murid di kelas Alan juga tahu jika bu Dewi sangat takut dengan dua jenis hewan tersebut.

"Kan itu juga Alan tidak tahu jika isinya macam begitu. Alan cuma dengar jika ada seseorang yang mau mengerjai Anna Bu!" Alan masih mencoba untuk membela diri.

"Siapa?" tanya Bu Dewi cepat. Dia tidak ingin ketahuan jika masih dalam mode terkejut.

"Alan tidak tahu Bu. Tapi sepertinya ini bagus juga buat terapi jantung!" jawab Alan dengan mode wajah yang seperti orang sedang berpikir.

"Maksud kamu?" Bu Dewi kembali bertanya dengan wajah cemas.

"Terapi kejut Bu... biar jantung sehat!" Seru Alan berteriak dan berlari keluar kelas dengan menyeret tangan Anna.

Anna yang tidak siap pun jadi terseret dan tertatih mengimbangi langkah Alan yang lebar karena setengah berlari.

Terpopuler

Comments

Hiat

Hiat

hadir rhorr

2021-07-29

0

🎤ImaEdg🎧

🎤ImaEdg🎧

He's a Prince hadir buatmu 🥰

2021-07-21

0

Hanna Devi

Hanna Devi

hai.. salam dari Cinta Kedua Untuk Zylva 😍

2021-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I
2 Bab II
3 Bab III
4 Bab IV
5 Bab V
6 Bab VI
7 Bab VII
8 Bab VIII
9 Bab IX
10 Bab X
11 Bab XI
12 Bab XII
13 Bab XIII
14 Bab XIV
15 Bab XV
16 Bab XVI
17 Bab XVII
18 XVIII
19 Bab XIX
20 Bab XX
21 Bab XXI
22 Bab XXII
23 Bab XXIII
24 Bab XXIV
25 Bab XXV
26 Bab XXVI
27 Bab XXVII
28 Bab XXVIII
29 Bab XXIX
30 Bab XXX
31 Bab XXXI
32 Bab XXXII
33 Bab XXXIII
34 Bab XXXIV
35 Bab XXXV
36 Bab XXXVI
37 Bab XXXVII
38 Bab XXXVIII
39 Bab XXXIX
40 Bab XL
41 Bab XLI
42 Bab XLII
43 Bab XLIII
44 Bab XLIV
45 Bab XLV
46 Bab XLVI
47 Bab XLVII
48 Bab XLVIII
49 Bab XLIX
50 Bab L
51 Bab LI
52 Bab LII
53 Bab LIII
54 Bab LIV
55 Bab LV
56 Bab LVI
57 Bab LVII
58 Bab LVIII
59 Bab LIX
60 Bab LX
61 Bab LXI
62 Bab LXII
63 Bab LXIII
64 Bab LXIV
65 Bab LXV
66 Bab LXVI
67 Bab LXVII
68 Bab LXVIII
69 Bab LXIX
70 Bab LXX
71 Bab LXXI
72 Bab LXXII
73 Bab LXXIII
74 Bab LXXIV
75 Bab LXXV
76 Bab LXXVI
77 Bab LXXVII
78 Bab LXXVIII
79 Bab LXXVIX
80 Bab LXXX
81 LXXXI
82 Bab LXXXII
83 Bab LXXXIII
84 Bab LXXXIV
85 Bab LXXXV
86 Bab LXXXVI
87 Bab LXXXVII
88 Bab LXXXVIII
89 Bab LXXXIX
90 Bab XC
91 Bab XCI
92 Bab XCII
93 Bab XCIII
94 Bab XCIV
95 Bab XCV
96 Bab XCVI
97 Bab XCVII
98 Bab XCVIII
99 Bab XCVIX
100 Bab C
101 Bab CI
102 Bab CII
103 Bah CIII
104 Bab CIV
105 Bab CV
106 Bab CVI
107 Bab CVII
108 Bab CVIII
109 Bab CIX
110 Bab CX
111 Bab CXI
112 CXII
113 CXIII
114 Bab CXIV
115 Bab CXV
116 Bab CXVI
117 Pengumuman
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab I
2
Bab II
3
Bab III
4
Bab IV
5
Bab V
6
Bab VI
7
Bab VII
8
Bab VIII
9
Bab IX
10
Bab X
11
Bab XI
12
Bab XII
13
Bab XIII
14
Bab XIV
15
Bab XV
16
Bab XVI
17
Bab XVII
18
XVIII
19
Bab XIX
20
Bab XX
21
Bab XXI
22
Bab XXII
23
Bab XXIII
24
Bab XXIV
25
Bab XXV
26
Bab XXVI
27
Bab XXVII
28
Bab XXVIII
29
Bab XXIX
30
Bab XXX
31
Bab XXXI
32
Bab XXXII
33
Bab XXXIII
34
Bab XXXIV
35
Bab XXXV
36
Bab XXXVI
37
Bab XXXVII
38
Bab XXXVIII
39
Bab XXXIX
40
Bab XL
41
Bab XLI
42
Bab XLII
43
Bab XLIII
44
Bab XLIV
45
Bab XLV
46
Bab XLVI
47
Bab XLVII
48
Bab XLVIII
49
Bab XLIX
50
Bab L
51
Bab LI
52
Bab LII
53
Bab LIII
54
Bab LIV
55
Bab LV
56
Bab LVI
57
Bab LVII
58
Bab LVIII
59
Bab LIX
60
Bab LX
61
Bab LXI
62
Bab LXII
63
Bab LXIII
64
Bab LXIV
65
Bab LXV
66
Bab LXVI
67
Bab LXVII
68
Bab LXVIII
69
Bab LXIX
70
Bab LXX
71
Bab LXXI
72
Bab LXXII
73
Bab LXXIII
74
Bab LXXIV
75
Bab LXXV
76
Bab LXXVI
77
Bab LXXVII
78
Bab LXXVIII
79
Bab LXXVIX
80
Bab LXXX
81
LXXXI
82
Bab LXXXII
83
Bab LXXXIII
84
Bab LXXXIV
85
Bab LXXXV
86
Bab LXXXVI
87
Bab LXXXVII
88
Bab LXXXVIII
89
Bab LXXXIX
90
Bab XC
91
Bab XCI
92
Bab XCII
93
Bab XCIII
94
Bab XCIV
95
Bab XCV
96
Bab XCVI
97
Bab XCVII
98
Bab XCVIII
99
Bab XCVIX
100
Bab C
101
Bab CI
102
Bab CII
103
Bah CIII
104
Bab CIV
105
Bab CV
106
Bab CVI
107
Bab CVII
108
Bab CVIII
109
Bab CIX
110
Bab CX
111
Bab CXI
112
CXII
113
CXIII
114
Bab CXIV
115
Bab CXV
116
Bab CXVI
117
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!