Jalan satu-satunya aku harus menyewanya karena hanya dia yang berani menghadapi mantan spikopat.
.
.
.
.
" Apa kau sudah lega.!" seru Kevin membuat Mawar tersentak kecil dan melihat kesamping memperlihatkan pria yang sedari tadi masih mengganggunya dan sedang menunggunya di samping toilet wanita.
Menghembuskan nafas berat saat ia melihat pria itu lagi yang mengganggunya, sungguh rasanya ia kesal sekali melihat pria yang ada di hadapannya dengan senyum yang lebar saat menatapnya.
Tidak ingin berurusan dengan pria gila Mawar berbalik arah dan pergi begitu saja, membuat sang pria langsung berlari kecil dan menghadang jalannya.
" Kau.!" geram Mawar saat berhenti dan menatap tajam pria itu yang berani menghadangnya.
" Aku ingin berbicara dengan mu." ucap Kevin.
" Tidak bisa aku sedang bekerja, ayo cepat minggir.!!" seru Mawar dan mencoba mencari jalan tetap saja di hadang oleh Kevin.
" Sebentar saja, lima menit." pinta Kevin dengan berjalan kanan kiri menghadang Mawar.
" Tidak bisa! aku sedang bekerja.!!" serunya lagi dengan berkacak pinggang, saat Kevin tak henti-hentinya menghadang dirinya.
" Sebentar ... saja, plis!!" pinta Kevin dengan memelas, membuat Mawar menghembuskan nafas beratnya dan mengerucutkan bibir.
" Cepat lima menit." kata Mawar, membuat Kevin tersenyum dan mengangguk cepat.
Menyuruh Mawar untuk menepi saat ada dua wanita yang melintas dan melihat mereka dengan mengerutkan keningnya.
" Kau mau bilang apa.?" ketus Mawar.
" Mau enggak jadi pacar ku." kata Kevin, membuat Mawar menatap tajam. " Em, maksutku jadi pacar sewaan." ujarnya lagi dengan menggaruk kepala.
" Pacar sewaan.!" serunya dengan mengerutkan kening.
" Iya." dengan menganggukkan kepala. " Hanya kamu yang bisa membuat mantan-mantan ku menjauhi ku." ujarnya lagi.
" Aku tidak mau." sahut cepat Mawar. " Aku bukan bodygat mu yang bisa mengusir mantan-mantan pacar kamu, bisa di kroyok aku nanti." gerutunya.
" Aku akan membayar mu dua juta." rayu Kevin pada Mawar.
" Enggak.!" serunya dan berjalan meninggalkan Kevin.
" Dua kali lipat bagaimana." ujarnya lagi dan tidak di hiraukan oleh Mawar.
" Empat kali lipat." teriak Kevin, dan membuat Mawar berhenti
" Empat kali lipat delapan juta satu bulan." gumamnya dengan tersenyum dan berbalik untuk menatap Kevin.
" Oke, diel." jawab Mawar, membuat Kevin tersenyum dan langsung menghampiri Mawar.
Menyodorkan ponselnya ke hadapan Mawar untuk meminta nomernya. Mawar pun menuliskannya dan memberikan kembali pada sang pemiliknya.
" Besok aku akan menghubungi mu." kata Kevin.
" Hmm, iya." jawab Mawar dan dia segera pergi untuk kembali bekerja meninggalkan Kevin yang menatapnya dengan tersenyum.
" Dasar mata duitan delapan juta langsung mau! tapi enggak papa yang terpenting aku bisa menghindar dari para mantan." gumamnya dengan tersenyum saat menatap nomer Mawar tanpa nama hingga dirinya memberikan nama sendiri ' Hello kitty'.
Kembali lagi Mawar bekerja melayani para tamu undangan hingga acara selesai. begitu banyak para tamu membuat semua pagar ayu merasa lelah tapi juga senang saat mendapatkan bayaran yang menguntungkan.
Bekerja selama empat sampai lima jam hingga malam tiba, setiap pagar ayu mendapatkan upah lima ratus ribu. bayaran itu sangat lumayan bagi Mawar dan langsung mendapatkan upahnya hari ini juga daripada ia harus bekerja di toko roti yang satu bulan baru bisa dapat gajian dan gajinya pun tidak seberapa, hanya dua juga per bulan.
" Kamu lelah Ar.?" tanya Fitri pada Mawar.
" Lumayan, kamu.?" tanya balik Mawar saat mereka akan pulang.
" Lumayan juga.?" jawabnya dengan tersenyum.
" Makasih ya Fit, berkat kamu aku bisa melunasi spp adikku ku." ucap Mawar tulus untuk berterimakasih pada temannya yang sudah mau mengajaknya bekerja.
" Sama-sama." jawab Fitri. " WO tadi suka dengan mu Ar, dia mau mempekerjakan kamu lagi buat jadi pagar ayu, jika ada acara resmi." ujarnya lagi, membuat Mawar membulatkan mata dan menatapnya.
" Beneran Fit.!" serunya dan di anggukkan oleh Fitri dengan tersenyum, membuat Mawar tersenyum senang dan memeluk temannya dari samping.
" Terima kasih ya Fit! aku tidak perlu cari hutangan lagi jika aku ikut bekerja sampingan dengan mu." ucapnya dengan terharu.
" Kita kan teman Ar, jadi bisa saling membantukan." jawabnya dengan tersenyum membuat Mawar juga ikut tersenyum.
" Sayangnya kita beda sekolah." ucap Fitri membuat Mawar tertawa kecil.
" Habis ini kan kita lulus, bisa cari kerjaan bersama kan." kata Mawar dan di anggukkan Fitri dengan tersenyum. Menggandeng tangan Mawar dan berjalan bersama menuju parkiran untuk pulang bersamanya.
Ya, Mawar dan Fitri teman satu sekolah waktu sd hingga smp, dan berpisah saat mereka memilih sekolah yang berbeda, Mawar memilih sekolah di SMA dan fitri yang memilih sekolah di SMK, tapi mereka masih tetap berteman hingga sekarang walaupun mereka jarang bertemu.
Pertemanan yang tidak putus dan masih saling membantu ketika mereka sedang membutuhkan satu sama lain, meskipun mempunyai teman baru mereka tidak akan melupakan teman lama, meskipun keadaannya yang berbeda. Bukankah seharusnya begitu cara berteman yang sesungguhnya.!
***
Pagi hari yang sudah di siapkan sarapan oleh neneknya membuat Mawar dan Angga menyantapnya dengan lahap dengan lauk yang seadanya.
" Angga?" sapa Mawar, membuat Angga menatapnya, mengambil uang yang ada di tasnya dan memberikannya pada Angga dan membuat adiknya memgerutkan kening saat menatap uang yang ada di tangan Mawar.
" Ini buat bayar spp kamu." ucap Mawar.
" Mbak Mawar enggak bayar spp.?" tanya Angga.
" Mbak sudah bayar Ga.? jawabnya, dan memberikan buktinya pada Angga karena Mawar tau Angga tidak akan percaya jika tidak ada bukti.
" Mbak Mawar dapat uang dari mana.? selidik Angga. " Pasti hu-."
" Ini hasil mba kerja kemarin di ajak sama Fitri." selat Mawar.
" Kemarin kamu tidak kerja di toko roti Ar.?" tanya Neneknya yang melihat percakapan cucu-cucunya.
" Tidak Nek.! Mawar ijin sehari tidak bekerja." jawab Mawar.
" Ini terima, buat bayar spp biar kamu bisa ikut ujian nanti." ujarnya pada Angga, membuat Angga tersenyum dan menerimanya.
" Terima kasih Kak.?" ucap tulus Angga, hanya mengangguk dan tersenyum pada adiknya.
Nenek yang melihat ke dua cucunya saling mengerti dan saling sayang membuatnya terharu dan menitikan air mata.
" Jangan menangis Nek." ucap Mawar dengan memegang tangan neneknya.
" Nenek hanya teharu, karena kalian saling membantu. Tetap seperti ini ya, sampai kalian sukses nanti." ucap Nenek, Mawar dan Angga pun saling menatap neneknya, mengangguk dan tersenyum mendengar penuturan neneknya.
Menghabiskan sarapan dengan senang karena Angga bisa mengikuti ujian sekolah dan tidak lagi mendapatkan surat peringatan dari sekolahnya begitupun juga Mawar yang juga bisa ikut untuk ujian akhir sekolah.
Berpamitan pada neneknya sebelum Berangkat sekolah dan menaiki sepeda masing-masing untuk menuju sekolahnya.
.
.
.
.🍃🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Mari ani
bahagia tor melihat afrk kakak saling kerjasama
keren tor ..lanjut
2021-11-01
0
city
semangat yah 🌹 semoga hari2 mu kelak indah sesuai nmmu mawar
2021-07-07
3
Erna Sulastri
bagus ka ceritanya suka sma ceritanya
2021-04-03
2